Ketahui 7 Manfaat Buah Pinang Kering yang Bikin Penasaran!

Senin, 30 Juni 2025 oleh journal

Biji dari tanaman Areca catechu yang telah dikeringkan diyakini memiliki beragam kegunaan. Senyawa aktif di dalamnya, seperti alkaloid, dipercaya dapat memberikan efek tertentu bagi tubuh. Konsumsi produk olahan dari biji tersebut telah lama dilakukan dalam berbagai tradisi, dengan harapan memperoleh dampak positif bagi kesehatan dan vitalitas.

Penggunaan biji Areca catechu kering sebagai bagian dari pengobatan tradisional memang telah lama dikenal. Namun, penting untuk diingat bahwa manfaatnya masih memerlukan penelitian ilmiah lebih lanjut, dan potensi risikonya juga harus dipertimbangkan dengan seksama. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat disarankan sebelum mengonsumsinya secara rutin, ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang dokter umum dengan pengalaman di bidang herbal medicine.

Ketahui 7 Manfaat Buah Pinang Kering yang Bikin Penasaran!

- Dr. Amelia Wijaya

Pendapat Dr. Wijaya ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan hati-hati terhadap klaim manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan biji pinang kering. Walaupun memiliki sejarah panjang dalam penggunaan tradisional, bukti ilmiah yang kuat mengenai efektivitas dan keamanannya masih terbatas.

Biji Areca catechu mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk alkaloid seperti arecoline. Arecoline memiliki efek stimulan dan dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi manfaat seperti peningkatan kewaspadaan dan sedikit peningkatan energi. Namun, senyawa ini juga dikaitkan dengan efek samping seperti peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan risiko ketergantungan. Selain itu, konsumsi jangka panjang biji pinang, terutama bersama dengan kapur dan tembakau, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker mulut. Oleh karena itu, penggunaan biji ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dalam pengawasan medis. Dosis yang direkomendasikan sangat bervariasi tergantung pada individu dan tujuan penggunaannya, tetapi secara umum, konsumsi dalam jumlah kecil dan tidak rutin lebih disarankan. Penting untuk diingat bahwa biji ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional dan harus digunakan sebagai pelengkap setelah berkonsultasi dengan dokter.

Manfaat Buah Pinang Kering

Buah pinang kering, meski penggunaannya memerlukan kehati-hatian, menyimpan potensi manfaat yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

  • Energi
  • Stimulan
  • Mengurangi Rasa Lelah
  • Meningkatkan Kewaspadaan
  • Tradisi
  • Pencernaan (dalam dosis kecil)
  • Antioksidan (potensi)

Walaupun secara tradisional dikonsumsi sebagai stimulan untuk meningkatkan energi dan kewaspadaan, penting untuk mempertimbangkan bahwa efek ini berasal dari senyawa alkaloidnya, yang juga membawa potensi risiko. Konsumsi dalam dosis kecil oleh beberapa budaya dikaitkan dengan bantuan pencernaan, sementara penelitian awal menunjukkan adanya aktivitas antioksidan. Penggunaan biji pinang kering hendaknya selalu dipertimbangkan dalam konteks keseimbangan antara manfaat potensial dan risiko kesehatan yang mungkin timbul.

Energi

Biji pinang kering secara tradisional dikaitkan dengan peningkatan energi, sebuah efek yang bersumber dari kandungan alkaloid di dalamnya. Namun, hubungan antara konsumsi biji pinang kering dan peningkatan energi perlu dipahami secara komprehensif, mengingat implikasi dan nuansa yang terlibat.

  • Stimulasi Sistem Saraf Pusat

    Alkaloid seperti arecoline dalam biji pinang kering bertindak sebagai stimulan pada sistem saraf pusat. Stimulasi ini dapat memicu pelepasan neurotransmitter seperti dopamin, yang terkait dengan perasaan senang dan peningkatan energi. Efek ini seringkali dirasakan sebagai peningkatan kewaspadaan dan pengurangan rasa lelah, meskipun bersifat sementara.

  • Efek Vasokonstriksi

    Beberapa senyawa dalam biji pinang kering dapat menyebabkan vasokonstriksi, yaitu penyempitan pembuluh darah. Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang secara subjektif dapat dirasakan sebagai peningkatan energi. Namun, efek ini juga dapat menimbulkan risiko bagi individu dengan kondisi kardiovaskular yang sudah ada.

