Ketahui 7 Manfaat Daun Brokoli yang Wajib Kamu Tahu!
Rabu, 30 Juli 2025 oleh journal
Bagian tanaman brokoli yang seringkali terabaikan, yaitu lembaran hijaunya, ternyata menyimpan sejumlah potensi positif bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan, berkontribusi terhadap berbagai aspek kesejahteraan tubuh. Konsumsi bagian ini dapat mendukung sistem imun, menjaga kesehatan mata, serta membantu melawan efek radikal bebas. Dengan demikian, pemanfaatan bagian ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.
"Meskipun seringkali diabaikan, bagian hijau dari tanaman Brassica oleracea ini menunjukkan potensi yang signifikan dalam mendukung kesehatan. Kandungan nutrisinya yang kaya, terutama senyawa antioksidan, menjadikannya tambahan yang berharga dalam pola makan sehari-hari," ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahayu menambahkan, "Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam bagian tersebut dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh."
Lebih lanjut, studi ilmiah telah mengidentifikasi beberapa senyawa aktif dalam bagian hijau tanaman ini yang berperan penting dalam manfaat kesehatannya. Salah satunya adalah sulforaphane, senyawa antioksidan kuat yang telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dan antikanker. Selain itu, kandungan vitamin C dan vitamin K juga berkontribusi pada kesehatan sistem imun dan pembekuan darah. Disarankan untuk mengonsumsi bagian ini dalam jumlah sedang, baik direbus, dikukus, atau ditambahkan ke dalam sup dan salad. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Daun Brokoli
Meskipun seringkali diabaikan, daun brokoli menyimpan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meningkatkan kekebalan tubuh
- Melawan radikal bebas
- Menjaga kesehatan mata
- Mendukung pencernaan sehat
- Menurunkan risiko inflamasi
- Sumber vitamin K
- Mendukung kesehatan tulang
Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi yang kaya dalam daun brokoli. Misalnya, kandungan vitamin C yang tinggi berperan penting dalam meningkatkan sistem imun, sementara antioksidan seperti sulforaphane membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Serat dalam daun brokoli juga mendukung kesehatan pencernaan, dan vitamin K berkontribusi pada pembekuan darah serta kesehatan tulang. Pemanfaatan daun brokoli sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Bagian hijau dari sayuran Brassica oleracea ini berkontribusi pada penguatan sistem pertahanan alami tubuh melalui kandungan nutrisinya yang signifikan. Kehadiran vitamin C, misalnya, berperan krusial dalam merangsang produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi. Selain itu, senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memungkinkan mereka berfungsi secara optimal. Konsumsi bagian ini secara teratur dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan berbagai penyakit infeksi, seperti flu dan pilek, serta menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Melawan Radikal Bebas
Keberadaan radikal bebas dalam tubuh dapat memicu stres oksidatif, suatu kondisi yang merusak sel dan berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronis. Bagian hijau tanaman brokoli menawarkan mekanisme perlindungan melalui kandungan antioksidannya yang kuat, sehingga berperan penting dalam menetralkan efek berbahaya radikal bebas.
- Senyawa Antioksidan
Daun brokoli kaya akan senyawa antioksidan seperti sulforaphane, quercetin, dan vitamin C. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas, menstabilkannya, dan mencegah mereka merusak molekul-molekul penting dalam sel. Misalnya, sulforaphane telah terbukti efektif dalam melindungi sel-sel dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh radikal bebas.
- Perlindungan Seluler
Radikal bebas dapat merusak lipid, protein, dan DNA dalam sel. Antioksidan dalam daun brokoli membantu melindungi komponen-komponen seluler ini dari kerusakan oksidatif. Perlindungan ini sangat penting untuk menjaga fungsi sel yang optimal dan mencegah perkembangan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung.
- Pengurangan Inflamasi
Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas seringkali memicu inflamasi kronis. Antioksidan dalam daun brokoli memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini penting karena inflamasi kronis dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk arthritis, diabetes, dan penyakit Alzheimer.
