7 Manfaat Buah Jeruk Bali yang Jarang Diketahui

Selasa, 17 Juni 2025 oleh journal

Nilai positif yang didapatkan dari mengonsumsi pomelo, buah sitrus berukuran besar dengan rasa manis sedikit asam, meliputi peningkatan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Konsumsi rutin dikaitkan dengan berbagai efek menguntungkan, mulai dari memperkuat sistem imun hingga menjaga kesehatan jantung.

"Pomelo, dengan kandungan vitamin C dan antioksidannya yang tinggi, berpotensi menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet sehat. Konsumsi teratur dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Buah Jeruk Bali yang Jarang Diketahui

- Dr. Amelia Rahmawati, Ahli Gizi Klinis.

Penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi dalam buah sitrus raksasa ini menawarkan sejumlah potensi manfaat kesehatan.

Kandungan likopen, kalium, dan serat yang terdapat dalam pomelo berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. Likopen dikenal sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Kalium membantu mengatur tekanan darah, sementara serat membantu menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, vitamin C dalam buah ini berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang produksi sel darah putih dan melindungi tubuh dari infeksi. Meski demikian, konsumsi berlebihan tidak disarankan. Satu hingga dua potong per hari, sebagai bagian dari diet seimbang, umumnya dianggap aman dan bermanfaat.

Manfaat Buah Jeruk Bali

Buah Jeruk Bali, atau pomelo, menawarkan serangkaian manfaat kesehatan signifikan berkat kandungan nutrisinya yang kaya. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan.

  • Meningkatkan Imunitas
  • Menyehatkan Jantung
  • Melancarkan Pencernaan
  • Kaya Antioksidan
  • Mengontrol Tekanan Darah
  • Menjaga Berat Badan
  • Mencegah Kanker

Manfaat-manfaat ini saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan holistik. Sebagai contoh, kandungan vitamin C yang tinggi dalam pomelo memperkuat sistem imun, membantu tubuh melawan infeksi. Serat dalam buah ini tidak hanya melancarkan pencernaan tetapi juga membantu mengontrol kadar kolesterol, yang secara langsung berkontribusi pada kesehatan jantung. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

Meningkatkan Imunitas

Kandungan vitamin C yang signifikan pada buah sitrus raksasa ini memegang peranan krusial dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C, atau asam askorbat, merupakan nutrisi esensial yang tidak diproduksi secara alami oleh tubuh, sehingga asupan eksternal melalui makanan sangat diperlukan. Vitamin ini merangsang produksi dan fungsi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang merupakan komponen utama pertahanan tubuh terhadap patogen seperti bakteri, virus, dan jamur. Selain itu, vitamin C berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memastikan kinerja optimal dalam melawan infeksi. Konsumsi buah ini secara teratur dapat membantu memperpendek durasi dan mengurangi tingkat keparahan penyakit infeksi, serta meningkatkan resistensi tubuh secara keseluruhan terhadap berbagai ancaman kesehatan.

Menyehatkan Jantung

Potensi buah sitrus besar ini dalam menjaga kesehatan jantung merupakan salah satu aspek penting dari nilai nutrisinya. Kandungan nutrisi spesifik dalam buah ini bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal dan mengurangi risiko penyakit jantung.

  • Kandungan Kalium

    Kalium, mineral penting yang terdapat dalam buah ini, berperan vital dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, sehingga membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Asupan kalium yang cukup melalui konsumsi buah ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kesehatan tersebut.

  • Serat Makanan

    Keberadaan serat makanan dalam buah ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan jantung. Serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis, dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Serat juga membantu mengontrol kadar gula darah, yang penting bagi penderita diabetes dan mereka yang berisiko mengembangkan penyakit jantung.

  • Likopen sebagai Antioksidan

    Likopen, pigmen karotenoid yang memberikan warna merah muda pada beberapa varietas buah ini, adalah antioksidan kuat. Likopen membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan oksidatif. Peradangan kronis merupakan faktor kunci dalam perkembangan penyakit jantung. Sifat antioksidan likopen membantu mengurangi peradangan dan melindungi arteri dari kerusakan.

