Temukan 7 Manfaat Kulit Buah yang Wajib Kamu Ketahui
Jumat, 27 Juni 2025 oleh journal
Bagian terluar dari berbagai jenis tanaman penghasil buah menyimpan potensi kegunaan. Kandungan senyawa bioaktif seperti antioksidan, serat, dan vitamin terdapat di lapisan pelindung ini. Pemanfaatan bagian ini dapat berkontribusi pada kesehatan dan keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan limbah.
"Pemanfaatan lapisan terluar buah sebagai sumber nutrisi tambahan menjanjikan, namun perlu diingat bahwa tidak semua jenis aman dikonsumsi. Proses pencucian yang menyeluruh dan pemahaman akan potensi alergi sangat penting sebelum mengonsumsinya secara rutin," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahman menambahkan, "Penelitian menunjukkan adanya kandungan senyawa fenolik dan flavonoid dalam lapisan pelindung tersebut, yang berperan sebagai antioksidan. Ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas."
Lebih lanjut, riset ilmiah mengungkapkan bahwa kandungan serat pada bagian terluar ini dapat mendukung kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah yang stabil. Beberapa jenis juga mengandung vitamin dan mineral esensial. Namun, penting untuk dicatat bahwa konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping tertentu. Disarankan untuk mengolahnya dengan benar, misalnya dijadikan teh atau ekstrak, dan mengonsumsinya dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang.
Manfaat Kulit Buah
Bagian terluar buah, yang seringkali diabaikan, menyimpan berbagai senyawa yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan dan lingkungan. Pemanfaatan optimal bagian ini dapat berkontribusi pada keberlanjutan dan mengurangi limbah organik.
- Sumber antioksidan
- Kaya serat pangan
- Meningkatkan imunitas
- Mengurangi peradangan
- Menurunkan kolesterol
- Mendukung pencernaan
- Potensi antikanker
Keberadaan antioksidan seperti flavonoid dan polifenol membantu menangkal radikal bebas, mencegah kerusakan sel. Kandungan seratnya berkontribusi pada kesehatan usus dan regulasi kadar gula darah. Beberapa jenis, seperti kulit jeruk, mengandung vitamin C yang meningkatkan daya tahan tubuh. Riset lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan ekstraksi dan pemanfaatan senyawa bioaktif ini dalam skala industri dan rumah tangga, sehingga nilai ekonomis dan kesehatan dapat ditingkatkan secara signifikan.
Sumber antioksidan
Lapisan terluar buah kerap mengandung konsentrasi tinggi senyawa antioksidan, yang memegang peranan krusial dalam menetralkan radikal bebas di dalam tubuh. Kehadiran antioksidan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi kesehatan yang ditawarkan oleh bagian buah yang seringkali terbuang.
- Flavonoid: Perlindungan Seluler
Flavonoid adalah kelompok antioksidan yang umum ditemukan. Senyawa ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Misalnya, kuersetin yang terdapat pada apel dan jeruk nipis menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat.
- Polifenol: Agen Anti-inflamasi
Polifenol, seperti asam klorogenat dalam kopi hijau, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Senyawa ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan. Polifenol juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
- Antosianin: Pewarna Alami dengan Manfaat Kesehatan
Antosianin adalah pigmen alami yang memberikan warna merah, ungu, dan biru pada buah-buahan. Selain memberikan warna yang menarik, antosianin juga memiliki sifat antioksidan yang kuat. Contohnya, antosianin dalam beri dan anggur hitam membantu melindungi sel-sel otak dan meningkatkan fungsi kognitif.
- Asam Askorbat (Vitamin C): Peningkatan Imunitas
Asam askorbat, atau vitamin C, adalah antioksidan larut air yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan produksi sel darah putih. Kulit jeruk merupakan sumber vitamin C yang baik.
- Karotenoid: Perlindungan Mata dan Kulit
Karotenoid, seperti beta-karoten dan likopen, adalah pigmen alami yang memberikan warna kuning, oranye, dan merah pada buah-buahan. Karotenoid memiliki sifat antioksidan dan membantu melindungi mata dan kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Misalnya, likopen dalam tomat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat.
