7 Manfaat Buah Tomat Mentah, Khasiat yang Bikin Penasaran!

Rabu, 30 Juli 2025 oleh journal

Konsumsi tomat segar tanpa dimasak menawarkan sejumlah keuntungan. Buah ini kaya akan vitamin C dan antioksidan likopen, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kandungan serat dalam tomat mentah mendukung kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

"Mengonsumsi tomat dalam keadaan segar, tanpa proses pemasakan, dapat menjadi pilihan yang baik untuk memaksimalkan manfaat nutrisinya. Kandungan vitamin dan antioksidan yang lebih utuh memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan," ujar Dr. Amelia Sari, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Buah Tomat Mentah, Khasiat yang Bikin Penasaran!

Dr. Sari menambahkan, "Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan jika mengonsumsi tomat mentah dalam jumlah berlebihan. Konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi medis tertentu."

Buah berwarna merah ini dikenal kaya akan likopen, antioksidan kuat yang telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Selain itu, vitamin C dalam tomat berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi harian yang direkomendasikan bervariasi, namun umumnya satu hingga dua buah tomat berukuran sedang dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Penting untuk dicatat bahwa meskipun pemasakan dapat meningkatkan ketersediaan likopen, mengonsumsi tomat segar tetap memberikan manfaat vitamin dan nutrisi lain yang penting.

Apa Manfaat Buah Tomat Dimakan Mentah

Konsumsi tomat segar menawarkan serangkaian manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan nutrisi yang utuh dalam tomat mentah berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah tujuh manfaat utama mengonsumsi tomat dalam keadaan mentah:

  • Meningkatkan kekebalan tubuh
  • Kaya antioksidan likopen
  • Mendukung pencernaan sehat
  • Menjaga kadar gula darah
  • Sumber vitamin C
  • Menurunkan risiko penyakit jantung
  • Melindungi sel dari kerusakan

Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi yang tinggi dalam tomat. Misalnya, likopen, antioksidan kuat, telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker. Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sementara serat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Konsumsi rutin tomat mentah, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jangka panjang.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Salah satu keuntungan utama mengonsumsi tomat segar adalah potensinya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tomat mentah kaya akan vitamin C, nutrisi esensial yang berperan krusial dalam fungsi imun. Vitamin C bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, yang dihasilkan dari proses metabolisme normal dan paparan lingkungan seperti polusi, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Dengan mengonsumsi tomat mentah secara teratur, asupan vitamin C ditingkatkan, sehingga membantu memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai patogen dan menjaga kesehatan secara optimal. Selain itu, vitamin C juga berperan dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi. Dengan demikian, konsumsi tomat mentah dapat menjadi strategi yang efektif dalam mendukung dan meningkatkan kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Kaya antioksidan likopen

Keberadaan likopen dalam tomat mentah memberikan kontribusi signifikan terhadap manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh buah tersebut. Likopen merupakan karotenoid, pigmen alami yang memberikan warna merah pada tomat dan memiliki sifat antioksidan yang kuat. Sebagai antioksidan, likopen berperan dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Konsumsi tomat mentah memungkinkan tubuh memperoleh likopen dalam bentuk yang relatif utuh, meskipun proses pemasakan dapat meningkatkan ketersediaan likopen, konsumsi mentah tetap memberikan manfaat signifikan. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa asupan likopen yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit-penyakit tersebut. Dengan demikian, kandungan likopen yang melimpah menjadikan tomat mentah sebagai sumber antioksidan yang berharga untuk menjaga kesehatan sel dan mencegah penyakit.

Mendukung pencernaan sehat

Konsumsi tomat segar berkontribusi positif terhadap kesehatan sistem pencernaan. Kandungan serat dan air dalam tomat mentah berperan penting dalam melancarkan proses pencernaan dan mencegah masalah pencernaan umum.

  • Kandungan Serat Alami

    Tomat mentah mengandung serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula dan menurunkan kadar kolesterol, sementara serat tidak larut menambah volume tinja dan memfasilitasi pergerakan usus yang teratur. Hal ini membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus secara keseluruhan. Contohnya, konsumsi rutin tomat dalam salad dapat meningkatkan asupan serat harian dan memperbaiki fungsi pencernaan.

  • Kandungan Air Tinggi

    Tomat memiliki kandungan air yang tinggi, yang membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Hidrasi yang cukup sangat penting untuk fungsi pencernaan yang optimal, karena membantu melunakkan tinja dan memfasilitasi pergerakannya melalui usus. Dehidrasi dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan lainnya. Mengonsumsi tomat mentah, terutama di cuaca panas, dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan mendukung pencernaan yang lancar.

