Ketahui 7 Manfaat Buah Zuriat yang Jarang Diketahui

Jumat, 6 Juni 2025 oleh journal

Tanaman dari Timur Tengah dan Afrika ini menghasilkan buah yang dipercaya memiliki sejumlah khasiat. Konsumsi buah ini sering dikaitkan dengan peningkatan kesuburan dan kesehatan reproduksi. Kandungan nutrisi di dalamnya diyakini berkontribusi pada berbagai proses biologis yang mendukung kesehatan secara umum.

"Meskipun banyak digunakan secara tradisional, bukti ilmiah yang kuat mengenai efektivitas buah ini masih terbatas. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat dan risiko yang mungkin timbul," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang spesialis kandungan.

Ketahui 7 Manfaat Buah Zuriat yang Jarang Diketahui

Dr. Rahmawati menambahkan, "Konsultasi dengan dokter tetap penting sebelum mengonsumsi produk herbal apa pun, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan."

Terlepas dari kehati-hatian yang disarankan, popularitasnya sebagai pendukung kesehatan reproduksi terus berlanjut. Buah ini mengandung senyawa seperti antioksidan dan serat, yang secara teoritis dapat berkontribusi pada kesehatan secara umum. Antioksidan membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, sementara serat mendukung pencernaan yang sehat. Beberapa orang mengonsumsinya dalam bentuk rebusan atau ekstrak, tetapi dosis dan efek samping yang optimal masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penggunaan yang disarankan biasanya berkisar antara satu hingga dua buah per hari, direbus dan airnya diminum, namun sekali lagi, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan.

Buah Zuriat

Buah zuriat, dikenal secara tradisional karena potensinya dalam meningkatkan kesehatan, menawarkan sejumlah manfaat yang perlu dipahami secara mendalam. Meskipun penelitian ilmiah masih terbatas, pengalaman empiris dan kandungan nutrisi yang ada memberikan indikasi mengenai khasiatnya.

  • Mendukung Kesuburan
  • Memperkuat Rahim
  • Menyehatkan Pencernaan
  • Sumber Antioksidan
  • Menstabilkan Hormon
  • Meningkatkan Energi
  • Memperbaiki Imunitas

Manfaat-manfaat ini saling berkaitan dan berkontribusi pada kesehatan reproduksi secara holistik. Contohnya, kandungan antioksidan dapat membantu melindungi sel telur dan sperma dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara serat mendukung kesehatan pencernaan yang penting untuk penyerapan nutrisi. Stabilisasi hormon juga memainkan peran krusial dalam siklus menstruasi dan ovulasi. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa buah zuriat bukanlah pengganti perawatan medis konvensional dan sebaiknya digunakan sebagai pelengkap setelah berkonsultasi dengan dokter.

Mendukung Kesuburan

Korelasi antara konsumsi buah ini dan peningkatan kesuburan menjadi fokus utama dalam pemanfaatannya. Keyakinan tradisional menyatakan bahwa senyawa bioaktif di dalamnya berkontribusi pada optimalisasi fungsi reproduksi. Mekanisme yang mendasarinya diduga melibatkan beberapa faktor. Pertama, kandungan antioksidan berpotensi melindungi sel reproduksi dari kerusakan oksidatif yang diinduksi oleh radikal bebas. Kerusakan ini dapat mengganggu kualitas sel telur pada wanita dan kualitas sperma pada pria, yang keduanya krusial untuk pembuahan yang berhasil. Kedua, buah ini dipercaya memiliki efek positif pada keseimbangan hormonal. Ketidakseimbangan hormon dapat mengganggu siklus menstruasi, ovulasi, dan implantasi embrio. Senyawa tertentu dalam buah ini mungkin membantu meregulasi hormon-hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk kehamilan. Ketiga, kandungan nutrisinya, termasuk vitamin dan mineral, dapat mendukung kesehatan secara umum, yang secara tidak langsung berkontribusi pada kesuburan. Tubuh yang sehat dan bergizi lebih mampu mendukung kehamilan. Meskipun mekanisme-mekanisme ini masih memerlukan validasi ilmiah yang lebih mendalam melalui penelitian klinis, dasar teoritisnya cukup kuat untuk menjelaskan mengapa buah ini secara tradisional digunakan sebagai upaya pendukung kesuburan.