- Peningkatan Detoksifikasi
Beberapa antioksidan dalam daun brokoli, seperti sulforaphane, juga berperan dalam meningkatkan proses detoksifikasi tubuh. Mereka mengaktifkan enzim-enzim detoksifikasi yang membantu menghilangkan zat-zat berbahaya dari tubuh, termasuk radikal bebas dan racun lainnya.
- Pencegahan Penyakit Kronis
Dengan melawan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, daun brokoli berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit kronis. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi sayuran kaya antioksidan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit neurodegeneratif.
Dengan demikian, kemampuan daun brokoli dalam melawan radikal bebas merupakan salah satu kontribusi penting terhadap kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi rutin bagian tanaman ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Menjaga kesehatan mata
Kesehatan mata merupakan aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, dan nutrisi memainkan peran krusial dalam mempertahankannya. Bagian hijau dari tanaman brokoli memiliki kandungan nutrisi yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap fungsi penglihatan dan mencegah berbagai masalah mata.
- Kandungan Lutein dan Zeaxanthin
Daun brokoli mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang berperan sebagai antioksidan kuat di mata. Kedua senyawa ini terakumulasi di retina, khususnya di makula, area yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam. Lutein dan zeaxanthin membantu menyaring cahaya biru berbahaya dan melindungi sel-sel retina dari kerusakan akibat radikal bebas. Konsumsi lutein dan zeaxanthin secara teratur dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang lebih tua.
- Vitamin A dan Beta-Karoten
Daun brokoli juga merupakan sumber vitamin A dan beta-karoten yang baik. Beta-karoten diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup. Vitamin A juga membantu menjaga kesehatan kornea, lapisan luar mata, dan mencegah kekeringan mata. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berbagai masalah mata, termasuk rabun senja dan xerophthalmia (kekeringan parah pada mata).
- Vitamin C
Vitamin C, yang juga ditemukan dalam daun brokoli, adalah antioksidan yang membantu melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah di mata dan dapat membantu mengurangi risiko katarak, yaitu kekeruhan lensa mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
- Efek Anti-inflamasi
Senyawa anti-inflamasi dalam daun brokoli dapat membantu mengurangi peradangan di mata yang dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti uveitis (peradangan pada lapisan tengah mata) dan konjungtivitis (peradangan pada konjungtiva, lapisan bening yang menutupi bagian putih mata). Dengan mengurangi peradangan, daun brokoli dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah masalah penglihatan.
- Mendukung Fungsi Retina
Nutrisi yang terkandung dalam daun brokoli, termasuk lutein, zeaxanthin, vitamin A, dan vitamin C, bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi retina yang optimal. Retina adalah lapisan saraf di bagian belakang mata yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Dengan menjaga kesehatan retina, daun brokoli dapat membantu memastikan penglihatan yang jelas dan tajam.
Dengan kandungan nutrisi yang kaya, daun brokoli dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah berbagai masalah penglihatan. Konsumsi teratur bagian tanaman ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat menjadi langkah preventif yang efektif untuk menjaga fungsi penglihatan yang optimal sepanjang hidup.
Mendukung pencernaan sehat
Fungsi pencernaan yang optimal memiliki peranan sentral dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah tubuh. Bagian hijau dari tanaman Brassica oleracea, seringkali terabaikan, ternyata menyimpan potensi untuk mendukung proses pencernaan yang sehat, berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan.
- Kandungan Serat yang Tinggi
Daun brokoli kaya akan serat, baik serat larut maupun serat tidak larut. Serat tidak larut membantu memperlancar pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan mendukung keteraturan buang air besar. Serat larut, di sisi lain, membentuk gel di saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula, dan membantu menjaga kadar gula darah yang stabil. Asupan serat yang cukup juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit divertikular dan kanker usus besar.
