7 Manfaat Buah Leunca, Khasiat yang Wajib Kamu Intip!

Rabu, 16 Juli 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah leunca memberikan sejumlah efek positif bagi kesehatan tubuh. Konsumsi rutin dapat mendukung peningkatan daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, serta berpotensi membantu mengendalikan kadar gula darah. Beberapa penelitian juga mengindikasikan adanya senyawa yang bermanfaat sebagai antioksidan dan anti-inflamasi.

"Buah leunca, meskipun seringkali diabaikan, memiliki potensi yang cukup besar dalam mendukung kesehatan. Kandungan nutrisinya yang beragam menjadikannya pilihan yang menarik untuk melengkapi pola makan sehari-hari," ujar dr. Amelia Sari, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sejahtera.

7 Manfaat Buah Leunca, Khasiat yang Wajib Kamu Intip!

Dr. Sari menambahkan, "Tentu saja, perlu diingat bahwa konsumsi buah ini sebaiknya tetap dalam jumlah yang wajar dan diimbangi dengan gaya hidup sehat lainnya."

Pendapat tersebut didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa buah dengan nama latin Solanum nigrum ini mengandung senyawa aktif seperti solasodine dan glycoalkaloids. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kandungan seratnya yang tinggi berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah. Konsumsi yang disarankan adalah sekitar satu genggam per hari, sebagai bagian dari diet seimbang. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Buah Leunca

Buah leunca, atau Solanum nigrum, menawarkan beragam manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan nutrisinya berkontribusi pada berbagai aspek kesejahteraan tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan
  • Pencernaan Sehat
  • Kontrol Gula Darah
  • Imunitas Tubuh
  • Anti-inflamasi
  • Sumber Nutrisi
  • Potensi Antikanker

Manfaat-manfaat ini saling berkaitan dan berasal dari kandungan senyawa aktif di dalam buah leunca. Sebagai contoh, sifat antioksidannya membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyakit kronis. Serat yang tinggi mendukung kesehatan pencernaan dengan melancarkan proses eliminasi dan mencegah sembelit. Lebih lanjut, beberapa studi menunjukkan potensi leunca dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.

Antioksidan

Keberadaan antioksidan dalam buah leunca menjadi salah satu kontributor utama terhadap khasiatnya bagi kesehatan. Antioksidan merupakan senyawa yang berperan krusial dalam menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Senyawa-senyawa seperti solasodine dan glycoalkaloids yang ditemukan dalam buah ini memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif, mengurangi peradangan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan.

Pencernaan Sehat

Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan vital dalam menjaga keseimbangan dan fungsi optimal tubuh. Efektivitas proses pencernaan sangat memengaruhi penyerapan nutrisi, eliminasi limbah, dan pada akhirnya, kesehatan secara menyeluruh. Konsumsi buah leunca dapat berkontribusi positif pada aspek ini.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Buah leunca kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat tidak larut menambah volume feses dan mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, mencegah konstipasi. Serat larut, di sisi lain, membentuk gel dalam usus, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengatur kadar kolesterol. Keberadaan serat dalam buah ini mendukung pergerakan usus yang teratur dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.

  • Prebiotik Alami

    Meskipun belum banyak diteliti secara spesifik pada leunca, beberapa jenis serat dalam buah dan sayuran berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik adalah makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Dengan menyediakan nutrisi bagi probiotik, leunca berpotensi mendukung keseimbangan mikrobiota usus, yang esensial untuk pencernaan yang sehat, sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan bahkan kesehatan mental.

  • Mengurangi Risiko Divertikulitis

    Divertikulitis adalah peradangan pada kantung-kantung kecil (divertikula) yang dapat terbentuk di dinding usus besar. Diet rendah serat dapat meningkatkan risiko divertikulitis. Konsumsi serat yang cukup, seperti yang terdapat dalam buah ini, membantu mencegah pembentukan divertikula dan mengurangi tekanan pada dinding usus, sehingga menurunkan risiko peradangan.

  • Membantu Detoksifikasi

    Serat membantu mengikat racun dan limbah dalam saluran pencernaan, memfasilitasi eliminasinya dari tubuh. Dengan demikian, konsumsi buah ini dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh dan mengurangi beban kerja organ-organ detoksifikasi seperti hati dan ginjal.