Memperkuat Rahim

Kesehatan dan kekuatan rahim merupakan faktor krusial dalam mendukung kehamilan yang sehat dan proses persalinan yang lancar. Dalam konteks pemanfaatan tanaman herbal tradisional, terdapat keyakinan bahwa konsumsi buah tertentu dapat berkontribusi pada penguatan organ reproduksi wanita ini. Meskipun klaim ini perlu diuji secara ilmiah, pemahaman tentang mekanisme potensialnya dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif.

  • Peningkatan Tonus Otot Rahim

    Beberapa senyawa dalam buah-buahan tertentu diyakini memiliki efek positif pada tonus atau kekencangan otot rahim. Rahim yang kuat mampu berkontraksi secara efektif selama persalinan, membantu mendorong bayi keluar. Ekstrak tanaman tertentu, secara teoritis, dapat merangsang reseptor tertentu pada otot polos rahim, meningkatkan kontraksi dan kekuatan otot.

  • Pengurangan Peradangan

    Peradangan kronis pada rahim dapat melemahkan jaringannya dan mengganggu fungsinya. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam buah-buahan dapat membantu mengurangi peradangan, memungkinkan rahim untuk berfungsi secara optimal. Contohnya, antioksidan dapat menetralkan radikal bebas yang memicu peradangan.

  • Peningkatan Aliran Darah

    Aliran darah yang lancar ke rahim sangat penting untuk memberikan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan agar berfungsi dengan baik. Beberapa buah diyakini mengandung senyawa yang dapat meningkatkan sirkulasi darah, memastikan bahwa rahim menerima pasokan nutrisi yang cukup. Ini dapat mendukung pertumbuhan lapisan rahim (endometrium) yang sehat, yang penting untuk implantasi embrio.

  • Regenerasi Jaringan Rahim

    Kemampuan rahim untuk memperbaiki diri setelah kehamilan dan persalinan sangat penting. Senyawa tertentu dalam buah-buahan dapat mendukung proses regenerasi jaringan rahim, membantu memulihkan kekuatan dan elastisitasnya. Ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya.

  • Keseimbangan Hormonal

    Hormon memainkan peran penting dalam kesehatan rahim. Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti endometriosis atau fibroid rahim. Buah-buahan tertentu diyakini dapat membantu menyeimbangkan hormon, mengurangi risiko masalah ini dan mendukung kesehatan rahim secara keseluruhan.

  • Pencegahan Infeksi

    Infeksi pada rahim dapat menyebabkan kerusakan dan melemahkan jaringannya. Beberapa buah memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mencegah infeksi, melindungi rahim dari kerusakan dan menjaga kekuatannya.

Meskipun pemahaman tentang mekanisme potensial di atas memberikan dasar yang kuat, penting untuk diingat bahwa klaim tentang penguatan rahim melalui konsumsi buah-buahan tertentu memerlukan validasi ilmiah yang ketat. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum mengadopsi pendekatan herbal apa pun, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang merencanakan kehamilan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat dan keamanan penggunaan buah-buahan tertentu dalam mendukung kesehatan rahim.

