Intip 7 Manfaat Buah Bidara, yang Jarang Diketahui!
Minggu, 15 Juni 2025 oleh journal
Kandungan nutrisi yang terdapat pada Ziziphus mauritiana, atau yang dikenal dengan sebutan buah bidara, memberikan berbagai dampak positif bagi kesehatan tubuh. Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan di dalamnya berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh, perbaikan sistem pencernaan, serta potensi perlindungan terhadap berbagai penyakit. Oleh karena itu, konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung kesejahteraan secara keseluruhan.
"Buah bidara menjanjikan sebagai sumber nutrisi alami yang mendukung kesehatan. Penelitian awal menunjukkan potensi antioksidan dan anti-inflamasi yang signifikan, namun diperlukan studi klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitasnya pada manusia," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.
- Dr. Amelia Rahman, Ahli Gizi Klinis
Buah eksotis ini, yang semakin populer karena berbagai klaim kesehatannya, mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, dan polisakarida. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Saponin, di sisi lain, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Polisakarida berperan sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Untuk mendapatkan potensi manfaatnya, disarankan untuk mengonsumsi buah ini dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Buah Bidara
Buah bidara menawarkan serangkaian manfaat kesehatan yang signifikan. Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah tersebut, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
- Meningkatkan Imunitas
- Menyehatkan Pencernaan
- Menstabilkan Gula Darah
- Menurunkan Kolesterol
- Melawan Radikal Bebas
- Menenangkan Saraf
- Mempercepat Penyembuhan Luka
Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara holistik. Sebagai contoh, kandungan antioksidan melawan radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kronis, sementara serat menyehatkan pencernaan, memengaruhi penyerapan nutrisi dan stabilitas gula darah. Konsumsi buah bidara, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal.
Meningkatkan Imunitas
Kandungan vitamin C yang signifikan dalam buah bidara berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, vitamin C merangsang produksi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang merupakan komponen penting dalam melawan patogen seperti bakteri dan virus. Dengan demikian, konsumsi buah ini dapat membantu memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi.
Menyehatkan Pencernaan
Kontribusi terhadap kesehatan pencernaan merupakan salah satu aspek penting dari dampak positif konsumsi buah bidara. Kandungan serat dan senyawa bioaktif di dalamnya memberikan dukungan bagi fungsi sistem pencernaan yang optimal, sehingga berpengaruh pada penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah tubuh.
- Kandungan Serat Tinggi
Buah ini mengandung serat makanan yang signifikan, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula dan kolesterol, sedangkan serat tidak larut meningkatkan volume tinja dan memperlancar pergerakan usus, mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar. Contohnya, individu yang rutin mengonsumsi makanan tinggi serat cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit divertikulitis.
- Efek Prebiotik
Senyawa polisakarida yang terdapat di dalamnya berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini mendukung keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi yang efisien, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh. Ketidakseimbangan mikrobiota usus seringkali dikaitkan dengan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS).
- Meredakan Peradangan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa anti-inflamasi yang terdapat di dalamnya dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada usus dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan dan meningkatkan risiko penyakit radang usus (IBD). Konsumsi buah ini berpotensi membantu mengurangi gejala peradangan dan mendukung penyembuhan.
- Meningkatkan Penyerapan Nutrisi
Dengan menjaga kesehatan saluran pencernaan dan meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, buah ini secara tidak langsung dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan. Saluran pencernaan yang sehat memungkinkan tubuh untuk menyerap vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya secara optimal, yang mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kombinasi kandungan serat, efek prebiotik, dan sifat anti-inflamasi menjadikan buah bidara sebagai pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Dengan memasukkan buah ini ke dalam pola makan seimbang, individu dapat merasakan manfaatnya dalam menjaga kelancaran pencernaan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Menstabilkan Gula Darah
Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik secara keseluruhan. Konsumsi buah bidara berpotensi memberikan kontribusi positif dalam proses ini, terutama melalui mekanisme yang melibatkan serat dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Kemampuan buah ini dalam memengaruhi stabilitas glukosa darah menjadi salah satu pertimbangan penting dalam menilai manfaatnya bagi kesehatan.
- Indeks Glikemik Rendah
Buah ini memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif rendah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah yang lebih bertahap dan stabil dibandingkan dengan makanan dengan IG tinggi. Konsumsi makanan dengan IG rendah dapat membantu mencegah lonjakan glukosa darah yang tiba-tiba, yang penting bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin. Sebagai contoh, mengganti camilan manis dengan buah ini dapat membantu menjaga kadar glukosa darah lebih stabil sepanjang hari.