Dengan demikian, kandungan serat yang signifikan dalam buah leunca memiliki dampak positif pada kesehatan pencernaan, mulai dari melancarkan buang air besar hingga mendukung keseimbangan mikrobiota usus. Efek ini berkontribusi pada peningkatan penyerapan nutrisi, pencegahan gangguan pencernaan, dan dukungan terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh. Konsumsi yang teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat menjadi strategi alami untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Kontrol Gula Darah

Kemampuan untuk mengelola kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolisme dan mencegah komplikasi yang berhubungan dengan diabetes. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi buah leunca dalam membantu proses ini, menjadikannya topik yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.

  • Serat dan Penyerapan Glukosa

    Kandungan serat yang tinggi dalam buah leunca berperan penting dalam memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Proses ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, yang sangat bermanfaat bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2. Serat larut, khususnya, membentuk gel dalam saluran pencernaan, yang semakin memperlambat penyerapan glukosa.

  • Senyawa Bioaktif dan Sensitivitas Insulin

    Beberapa senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah ini, seperti glycoalkaloids, sedang diteliti potensinya dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin berarti tubuh membutuhkan lebih sedikit insulin untuk mengelola kadar gula darah secara efektif.

  • Indeks Glikemik Rendah

    Meskipun data spesifik tentang indeks glikemik (IG) buah ini mungkin terbatas, umumnya buah-buahan kecil dengan kandungan serat tinggi cenderung memiliki IG yang rendah. Makanan dengan IG rendah menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat dan stabil, yang lebih menguntungkan daripada makanan dengan IG tinggi yang menyebabkan lonjakan cepat.

  • Efek Samping dan Pertimbangan

    Penting untuk diingat bahwa penelitian mengenai efek buah ini pada kontrol gula darah masih dalam tahap awal. Konsumsi dalam jumlah berlebihan berpotensi menimbulkan efek samping, dan interaksi dengan obat-obatan diabetes mungkin terjadi. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin, terutama bagi individu dengan diabetes.

  • Bagian dari Diet Seimbang

    Buah ini sebaiknya tidak dianggap sebagai pengganti pengobatan diabetes yang telah diresepkan. Manfaatnya dalam kontrol gula darah lebih efektif jika dikombinasikan dengan diet seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan stres yang baik. Integrasi buah ini ke dalam pola makan sehat dapat menjadi strategi pelengkap untuk menjaga kadar gula darah yang stabil.

Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja dan efektivitas buah ini dalam mengelola kadar gula darah. Konsumsi yang bijak dan terinformasi, serta konsultasi dengan profesional kesehatan, tetap menjadi kunci untuk memanfaatkan potensi manfaatnya secara optimal.

Imunitas Tubuh

Sistem kekebalan tubuh merupakan benteng pertahanan utama terhadap berbagai ancaman eksternal seperti bakteri, virus, dan patogen lainnya. Pemeliharaan fungsi imun yang optimal sangat penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan secara menyeluruh. Beberapa komponen nutrisi yang terkandung dalam buah leunca diyakini berkontribusi pada penguatan sistem imun, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk validasi yang komprehensif.

  • Vitamin C dan Produksi Sel Imun

    Vitamin C dikenal sebagai antioksidan kuat yang juga berperan dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, termasuk limfosit dan fagosit. Sel-sel ini bertugas mengenali dan menghancurkan patogen yang masuk ke dalam tubuh. Meskipun kandungan vitamin C dalam buah leunca mungkin tidak setinggi buah-buahan lainnya, kehadirannya tetap berkontribusi pada kebutuhan harian dan mendukung fungsi imun.

  • Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel imun dan mengganggu fungsinya. Senyawa antioksidan yang terdapat dalam buah leunca, seperti solasodine dan glycoalkaloids, membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, memastikan mereka dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi.

  • Senyawa Anti-inflamasi dan Regulasi Respon Imun

    Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa senyawa dalam buah ini memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengatur respon imun dan mencegah peradangan berlebihan yang dapat mengganggu fungsi imun.

  • Dukungan Mikrobiota Usus dan Imunitas

    Kesehatan usus memiliki kaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh. Serat yang terdapat dalam buah leunca dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus (probiotik), yang berperan penting dalam modulasi sistem imun. Mikrobiota usus yang seimbang membantu memperkuat pertahanan tubuh terhadap patogen.

  • Mineral Esensial dan Fungsi Imun

    Beberapa mineral esensial, seperti zinc dan selenium, sangat penting untuk fungsi imun yang optimal. Meskipun kandungan mineral spesifik dalam buah ini perlu diteliti lebih lanjut, keberadaan mineral-mineral ini dalam jumlah yang cukup dapat mendukung produksi sel imun dan aktivitas antioksidan.