Menyehatkan Pencernaan

Kesehatan sistem pencernaan memiliki peran fundamental dalam kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Efisiensi proses pencernaan memengaruhi penyerapan nutrisi penting, eliminasi limbah, dan bahkan regulasi sistem imun. Dalam konteks makanan alami yang berpotensi memberikan dampak positif pada pencernaan, terdapat keyakinan bahwa beberapa jenis buah dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi sistem ini. Kandungan serat dalam buah-buahan tertentu menjadi faktor kunci dalam mempromosikan kesehatan pencernaan. Serat, baik yang larut maupun tidak larut, memiliki peran unik dalam proses ini. Serat larut dapat membantu mengatur kadar gula darah dan menurunkan kadar kolesterol, sementara serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, memfasilitasi pergerakannya melalui usus dan mencegah konstipasi. Selain itu, beberapa buah mengandung enzim alami yang dapat membantu memecah makanan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Enzim-enzim ini dapat membantu meringankan beban kerja sistem pencernaan, terutama setelah mengonsumsi makanan yang berat atau sulit dicerna. Lebih lanjut, kandungan antioksidan dalam beberapa buah dapat membantu melindungi sel-sel di saluran pencernaan dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif pada sel-sel ini dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menyebabkan peradangan. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan dan integritas saluran pencernaan. Prebiotik, yang juga ditemukan dalam beberapa buah, adalah jenis serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia tetapi menjadi makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Probiotik memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat, fungsi imun, dan bahkan kesehatan mental. Dengan menyediakan makanan bagi probiotik, prebiotik dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik di usus. Oleh karena itu, konsumsi buah-buahan tertentu yang kaya akan serat, enzim, antioksidan, dan prebiotik dapat menjadi bagian dari strategi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa respons individu terhadap makanan dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk menentukan pendekatan nutrisi yang paling sesuai.

Sumber Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam suatu bahan alami menjadi perhatian penting karena perannya dalam menangkal radikal bebas. Radikal bebas, sebagai molekul tidak stabil, dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai masalah kesehatan. Potensi suatu buah sebagai sumber antioksidan perlu dieksplorasi lebih lanjut guna memahami kontribusinya terhadap kesehatan.

  • Perlindungan Sel Reproduksi

    Antioksidan dapat membantu melindungi sel telur dan sperma dari kerusakan oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas. Kerusakan pada sel-sel ini dapat menurunkan kualitasnya dan menghambat proses pembuahan. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dapat meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi.

  • Mencegah Peradangan Kronis

    Peradangan kronis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, termasuk fungsi reproduksi. Antioksidan memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dan melindungi organ-organ reproduksi dari kerusakan.

  • Mendukung Kesehatan Jantung

    Radikal bebas dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan menurunkan risiko penyakit jantung, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan reproduksi.

  • Meningkatkan Sistem Imun

    Sistem imun yang kuat sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan reproduksi. Antioksidan dapat membantu meningkatkan fungsi sistem imun dan melindungi tubuh dari infeksi yang dapat mengganggu kesuburan.

  • Menjaga Kesehatan Kulit

    Radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit. Antioksidan dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan menjaga kulit tetap sehat dan awet muda. Kesehatan kulit juga dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dengan mempertimbangkan potensi manfaat antioksidan dalam melindungi sel reproduksi, mengurangi peradangan, mendukung kesehatan jantung, meningkatkan sistem imun, dan menjaga kesehatan kulit, maka keberadaan senyawa ini dalam sumber alami patut diperhitungkan. Walaupun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan sumber antioksidan alami dalam mendukung kesehatan.

Menstabilkan Hormon

Keseimbangan hormonal memainkan peran krusial dalam kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan fungsi organ vital lainnya. Ketidakseimbangan hormon dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan kesuburan, perubahan suasana hati, dan masalah metabolisme. Beberapa penelitian tradisional dan anekdot menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak dari tumbuhan tertentu dapat berkontribusi pada stabilisasi hormon, meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah.

Tumbuhan tersebut diyakini mengandung senyawa fitokimia yang berinteraksi dengan sistem endokrin tubuh. Interaksi ini berpotensi memengaruhi produksi dan metabolisme hormon-hormon penting seperti estrogen, progesteron, testosteron, dan hormon tiroid. Beberapa senyawa fitokimia bertindak sebagai agonis atau antagonis reseptor hormon, yang berarti mereka dapat meniru atau menghambat efek hormon alami dalam tubuh. Dengan demikian, konsumsi teratur dapat membantu memulihkan keseimbangan hormonal yang terganggu.