- Kandungan Serat Larut
Serat larut, yang terdapat dalam buah ini, membentuk gel dalam saluran pencernaan. Gel ini memperlambat penyerapan glukosa dari makanan, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar glukosa darah setelah makan. Serat larut juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan sel-sel tubuh untuk merespon insulin dan mengambil glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin membantu menjaga kadar glukosa darah tetap terkontrol. Studi menunjukkan bahwa konsumsi serat larut secara teratur dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
- Senyawa Bioaktif Potensial
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa bioaktif tertentu yang terdapat di dalamnya, seperti flavonoid dan polisakarida, mungkin memiliki efek anti-diabetes. Senyawa-senyawa ini berpotensi meningkatkan sekresi insulin, mengurangi resistensi insulin, atau menghambat penyerapan glukosa di usus. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia, temuan awal ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi buah ini dalam pengelolaan diabetes.
- Efek pada Hormon Pengatur Gula Darah
Konsumsi buah ini berpotensi memengaruhi sekresi hormon-hormon yang berperan dalam pengaturan glukosa darah, seperti insulin dan glukagon. Insulin membantu menurunkan kadar glukosa darah dengan memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh, sedangkan glukagon meningkatkan kadar glukosa darah dengan merangsang pelepasan glukosa dari hati. Dengan memodulasi sekresi hormon-hormon ini, buah ini berpotensi membantu menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja buah ini dalam memengaruhi hormon-hormon pengatur glukosa darah.
Secara keseluruhan, potensi buah bidara dalam menstabilkan kadar glukosa darah berasal dari kombinasi indeks glikemik rendah, kandungan serat larut, dan keberadaan senyawa bioaktif potensial. Meskipun bukan merupakan pengganti pengobatan medis untuk diabetes, konsumsi buah ini sebagai bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas glukosa darah dan mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk pengelolaan diabetes yang optimal.
Menurunkan Kolesterol
Pengaruh positif terhadap profil lipid, khususnya penurunan kadar kolesterol, merupakan salah satu aspek yang menjadikan konsumsi Ziziphus mauritiana relevan bagi kesehatan kardiovaskular. Mekanisme yang mendasari efek ini melibatkan interaksi kompleks antara komponen bioaktif dalam buah dan proses metabolisme dalam tubuh.
Kandungan serat larut yang signifikan berperan utama dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Serat larut mengikat asam empedu di saluran pencernaan, menghalangi penyerapannya kembali ke dalam tubuh. Untuk menggantikan asam empedu yang hilang, hati menggunakan kolesterol dari darah, sehingga menurunkan kadar LDL. Proses ini membantu mencegah penumpukan plak di arteri, mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung.
Selain serat, senyawa saponin yang terdapat dalam buah ini turut berkontribusi pada penurunan kolesterol. Saponin memiliki kemampuan untuk mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan, menghambat penyerapannya ke dalam aliran darah. Akibatnya, kolesterol diekskresikan melalui tinja, mengurangi kadar kolesterol total dalam tubuh. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa saponin memiliki efek penghambatan pada enzim HMG-CoA reduktase, enzim kunci dalam sintesis kolesterol di hati. Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini, temuan awal ini menunjukkan potensi saponin sebagai agen penurun kolesterol.
Lebih lanjut, aktivitas antioksidan yang kuat yang terdapat dalam buah ini dapat melindungi LDL dari oksidasi. Oksidasi LDL merupakan langkah awal dalam pembentukan plak aterosklerotik. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan membantu menjaga integritas pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Efek sinergis antara serat, saponin, dan antioksidan menjadikan konsumsi buah ini sebagai strategi pendukung untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Melawan Radikal Bebas
Paparan terhadap radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA, merupakan bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Radikal bebas dihasilkan dari proses metabolisme normal, paparan polusi, radiasi, dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok. Kerusakan akibat radikal bebas, dikenal sebagai stres oksidatif, berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
Buah Ziziphus mauritiana menawarkan potensi perlindungan terhadap stres oksidatif melalui kandungan antioksidan yang signifikan. Antioksidan adalah senyawa yang menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel dan jaringan tubuh. Buah ini kaya akan berbagai jenis antioksidan, termasuk vitamin C, flavonoid, dan senyawa fenolik lainnya. Vitamin C berperan sebagai antioksidan utama dalam cairan tubuh, melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Flavonoid dan senyawa fenolik lainnya bertindak sebagai antioksidan dengan mendonasikan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan menghentikan reaksi berantai yang merusak.
