7 Manfaat Daun Binahong, Khasiat Alami yang Bikin Penasaran!
Rabu, 30 Juli 2025 oleh journal
Pertanyaan mengenai khasiat tanaman merambat dengan nama latin Anredera cordifolia ini sering diajukan. Fokusnya adalah pada kegunaan dan dampak positif yang dapat diperoleh dari bagian daun tumbuhan tersebut. Informasi yang dicari mencakup potensi penggunaannya dalam pengobatan tradisional serta efeknya terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Penggunaan ekstrak dari tanaman Anredera cordifolia, khususnya bagian daun, sebagai komplementer dalam terapi pengobatan menunjukkan potensi yang menarik. Namun, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis berskala besar, sangat dibutuhkan untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif, ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahmawati menambahkan, Meskipun demikian, berdasarkan studi in vitro dan in vivo yang ada, senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan asam askorbat yang terkandung di dalamnya, menunjukkan sifat antioksidan, antiinflamasi, dan kemampuan mempercepat penyembuhan luka. Namun, ini tidak serta merta menggantikan pengobatan medis konvensional.
Studi awal mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa tersebut dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi peradangan, dan merangsang produksi kolagen, yang penting untuk perbaikan jaringan. Dosis yang dianjurkan umumnya berupa rebusan daun yang dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Akan tetapi, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat disarankan sebelum mengonsumsinya, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Penggunaan yang bijak dan terkontrol adalah kunci untuk memaksimalkan potensi manfaatnya dan meminimalkan risiko efek samping.
Apa Manfaat Daun Binahong
Manfaat daun binahong, atau Anredera cordifolia, bersumber dari kandungan senyawa aktifnya. Pemahaman mendalam mengenai khasiat ini penting untuk pemanfaatannya secara tepat dan bijak.
- Percepat penyembuhan luka.
 - Antioksidan alami.
 - Redakan peradangan.
 - Tingkatkan imunitas.
 - Jaga kesehatan jantung.
 - Kendalikan gula darah.
 - Cegah infeksi bakteri.
 
Berbagai manfaat tersebut saling terkait dalam mendukung kesehatan secara holistik. Sifat antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan, sementara kemampuan mempercepat penyembuhan luka sangat berguna untuk berbagai kondisi kulit. Efek antiinflamasi mendukung kesehatan jantung dan meredakan nyeri sendi. Meskipun menjanjikan, riset berkelanjutan penting untuk memahami mekanisme kerja dan potensi interaksinya dengan obat lain secara komprehensif, sebelum pemanfaatannya meluas.
Percepat penyembuhan luka.
Kemampuan tanaman Anredera cordifolia dalam mempercepat proses penyembuhan luka merupakan salah satu khasiat yang paling banyak dicari. Efek ini diyakini berasal dari kandungan senyawa aktif di dalam daunnya, yang berperan dalam beberapa tahapan penting dalam perbaikan jaringan. Senyawa-senyawa tersebut dapat merangsang proliferasi sel, yaitu proses pembentukan sel-sel baru yang diperlukan untuk menggantikan jaringan yang rusak. Selain itu, diduga juga berperan dalam meningkatkan produksi kolagen, protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit dan jaringan ikat. Dengan demikian, penggunaan daun binahong secara tradisional, baik dalam bentuk ekstrak maupun aplikasi topikal, bertujuan untuk mempercepat penutupan luka, mengurangi risiko infeksi, dan meminimalkan pembentukan jaringan parut yang berlebihan. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan ini perlu dikaji lebih lanjut melalui penelitian klinis yang terstandarisasi.
Antioksidan Alami
Keberadaan antioksidan alami dalam Anredera cordifolia menjadi salah satu faktor penentu manfaat yang sering dicari. Senyawa-senyawa ini memiliki peran krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis. Potensi perlindungan terhadap kerusakan oksidatif inilah yang menjadikan daun binahong menarik untuk diteliti lebih lanjut.
- Perlindungan Seluler
Antioksidan dalam daun binahong bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak struktur seluler seperti DNA, protein, dan lipid. Proses ini penting untuk menjaga integritas sel dan mencegah mutasi yang dapat menyebabkan kanker atau penyakit degeneratif lainnya.
 - Pencegahan Penyakit Jantung
Radikal bebas berperan dalam pembentukan plak pada arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak. Dengan demikian, konsumsi antioksidan dapat berkontribusi pada kesehatan jantung.
 - Efek Anti-Penuaan
Kerusakan oksidatif akibat radikal bebas berkontribusi pada proses penuaan. Antioksidan membantu memperlambat proses ini dengan melindungi sel dari kerusakan dan menjaga fungsi organ tetap optimal. Hal ini dapat tercermin dalam kulit yang lebih sehat, fungsi kognitif yang lebih baik, dan peningkatan vitalitas secara keseluruhan.
 - Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh membutuhkan antioksidan untuk berfungsi secara optimal. Radikal bebas dapat menghambat aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, sehingga membuatnya kurang efektif dalam melawan infeksi. Antioksidan membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan dan meningkatkan kemampuannya untuk merespons patogen.
 - Pengurangan Risiko Kanker
Kerusakan DNA akibat radikal bebas merupakan salah satu faktor risiko utama kanker. Antioksidan membantu mencegah kerusakan DNA dan mempromosikan perbaikan DNA, sehingga mengurangi risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa antioksidan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
 