Dengan kandungan berbagai jenis antioksidan tersebut, bagian luar buah menjadi sumber nutrisi berharga yang berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Pemanfaatan optimal bagian ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan akses terhadap senyawa-senyawa pelindung yang mendukung kesejahteraan tubuh.
Kaya serat pangan
Keberadaan serat pangan dalam lapisan terluar buah memberikan kontribusi signifikan terhadap manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari bagian tersebut. Serat, sebagai komponen penting dalam diet, memainkan peran krusial dalam menjaga fungsi pencernaan dan kesehatan metabolisme tubuh.
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Serat pangan, khususnya yang tidak larut, menambah volume pada feses dan mempercepat transit makanan melalui saluran pencernaan. Hal ini membantu mencegah konstipasi dan mempromosikan keteraturan buang air besar. Contohnya, serat pada apel dapat membantu mengatasi masalah pencernaan ringan.
- Mengontrol Kadar Gula Darah
Serat larut, seperti pektin yang terdapat pada jeruk, dapat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam darah. Ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko lonjakan gula darah setelah makan, yang penting bagi penderita diabetes.
- Menurunkan Kadar Kolesterol
Beberapa jenis serat larut dapat mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam darah. Ini membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dan mengurangi risiko penyakit jantung. Serat dari buah-buahan seperti pir dan alpukat dapat memberikan efek ini.
- Meningkatkan Rasa Kenyang
Serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan karbohidrat sederhana atau lemak. Hal ini membantu meningkatkan rasa kenyang setelah makan dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan, yang dapat membantu dalam pengendalian berat badan.
- Mendukung Pertumbuhan Bakteri Baik
Serat pangan berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) dalam usus. Pertumbuhan bakteri baik ini mendukung kesehatan mikrobioma usus, yang penting untuk sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Kulit pisang mengandung serat yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik.
- Mencegah Penyakit Divertikular
Konsumsi serat yang cukup dapat membantu mencegah pembentukan kantung-kantung kecil (divertikula) pada dinding usus besar. Serat membantu menjaga dinding usus tetap kuat dan fleksibel, sehingga mengurangi risiko peradangan dan infeksi pada divertikula.
Dengan demikian, kandungan serat yang tinggi dalam lapisan terluar buah menjadi faktor penting dalam memberikan manfaat kesehatan. Pemanfaatan bagian ini sebagai sumber serat pangan tidak hanya mendukung kesehatan pencernaan dan metabolisme, tetapi juga berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit kronis.
Meningkatkan Imunitas
Kemampuan sistem imun tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit dapat ditingkatkan melalui asupan nutrisi yang tepat. Bagian terluar dari buah, seringkali terabaikan, menyimpan potensi untuk memperkuat sistem pertahanan alami tubuh ini.
- Kandungan Vitamin C
Beberapa jenis, terutama jeruk, kaya akan vitamin C. Vitamin ini merupakan antioksidan kuat yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Asupan vitamin C yang cukup mendukung fungsi optimal sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi.
- Senyawa Antioksidan Lainnya
Selain vitamin C, bagian terluar buah mengandung berbagai senyawa antioksidan seperti flavonoid dan polifenol. Senyawa-senyawa ini membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat melemahkan sistem imun. Dengan menekan peradangan, sistem imun dapat berfungsi lebih efisien.
- Prebiotik untuk Kesehatan Usus
Serat yang terdapat di lapisan pelindung buah berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobioma usus yang sehat sangat penting untuk sistem imun, karena sebagian besar sel imun terletak di saluran pencernaan. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, lapisan pelindung buah berkontribusi pada imunitas yang lebih kuat.
- Peningkatan Produksi Antibodi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam lapisan terluar buah dapat merangsang produksi antibodi, protein yang membantu tubuh melawan infeksi. Antibodi mengenali dan menetralkan patogen seperti bakteri dan virus, mencegah mereka menyebabkan penyakit.
- Modulasi Respon Imun
Senyawa-senyawa tertentu dapat memodulasi respon imun, yaitu mengatur intensitas dan durasi respon imun terhadap ancaman. Hal ini penting untuk mencegah respon imun yang berlebihan (autoimunitas) atau respon imun yang kurang efektif (infeksi kronis). Konsumsi lapisan pelindung buah secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan sistem imun.