  • Potensi Ketergantungan

    Efek stimulan biji pinang kering dapat menyebabkan ketergantungan psikologis. Penggunaan rutin untuk mendapatkan efek peningkatan energi dapat mengakibatkan toleransi, di mana dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai efek yang sama. Hal ini dapat berujung pada siklus ketergantungan yang sulit dihentikan.

  • Durasi dan Intensitas Efek

    Efek peningkatan energi dari biji pinang kering bersifat sementara dan bervariasi tergantung pada dosis, metode konsumsi, dan faktor individu. Efeknya biasanya muncul dalam waktu singkat setelah konsumsi dan mereda dalam beberapa jam. Intensitas efek juga dapat bervariasi, mulai dari peningkatan kewaspadaan ringan hingga stimulasi yang lebih kuat.

Meskipun biji pinang kering dapat memberikan efek peningkatan energi, penting untuk mempertimbangkan potensi risiko dan efek samping yang terkait. Penggunaan biji pinang kering sebagai sumber energi sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan dengan pemahaman yang jelas tentang implikasinya terhadap kesehatan.

Stimulan

Efek stimulan yang dikaitkan dengan biji kering Areca catechu merupakan salah satu alasan utama di balik pemanfaatannya dalam berbagai budaya. Kemampuan untuk memacu aktivitas sistem saraf pusat menjadi daya tarik utama, meskipun penggunaan ini juga menghadirkan konsekuensi yang perlu dipertimbangkan secara matang. Senyawa alkaloid yang terkandung di dalamnya, khususnya arecoline, bertanggung jawab atas efek ini. Arecoline bekerja dengan berinteraksi dengan reseptor asetilkolin di otak, memicu serangkaian reaksi yang menghasilkan peningkatan kewaspadaan, fokus, dan terkadang, perasaan euforia ringan.

Efek stimulan ini seringkali dicari untuk mengatasi rasa lelah, meningkatkan produktivitas, atau sekadar memberikan dorongan energi sementara. Dalam konteks sosial, efek stimulan ini dapat memfasilitasi interaksi dan mengurangi rasa malu. Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini bersifat sementara dan dapat diikuti oleh penurunan energi atau perasaan tidak nyaman setelah efek stimulan mereda.

Lebih lanjut, efek stimulan dari biji Areca catechu tidak hanya terbatas pada sistem saraf pusat. Senyawa aktif di dalamnya juga dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Bagi individu dengan kondisi jantung yang sudah ada, efek ini dapat menimbulkan risiko serius. Oleh karena itu, konsumsi biji kering ini sebagai stimulan memerlukan kehati-hatian ekstra dan pertimbangan terhadap kondisi kesehatan individu.

Selain itu, potensi ketergantungan juga menjadi perhatian utama terkait efek stimulan ini. Penggunaan rutin untuk mendapatkan efek stimulan dapat menyebabkan toleransi, memaksa individu untuk mengonsumsi dosis yang lebih tinggi untuk mencapai efek yang sama. Hal ini dapat berujung pada siklus ketergantungan yang sulit diatasi. Dengan demikian, meskipun biji Areca catechu menawarkan efek stimulan yang dicari oleh sebagian orang, penting untuk mempertimbangkan risiko dan konsekuensi jangka panjang yang mungkin timbul.

Mengurangi Rasa Lelah

Klaim mengenai kemampuan biji Areca catechu kering dalam meredakan rasa lelah berakar pada efek stimulan yang dihasilkan oleh senyawa alkaloidnya. Senyawa-senyawa ini, terutama arecoline, memengaruhi sistem saraf pusat dengan cara meningkatkan aktivitas neurotransmitter tertentu, yang dapat menghasilkan perasaan peningkatan energi dan kewaspadaan. Efek ini, meskipun bersifat sementara, dapat memberikan bantuan subjektif dalam mengatasi rasa lelah dan lesu.

Namun, mekanisme pengurangan rasa lelah ini tidaklah sederhana dan perlu dipahami dalam konteks yang lebih luas. Rasa lelah seringkali merupakan gejala dari kondisi medis yang mendasarinya, seperti kurang tidur, stres, anemia, atau infeksi. Dalam kasus seperti itu, penggunaan biji Areca catechu kering hanya akan menutupi gejala tanpa mengatasi penyebab utamanya. Lebih lanjut, efek stimulan yang dihasilkan dapat mengganggu pola tidur alami, yang pada akhirnya dapat memperburuk rasa lelah dalam jangka panjang.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa efek stimulan biji Areca catechu kering dapat membebani sistem kardiovaskular, yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Bagi individu yang sudah memiliki masalah jantung atau tekanan darah tinggi, efek ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Oleh karena itu, penggunaan biji Areca catechu kering sebagai solusi untuk mengurangi rasa lelah harus dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat disarankan untuk menentukan apakah penggunaan ini aman dan sesuai.