- Efek Prebiotik
Serat dalam daun brokoli juga berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus. Bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh. Mikrobiota usus yang sehat dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi, memproduksi vitamin, dan melindungi tubuh dari infeksi.
- Senyawa Anti-inflamasi
Daun brokoli mengandung senyawa anti-inflamasi, seperti sulforaphane, yang dapat membantu mengurangi peradangan di saluran pencernaan. Peradangan kronis di saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Senyawa anti-inflamasi dalam daun brokoli dapat membantu meredakan gejala-gejala ini dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan.
- Mendukung Detoksifikasi
Daun brokoli mengandung senyawa yang mendukung proses detoksifikasi tubuh, termasuk detoksifikasi di hati dan usus. Hati adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk membersihkan darah dari racun, dan usus berperan dalam menghilangkan limbah tubuh. Senyawa dalam daun brokoli dapat membantu meningkatkan fungsi hati dan usus, sehingga mendukung proses detoksifikasi yang efisien.
Dengan demikian, konsumsi bagian hijau dari sayuran ini dapat menjadi strategi yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan pencernaan. Kandungan serat, efek prebiotik, sifat anti-inflamasi, dan dukungan terhadap detoksifikasi berkontribusi pada fungsi pencernaan yang optimal, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Menurunkan Risiko Inflamasi
Pengurangan risiko inflamasi merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh, dan bagian hijau dari tanaman brokoli menawarkan potensi signifikan dalam hal ini. Inflamasi kronis dikaitkan dengan berbagai penyakit serius, dan konsumsi nutrisi yang tepat dapat berperan penting dalam mengelola dan mengurangi risiko tersebut.
- Kandungan Sulforaphane
Sulforaphane, senyawa yang ditemukan dalam daun brokoli, dikenal karena sifat anti-inflamasinya yang kuat. Senyawa ini bekerja dengan menekan produksi sitokin pro-inflamasi dan mengaktifkan jalur antioksidan dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa sulforaphane dapat membantu mengurangi inflamasi pada berbagai kondisi, termasuk arthritis dan penyakit jantung.
- Kehadiran Antioksidan Lain
Selain sulforaphane, daun brokoli mengandung berbagai antioksidan lain, seperti vitamin C dan quercetin, yang juga berkontribusi pada efek anti-inflamasi. Antioksidan ini membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu inflamasi. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi peradangan.
- Pengaruh terhadap Mikrobiota Usus
Kesehatan mikrobiota usus memiliki dampak besar pada inflamasi sistemik. Daun brokoli mengandung serat yang berperan sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Mikrobiota usus yang seimbang dapat membantu mengurangi inflamasi dengan memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA) yang memiliki sifat anti-inflamasi.
- Modulasi Jalur Inflamasi
Senyawa-senyawa dalam daun brokoli dapat memodulasi jalur inflamasi utama dalam tubuh, seperti jalur NF-B. NF-B adalah protein kompleks yang berperan dalam mengatur respons inflamasi. Dengan menghambat aktivasi NF-B, senyawa-senyawa dalam daun brokoli dapat membantu mengurangi produksi mediator inflamasi.
- Potensi dalam Pencegahan Penyakit Kronis
Inflamasi kronis merupakan faktor kunci dalam perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Dengan mengurangi risiko inflamasi, konsumsi daun brokoli secara teratur dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit-penyakit ini. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa diet kaya sayuran cruciferous, termasuk brokoli, dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis.
- Efek Sinergis dengan Nutrisi Lain
Efek anti-inflamasi daun brokoli dapat ditingkatkan dengan kombinasi dengan nutrisi lain dalam diet. Misalnya, kombinasi dengan asam lemak omega-3 dapat memberikan efek sinergis dalam mengurangi inflamasi. Diet yang kaya sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian secara keseluruhan dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam mengurangi risiko inflamasi.