Secara keseluruhan, kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dalam buah leunca berpotensi memberikan dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh. Kombinasi antioksidan, vitamin, mineral, dan serat berkontribusi pada perlindungan sel imun, regulasi respon inflamasi, dan dukungan mikrobiota usus yang sehat. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat menjadi strategi pelengkap untuk menjaga fungsi imun yang optimal dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Anti-inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis yang berlangsung dalam jangka panjang dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, arthritis, diabetes, dan bahkan kanker. Kemampuan untuk mengendalikan peradangan menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis. Beberapa studi mengindikasikan bahwa konsumsi buah dengan nama latin Solanum nigrum berpotensi memberikan efek anti-inflamasi, yang berkontribusi pada keseluruhan manfaatnya bagi kesehatan.

Efek anti-inflamasi ini diduga berasal dari senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Senyawa seperti solasodine dan glycoalkaloids telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dalam beberapa penelitian laboratorium. Mekanisme kerjanya melibatkan penghambatan produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Dengan menekan produksi sitokin pro-inflamasi, senyawa-senyawa ini membantu meredakan peradangan dan melindungi jaringan tubuh dari kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi juga berperan dalam efek anti-inflamasi. Radikal bebas dapat memicu peradangan dengan merusak sel-sel dan jaringan tubuh. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, dan dengan demikian, meredakan peradangan. Kombinasi senyawa anti-inflamasi dan antioksidan menjadikan buah ini sebagai sumber potensial untuk membantu mengelola peradangan dalam tubuh.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian mengenai efek anti-inflamasi buah ini masih terbatas dan sebagian besar dilakukan di laboratorium atau pada hewan. Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis optimal serta potensi efek sampingnya. Konsumsi yang bijak dan terinformasi, serta konsultasi dengan profesional kesehatan, tetap menjadi langkah penting sebelum menjadikannya sebagai bagian rutin dari diet, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Sumber Nutrisi

Kandungan nutrisi yang komprehensif pada suatu bahan pangan menjadi landasan utama bagi potensi manfaat kesehatannya. Dalam konteks ini, keberagaman nutrisi yang terdapat dalam buah Solanum nigrum berkorelasi langsung dengan berbagai dampak positif yang dapat dirasakan oleh tubuh. Kehadiran vitamin, mineral, serat, dan senyawa bioaktif secara sinergis berkontribusi pada fungsi-fungsi vital tubuh, mulai dari produksi energi hingga perlindungan seluler. Vitamin C, misalnya, mendukung sistem kekebalan tubuh, sementara mineral seperti zat besi berperan dalam transportasi oksigen. Serat, di sisi lain, memfasilitasi pencernaan yang sehat dan membantu mengatur kadar gula darah. Senyawa bioaktif, seperti solasodine, memberikan perlindungan antioksidan dan anti-inflamasi. Dengan demikian, statusnya sebagai sumber nutrisi yang kaya menjadikan konsumsi buah ini sebagai potensi pendukung kesehatan yang signifikan, dengan catatan bahwa konsumsi harus dilakukan secara moderat dan diimbangi dengan pola hidup sehat lainnya. Nilai gizi yang beragam ini menjadi dasar bagi klaim manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi buah ini.

Potensi Antikanker

Potensi antikanker merupakan area penelitian yang menjanjikan terkait dengan buah Solanum nigrum. Studi awal menunjukkan adanya senyawa aktif yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, meskipun penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini dan memahami mekanisme kerjanya secara detail. Potensi ini menjadi salah satu aspek penting dari khasiat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi buah ini.

  • Solasodine dan Aktivitas Sitotoksik

    Solasodine, sebuah senyawa glycoalkaloid yang ditemukan dalam buah Solanum nigrum, telah menunjukkan aktivitas sitotoksik dalam beberapa penelitian in vitro (di laboratorium). Aktivitas sitotoksik mengacu pada kemampuan senyawa untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Mekanisme kerjanya diduga melibatkan gangguan pada membran sel kanker dan induksi apoptosis (kematian sel terprogram).

  • Glycoalkaloids dan Penghambatan Angiogenesis

    Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, sangat penting bagi pertumbuhan dan penyebaran tumor. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa glycoalkaloids dalam buah Solanum nigrum dapat menghambat angiogenesis, sehingga membatasi pasokan nutrisi ke sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.

  • Antioksidan dan Perlindungan DNA

    Kerusakan DNA akibat radikal bebas dapat memicu mutasi yang dapat menyebabkan kanker. Antioksidan yang terdapat dalam buah Solanum nigrum membantu melindungi DNA dari kerusakan oksidatif, sehingga mengurangi risiko perkembangan sel kanker. Perlindungan DNA ini menjadi salah satu mekanisme pencegahan kanker yang potensial.