  • Enzim Pencernaan Alami

    Tomat mengandung enzim alami yang dapat membantu memecah makanan dan memfasilitasi pencernaan. Enzim-enzim ini membantu tubuh menyerap nutrisi dari makanan dengan lebih efisien. Meskipun jumlah enzimnya relatif kecil, konsumsi tomat mentah dapat memberikan sedikit dukungan tambahan untuk proses pencernaan, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain.

  • Efek Prebiotik

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam tomat dapat bertindak sebagai prebiotik, yang memberi makan bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini penting untuk menjaga kesehatan mikrobioma usus, yang memainkan peran penting dalam pencernaan, kekebalan, dan kesehatan secara keseluruhan. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, tomat mentah dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan jangka panjang.

Dengan demikian, konsumsi tomat segar sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan pencernaan. Kandungan serat, air, enzim, dan potensi efek prebiotik dalam tomat mentah bekerja sama untuk melancarkan proses pencernaan, mencegah masalah pencernaan, dan mendukung kesehatan usus secara keseluruhan.

Menjaga kadar gula darah

Konsumsi tomat segar dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas kadar gula darah. Manfaat ini menjadi aspek penting dari pola makan sehat, terutama bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes. Kandungan nutrisi dalam tomat berperan dalam mengatur respons glikemik tubuh terhadap makanan.

  • Indeks Glikemik Rendah

    Tomat memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah, yang berarti konsumsinya tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang bertahap. Oleh karena itu, tomat menjadi pilihan yang baik sebagai bagian dari diet yang bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah. Contohnya, mengganti camilan tinggi gula dengan tomat ceri dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  • Kandungan Serat

    Serat dalam tomat, terutama serat tidak larut, berperan dalam memperlambat penyerapan gula dari makanan. Serat memperlambat laju makanan meninggalkan perut dan memasuki usus kecil, tempat gula diserap. Hal ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Contohnya, menambahkan tomat ke dalam salad atau hidangan utama dapat meningkatkan asupan serat dan membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

  • Kandungan Kromium

    Tomat mengandung kromium dalam jumlah kecil, mineral yang berperan dalam metabolisme glukosa. Kromium membantu meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang membantu memindahkan gula dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, kromium membantu tubuh menggunakan gula dengan lebih efisien dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Meskipun jumlah kromium dalam tomat relatif kecil, konsumsi rutin dapat memberikan kontribusi positif terhadap regulasi gula darah.

  • Antioksidan

    Kandungan antioksidan dalam tomat, seperti likopen, dapat membantu melindungi sel-sel pankreas dari kerusakan akibat radikal bebas. Pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin, dan kerusakan pada sel-sel pankreas dapat mengganggu produksi insulin dan menyebabkan masalah regulasi gula darah. Dengan melindungi sel-sel pankreas, antioksidan dalam tomat dapat membantu menjaga fungsi pankreas yang sehat dan mendukung kontrol gula darah yang optimal.

Dengan demikian, konsumsi tomat segar dapat menjadi bagian dari strategi untuk menjaga kadar gula darah yang sehat. Kombinasi indeks glikemik rendah, kandungan serat, kromium, dan antioksidan dalam tomat berkontribusi terhadap regulasi gula darah yang lebih baik dan mendukung kesehatan metabolisme secara keseluruhan.

Sumber vitamin C

Kandungan vitamin C yang signifikan dalam tomat mentah menjadi salah satu alasan utama mengapa konsumsi buah ini memberikan dampak positif bagi kesehatan. Vitamin C, atau asam askorbat, merupakan nutrisi esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri, sehingga asupannya harus diperoleh dari makanan. Tomat segar menyediakan sumber vitamin C yang baik, yang memainkan peran krusial dalam berbagai fungsi tubuh.

Peran utama vitamin C adalah sebagai antioksidan. Vitamin ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, molekul tidak stabil yang terbentuk sebagai produk sampingan metabolisme normal dan paparan lingkungan. Radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan lipid, yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Dengan menetralkan radikal bebas, vitamin C membantu mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit tersebut.

Selain sebagai antioksidan, vitamin C juga berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini merangsang produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi dan penyakit. Vitamin C juga membantu meningkatkan produksi antibodi, protein yang mengenali dan menetralkan patogen. Konsumsi tomat mentah secara teratur dapat membantu memastikan asupan vitamin C yang cukup, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat dan efektif dalam melawan infeksi.

Lebih lanjut, vitamin C diperlukan untuk sintesis kolagen, protein struktural penting yang ditemukan di kulit, tulang, tendon, dan ligamen. Kolagen memberikan kekuatan dan elastisitas pada jaringan-jaringan ini, dan kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gangguan pada produksi kolagen, yang dapat mengakibatkan masalah kulit, nyeri sendi, dan penyembuhan luka yang lambat. Dengan demikian, konsumsi tomat mentah yang kaya vitamin C berkontribusi pada kesehatan jaringan ikat dan mendukung penyembuhan luka yang optimal.