Selain itu, kandungan nutrisi dalam tumbuhan tersebut, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, dapat mendukung fungsi kelenjar endokrin yang sehat. Kelenjar endokrin bertanggung jawab untuk memproduksi dan melepaskan hormon ke dalam aliran darah. Nutrisi yang memadai penting untuk memastikan bahwa kelenjar-kelenjar ini berfungsi secara optimal. Antioksidan juga dapat melindungi sel-sel kelenjar endokrin dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga membantu menjaga kesehatan dan fungsinya.

Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim tentang efek stabilisasi hormon dari tumbuhan ini masih terbatas. Penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya. Konsultasi dengan dokter atau ahli endokrinologi sangat disarankan sebelum menggunakan tumbuhan ini sebagai upaya untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan hormon, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Pengobatan mandiri tanpa pengawasan medis dapat berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan dan berinteraksi dengan pengobatan lain.

Meningkatkan Energi

Kaitan antara konsumsi buah tertentu dan peningkatan energi seringkali dikaitkan dengan kandungan nutrisinya yang kompleks. Buah ini, secara tradisional dipercaya memiliki khasiat, mengandung berbagai makronutrien dan mikronutrien yang berpotensi memengaruhi metabolisme energi dalam tubuh. Karbohidrat kompleks yang terdapat di dalamnya menyediakan sumber glukosa yang stabil, yang merupakan bahan bakar utama bagi sel-sel tubuh. Tidak seperti gula sederhana yang menyebabkan lonjakan dan penurunan energi yang cepat, karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan, menghasilkan pelepasan energi yang berkelanjutan. Selain itu, keberadaan serat dalam buah ini dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa, mencegah lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan kelelahan. Kehadiran vitamin B, yang berperan penting dalam metabolisme energi seluler, juga dapat berkontribusi pada peningkatan energi. Vitamin B membantu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Mineral seperti zat besi, yang penting untuk transportasi oksigen dalam darah, juga dapat berperan dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan energi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan dan kelemahan. Selain itu, kandungan antioksidan dalam buah ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat mengganggu produksi energi dan menyebabkan kelelahan. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi energi seluler. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa respons individu terhadap makanan dapat bervariasi, dan efek peningkatan energi dari konsumsi buah ini mungkin tidak sama untuk semua orang. Faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik, kondisi kesehatan yang mendasarinya, dan pola makan secara keseluruhan dapat memengaruhi tingkat energi. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk menentukan pendekatan nutrisi yang paling sesuai untuk meningkatkan energi secara optimal.

Memperbaiki Imunitas

Peningkatan fungsi sistem imun merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, dan konsumsi buah tertentu sering dikaitkan dengan efek positif pada sistem pertahanan tubuh ini. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam buah tersebut dipercaya berkontribusi pada penguatan mekanisme imun.

  • Stimulasi Produksi Sel Imun

    Beberapa senyawa dalam buah diyakini dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit dan makrofag. Sel-sel ini memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan menghancurkan patogen yang masuk ke dalam tubuh. Peningkatan jumlah sel imun dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

  • Aktivasi Fungsi Sel Imun

    Selain meningkatkan jumlah sel imun, buah ini juga dapat membantu mengaktifkan fungsi sel-sel tersebut. Aktivasi ini dapat meningkatkan kemampuan sel imun untuk mengenali dan merespons ancaman dengan lebih efektif. Contohnya, aktivasi makrofag dapat meningkatkan kemampuannya untuk menelan dan menghancurkan bakteri.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis dan membebaskan sistem imun untuk berfungsi secara optimal. Pengurangan peradangan juga dapat mengurangi risiko penyakit autoimun.

  • Sumber Antioksidan

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel imun dan mengganggu fungsinya. Antioksidan dalam buah ini dapat membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, menjaga integritas dan kemampuannya untuk merespons ancaman.