Sebagai penutup, meskipun biji Areca catechu kering mungkin memberikan bantuan sementara dalam mengurangi rasa lelah, penting untuk mempertimbangkan potensi risiko dan efek samping yang terkait. Pendekatan yang lebih holistik untuk mengatasi rasa lelah, termasuk memperbaiki pola tidur, mengelola stres, dan mengatasi kondisi medis yang mendasarinya, seringkali merupakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Meningkatkan Kewaspadaan

Biji Areca catechu kering memiliki reputasi dalam meningkatkan kewaspadaan, sebuah atribut yang berkontribusi pada popularitasnya di berbagai budaya. Kemampuan ini berasal dari interaksi senyawa alkaloid di dalamnya dengan sistem saraf pusat. Secara khusus, arecoline, sebuah alkaloid utama, bertindak sebagai agonis parsial pada reseptor asetilkolin, memicu serangkaian peristiwa yang menghasilkan peningkatan aktivitas otak dan respons sensorik.

Efek peningkatan kewaspadaan ini seringkali diartikan sebagai peningkatan fokus, kemampuan berkonsentrasi yang lebih baik, dan pengurangan rasa kantuk. Individu yang mengonsumsi biji Areca catechu kering melaporkan pengalaman peningkatan kemampuan untuk memproses informasi, merespons rangsangan dengan lebih cepat, dan mempertahankan perhatian dalam jangka waktu yang lebih lama. Hal ini menjadikan biji tersebut menarik bagi individu yang membutuhkan peningkatan kinerja kognitif, seperti pelajar, pekerja, atau mereka yang terlibat dalam aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Namun, penting untuk memahami bahwa efek peningkatan kewaspadaan ini tidaklah tanpa konsekuensi. Peningkatan aktivitas otak yang dipicu oleh arecoline dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti kegelisahan, kecemasan, dan kesulitan tidur. Selain itu, efek stimulan pada sistem kardiovaskular dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat menimbulkan risiko bagi individu dengan kondisi jantung yang mendasarinya.

Lebih lanjut, efek peningkatan kewaspadaan dari biji Areca catechu kering bersifat sementara dan dapat diikuti oleh penurunan energi dan fokus setelah efek stimulan mereda. Penggunaan rutin untuk mempertahankan kewaspadaan dapat menyebabkan toleransi, memaksa individu untuk mengonsumsi dosis yang lebih tinggi untuk mencapai efek yang sama, yang berpotensi mengarah pada ketergantungan. Oleh karena itu, penggunaan biji ini untuk meningkatkan kewaspadaan harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan pemahaman yang jelas tentang potensi risiko dan manfaatnya.

Tradisi

Penggunaan biji Areca catechu kering terjalin erat dengan berbagai tradisi di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Pasifik. Praktik mengunyah biji ini, seringkali dicampur dengan kapur sirih dan kadang-kadang tembakau, telah berlangsung selama berabad-abad dan memiliki makna budaya yang mendalam. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan bagian integral dari ritual sosial, upacara keagamaan, dan pengobatan tradisional.

Dalam konteks sosial, suguhan biji Areca catechu kering dapat berfungsi sebagai bentuk keramahan, simbol persahabatan, dan cara untuk mempererat hubungan antarindividu. Di beberapa daerah, mengunyah biji ini merupakan bagian penting dari upacara pernikahan dan acara-acara penting lainnya. Kehadirannya dalam ritual keagamaan menunjukkan kepercayaan akan kekuatan spiritual atau simbolis yang dikaitkan dengan tanaman ini.

Dalam pengobatan tradisional, biji Areca catechu kering dipercaya memiliki berbagai khasiat penyembuhan. Secara tradisional, biji ini digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, menghilangkan cacingan, dan meningkatkan energi. Meskipun klaim ini didasarkan pada pengetahuan empiris dan tradisi lisan, penting untuk dicatat bahwa banyak dari klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Selain itu, praktik tradisional seringkali tidak mempertimbangkan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan biji Areca catechu kering, terutama dalam kombinasi dengan kapur sirih dan tembakau.