Kemampuan bagian tanaman Brassica oleracea ini dalam menurunkan risiko inflamasi merupakan salah satu kontribusi signifikan terhadap kesehatan. Dengan mengonsumsi bagian ini sebagai bagian dari diet seimbang, individu dapat mengambil langkah proaktif untuk mengurangi inflamasi kronis dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Sumber vitamin K
Kandungan vitamin K yang terdapat dalam bagian hijau dari tanaman brokoli berkontribusi signifikan terhadap beragam manfaat kesehatan yang ditawarkan. Vitamin K memegang peranan krusial dalam proses pembekuan darah, membantu mencegah perdarahan berlebihan akibat luka atau cedera. Selain itu, vitamin K juga esensial untuk kesehatan tulang, mendukung mineralisasi dan kepadatan tulang, serta membantu mencegah osteoporosis, terutama pada populasi lanjut usia. Kekurangan vitamin K dapat meningkatkan risiko perdarahan dan melemahkan tulang, menjadikan asupan yang memadai melalui diet menjadi sangat penting. Konsumsi bagian ini sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin K harian, berkontribusi pada kesehatan pembekuan darah dan tulang yang optimal. Dengan demikian, keberadaan vitamin K dalam bagian ini memperkuat posisinya sebagai sumber nutrisi yang berharga untuk mendukung berbagai fungsi tubuh.
Mendukung kesehatan tulang
Bagian tanaman brokoli yang sering terabaikan, yakni lembaran hijaunya, menunjukkan potensi signifikan dalam memelihara struktur dan fungsi tulang yang sehat. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi spesifik yang berperan penting dalam proses pembentukan dan pemeliharaan jaringan tulang.
- Vitamin K dan Pembentukan Osteokalsin
Daun brokoli merupakan sumber vitamin K yang baik, nutrisi penting untuk sintesis osteokalsin. Osteokalsin adalah protein yang diproduksi oleh osteoblas (sel pembentuk tulang) dan berperan dalam mengikat kalsium ke matriks tulang. Proses ini esensial untuk mineralisasi tulang, yaitu proses pengerasan tulang yang memberikan kekuatan dan kepadatan. Kekurangan vitamin K dapat mengganggu produksi osteokalsin dan meningkatkan risiko osteoporosis.
- Kalsium dan Mineralisasi Tulang
Meskipun bukan sumber kalsium yang sangat tinggi, daun brokoli tetap menyumbangkan asupan kalsium yang penting untuk kesehatan tulang. Kalsium adalah mineral utama yang menyusun tulang, dan asupan yang cukup diperlukan untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah pengeroposan tulang. Kalsium bekerja bersama dengan vitamin D dan vitamin K untuk memastikan mineralisasi tulang yang optimal.
- Magnesium dan Metabolisme Tulang
Daun brokoli juga mengandung magnesium, mineral yang berperan dalam metabolisme tulang dan membantu mengatur penyerapan kalsium. Magnesium membantu menjaga keseimbangan mineral dalam tulang dan mencegah kalsium ditarik dari tulang untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang lain. Kekurangan magnesium dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko fraktur.
- Antioksidan dan Perlindungan Sel Tulang
Kandungan antioksidan dalam daun brokoli, seperti sulforaphane dan vitamin C, membantu melindungi sel-sel tulang dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak osteoblas dan osteoklas (sel yang memecah tulang), mengganggu proses remodeling tulang yang sehat. Antioksidan membantu menjaga keseimbangan antara pembentukan dan resorpsi tulang, yang penting untuk menjaga kekuatan tulang.
- Vitamin C dan Sintesis Kolagen
Vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, protein yang merupakan komponen utama matriks organik tulang. Kolagen memberikan fleksibilitas dan kekuatan pada tulang, membuatnya lebih tahan terhadap tekanan dan tarikan. Kekurangan vitamin C dapat mengganggu produksi kolagen dan melemahkan struktur tulang.