Dengan demikian, keberadaan antioksidan alami dalam Anredera cordifolia menawarkan berbagai potensi manfaat kesehatan, mulai dari perlindungan seluler hingga pencegahan penyakit kronis. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya dalam jangka panjang. Keseimbangan nutrisi dan gaya hidup sehat tetap merupakan fondasi utama untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Redakan peradangan.
Kemampuan meredakan peradangan merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatan tumbuhan Anredera cordifolia. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu atau memperburuk berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, dan bahkan kanker. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan ini diyakini memiliki sifat antiinflamasi, yang berarti dapat membantu mengurangi atau menekan respons peradangan dalam tubuh. Mekanisme kerjanya diduga melibatkan penghambatan produksi molekul-molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan dalam memediasi proses peradangan. Dengan menekan produksi molekul-molekul ini, tumbuhan ini berpotensi membantu mengurangi gejala peradangan, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, khususnya uji klinis pada manusia, diperlukan untuk sepenuhnya memahami efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini sebagai agen antiinflamasi. Hasil penelitian yang ada masih terbatas dan belum cukup untuk memberikan rekomendasi medis yang definitif. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum menggunakan tumbuhan ini untuk tujuan pengobatan.
Tingkatkan imunitas.
Peningkatan imunitas menjadi salah satu area yang dieksplorasi dalam kaitannya dengan manfaat tumbuhan Anredera cordifolia. Sistem imun yang kuat sangat penting untuk melindungi tubuh dari serangan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur. Beberapa studi pendahuluan mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam daun tanaman ini dapat berkontribusi pada penguatan sistem kekebalan tubuh melalui beberapa mekanisme. Salah satunya adalah stimulasi produksi sel-sel imun, seperti limfosit dan makrofag, yang berperan penting dalam mengidentifikasi dan menghancurkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, senyawa-senyawa tersebut juga diduga memiliki efek imunomodulator, yang berarti dapat membantu mengatur respons imun agar lebih efektif dan seimbang. Hal ini penting karena respons imun yang berlebihan atau tidak terkontrol justru dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan penyakit autoimun. Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian yang lebih besar dan terkontrol dengan baik. Efek peningkatan imunitas ini juga perlu dievaluasi dalam konteks kondisi kesehatan individu dan interaksi potensial dengan obat-obatan lain. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum menggunakan tanaman ini sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas.
Jaga kesehatan jantung.
Kesehatan jantung merupakan aspek vital yang perlu diperhatikan, dan potensi pengaruh tumbuhan Anredera cordifolia terhadap fungsi kardiovaskular menjadi fokus penelitian. Beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya menunjukkan aktivitas yang dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan jantung.
- Pengurangan Peradangan Kardiovaskular
Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Senyawa antiinflamasi yang terdapat dalam tumbuhan ini berpotensi mengurangi peradangan pada pembuluh darah, sehingga mencegah pembentukan plak dan penyempitan arteri. Contohnya, flavonoid dapat menghambat produksi sitokin pro-inflamasi yang berperan dalam aterosklerosis.
 - Efek Antioksidan terhadap Jantung
Radikal bebas dapat merusak sel-sel jantung dan pembuluh darah, memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada penyakit jantung. Antioksidan, seperti asam askorbat (vitamin C), yang ditemukan dalam tumbuhan ini, dapat menetralkan radikal bebas dan melindungi jantung dari kerusakan. Hal ini membantu menjaga fungsi jantung yang optimal.
 - Potensi Penurunan Tekanan Darah
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat membantu menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi ringan. Mekanisme kerjanya mungkin melibatkan relaksasi pembuluh darah dan peningkatan aliran darah.
 - Pengaturan Kadar Kolesterol
Kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan plak di arteri. Beberapa studi in vitro menunjukkan bahwa senyawa dalam tumbuhan ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik"), yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
 - Peningkatan Fungsi Endotel
Endotel adalah lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah dan berperan penting dalam mengatur aliran darah dan mencegah pembekuan darah. Senyawa dalam tumbuhan ini dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, sehingga menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah penyakit jantung.
 