Dengan demikian, kandungan vitamin C yang tinggi dalam tomat mentah berkontribusi signifikan terhadap manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi buah ini. Dari perlindungan antioksidan hingga peningkatan kekebalan tubuh dan dukungan sintesis kolagen, vitamin C memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Menurunkan risiko penyakit jantung

Konsumsi tomat segar secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung melalui beberapa mekanisme kunci. Manfaat ini terutama disebabkan oleh kandungan nutrisi spesifik dalam tomat yang berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular.

  • Likopen: Antioksidan kuat yang memberikan warna merah pada tomat, likopen telah terbukti efektif dalam melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan oksidatif memainkan peran penting dalam perkembangan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Likopen membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak. Studi menunjukkan bahwa individu dengan kadar likopen yang lebih tinggi dalam darah memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung.
  • Kalium: Tomat merupakan sumber kalium yang baik, mineral penting yang membantu mengatur tekanan darah. Kalium bekerja dengan menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup membantu menurunkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Tekanan darah yang terkontrol mengurangi beban kerja jantung dan melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
  • Serat: Kandungan serat dalam tomat, terutama serat larut, membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Penurunan kadar kolesterol LDL berkontribusi pada pencegahan pembentukan plak di arteri dan mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Vitamin C: Vitamin C dalam tomat bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel endotel (lapisan dalam pembuluh darah) dari kerusakan. Endotel yang sehat sangat penting untuk menjaga fungsi pembuluh darah yang optimal dan mencegah perkembangan aterosklerosis. Vitamin C juga berperan dalam produksi kolagen, protein yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada pembuluh darah.
  • Efek Anti-inflamasi: Penyakit jantung seringkali terkait dengan peradangan kronis dalam tubuh. Beberapa senyawa dalam tomat, termasuk likopen dan vitamin C, memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi jantung dari kerusakan.

Dengan demikian, konsumsi tomat segar secara teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung melalui berbagai mekanisme. Kombinasi likopen, kalium, serat, vitamin C, dan efek anti-inflamasi bekerja sama untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Melindungi sel dari kerusakan

Kemampuan tomat mentah untuk melindungi sel dari kerusakan merupakan salah satu aspek krusial yang mendasari manfaat kesehatannya. Kerusakan seluler, yang disebabkan oleh radikal bebas dan faktor lingkungan lainnya, berkontribusi pada penuaan dan perkembangan berbagai penyakit kronis. Konsumsi tomat segar menawarkan mekanisme perlindungan yang signifikan.

  • Peran Likopen sebagai Antioksidan Utama

    Likopen, pigmen karotenoid yang memberikan warna merah pada tomat, merupakan antioksidan kuat yang menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Dengan menetralkan radikal bebas, likopen mencegah kerusakan oksidatif dan membantu menjaga integritas sel. Contohnya, paparan polusi udara menghasilkan radikal bebas di paru-paru. Likopen dari tomat mentah dapat membantu melindungi sel-sel paru-paru dari kerusakan akibat polusi tersebut.

  • Kontribusi Vitamin C dalam Perlindungan Seluler

    Vitamin C, yang juga terdapat dalam tomat mentah, merupakan antioksidan larut air yang melindungi komponen seluler di lingkungan berair, seperti sitoplasma. Vitamin C membantu meregenerasi antioksidan lain, seperti vitamin E, sehingga memperkuat sistem pertahanan antioksidan sel secara keseluruhan. Contohnya, sel-sel imun membutuhkan vitamin C untuk berfungsi optimal dan terlindungi dari kerusakan oksidatif selama respons imun.

  • Peran Fitonutrien Lainnya

    Selain likopen dan vitamin C, tomat mentah mengandung fitonutrien lain seperti beta-karoten dan lutein, yang juga memiliki sifat antioksidan. Fitonutrien ini bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan seluler yang komprehensif. Contohnya, beta-karoten diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk kesehatan mata dan melindungi sel-sel retina dari kerusakan akibat cahaya.

  • Pengaruh Terhadap Kerusakan DNA

    Studi menunjukkan bahwa konsumsi tomat dan produk olahannya dapat membantu mengurangi kerusakan DNA. Kerusakan DNA dapat menyebabkan mutasi dan meningkatkan risiko kanker. Likopen dan antioksidan lainnya dalam tomat mentah membantu melindungi DNA dari serangan radikal bebas dan faktor lingkungan lainnya. Contohnya, penelitian pada perokok menunjukkan bahwa asupan likopen dapat membantu mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh asap rokok.