Pemanfaatan lapisan pelindung buah sebagai sumber nutrisi dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan imunitas secara alami. Namun, penting untuk memilih buah yang aman dikonsumsi beserta kulitnya dan memastikan kebersihannya sebelum dikonsumsi.
Mengurangi Peradangan
Potensi lapisan terluar buah dalam meredakan peradangan didasarkan pada kandungan senyawa bioaktif yang memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis, yang menjadi akar dari berbagai penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis, dapat diredakan melalui konsumsi senyawa-senyawa ini. Keberadaan antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, memegang peranan kunci dalam mekanisme ini. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang memicu kerusakan sel dan peradangan. Selain itu, beberapa senyawa spesifik, misalnya yang ditemukan pada jeruk, memiliki kemampuan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang memicu dan memperkuat respon peradangan. Efek sinergis antara berbagai senyawa ini berkontribusi pada potensi terapeutik bagian buah yang seringkali dibuang dalam mengurangi beban peradangan pada tubuh.
Menurunkan Kolesterol
Kemampuan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol merupakan salah satu aspek signifikan yang terkait dengan pemanfaatan bagian terluar buah. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang terdapat di lapisan pelindung ini berkontribusi pada mekanisme yang mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Serat Larut Air: Menghambat Penyerapan Kolesterol
Serat larut air, seperti pektin yang banyak ditemukan pada apel dan jeruk, memiliki kemampuan untuk mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan. Proses ini menghambat penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat"). Konsumsi rutin serat larut air dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat.
- Fitosterol: Menghalangi Penyerapan Kolesterol
Fitosterol adalah senyawa tanaman yang memiliki struktur mirip dengan kolesterol. Ketika dikonsumsi, fitosterol bersaing dengan kolesterol untuk diserap di usus. Akibatnya, penyerapan kolesterol berkurang, dan kadar kolesterol dalam darah cenderung menurun. Beberapa jenis buah mengandung fitosterol dalam jumlah yang signifikan.
- Antioksidan: Melindungi Kolesterol dari Oksidasi
Antioksidan, seperti vitamin C, flavonoid, dan polifenol, membantu melindungi kolesterol LDL dari oksidasi. Kolesterol LDL yang teroksidasi lebih mudah menempel pada dinding arteri dan membentuk plak, yang merupakan awal dari penyakit jantung. Dengan mencegah oksidasi, antioksidan membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.
- Asam Lemak Tak Jenuh: Meningkatkan Profil Lipid
Beberapa buah, seperti alpukat, mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Asam lemak ini dapat membantu meningkatkan profil lipid dengan menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik").
- Pengaturan Metabolisme Lipid: Pengaruh pada Hati
Senyawa-senyawa tertentu dapat memengaruhi metabolisme lipid di hati, organ yang berperan penting dalam mengatur kadar kolesterol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari lapisan pelindung buah dapat membantu meningkatkan fungsi hati dalam mengatur produksi dan pembuangan kolesterol.
- Meningkatkan Ekskresi Asam Empedu: Membuang Kolesterol
Serat dan senyawa bioaktif lainnya dapat meningkatkan ekskresi asam empedu, yang terbuat dari kolesterol, melalui feses. Proses ini membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah, karena tubuh perlu menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu yang baru.
Dengan demikian, pemanfaatan lapisan terluar buah dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kadar kolesterol yang sehat melalui berbagai mekanisme yang saling terkait. Penting untuk diingat bahwa efek ini akan lebih optimal jika diimbangi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.
Mendukung pencernaan
Lapisan pelindung buah memiliki potensi signifikan dalam meningkatkan fungsi pencernaan. Keberadaan serat dan senyawa bioaktif dalam bagian ini berkontribusi pada kesehatan saluran pencernaan secara menyeluruh, mempengaruhi berbagai aspek mulai dari pergerakan usus hingga keseimbangan mikrobioma.