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan Anredera cordifolia dalam menjaga kesehatan jantung. Gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan tidak merokok, tetap merupakan fondasi utama untuk pencegahan penyakit jantung.
Kendalikan gula darah.
Pengendalian kadar glukosa dalam darah merupakan aspek penting dalam pengelolaan diabetes dan pencegahan komplikasi terkait. Potensi tumbuhan Anredera cordifolia dalam membantu mencapai tujuan ini menjadi area penelitian yang menjanjikan. Beberapa mekanisme aksi telah diusulkan untuk menjelaskan efek hipoglikemiknya (penurunan kadar gula darah) yang mungkin dimiliki tumbuhan ini.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin: Insulin adalah hormon yang memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, yaitu kondisi ketika sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan ciri khas diabetes tipe 2. Beberapa studi in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam ekstrak tanaman ini dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, sehingga memungkinkan glukosa lebih mudah masuk ke dalam sel dan menurunkan kadar gula darah.
 - Penghambatan Enzim Alfa-Glukosidase: Enzim alfa-glukosidase berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa di dalam usus. Penghambatan enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah setelah makan, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak tanaman ini mengandung senyawa yang dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase.
 - Stimulasi Sekresi Insulin: Pada diabetes tipe 2, pankreas mungkin mengalami kesulitan memproduksi insulin yang cukup. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat merangsang sel-sel beta pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.
 - Peningkatan Penggunaan Glukosa oleh Sel: Senyawa dalam tanaman ini dapat meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, terutama otot. Hal ini membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan energi yang tersedia bagi sel.
 
Meskipun mekanisme-mekanisme ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis terkontrol pada manusia dengan diabetes, sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman ini sebagai agen hipoglikemik. Pasien diabetes yang mempertimbangkan untuk menggunakan tanaman ini harus berkonsultasi dengan dokter mereka terlebih dahulu, karena tanaman ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan diabetes yang sedang mereka konsumsi dan menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah).
Cegah infeksi bakteri.
Potensi tumbuhan Anredera cordifolia dalam menghambat pertumbuhan bakteri menjadi fokus penelitian yang relevan, mengingat infeksi bakteri dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kemampuan ini dikaitkan dengan keberadaan senyawa bioaktif yang mampu mengganggu mekanisme vital bakteri.
- Aktivitas Antibakteri Senyawa Fitokimia
Senyawa fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang terdapat dalam tumbuhan ini menunjukkan aktivitas antibakteri dengan cara merusak membran sel bakteri, mengganggu sintesis protein, atau menghambat enzim penting bagi pertumbuhan bakteri. Aktivitas ini dapat menghambat proliferasi bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, yang sering menjadi penyebab infeksi kulit, saluran kemih, dan pencernaan.
 - Mekanisme Penghambatan Pertumbuhan Bakteri
Ekstrak dari tumbuhan ini dapat mengganggu komunikasi antar bakteri (quorum sensing), suatu proses yang penting bagi pembentukan biofilm. Biofilm adalah lapisan pelindung yang memungkinkan bakteri bertahan hidup dan resisten terhadap antibiotik. Dengan menghambat quorum sensing, tumbuhan ini dapat membuat bakteri lebih rentan terhadap sistem kekebalan tubuh dan antibiotik.
 - Potensi terhadap Bakteri Resisten Antibiotik
Peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan masalah kesehatan global yang mendesak. Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini mungkin efektif melawan bakteri yang resisten terhadap beberapa jenis antibiotik. Hal ini membuka peluang untuk pengembangan terapi alternatif dalam mengatasi infeksi bakteri yang sulit diobati.
 - Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Luka
Dalam pengobatan tradisional, tumbuhan ini sering digunakan untuk mengobati luka karena sifat antibakterinya. Aplikasi topikal ekstrak tumbuhan ini dapat membantu mencegah infeksi pada luka terbuka dan mempercepat proses penyembuhan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis.
 - Peran dalam Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Selain aktivitas antibakteri langsung, tumbuhan ini juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi bakteri. Senyawa-senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat merangsang produksi sel-sel imun dan meningkatkan aktivitas fagositosis (proses penghancuran bakteri oleh sel-sel imun).
 - Keamanan dan Efek Samping
Meskipun memiliki potensi manfaat sebagai agen antibakteri, penting untuk mempertimbangkan keamanan dan efek samping penggunaan tumbuhan ini. Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi atau efek samping lainnya. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum menggunakan tumbuhan ini untuk mengobati infeksi bakteri, terutama bagi wanita hamil atau menyusui, anak-anak, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
 
