7 Manfaat Buah Bengkoang, Yang Wajib Kamu Ketahui!

Kamis, 5 Juni 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi pada umbi-umbian berwarna putih ini memberikan sejumlah efek positif bagi kesehatan. Konsumsi rutin dapat membantu menjaga kesehatan kulit, melancarkan pencernaan, serta memberikan kontribusi dalam pengendalian kadar gula darah. Lebih lanjut, kandungan vitamin dan mineral di dalamnya berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

"Umbi bengkoang adalah sumber nutrisi yang baik dan aman dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang. Kandungannya menawarkan beberapa manfaat kesehatan yang potensial, terutama dalam mendukung kesehatan kulit dan pencernaan. Namun, penting untuk diingat bahwa efeknya dapat bervariasi pada setiap individu, dan konsumsi berlebihan sebaiknya dihindari," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Buah Bengkoang, Yang Wajib Kamu Ketahui!

Menurut Dr. Putri, umbi ini mengandung senyawa aktif seperti vitamin C, serat, dan antioksidan. Vitamin C berperan penting dalam pembentukan kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.

Lebih lanjut, serat inulin yang terkandung di dalamnya bertindak sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Konsumsi moderat, sekitar satu hingga dua porsi per hari, dapat menjadi pilihan yang sehat sebagai camilan atau tambahan dalam salad. Penting untuk mencuci bersih umbi sebelum dikonsumsi dan memperhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsinya, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.

Manfaat Buah Bengkoang

Bengkoang, dengan kandungan nutrisinya, menawarkan serangkaian manfaat kesehatan yang signifikan. Memahami manfaat-manfaat ini penting untuk memaksimalkan potensi umbi ini sebagai bagian dari pola makan yang sehat.

  • Menyehatkan Kulit
  • Melancarkan Pencernaan
  • Kendalikan Gula Darah
  • Tingkatkan Imunitas
  • Sumber Antioksidan
  • Menjaga Kesehatan Jantung
  • Membantu Penurunan Berat Badan

Ketujuh manfaat ini saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, kandungan serat dalam bengkoang tidak hanya melancarkan pencernaan, tetapi juga membantu mengendalikan kadar gula darah dan mendukung upaya penurunan berat badan. Antioksidannya melindungi sel dari kerusakan, yang secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan jantung dan imunitas tubuh. Konsumsi teratur, dalam jumlah yang wajar, dapat memberikan dampak positif pada berbagai aspek kesehatan.

Menyehatkan Kulit

Salah satu keunggulan umbi bengkoang yang paling dikenal adalah perannya dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Kandungan nutrisinya berkontribusi pada berbagai aspek kesehatan kulit, mulai dari hidrasi hingga perlindungan dari kerusakan.

  • Kandungan Air yang Tinggi

    Bengkoang memiliki kadar air yang sangat tinggi, membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih kenyal, halus, dan bercahaya. Hidrasi yang cukup juga mengurangi tampilan garis-garis halus dan kerutan.

  • Vitamin C sebagai Antioksidan

    Vitamin C yang terkandung di dalamnya berperan sebagai antioksidan kuat, melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan masalah kulit lainnya. Perlindungan dari radikal bebas membantu menjaga kulit tetap sehat dan awet muda.

  • Kolagen untuk Elastisitas Kulit

    Vitamin C juga penting untuk produksi kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Kolagen membantu mencegah kulit kendur dan menjaga struktur kulit tetap kuat. Kekurangan kolagen dapat menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya dan tampak lebih tua.

  • Mengurangi Peradangan Kulit

    Beberapa senyawa dalam bengkoang memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit. Ini bermanfaat bagi individu dengan kondisi kulit seperti jerawat, eksim, atau rosacea. Mengurangi peradangan dapat meredakan kemerahan, gatal, dan iritasi.

  • Mencerahkan Warna Kulit

    Kandungan vitamin dan mineral tertentu dapat membantu mencerahkan warna kulit dan mengurangi hiperpigmentasi. Penggunaan masker bengkoang secara tradisional dipercaya dapat membantu meratakan warna kulit dan menyamarkan noda hitam.

  • Eksfoliasi Alami

    Enzim tertentu yang ada di dalamnya dapat bertindak sebagai eksfoliator alami, membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel kulit baru. Eksfoliasi membantu membersihkan pori-pori, menghaluskan tekstur kulit, dan meningkatkan penyerapan produk perawatan kulit.

Dengan berbagai kandungan nutrisi dan senyawa aktifnya, bengkoang menawarkan pendekatan alami untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Konsumsi secara teratur atau penggunaan topikal dapat memberikan dampak positif pada penampilan dan kesehatan kulit secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa hasil dapat bervariasi pada setiap individu, dan penting untuk melakukan uji alergi sebelum mengaplikasikan bengkoang secara topikal.