  • Vitamin C dan Kesehatan Pembuluh Darah

    Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah ini juga mendukung kesehatan jantung dengan memperkuat dinding pembuluh darah. Vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang kuat dan elastis lebih mampu menahan tekanan darah dan mengurangi risiko kerusakan.

Secara keseluruhan, kombinasi kalium, serat, likopen, dan vitamin C dalam buah ini memberikan dukungan komprehensif untuk kesehatan jantung. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat membantu menjaga fungsi kardiovaskular yang optimal dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Melancarkan Pencernaan

Kaitan antara konsumsi pomelo dan kelancaran sistem pencernaan terletak pada kandungan serat yang signifikan di dalamnya. Serat, yang merupakan karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, berperan penting dalam mengatur proses pencernaan. Serat dalam buah ini sebagian besar adalah serat larut, yang memiliki kemampuan untuk menyerap air dan membentuk gel di dalam saluran pencernaan. Gel ini memperlambat proses pengosongan lambung, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan membantu mengontrol kadar gula darah. Lebih lanjut, serat larut meningkatkan volume tinja dan melunakkannya, memfasilitasi pergerakan usus yang lebih mudah dan mencegah sembelit. Selain itu, serat menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus (probiotik), yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Keseimbangan mikrobiota usus yang baik berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang lebih efisien, mengurangi risiko peradangan di saluran pencernaan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, asupan teratur buah ini dapat membantu memelihara kesehatan sistem pencernaan dan mencegah berbagai gangguan pencernaan.

Kaya Antioksidan

Kandungan antioksidan yang melimpah dalam buah sitrus berukuran besar ini merupakan kunci penting dari berbagai efek positifnya bagi kesehatan. Antioksidan berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis.

  • Vitamin C sebagai Pelindung Sel

    Vitamin C, antioksidan utama dalam buah ini, menetralkan radikal bebas di dalam dan di luar sel. Proses ini mengurangi kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan lipid, yang dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Vitamin C juga meregenerasi antioksidan lain, seperti vitamin E, memperpanjang efek perlindungan antioksidan secara keseluruhan.

  • Flavonoid dengan Sifat Anti-inflamasi

    Buah ini mengandung berbagai flavonoid, senyawa tanaman dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Flavonoid membantu mengurangi peradangan kronis, yang merupakan faktor kunci dalam perkembangan banyak penyakit. Mereka juga dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan melindungi jantung.

  • Likopen untuk Kesehatan Kardiovaskular

    Likopen, karotenoid yang memberikan warna merah muda pada beberapa varietas buah ini, dikenal karena sifat antioksidannya yang kuat dan potensinya dalam melindungi kesehatan jantung. Likopen membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak di arteri.

  • Limonoid untuk Potensi Antikanker

    Limonoid, senyawa unik yang ditemukan dalam buah-buahan sitrus, menunjukkan potensi antikanker dalam penelitian laboratorium. Limonoid dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker.

  • Naringenin untuk Perlindungan DNA

    Naringenin, flavonoid lain yang ditemukan dalam buah ini, dapat membantu melindungi DNA dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet (UV) dan zat kimia berbahaya lainnya. Perlindungan DNA sangat penting untuk mencegah mutasi yang dapat menyebabkan kanker.

  • Beta-Karoten untuk Kesehatan Mata

    Beberapa varietas buah ini mengandung beta-karoten, prekursor vitamin A yang penting untuk kesehatan mata. Beta-karoten membantu melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia.

Dengan kandungan antioksidan yang beragam dan kuat, konsumsi buah ini secara teratur dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap kerusakan sel dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Efek perlindungan ini berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, menjadikannya pilihan makanan yang cerdas sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Mengontrol Tekanan Darah

Kemampuan untuk membantu mengendalikan tekanan darah menjadi salah satu atribut penting dari buah sitrus berukuran besar ini. Kandungan nutrisinya, khususnya kalium, berperan signifikan dalam menjaga keseimbangan tekanan darah yang sehat, sehingga berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara menyeluruh. Pengaturan tekanan darah yang efektif esensial dalam mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.