Hubungan antara tradisi dan pemanfaatan biji Areca catechu kering sangat kompleks. Meskipun tradisi ini telah memberikan kontribusi pada pelestarian pengetahuan dan praktik lokal, penting untuk menyeimbangkan penghargaan terhadap warisan budaya dengan pemahaman yang kritis terhadap potensi risiko kesehatan. Edukasi tentang bahaya penggunaan biji Areca catechu kering, terutama dalam kombinasi dengan kapur sirih dan tembakau, sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa tradisi ini dilestarikan dengan cara yang bertanggung jawab.

Pencernaan (dalam dosis kecil)

Penggunaan biji Areca catechu kering dalam dosis kecil seringkali dikaitkan dengan potensi efek positif pada sistem pencernaan. Keyakinan ini berakar pada pengalaman tradisional dan observasi empiris, meskipun pemahaman ilmiah yang mendalam masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Dosis dan metode konsumsi yang tepat menjadi faktor krusial untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan potensi manfaat.

  • Stimulasi Produksi Saliva

    Salah satu efek yang diamati adalah peningkatan produksi saliva. Air liur mengandung enzim pencernaan yang membantu memecah makanan, sehingga memfasilitasi proses pencernaan awal di mulut. Stimulasi produksi saliva dapat meringankan gejala mulut kering dan membantu melancarkan proses menelan.

  • Efek Antelmintik Potensial

    Dalam pengobatan tradisional, biji Areca catechu kering telah digunakan sebagai obat antelmintik, yaitu obat untuk mengatasi infeksi cacing usus. Senyawa alkaloid yang terkandung di dalamnya dipercaya memiliki efek toksik terhadap cacing, membantu mengeluarkannya dari saluran pencernaan. Namun, efektivitas dan keamanan penggunaan ini masih memerlukan validasi ilmiah yang lebih ketat.

  • Peningkatan Motilitas Usus

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam biji Areca catechu kering dapat meningkatkan motilitas usus, yaitu gerakan peristaltik yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Peningkatan motilitas usus dapat membantu mencegah konstipasi dan melancarkan buang air besar. Namun, efek ini juga dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan.

  • Efek Samping dan Pertimbangan Dosis

    Penting untuk ditekankan bahwa efek positif pada pencernaan hanya mungkin terjadi pada dosis yang sangat kecil. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang merugikan, seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare. Selain itu, interaksi dengan obat-obatan lain dan kondisi medis yang mendasarinya perlu dipertimbangkan sebelum mengonsumsi biji Areca catechu kering untuk tujuan pencernaan.

  • Kebutuhan Akan Penelitian Lebih Lanjut

    Meskipun terdapat indikasi potensi manfaat bagi pencernaan, penting untuk mengakui bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat untuk mengkonfirmasi efek ini, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta mengidentifikasi potensi risiko dan interaksi dengan faktor lain.

Kesimpulannya, potensi manfaat biji Areca catechu kering bagi pencernaan, khususnya dalam dosis kecil, memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terinformasi. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat disarankan sebelum mengonsumsi biji ini untuk tujuan apa pun, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Pertimbangan yang cermat terhadap dosis, metode konsumsi, dan potensi risiko sangat penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan bertanggung jawab.

Antioksidan (potensi)

Kaitan antara potensi aktivitas antioksidan dan biji Areca catechu kering terletak pada keberadaan senyawa-senyawa tertentu yang mampu menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dari biji Areca catechu kering memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas in vitro (di laboratorium), yang mengindikasikan adanya potensi aktivitas antioksidan.

Senyawa-senyawa yang diduga berperan dalam aktivitas antioksidan ini meliputi polifenol dan flavonoid, meskipun identifikasi dan karakterisasi senyawa aktif secara spesifik masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Mekanisme kerja antioksidan ini melibatkan kemampuan untuk menyumbangkan elektron ke radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Selain itu, beberapa senyawa mungkin juga memiliki kemampuan untuk menghambat produksi radikal bebas atau meningkatkan sistem pertahanan antioksidan alami tubuh.