Melancarkan Pencernaan

Kandungan serat yang tinggi dalam umbi ini memiliki peran penting dalam mendukung sistem pencernaan yang sehat. Serat, sebagai komponen makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, memberikan berbagai manfaat signifikan bagi kelancaran proses pencernaan.

  • Meningkatkan Volume Tinja

    Serat membantu meningkatkan volume tinja, membuatnya lebih mudah melewati saluran pencernaan. Hal ini mengurangi risiko sembelit dan membantu menjaga keteraturan buang air besar. Volume tinja yang lebih besar juga membantu membersihkan saluran pencernaan dari sisa-sisa makanan yang tidak tercerna.

  • Mempercepat Transit Makanan

    Serat mempercepat waktu transit makanan melalui usus, mengurangi waktu paparan zat-zat berbahaya pada dinding usus. Hal ini dapat membantu melindungi usus dari peradangan dan risiko penyakit usus besar.

  • Prebiotik untuk Bakteri Baik

    Serat inulin yang terkandung di dalamnya bertindak sebagai prebiotik, makanan bagi bakteri baik di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

  • Mengurangi Risiko Divertikulitis

    Konsumsi serat yang cukup dapat membantu mengurangi risiko divertikulitis, suatu kondisi di mana kantung-kantung kecil (divertikula) terbentuk di dinding usus besar dan meradang. Serat membantu menjaga dinding usus tetap kuat dan elastis, mengurangi kemungkinan pembentukan divertikula.

Dengan demikian, konsumsi umbi ini sebagai sumber serat dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Efek positif ini sejalan dengan pemahaman akan pentingnya serat dalam diet seimbang untuk mendukung fungsi pencernaan yang optimal.

Kendalikan Gula Darah

Umbi-umbian ini, dengan profil nutrisinya yang unik, menawarkan potensi dalam membantu mengendalikan kadar gula darah, khususnya bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes. Kandungan serat dan indeks glikemik (IG) yang relatif rendah memainkan peran kunci dalam mekanisme ini. Serat, khususnya serat larut, memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Proses ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, yang sangat penting bagi pengelolaan diabetes. Selain itu, indeks glikemik yang rendah menunjukkan bahwa konsumsi umbi ini tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang drastis dibandingkan dengan makanan dengan IG tinggi. Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, juga diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa lebih efektif, sehingga menurunkan kadar gula darah secara keseluruhan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi harus tetap dalam jumlah yang wajar dan diimbangi dengan pola makan sehat serta gaya hidup aktif. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap disarankan untuk mendapatkan panduan yang tepat dan sesuai dengan kondisi individu.

Tingkatkan Imunitas

Umbi-umbian berwarna putih ini berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh melalui beberapa mekanisme penting. Kandungan vitamin C yang signifikan berperan sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, sebagai produk sampingan dari metabolisme sel dan paparan lingkungan, dapat melemahkan fungsi sel-sel imun dan mengurangi kemampuan tubuh melawan infeksi. Vitamin C juga esensial dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas mengenali dan menghancurkan patogen. Selanjutnya, kandungan prebiotik dalam bentuk serat inulin mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Mikrobiota usus yang seimbang memiliki peran krusial dalam sistem kekebalan tubuh, membantu melatih dan memodulasi respon imun, serta mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi. Dengan demikian, konsumsi teratur umbi ini dapat memberikan dukungan nutrisi yang penting bagi fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal.

Sumber Antioksidan

Kandungan antioksidan dalam umbi bengkoang menjadi salah satu faktor penentu nilai gizinya, berkontribusi signifikan terhadap berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan. Antioksidan berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis.

  • Vitamin C: Pelindung Utama Sel

    Vitamin C adalah antioksidan utama yang ditemukan di dalamnya. Berperan penting dalam menetralkan radikal bebas di lingkungan berair di dalam dan di luar sel, mencegah kerusakan DNA, protein, dan lipid. Dengan melindungi sel dari kerusakan oksidatif, vitamin C membantu menjaga integritas jaringan dan fungsi organ.

  • Flavonoid: Senyawa Anti-Inflamasi

    Umbi ini mengandung flavonoid, sekelompok senyawa antioksidan dengan sifat anti-inflamasi. Flavonoid membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang terkait dengan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan arthritis. Dengan meredakan peradangan, flavonoid mendukung kesehatan secara keseluruhan.

  • Mencegah Penuaan Dini

    Stres oksidatif merupakan salah satu penyebab utama penuaan dini. Antioksidan dalam umbi ini membantu melawan efek stres oksidatif, menjaga kulit tetap sehat, elastis, dan awet muda. Perlindungan ini juga dapat membantu mencegah pembentukan kerutan dan garis-garis halus.

  • Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

    Radikal bebas berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Antioksidan dalam umbi ini membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi risiko kerusakan sel dan mencegah perkembangan penyakit-penyakit tersebut.

  • Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

    Sistem kekebalan tubuh membutuhkan perlindungan dari stres oksidatif agar dapat berfungsi secara optimal. Antioksidan dalam umbi ini membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan, memastikan mereka dapat melawan infeksi dan penyakit secara efektif.

  • Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Stres oksidatif dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam umbi ini membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan, mencegah pembentukan plak, dan meningkatkan aliran darah yang sehat.

Dengan kandungan antioksidannya yang kaya, umbi ini memberikan perlindungan yang signifikan terhadap stres oksidatif dan kerusakan sel. Efek perlindungan ini berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan, termasuk pencegahan penyakit kronis, peningkatan kesehatan jantung, dan dukungan bagi sistem kekebalan tubuh.

Menjaga Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam kesejahteraan individu, dan asupan makanan yang tepat memainkan peran krusial dalam pemeliharaannya. Umbi-umbian berwarna putih ini, dengan kandungan nutrisi tertentu, memberikan kontribusi positif terhadap fungsi kardiovaskular.

  • Kadar Kalium yang Optimal

    Kandungan kalium yang signifikan membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium bekerja menyeimbangkan efek natrium, mineral yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang terkontrol mengurangi beban kerja jantung dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

  • Serat Larut untuk Kendali Kolesterol

    Serat larut dalam umbi ini membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di arteri, membentuk plak dan menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Serat larut mengikat kolesterol LDL di saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh.

  • Antioksidan Melawan Radikal Bebas

    Antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak pembuluh darah dan memicu peradangan, meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan menjaga kesehatan jantung.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Senyawa anti-inflamasi dalam umbi ini membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, termasuk peradangan di arteri. Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Mengurangi peradangan dapat membantu mencegah pembentukan plak dan menjaga kesehatan pembuluh darah.

Dengan demikian, konsumsi umbi ini, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan jantung. Kombinasi kalium, serat, dan antioksidan memberikan perlindungan komprehensif terhadap berbagai faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Membantu Penurunan Berat Badan

Konsumsi umbi-umbian ini dapat menjadi bagian dari strategi penurunan berat badan yang sehat karena karakteristik nutrisinya yang mendukung rasa kenyang, pengendalian asupan kalori, dan pengelolaan kadar gula darah. Kandungan serat dan air yang tinggi, serta kandungan kalori yang relatif rendah, memberikan kontribusi signifikan dalam proses ini.

  • Kandungan Serat Tinggi: Rasa Kenyang Lebih Lama

    Serat memperlambat proses pencernaan, memberikan rasa kenyang lebih lama setelah mengonsumsi umbi ini. Hal ini membantu mengurangi keinginan untuk makan berlebihan atau mengemil makanan tidak sehat di antara waktu makan. Rasa kenyang yang berkepanjangan berkontribusi pada pengendalian asupan kalori secara keseluruhan.

  • Kandungan Air Tinggi: Mengurangi Asupan Kalori

    Kadar air yang tinggi dalam umbi ini menambah volume makanan tanpa menambah kalori secara signifikan. Makanan dengan kandungan air tinggi membantu mengisi perut, memberikan rasa kenyang, dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Hal ini sangat bermanfaat bagi individu yang sedang berusaha menurunkan berat badan.

  • Kalori Rendah: Pilihan Camilan Sehat

    Umbi ini memiliki kandungan kalori yang relatif rendah dibandingkan dengan camilan lain yang tinggi gula atau lemak. Mengganti camilan tidak sehat dengan umbi ini dapat membantu mengurangi asupan kalori harian dan mendukung upaya penurunan berat badan.

  • Indeks Glikemik Rendah: Pengendalian Gula Darah

    Indeks glikemik (IG) yang rendah berarti umbi ini tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis setelah dikonsumsi. Hal ini penting untuk menjaga kadar energi stabil dan mencegah keinginan untuk makan makanan manis atau berkarbohidrat tinggi, yang dapat menggagalkan upaya penurunan berat badan.

  • Meningkatkan Metabolisme: Pembakaran Kalori Lebih Efisien

    Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat secara langsung menghubungkan umbi ini dengan peningkatan metabolisme, kandungan nutrisinya secara keseluruhan mendukung fungsi metabolisme yang sehat. Metabolisme yang sehat membantu tubuh membakar kalori lebih efisien, yang penting untuk penurunan berat badan.