Aktivitas antioksidan dari buah ini telah didemonstrasikan dalam berbagai penelitian in vitro dan in vivo. Studi menunjukkan bahwa ekstrak dari buah ini dapat menghambat oksidasi lipid, melindungi DNA dari kerusakan oksidatif, dan meningkatkan kadar enzim antioksidan endogen dalam tubuh. Dengan menetralkan radikal bebas dan meningkatkan pertahanan antioksidan alami tubuh, konsumsi buah ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, melindungi sel dari kerusakan, dan menurunkan risiko penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif. Integrasi buah ini ke dalam pola makan yang kaya antioksidan merupakan strategi yang berpotensi bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Menenangkan Saraf
Beberapa komponen dalam Ziziphus mauritiana menunjukkan potensi efek menenangkan pada sistem saraf. Mekanisme kerja yang mendasari efek ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun beberapa hipotesis telah diajukan berdasarkan kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang ada.
Kandungan magnesium, meskipun tidak dalam jumlah yang sangat tinggi, berperan dalam fungsi saraf yang sehat. Magnesium terlibat dalam regulasi neurotransmiter, zat kimia yang mengirimkan sinyal antar sel saraf. Defisiensi magnesium dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan gangguan tidur. Konsumsi buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu memastikan asupan magnesium yang cukup untuk mendukung fungsi saraf yang optimal.
Selain magnesium, beberapa senyawa bioaktif seperti flavonoid memiliki potensi efek ansiolitik (anti-kecemasan). Flavonoid telah terbukti berinteraksi dengan reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid) di otak. GABA adalah neurotransmiter penghambat utama yang membantu menenangkan aktivitas saraf. Dengan meningkatkan aktivitas GABA, flavonoid dapat membantu mengurangi kecemasan, mempromosikan relaksasi, dan meningkatkan kualitas tidur. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ansiolitik flavonoid dari buah ini pada manusia.
Efek menenangkan juga mungkin berasal dari interaksi kompleks antara berbagai senyawa bioaktif dalam buah, yang bekerja secara sinergis untuk memodulasi aktivitas saraf. Selain itu, efek plasebo dari mengonsumsi makanan yang dianggap sehat dan menenangkan dapat berkontribusi pada perasaan relaksasi dan ketenangan. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa efek menenangkan saraf dari buah ini mungkin bersifat ringan dan bervariasi antar individu. Jika seseorang mengalami masalah kecemasan atau gangguan tidur yang signifikan, disarankan untuk mencari bantuan medis profesional.
Mempercepat Penyembuhan Luka
Potensi akselerasi proses penyembuhan luka merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian dalam kajian manfaat buah Ziziphus mauritiana. Kemampuan ini dikaitkan dengan kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang dapat mendukung berbagai tahapan dalam proses perbaikan jaringan.
- Peningkatan Sintesis Kolagen
Kolagen, protein struktural utama dalam kulit dan jaringan ikat, memegang peranan krusial dalam pembentukan jaringan baru pada luka. Vitamin C, yang terkandung dalam buah ini, merupakan kofaktor penting bagi enzim yang terlibat dalam sintesis kolagen. Asupan vitamin C yang memadai dapat mempercepat produksi kolagen, memperkuat jaringan yang baru terbentuk, dan meningkatkan elastisitas kulit di sekitar luka. Contohnya, individu dengan defisiensi vitamin C seringkali mengalami penyembuhan luka yang lebih lambat dan pembentukan jaringan parut yang lebih tebal.
- Sifat Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera, namun peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam buah ini dapat membantu mengendalikan peradangan, mengurangi pembengkakan dan nyeri, serta menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perbaikan jaringan. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari Ziziphus mauritiana memiliki efek menenangkan pada kulit yang meradang, membantu mengurangi iritasi dan mempercepat penyembuhan.
- Aktivitas Antibakteri
Infeksi pada luka dapat secara signifikan memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi. Beberapa studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari buah ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri yang umum ditemukan pada luka terinfeksi. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri, buah ini berpotensi membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek antibakteri ini pada luka yang terinfeksi pada manusia.
- Peningkatan Aliran Darah
Aliran darah yang memadai sangat penting untuk penyembuhan luka karena membawa oksigen dan nutrisi ke area yang terluka, serta menghilangkan produk limbah. Beberapa senyawa dalam buah ini berpotensi meningkatkan aliran darah ke jaringan, memfasilitasi pengiriman nutrisi dan oksigen ke luka, dan mempercepat proses perbaikan. Meskipun mekanisme pastinya masih belum sepenuhnya dipahami, peningkatan aliran darah dapat berkontribusi pada penyembuhan luka yang lebih cepat dan efisien.
- Pembentukan Jaringan Granulasi
Jaringan granulasi adalah jaringan ikat baru yang terbentuk di dasar luka selama proses penyembuhan. Jaringan ini kaya akan pembuluh darah dan fibroblas, yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kolagen dan komponen matriks ekstraseluler lainnya. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dalam buah ini dapat mendukung pembentukan jaringan granulasi yang sehat, mempercepat penutupan luka dan mengurangi risiko pembentukan jaringan parut yang berlebihan.