  • Kalium dan Keseimbangan Natrium

    Kalium, mineral penting yang terdapat dalam buah ini, bekerja berlawanan dengan natrium dalam tubuh. Natrium cenderung meningkatkan tekanan darah dengan menahan cairan, sementara kalium membantu membuang kelebihan natrium dan cairan melalui urine. Keseimbangan yang tepat antara kalium dan natrium sangat penting untuk menjaga tekanan darah dalam rentang normal. Asupan kalium yang memadai melalui konsumsi buah ini membantu menetralkan efek natrium dan mencegah peningkatan tekanan darah.

  • Nitrat dan Pelebaran Pembuluh Darah

    Buah ini mengandung nitrat, senyawa yang dapat diubah menjadi oksida nitrat dalam tubuh. Oksida nitrat berperan sebagai vasodilator, yang berarti melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah mengurangi resistensi terhadap aliran darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Efek vasodilator nitrat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi beban kerja jantung.

  • Antioksidan dan Kesehatan Pembuluh Darah

    Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah ini, termasuk vitamin C dan flavonoid, membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif pada pembuluh darah dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan, yang meningkatkan tekanan darah. Antioksidan membantu menjaga elastisitas dan fungsi pembuluh darah yang optimal, sehingga mendukung pengaturan tekanan darah yang sehat.

  • Serat dan Pengaturan Berat Badan

    Serat makanan yang terdapat dalam buah ini berkontribusi pada pengaturan berat badan yang sehat. Obesitas merupakan faktor risiko utama tekanan darah tinggi. Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi asupan kalori, dan mengontrol kadar gula darah. Dengan membantu menjaga berat badan yang sehat, serat secara tidak langsung mendukung pengaturan tekanan darah yang optimal.

  • Pengaruh pada Sistem Saraf

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nutrisi tertentu dalam buah ini dapat mempengaruhi sistem saraf yang mengatur tekanan darah. Misalnya, magnesium, mineral yang terdapat dalam buah ini, berperan dalam relaksasi otot polos di dinding pembuluh darah, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Efek ini menunjukkan bahwa konsumsi buah ini dapat berkontribusi pada pengaturan tekanan darah melalui mekanisme neurologis.

Secara keseluruhan, kombinasi kalium, nitrat, antioksidan, serat, dan potensi pengaruh pada sistem saraf menjadikan buah ini sebagai pilihan makanan yang bermanfaat untuk membantu mengendalikan tekanan darah. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular yang optimal dan mengurangi risiko komplikasi terkait tekanan darah tinggi.

Menjaga Berat Badan

Peran buah sitrus raksasa ini dalam pengelolaan berat badan didasarkan pada beberapa faktor yang saling terkait, menjadikannya pilihan cerdas dalam diet seimbang. Pertama, kandungan kalorinya relatif rendah dibandingkan dengan ukurannya yang besar, memungkinkan konsumsi dalam jumlah yang memuaskan tanpa kontribusi kalori berlebihan. Kedua, kandungan seratnya yang tinggi memberikan efek mengenyangkan, membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dengan menekan nafsu makan dan memperlambat proses pengosongan lambung. Serat juga membantu mengatur kadar gula darah, mencegah lonjakan yang dapat memicu rasa lapar dan keinginan mengonsumsi makanan manis. Lebih lanjut, buah ini memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti pelepasan gula ke dalam aliran darah terjadi secara bertahap, menghindari fluktuasi gula darah yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Terakhir, kandungan air yang tinggi dalam buah ini juga berkontribusi pada rasa kenyang dan membantu menjaga hidrasi tubuh, yang penting untuk fungsi metabolisme yang optimal. Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan konsumsi teratur buah ini sebagai strategi yang efektif dalam mengelola berat badan dan mencegah obesitas.