- Dukungan untuk Kepadatan Tulang pada Wanita Pasca Menopause
Wanita pasca menopause berisiko tinggi mengalami osteoporosis karena penurunan kadar estrogen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran cruciferous, termasuk brokoli, dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang pada wanita pasca menopause. Hal ini mungkin disebabkan oleh kandungan vitamin K dan senyawa anti-inflamasi dalam sayuran tersebut.
Kandungan nutrisi yang komprehensif dalam bagian hijau tanaman ini, termasuk vitamin K, kalsium, magnesium, vitamin C, dan antioksidan, bekerja secara sinergis untuk mendukung kesehatan tulang. Pemanfaatan bagian ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kekuatan dan kepadatan tulang sepanjang hidup, serta mengurangi risiko osteoporosis dan fraktur.
Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Bagian Hijau Tanaman Brokoli
Bagian hijau dari tanaman brokoli, seringkali diabaikan, mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Untuk mengoptimalkan potensi kesehatan tersebut, beberapa tips berikut dapat dipertimbangkan:
Tip 1: Pilih Daun yang Segar dan Tidak Layu
Kualitas lembaran hijau tanaman ini sangat memengaruhi kandungan nutrisinya. Pilihlah yang berwarna hijau cerah, tidak menunjukkan tanda-tanda layu, atau bercak kuning. Lembaran yang segar cenderung memiliki kandungan vitamin dan mineral yang lebih tinggi.
Tip 2: Cuci Bersih Sebelum Dikonsumsi
Seperti sayuran lainnya, lembaran hijau tanaman ini perlu dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran, pestisida, atau residu lainnya. Gunakan air mengalir dan gosok perlahan permukaan lembaran. Pertimbangkan untuk merendamnya dalam larutan air garam ringan selama beberapa menit sebelum dibilas.
Tip 3: Olah dengan Metode yang Tepat
Metode pengolahan dapat memengaruhi kandungan nutrisi. Mengukus atau menumis dengan sedikit minyak adalah pilihan yang lebih baik daripada merebus terlalu lama, karena dapat mengurangi kehilangan vitamin yang larut dalam air. Lembaran hijau ini juga dapat ditambahkan mentah ke dalam salad atau smoothie.
Tip 4: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal, kombinasikan konsumsi bagian hijau tanaman ini dengan sumber nutrisi lain dalam diet seimbang. Misalnya, padukan dengan sumber protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Kombinasi nutrisi yang beragam akan memberikan efek sinergis bagi kesehatan.
Dengan mengikuti tips ini, potensi kesehatan yang terkandung dalam bagian hijau tanaman brokoli dapat dimaksimalkan, berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian awal menunjukkan potensi signifikan bagian hijau dari tanaman Brassica oleracea dalam mendukung kesehatan. Beberapa studi menyoroti kandungan senyawa bioaktifnya, termasuk sulforaphane dan vitamin K, yang dikaitkan dengan efek antioksidan dan anti-inflamasi. Studi in vitro dan in vivo telah mengeksplorasi efek perlindungan senyawa-senyawa ini terhadap kerusakan sel dan perkembangan penyakit kronis.
Salah satu studi penting melibatkan analisis terhadap ekstrak dari bagian tanaman tersebut dan dampaknya pada sel kanker usus besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram). Sementara itu, penelitian lain meneliti efek konsumsi bagian tanaman ini terhadap profil lipid pada individu dengan kolesterol tinggi. Studi tersebut melaporkan penurunan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") setelah periode intervensi.
Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi masih bersifat awal dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis skala besar pada manusia. Terdapat pula perdebatan mengenai dosis optimal dan metode pengolahan yang paling efektif untuk mempertahankan kandungan nutrisi bagian tanaman ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan tertentu, seperti pengukusan, dapat meningkatkan bioavailabilitas senyawa bioaktifnya.
Masyarakat dianjurkan untuk secara kritis menelaah bukti ilmiah yang tersedia dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat kesehatan bagian tanaman ini dan menentukan rekomendasi konsumsi yang tepat.