  • Modulasi Siklus Sel Kanker

    Siklus sel adalah proses kompleks yang mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel. Gangguan pada siklus sel dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang merupakan ciri khas kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa senyawa dalam buah Solanum nigrum dapat memodulasi siklus sel kanker, menghentikan pertumbuhan sel yang tidak normal.

  • Potensi Sensitisasi Terhadap Kemoterapi

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam buah Solanum nigrum dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap obat kemoterapi. Hal ini dapat memungkinkan penggunaan dosis kemoterapi yang lebih rendah, mengurangi efek samping, dan meningkatkan efektivitas pengobatan.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk menekankan bahwa potensi antikanker buah Solanum nigrum masih memerlukan validasi melalui penelitian klinis yang lebih luas dan mendalam. Hasil penelitian in vitro dan pada hewan tidak selalu dapat diterjemahkan langsung ke manusia. Namun, potensi ini memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut dan membuka peluang pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan kanker yang inovatif.

Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Konsumsi Leunca

Untuk mengoptimalkan potensi kesehatan yang terkandung dalam buah leunca, terdapat beberapa panduan praktis yang perlu diperhatikan. Penerapan tips ini dapat membantu memastikan asupan yang aman dan efektif, serta memaksimalkan manfaatnya bagi tubuh.

Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun memiliki potensi manfaat, konsumsi berlebihan dapat memicu efek samping. Dianjurkan untuk mengonsumsi dalam jumlah terbatas, sekitar satu genggam per hari, sebagai bagian dari diet seimbang. Perhatikan respons tubuh terhadap asupan buah ini dan sesuaikan jumlahnya jika diperlukan.

Tip 2: Perhatikan Sumber dan Kualitas Buah
Pastikan buah yang dikonsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan ditanam secara organik atau dengan praktik pertanian yang baik. Hindari mengonsumsi buah yang terlihat rusak, memar, atau memiliki tanda-tanda kontaminasi pestisida. Cuci bersih sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan kotoran dan residu.

Tip 3: Variasikan Cara Konsumsi
Buah ini dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan lalapan, atau diolah menjadi hidangan lain seperti tumisan atau sayur. Variasi cara konsumsi dapat meningkatkan kenikmatan dan mencegah kebosanan, sehingga memudahkan untuk memasukkannya ke dalam diet sehari-hari.

Tip 4: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, gangguan ginjal, atau alergi, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi secara rutin. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kontraindikasi atau interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Konsumsi buah ini sebaiknya diintegrasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan pengelolaan stres yang baik. Kombinasi ini akan memberikan efek sinergis dan memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan dari buah leunca dapat dioptimalkan. Perlu diingat bahwa konsumsi yang bijak, terinformasi, dan selaras dengan gaya hidup sehat merupakan kunci utama untuk mencapai hasil yang optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek konsumsi Solanum nigrum pada kesehatan manusia masih terbatas, namun beberapa studi pendahuluan memberikan indikasi yang menarik. Sebuah studi in vitro yang diterbitkan dalam "Journal of Ethnopharmacology" menunjukkan bahwa ekstrak buah ini memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang signifikan. Studi tersebut mengisolasi beberapa senyawa aktif, termasuk solasodine, dan menguji efeknya pada sel-sel yang terpapar stres oksidatif. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mampu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi.

Studi lain, yang dipublikasikan dalam "International Journal of Food Sciences and Nutrition", meneliti efek konsumsi buah ini pada kadar gula darah pada tikus yang diinduksi diabetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah ini secara signifikan menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin. Meskipun hasil ini menjanjikan, perlu diingat bahwa studi ini dilakukan pada hewan dan hasilnya mungkin tidak langsung dapat diterapkan pada manusia. Mekanisme aksi yang mendasari efek ini juga masih perlu dieksplorasi lebih lanjut.

Terdapat pula laporan kasus (case report) yang mendokumentasikan pengalaman individu yang mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi kesehatan. Namun, laporan kasus ini bersifat anekdotal dan tidak dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang kuat. Studi terkontrol dengan jumlah peserta yang lebih besar dan metodologi yang ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan keamanan serta efektivitas konsumsi buah ini untuk tujuan terapeutik.

Mengingat keterbatasan bukti ilmiah yang ada, penting untuk mendekati klaim manfaat kesehatan terkait konsumsi buah ini dengan sikap kritis dan terinformasi. Konsultasi dengan profesional kesehatan selalu disarankan sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk sepenuhnya memahami potensi dan risiko terkait konsumsi buah ini.