  • Mendukung Pencernaan Sehat: Penyerapan Nutrisi Optimal

    Kandungan serat dalam umbi ini mendukung pencernaan yang sehat dan penyerapan nutrisi yang optimal. Sistem pencernaan yang sehat membantu tubuh memproses makanan dengan lebih efisien, mengurangi kemungkinan penyimpanan lemak dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Kombinasi serat, air, kalori rendah, dan indeks glikemik yang terkendali menjadikan umbi ini sebagai pilihan yang cerdas dalam program penurunan berat badan. Namun, penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pola makan sehat secara keseluruhan, olahraga teratur, dan gaya hidup yang aktif.

Tips Memaksimalkan Potensi Nutrisi Umbi Bengkoang

Memanfaatkan sepenuhnya kandungan nutrisi pada umbi-umbian berwarna putih ini memerlukan pendekatan yang cermat dalam pemilihan, persiapan, dan konsumsi. Berikut adalah beberapa panduan untuk mengoptimalkan manfaatnya bagi kesehatan.

Tip 1: Pilih Umbi yang Berkualitas
Prioritaskan umbi yang terasa berat untuk ukurannya, memiliki kulit yang halus dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau memar. Hindari umbi yang terasa lunak atau berlendir, karena hal ini dapat mengindikasikan pembusukan. Umbi yang berkualitas akan memberikan rasa dan tekstur terbaik.

Tip 2: Cuci Bersih Sebelum Dikonsumsi
Cuci umbi secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin menempel pada kulitnya. Gunakan sikat sayur untuk membersihkan area yang sulit dijangkau. Kebersihan adalah langkah penting untuk mencegah kontaminasi.

Tip 3: Konsumsi dalam Keadaan Segar
Kandungan nutrisi, terutama vitamin C, akan berkurang seiring waktu. Idealnya, konsumsi umbi ini segera setelah dikupas dan dipotong. Jika perlu disimpan, bungkus rapat dalam wadah kedap udara dan simpan di lemari es selama tidak lebih dari beberapa hari.

Tip 4: Variasikan Cara Konsumsi
Nikmati umbi ini dalam berbagai cara untuk menghindari kebosanan dan memaksimalkan manfaatnya. Tambahkan ke dalam salad, buat rujak, jus, atau gunakan sebagai bahan dasar masker wajah alami. Variasi cara konsumsi akan membantu mempertahankan minat dan meningkatkan asupan.

Tip 5: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun kaya nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu. Batasi asupan harian sekitar satu hingga dua porsi sedang. Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi dan sesuaikan porsi jika diperlukan.

Tip 6: Kombinasikan dengan Makanan Sehat Lainnya
Integrasikan umbi ini ke dalam pola makan seimbang yang mencakup berbagai buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh. Kombinasi nutrisi yang beragam akan memberikan manfaat kesehatan yang optimal.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan manfaat nutrisi yang ditawarkan umbi-umbian ini, menjadikannya bagian integral dari pola makan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi terhadap efek konsumsi umbi putih pada subjek dengan resistensi insulin menunjukkan peningkatan sensitivitas insulin setelah periode intervensi tertentu. Studi ini menggunakan desain acak terkontrol, melibatkan partisipan dengan diagnosis pra-diabetes. Hasil analisis data mengungkapkan penurunan signifikan kadar glukosa darah puasa dan peningkatan skor HOMA-IR, indikator resistensi insulin. Temuan ini mengindikasikan potensi umbi ini dalam pengelolaan kondisi metabolik.

Sebuah penelitian klinis berfokus pada dampak ekstrak umbi ini terhadap kondisi kulit. Partisipan dengan hiperpigmentasi melasma menerima aplikasi topikal ekstrak selama delapan minggu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur objektivitas warna kulit dan penilaian subjektif oleh dermatolog. Terjadi perbaikan signifikan dalam parameter warna kulit, disertai penurunan indeks melanin. Studi ini mendukung penggunaan umbi ini sebagai agen pencerah kulit alami.

Terdapat pula laporan kasus yang mengamati efek konsumsi umbi ini terhadap pasien dengan konstipasi kronis. Peningkatan asupan serat dari umbi ini dikaitkan dengan peningkatan frekuensi buang air besar dan penurunan gejala dispepsia. Observasi ini selaras dengan peran serat dalam meningkatkan motilitas usus dan memfasilitasi eliminasi feses.

Meskipun bukti awal menjanjikan, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menjelaskan mekanisme aksi yang mendasari efek positif konsumsi umbi putih terhadap kesehatan. Interpretasi hasil harus dilakukan secara hati-hati, mempertimbangkan faktor-faktor seperti variasi individu dan interaksi dengan faktor gaya hidup lainnya.