  • Peningkatan Kekebalan Mukosa

    Mukosa, seperti lapisan saluran pernapasan dan pencernaan, merupakan garis pertahanan pertama terhadap patogen. Beberapa nutrisi dalam buah ini dapat membantu meningkatkan kekebalan mukosa, memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk melalui jalur ini.

Dengan mempertimbangkan berbagai mekanisme di atas, konsumsi buah tersebut dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan fungsi sistem imun. Namun, penting untuk diingat bahwa respons individu terhadap makanan dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk mendapatkan panduan nutrisi yang tepat.

Tips Optimalisasi Konsumsi

Pemanfaatan potensi khasiat alami memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaat yang mungkin diperoleh, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan keseimbangan.

Tip 1: Konsultasi Medis Awal
Sebelum mengintegrasikan produk herbal apa pun ke dalam rutinitas harian, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kontraindikasi dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya atau interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Tip 2: Perhatikan Kualitas Produk
Pastikan sumber produk dapat dipercaya dan memiliki reputasi yang baik. Perhatikan sertifikasi atau standar kualitas yang mungkin dimiliki. Hindari produk yang tidak jelas asal-usulnya atau memiliki label yang meragukan.

Tip 3: Konsumsi Secara Moderat
Meskipun diyakini memiliki khasiat, konsumsi berlebihan tidak selalu memberikan manfaat tambahan dan justru dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Ikuti dosis yang direkomendasikan dan perhatikan respons tubuh. Jika timbul gejala yang tidak biasa, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.

Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan potensi suatu produk herbal sebaiknya diimbangi dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan manajemen stres yang efektif akan memberikan dampak yang lebih signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan.

Penerapan panduan ini diharapkan dapat membantu individu dalam memanfaatkan potensi khasiat alami secara bertanggung jawab dan terinformasi, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan buah dari tanaman Hyphaene thebaica dalam praktik tradisional, khususnya terkait kesuburan, telah menarik perhatian. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan memerlukan analisis yang cermat. Sebagian besar informasi yang tersedia berasal dari pengalaman empiris dan studi pendahuluan, bukan dari uji klinis terkontrol skala besar.

Beberapa penelitian in vitro (dalam tabung reaksi) menunjukkan adanya senyawa aktif dalam ekstrak buah tersebut yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Aktivitas ini secara teoritis dapat memberikan efek protektif terhadap sel-sel reproduksi dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pembuahan. Akan tetapi, temuan ini belum dapat secara langsung diterjemahkan menjadi efek klinis pada manusia. Studi pada hewan juga memberikan hasil yang beragam, dengan beberapa menunjukkan peningkatan parameter reproduksi setelah pemberian ekstrak buah, sementara yang lain tidak menunjukkan efek yang signifikan.

Terdapat pula laporan kasus anekdot yang mengklaim keberhasilan kehamilan setelah mengonsumsi buah tersebut. Namun, laporan semacam ini rentan terhadap bias dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat. Faktor-faktor lain, seperti perubahan gaya hidup atau pengobatan lain yang dijalani secara bersamaan, dapat berkontribusi pada hasil yang diamati. Selain itu, kurangnya kelompok kontrol dan standarisasi dosis dalam laporan kasus tersebut membatasi interpretasi hasilnya.

Diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol dengan kelompok kontrol yang jelas dan metodologi yang ketat, untuk secara definitif menentukan efektivitas dan keamanan penggunaan buah ini dalam meningkatkan kesuburan. Sampai bukti ilmiah yang lebih kuat tersedia, klaim mengenai manfaatnya harus didekati dengan hati-hati dan tidak boleh menggantikan perawatan medis konvensional. Evaluasi yang komprehensif oleh profesional kesehatan tetap menjadi yang utama sebelum mempertimbangkan penggunaan buah ini sebagai bagian dari strategi peningkatan kesuburan.