Meskipun hasil penelitian awal ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa potensi aktivitas antioksidan biji Areca catechu kering masih dalam tahap penelitian awal. Efek antioksidan yang diamati in vitro belum tentu dapat diterjemahkan menjadi manfaat kesehatan yang signifikan in vivo (di dalam tubuh manusia). Faktor-faktor seperti bioavailabilitas senyawa aktif, dosis yang efektif, dan potensi interaksi dengan senyawa lain dalam tubuh dapat memengaruhi efektivitas antioksidan secara keseluruhan.

Lebih lanjut, penting untuk mempertimbangkan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi biji Areca catechu kering, terutama dalam jangka panjang. Konsumsi biji ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker mulut dan kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, manfaat potensial dari aktivitas antioksidan harus dipertimbangkan dengan cermat terhadap potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami potensi manfaat dan risiko terkait dengan aktivitas antioksidan biji Areca catechu kering, serta untuk menentukan apakah biji ini dapat digunakan dengan aman dan efektif sebagai sumber antioksidan.

Tips Pemanfaatan Produk Berbasis Areca catechu Kering

Informasi berikut bertujuan memberikan panduan terkait penggunaan produk yang berasal dari biji Areca catechu yang telah dikeringkan. Perlu diingat bahwa konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum memulai atau melanjutkan penggunaan.

Tip 1: Pahami Potensi Risiko.
Sebelum mengonsumsi produk berbahan dasar biji pinang kering, penting untuk menyadari potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul. Konsumsi jangka panjang, terutama dengan tambahan kapur sirih dan tembakau, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker mulut dan masalah kardiovaskular.

Tip 2: Perhatikan Dosis.
Jika memutuskan untuk menggunakan produk ini, mulailah dengan dosis yang sangat kecil dan perhatikan respons tubuh. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan seperti mual, pusing, dan peningkatan detak jantung.

Tip 3: Hindari Penggunaan Bersamaan dengan Zat Adiktif Lain.
Penggunaan bersamaan dengan tembakau, alkohol, atau obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko efek samping dan interaksi yang merugikan. Hindari kombinasi ini sepenuhnya.

Tip 4: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan yang Ada.
Individu dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti masalah jantung, tekanan darah tinggi, gangguan kecemasan, atau masalah pencernaan, harus menghindari penggunaan produk ini atau berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.

Tip 5: Amati Reaksi Tubuh.
Perhatikan dengan seksama setiap perubahan dalam tubuh setelah mengonsumsi produk ini. Jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan, segera hentikan penggunaan dan cari pertolongan medis jika diperlukan.

Tip 6: Prioritaskan Gaya Hidup Sehat.
Penggunaan produk ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dengan baik.

Penggunaan biji Areca catechu kering memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terinformasi. Prioritaskan kesehatan dan keselamatan dengan memahami potensi risiko, memperhatikan dosis, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek biologis dari biji Areca catechu yang dikeringkan masih berlangsung, meskipun penggunaannya telah lama tercatat dalam sejarah tradisional. Beberapa studi in vitro (di laboratorium) menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dan antimikroba dari ekstrak biji tersebut. Namun, hasil ini belum sepenuhnya direplikasi dalam studi in vivo (pada organisme hidup) atau uji klinis pada manusia.

Studi epidemiologi di wilayah dengan prevalensi tinggi konsumsi biji Areca catechu menunjukkan korelasi yang signifikan antara kebiasaan mengunyah biji pinang dengan peningkatan risiko kanker mulut, terutama ketika dikombinasikan dengan kapur sirih dan tembakau. Mekanisme pasti yang mendasari hubungan ini masih diteliti, tetapi diduga melibatkan kombinasi efek iritasi kronis, paparan karsinogen, dan perubahan dalam metabolisme sel.

Terdapat perdebatan mengenai potensi manfaat terapeutik dari senyawa yang terkandung dalam biji Areca catechu. Beberapa penelitian awal mengindikasikan kemungkinan efek stimulan dan peningkatan kognitif, tetapi temuan ini seringkali terbatas oleh ukuran sampel yang kecil, kurangnya kelompok kontrol yang memadai, dan potensi bias. Selain itu, efek samping yang terkait dengan konsumsi biji Areca catechu seringkali lebih signifikan daripada manfaat yang dirasakan.

Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan penggunaan biji Areca catechu yang dikeringkan. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat dan populasi studi yang representatif untuk memberikan bukti yang lebih kuat dan definitif mengenai efek biologis dan klinis dari biji ini.