- Peningkatan Peristaltik Usus
Serat, terutama yang tidak larut, menambah volume pada feses dan memfasilitasi pergerakan usus. Hal ini membantu mencegah konstipasi dan memastikan pembuangan limbah secara teratur. Contohnya, serat yang terdapat pada apel dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
- Regulasi Penyerapan Nutrisi
Serat larut air membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan glukosa dan lemak. Ini membantu menjaga kadar gula darah dan kolesterol tetap stabil, serta memberikan rasa kenyang lebih lama. Pektin dalam buah jeruk adalah contoh serat larut air yang bermanfaat.
- Prebiotik untuk Mikrobioma Usus Sehat
Serat berfungsi sebagai prebiotik, makanan bagi bakteri baik dalam usus. Mikrobioma usus yang seimbang penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Kulit pisang mengandung serat yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik.
- Pengurangan Risiko Divertikulitis
Konsumsi serat yang cukup dapat membantu mencegah pembentukan divertikula (kantung kecil) pada dinding usus besar. Serat menjaga dinding usus tetap kuat dan fleksibel, mengurangi risiko peradangan dan infeksi pada divertikula.
- Pencegahan Kanker Kolorektal
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan serat yang tinggi dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Serat membantu mempercepat transit limbah melalui usus, mengurangi paparan usus terhadap zat-zat karsinogenik.
- Pengikatan Toksin
Serat dapat mengikat toksin dan zat berbahaya lainnya dalam saluran pencernaan, mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Proses ini membantu melindungi hati dan organ-organ lainnya dari kerusakan akibat toksin.
Dengan berbagai mekanisme tersebut, bagian terluar buah berperan signifikan dalam mendukung pencernaan yang sehat. Pemanfaatan optimal bagian ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan saluran pencernaan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mengonsumsi buah utuh, termasuk kulitnya (jika aman dan layak), adalah cara yang efektif untuk memanfaatkan potensi ini.
Potensi antikanker
Lapisan pelindung tanaman penghasil buah menyimpan harapan dalam pencegahan dan penanganan kanker, didasarkan pada kandungan senyawa bioaktif yang memiliki sifat antikanker. Senyawa-senyawa ini bekerja melalui berbagai mekanisme yang kompleks untuk menghambat perkembangan sel kanker.
- Aktivitas Antioksidan: Konsentrasi tinggi antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, mampu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA dan memicu mutasi yang menyebabkan kanker. Dengan meredam stres oksidatif, risiko kerusakan seluler berkurang.
- Induksi Apoptosis: Beberapa senyawa bioaktif dapat memicu apoptosis, atau kematian sel terprogram, pada sel kanker. Proses ini merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghilangkan sel-sel yang rusak atau abnormal, dan senyawa-senyawa tersebut membantu mengaktifkan mekanisme ini pada sel kanker.
- Inhibisi Angiogenesis: Pertumbuhan tumor bergantung pada angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor. Beberapa senyawa mampu menghambat angiogenesis, sehingga membatasi pertumbuhan dan penyebaran tumor.
- Modulasi Siklus Sel: Siklus sel adalah proses pembelahan dan pertumbuhan sel. Senyawa tertentu dapat mengganggu siklus sel kanker, menghentikan pembelahan sel dan mencegah pertumbuhan tumor.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh: Beberapa senyawa dapat meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker. Sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat mengenali dan menghancurkan sel kanker sebelum mereka membentuk tumor.
- Sifat Anti-inflamasi: Peradangan kronis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Senyawa anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah perkembangan kanker.
Meskipun penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan potensi yang menjanjikan, penelitian klinis lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan senyawa-senyawa ini sebagai agen antikanker. Namun, konsumsi buah-buahan secara teratur, termasuk bagian luarnya (jika aman dan layak), sebagai bagian dari diet seimbang, dapat berkontribusi pada pencegahan kanker melalui berbagai mekanisme perlindungan seluler.
Tips Pemanfaatan Optimal Lapisan Terluar Buah
Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan potensi nutrisi dan manfaat dari bagian terluar tanaman penghasil buah. Penerapan langkah-langkah ini dapat meningkatkan asupan nutrisi dan mengurangi limbah organik.