Mencegah Kanker

Potensi buah sitrus berukuran besar ini dalam pencegahan kanker menjadi area penelitian yang menjanjikan, didorong oleh profil nutrisinya yang kaya akan senyawa bioaktif. Beberapa komponen utama dalam buah ini menunjukkan aktivitas antikanker melalui berbagai mekanisme, yang meliputi penghambatan pertumbuhan sel kanker, induksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan pencegahan metastasis (penyebaran kanker). Likopen, karotenoid yang memberikan warna merah muda pada beberapa varietas, dikenal karena sifat antioksidannya yang kuat, yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan DNA akibat radikal bebas, faktor kunci dalam perkembangan kanker. Limonoid, senyawa unik yang ditemukan dalam buah-buahan sitrus, telah menunjukkan kemampuan untuk mengganggu siklus sel kanker dan menginduksi apoptosis. Flavonoid, kelompok senyawa tanaman dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi, juga berkontribusi pada efek perlindungan terhadap kanker dengan mengurangi peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko utama untuk banyak jenis kanker. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan sitrus secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker perut. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja senyawa bioaktif dalam buah ini dan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya dalam pencegahan kanker pada manusia. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat dapat memberikan kontribusi pada upaya pencegahan kanker, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis konvensional.

Tips Mengoptimalkan Asupan Pomelo

Untuk memaksimalkan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh buah sitrus berukuran besar ini, perhatikan beberapa tips berikut guna memastikan konsumsi yang optimal dan aman.

Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Pilih buah yang terasa berat untuk ukurannya, dengan kulit yang halus dan mengkilap. Hindari buah dengan memar, bintik-bintik lunak, atau kulit yang keriput, karena ini menandakan buah sudah terlalu matang atau rusak.

Tip 2: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun menawarkan berbagai manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau interaksi dengan obat-obatan tertentu. Satu hingga dua potong per hari umumnya dianggap aman dan bermanfaat sebagai bagian dari diet seimbang.

Tip 3: Variasikan dengan Buah dan Sayuran Lain
Jangan hanya mengandalkan satu jenis buah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Kombinasikan konsumsi pomelo dengan berbagai buah dan sayuran lain untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lengkap dan seimbang.

Tip 4: Perhatikan Interaksi Obat
Senyawa dalam buah ini dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti statin (obat penurun kolesterol) dan beberapa antibiotik. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk memastikan tidak ada interaksi yang merugikan.

Tip 5: Simpan dengan Benar
Buah yang belum dipotong dapat disimpan pada suhu ruangan selama beberapa hari atau di lemari es selama beberapa minggu. Setelah dipotong, simpan dalam wadah kedap udara di lemari es dan konsumsi dalam beberapa hari untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.

Dengan mengikuti tips ini, konsumsi buah ini dapat dioptimalkan untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal, sambil tetap memperhatikan aspek keamanan dan keseimbangan dalam diet secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek konsumsi pomelo pada kesehatan manusia menunjukkan hasil yang beragam namun menjanjikan. Beberapa studi in vitro dan in vivo mengindikasikan adanya potensi aktivitas antikanker dari senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya, seperti likopen dan limonoid. Studi-studi ini umumnya menggunakan ekstrak pomelo dengan konsentrasi tinggi, sehingga sulit untuk langsung diaplikasikan pada efek konsumsi buah secara utuh pada manusia.

Sebuah studi observasional yang melibatkan sejumlah peserta dengan risiko penyakit kardiovaskular menunjukkan korelasi antara konsumsi buah-buahan sitrus, termasuk pomelo, dengan penurunan tekanan darah sistolik. Studi ini menggunakan kuesioner frekuensi makanan untuk mengumpulkan data konsumsi, yang rentan terhadap bias pelaporan. Meskipun demikian, temuan ini konsisten dengan penelitian lain yang menyoroti peran kalium dalam pengaturan tekanan darah.

Terdapat pula laporan kasus mengenai individu yang mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi pomelo. Reaksi alergi ini bervariasi dari ringan, seperti gatal-gatal, hingga berat, seperti anafilaksis. Laporan kasus ini menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi alergi makanan dan perlunya konsultasi medis jika mengalami gejala yang tidak biasa setelah mengonsumsi pomelo.

Meskipun bukti-bukti ini memberikan gambaran awal mengenai efek konsumsi buah sitrus raksasa ini, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat, seperti uji klinis terkontrol secara acak, untuk mengkonfirmasi manfaat dan risiko yang terkait dengan konsumsinya. Interpretasi hasil studi juga perlu dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan faktor-faktor seperti varietas pomelo, metode pengolahan, dan karakteristik individu yang berbeda.