- Perlindungan dari Radikal Bebas
Radikal bebas dapat merusak sel-sel di sekitar luka dan menghambat proses penyembuhan. Antioksidan yang terdapat dalam buah ini dapat melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, mengurangi peradangan, dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perbaikan jaringan. Dengan menetralkan radikal bebas, buah ini berpotensi mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi risiko komplikasi.
Kombinasi faktor-faktor tersebut, mulai dari peningkatan sintesis kolagen hingga perlindungan dari radikal bebas, menjadikan buah ini sebagai sumber potensial untuk mendukung proses penyembuhan luka. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia dan menentukan dosis optimal serta metode aplikasi yang paling efektif. Potensi ini semakin memperkaya daftar manfaat yang dikaitkan dengan konsumsi Ziziphus mauritiana.
Tips Pemanfaatan Optimal
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari konsumsi buah ini, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Pemahaman yang baik mengenai cara memilih, mengolah, dan mengonsumsinya akan memaksimalkan potensi manfaat kesehatan yang ditawarkan.
Tip 1: Pemilihan Buah yang Matang
Prioritaskan buah yang matang sempurna. Ciri-ciri buah yang matang meliputi warna kulit yang merata (tergantung varietas), tekstur yang sedikit lunak saat ditekan, dan aroma yang harum. Hindari buah yang memar, berlubang, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Tip 2: Konsumsi dalam Keadaan Segar
Konsumsi dalam keadaan segar adalah cara terbaik untuk mempertahankan kandungan nutrisi optimal. Proses pengolahan yang berlebihan, seperti pemanasan tinggi, dapat mengurangi kadar vitamin dan antioksidan. Jika memungkinkan, konsumsi langsung setelah dicuci bersih.
Tip 3: Variasi Cara Konsumsi
Selain dikonsumsi langsung, variasi cara konsumsi dapat meningkatkan kenikmatan dan keberlanjutan konsumsi. Buah ini dapat ditambahkan ke dalam salad buah, jus, smoothie, atau bahkan dijadikan campuran dalam hidangan penutup.
Tip 4: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari. Konsumsi dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang. Reaksi individu terhadap suatu makanan dapat bervariasi, oleh karena itu, perhatikan respon tubuh setelah mengonsumsi buah ini.
Tip 5: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau alergi makanan, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan sebelum mengonsumsi secara rutin. Hal ini untuk memastikan keamanan dan kesesuaian konsumsi dengan kondisi kesehatan individu.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan dari buah ini dapat dioptimalkan. Integrasikan konsumsi buah ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang komprehensif, meliputi diet seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi terhadap khasiat Ziziphus mauritiana sebagai agen terapeutik memerlukan tinjauan mendalam terhadap data empiris yang tersedia. Beberapa studi praklinis, yang dilakukan secara in vitro dan in vivo, mengindikasikan potensi antioksidan, anti-inflamasi, dan hipoglikemik dari ekstrak tanaman ini. Akan tetapi, terdapat kesenjangan signifikan dalam data klinis yang memadai untuk mengkonfirmasi efek tersebut pada populasi manusia.
Metodologi studi yang ada seringkali terbatas pada ukuran sampel yang kecil, desain penelitian yang kurang ketat, dan kurangnya kelompok kontrol yang memadai. Temuan dari studi tersebut, meskipun menjanjikan, belum dapat digeneralisasikan secara luas. Studi yang mengeksplorasi efek hipoglikemik, misalnya, menunjukkan penurunan kadar glukosa darah pada hewan model diabetes, tetapi mekanisme aksi yang mendasarinya masih belum sepenuhnya dipahami. Lebih lanjut, studi klinis yang membandingkan efektivitas Ziziphus mauritiana dengan terapi standar untuk diabetes masih sangat kurang.
Terdapat pula perbedaan pendapat mengenai bioavailabilitas senyawa aktif dalam Ziziphus mauritiana. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tersebut mungkin kurang terserap dengan baik oleh tubuh, membatasi potensi terapeutiknya. Sementara penelitian lain menunjukkan bahwa proses ekstraksi tertentu dapat meningkatkan bioavailabilitas. Kompleksitas ini menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan formulasi dan rute pemberian guna memaksimalkan efek terapi.
Interpretasi bukti ilmiah yang ada mengenai khasiat tanaman ini harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan keterbatasan metodologis yang ada. Diperlukan studi klinis yang lebih besar, terkontrol plasebo, dan dirancang dengan baik untuk mengkonfirmasi efek yang dilaporkan dalam studi praklinis dan untuk menentukan efektivitas dan keamanan tanaman ini sebagai agen terapeutik pada manusia. Keterlibatan kritis dengan bukti yang ada mendorong pendekatan yang berbasis bukti dalam mengeksplorasi potensi terapeutik tanaman ini.