Dengan demikian, potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri memberikan dimensi penting pada pemahaman tentang manfaat tumbuhan Anredera cordifolia, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaannya sebagai agen antibakteri yang aman dan efektif.
Tips Pemanfaatan Anredera cordifolia
Penggunaan tanaman merambat ini memerlukan pemahaman yang baik agar manfaat yang diperoleh optimal dan risiko efek samping minimal.
Tip 1: Identifikasi yang Tepat
 Pastikan tanaman yang digunakan adalah benar Anredera cordifolia. Konsultasikan dengan ahli botani atau herbalis berpengalaman untuk menghindari kesalahan identifikasi dengan tanaman lain yang mungkin memiliki efek berbeda atau bahkan berbahaya. Perhatikan ciri-ciri fisik daun, batang, dan bunga secara seksama.
 
Tip 2: Sumber yang Terpercaya
 Peroleh daun dari sumber yang terpercaya, idealnya dari tanaman yang dibudidayakan sendiri atau dari penjual yang memiliki reputasi baik. Hindari mengumpulkan daun dari lingkungan yang tercemar pestisida atau logam berat. Pastikan tanaman tumbuh di lingkungan yang bersih dan sehat.
 
Tip 3: Persiapan yang Benar
 Cuci daun dengan bersih menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan residu. Metode pengolahan dapat bervariasi, seperti direbus, diseduh, atau diekstrak. Sesuaikan metode dengan tujuan penggunaan dan informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya. Perhatikan suhu dan waktu perebusan agar senyawa aktif tidak rusak.
 
Tip 4: Dosis yang Tepat
 Gunakan dalam jumlah yang moderat. Dosis yang tepat dapat bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan respons individu. Mulailah dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap jika diperlukan, sambil memperhatikan efek samping yang mungkin timbul. Konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter untuk menentukan dosis yang sesuai.
 
Tip 5: Perhatikan Kontraindikasi
 Hindari penggunaan jika memiliki alergi terhadap tanaman ini atau tanaman lain dari keluarga yang sama. Wanita hamil atau menyusui, anak-anak, dan individu dengan kondisi medis tertentu (seperti gangguan ginjal atau hati) harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan. Perhatikan interaksi potensial dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.
 
Tip 6: Monitoring Efek Samping
 Perhatikan efek samping yang mungkin timbul, seperti reaksi alergi (gatal-gatal, ruam, sesak napas), gangguan pencernaan (mual, muntah, diare), atau perubahan tekanan darah. Hentikan penggunaan jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan dan segera konsultasikan dengan dokter. Catat setiap perubahan yang dirasakan setelah mengonsumsi.
 
Pemanfaatan yang bijak dan bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan informasi yang akurat dan konsultasi dengan tenaga ahli, akan memaksimalkan potensi manfaat tumbuhan ini dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai tanaman merambat Anredera cordifolia telah menyoroti potensi manfaatnya dalam berbagai kondisi kesehatan. Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Herbal Indonesia meneliti efek ekstrak daun pada penyembuhan luka bakar derajat dua. Pasien yang diobati dengan salep yang mengandung ekstrak menunjukkan laju penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima pengobatan standar. Studi ini menunjukkan peran senyawa aktif dalam merangsang pembentukan kolagen dan mengurangi peradangan di area luka.
Metodologi studi tersebut melibatkan pembagian pasien secara acak ke dalam dua kelompok. Kelompok perlakuan menerima salep dengan konsentrasi ekstrak daun tertentu, sementara kelompok kontrol menerima salep standar yang umumnya digunakan untuk luka bakar. Kemajuan penyembuhan luka dipantau secara berkala dengan mengukur luas luka dan menilai tingkat peradangan. Hasilnya menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelompok, yang mendukung potensi ekstrak daun sebagai agen penyembuh luka bakar.
Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa ahli berpendapat bahwa studi lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan kontrol yang lebih ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini. Beberapa kritikus juga menyoroti perlunya penelitian yang membandingkan efektivitas ekstrak daun dengan pengobatan luka bakar yang lebih modern. Selain itu, penelitian tentang efek jangka panjang penggunaan ekstrak daun pada luka bakar masih terbatas.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat penting sebelum membuat kesimpulan definitif tentang efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman ini. Pembaca didorong untuk meninjau penelitian yang tersedia, mempertimbangkan metodologi yang digunakan, dan membandingkan temuan dari berbagai sumber sebelum mengambil keputusan terkait perawatan kesehatan.