  • Dampak pada Peradangan Kronis

    Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Antioksidan dalam tomat mentah membantu mengurangi peradangan dengan menetralkan radikal bebas dan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi. Contohnya, likopen telah terbukti efektif dalam mengurangi penanda peradangan dalam darah pada individu dengan obesitas.

  • Pengaruh terhadap Fungsi Mitokondria

    Mitokondria adalah organel sel yang menghasilkan energi. Kerusakan mitokondria dapat menyebabkan penurunan produksi energi dan meningkatkan produksi radikal bebas. Antioksidan dalam tomat mentah membantu melindungi mitokondria dari kerusakan dan menjaga fungsi mitokondria yang optimal. Contohnya, likopen telah terbukti meningkatkan fungsi mitokondria pada sel-sel jantung.

Berbagai mekanisme perlindungan seluler ini secara kolektif berkontribusi pada manfaat mengonsumsi tomat dalam keadaan mentah. Kemampuan untuk melindungi sel dari kerusakan merupakan fondasi dari potensi tomat dalam mencegah penyakit kronis dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Tips Konsumsi Tomat Segar untuk Mendapatkan Manfaat Optimal

Mengonsumsi tomat tanpa proses pemasakan dapat memberikan keuntungan kesehatan yang signifikan. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaat nutrisi dari tomat segar:

Tip 1: Pilih Tomat yang Matang Sempurna
Pilihlah tomat yang berwarna merah cerah dan terasa padat saat disentuh. Tomat yang matang sempurna mengandung kadar likopen dan nutrisi lainnya yang lebih tinggi dibandingkan tomat yang masih mentah atau terlalu matang. Hindari tomat yang memiliki memar atau bercak lunak. Contohnya, saat membeli tomat di pasar, perhatikan warna dan teksturnya secara seksama sebelum memilih.

Tip 2: Cuci Tomat dengan Bersih Sebelum Dikonsumsi
Pastikan untuk mencuci tomat di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, pestisida, atau residu lainnya yang mungkin menempel pada kulitnya. Anda dapat menggunakan sikat sayur yang lembut untuk membersihkan permukaan tomat secara menyeluruh. Setelah dicuci, keringkan tomat dengan kain bersih sebelum dikonsumsi.

Tip 3: Kombinasikan Tomat dengan Sumber Lemak Sehat
Likopen, antioksidan utama dalam tomat, lebih mudah diserap oleh tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan sumber lemak sehat. Tambahkan tomat ke dalam salad yang mengandung minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan. Kombinasi ini akan meningkatkan penyerapan likopen dan memaksimalkan manfaat antioksidannya.

Tip 4: Variasikan Cara Konsumsi Tomat
Tomat mentah dapat dinikmati dalam berbagai cara. Tambahkan irisan tomat ke dalam sandwich atau burger, jadikan sebagai bahan utama dalam salad segar, atau blender menjadi jus tomat yang menyehatkan. Variasi cara konsumsi akan mencegah kebosanan dan memastikan asupan nutrisi yang beragam.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan dari tomat segar dan mengoptimalkan asupan nutrisi penting yang terkandung di dalamnya. Memasukkan tomat mentah ke dalam diet sehari-hari dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Beberapa penelitian telah meneliti dampak konsumsi tomat segar terhadap kesehatan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute menemukan bahwa pria yang mengonsumsi likopen dalam jumlah tinggi, yang banyak ditemukan dalam tomat, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat. Studi ini melacak ribuan peserta selama beberapa tahun dan menyesuaikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi risiko kanker.

Studi lain, yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, menyelidiki efek konsumsi tomat terhadap kesehatan jantung. Para peneliti menemukan bahwa individu yang mengonsumsi tomat secara teratur memiliki kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") yang lebih rendah dan fungsi pembuluh darah yang lebih baik. Studi ini menggunakan desain acak terkontrol, yang dianggap sebagai standar emas untuk penelitian klinis.

Meskipun bukti secara keseluruhan mendukung manfaat konsumsi tomat, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa penelitian observasional tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi tomat dan penurunan risiko penyakit tertentu. Perbedaan dalam desain studi, ukuran sampel, dan populasi yang diteliti dapat menjelaskan variasi ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi hubungan sebab akibat antara konsumsi tomat dan hasil kesehatan.

Individu didorong untuk meninjau bukti ilmiah secara kritis dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi. Bukti dari studi kasus dan penelitian memberikan dasar yang kuat untuk memasukkan tomat ke dalam diet yang sehat, tetapi penting untuk mempertimbangkan konteks individu dan faktor kesehatan lainnya.