Tip 1: Pilih Buah Organik dan Bersih:
Prioritaskan buah yang ditanam secara organik untuk menghindari paparan pestisida dan bahan kimia berbahaya. Cuci buah secara menyeluruh dengan air mengalir dan sikat lembut untuk menghilangkan kotoran dan residu.
Tip 2: Kenali Jenis yang Aman Dikonsumsi:
Tidak semua lapisan terluar buah aman dikonsumsi. Beberapa mengandung senyawa yang beracun atau menyebabkan iritasi. Lakukan riset untuk memastikan keamanan jenis buah tertentu sebelum mengonsumsinya. Contohnya, bagian terluar mangga mengandung urushiol yang dapat menyebabkan dermatitis kontak pada orang yang sensitif.
Tip 3: Olah dengan Tepat:
Cara pengolahan dapat memengaruhi ketersediaan nutrisi dan rasa. Merebus, memanggang, atau mengeringkan dapat meningkatkan cita rasa dan memudahkan pencernaan. Ekstraksi dengan pelarut tertentu juga dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa bioaktif.
Tip 4: Manfaatkan dalam Berbagai Hidangan:
Lapisan terluar buah dapat diolah menjadi berbagai produk kuliner. Contohnya, bagian luar jeruk dapat digunakan sebagai zest untuk menambah aroma pada kue dan minuman. Kulit apel dapat ditambahkan ke dalam smoothie atau salad untuk meningkatkan kandungan serat.
Tip 5: Pertimbangkan Potensi Alergi:
Beberapa orang mungkin alergi terhadap senyawa tertentu yang terdapat di lapisan terluar buah. Mulailah dengan mengonsumsi dalam jumlah kecil dan perhatikan reaksi tubuh. Hentikan konsumsi jika timbul gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, atau kesulitan bernapas.
Tip 6: Simpan dengan Benar:
Jika tidak langsung dikonsumsi, simpan lapisan terluar buah dalam wadah kedap udara di lemari es untuk menjaga kesegaran dan mencegah pertumbuhan bakteri. Pengeringan juga dapat digunakan sebagai metode pengawetan jangka panjang.
Penerapan tips ini memungkinkan pemanfaatan optimal potensi nutrisi lapisan terluar buah, mendukung kesehatan, dan mengurangi limbah organik. Konsultasi dengan ahli gizi disarankan untuk mendapatkan panduan yang lebih personal sesuai kondisi kesehatan individu.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Sejumlah penelitian telah menyoroti potensi kegunaan lapisan pelindung buah dalam berbagai aplikasi kesehatan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa ekstrak dari lapisan luar apel mengandung konsentrasi tinggi senyawa fenolik, yang memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa ini dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis.
Metodologi studi tersebut melibatkan ekstraksi senyawa fenolik dari lapisan luar apel menggunakan berbagai pelarut, diikuti dengan analisis kuantitatif menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC). Temuan menunjukkan bahwa varietas apel tertentu memiliki kandungan senyawa fenolik yang lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya. Studi ini juga menyelidiki aktivitas antioksidan ekstrak menggunakan berbagai metode pengujian, seperti uji DPPH dan uji FRAP, yang mengkonfirmasi potensi antioksidan yang signifikan.
Meskipun sebagian besar penelitian berfokus pada identifikasi dan karakterisasi senyawa bioaktif, beberapa studi kasus telah mengeksplorasi efek konsumsi lapisan pelindung buah pada kesehatan manusia. Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition melaporkan bahwa konsumsi rutin bagian luar jeruk dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL ("baik") pada individu dengan hiperkolesterolemia ringan. Studi ini menunjukkan bahwa serat dan senyawa flavonoid yang terdapat di bagian luar jeruk dapat berkontribusi pada peningkatan profil lipid.
Perlu dicatat bahwa interpretasi hasil penelitian dan studi kasus ini harus dilakukan dengan hati-hati. Faktor-faktor seperti varietas buah, metode pengolahan, dan karakteristik individu dapat memengaruhi efek yang diamati. Penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol secara acak, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan dan menentukan dosis optimal untuk konsumsi bagian luar buah.