Intip 7 Manfaat Buah Kecipir yang Jarang Diketahui

Senin, 30 Juni 2025 oleh journal

Kecipir adalah tanaman polong-polongan yang menghasilkan buah dengan bentuk unik, bersayap empat. Bagian tanaman ini, terutama buahnya, mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin, mineral, dan serat. Kandungan tersebut berkontribusi pada beragam efek positif bagi kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga berpotensi membantu mengontrol kadar gula darah. Kehadiran nutrisi penting di dalamnya menjadikan konsumsi kecipir sebagai pilihan yang menarik untuk mendukung pola makan sehat.

"Kecipir memiliki potensi sebagai bagian dari pola makan sehat, terutama karena kandungan serat dan nutrisinya. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi kecipir saja tidak menjamin kesehatan optimal. Dibutuhkan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal," ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Kecipir yang Jarang Diketahui

Dr. Rahayu menambahkan, "Penelitian awal menunjukkan adanya senyawa aktif dalam tanaman ini yang dapat berkontribusi pada regulasi gula darah dan kesehatan pencernaan. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis yang tepat."

Kecipir, dengan profil nutrisinya yang unik, kini menarik perhatian sebagai sumber potensial untuk mendukung kesehatan. Kandungan seratnya yang tinggi berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, kecipir juga mengandung vitamin dan mineral esensial yang mendukung berbagai fungsi tubuh. Beberapa studi menunjukan adanya senyawa antioksidan di dalamnya, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi kecipir sebagai bagian dari diet seimbang, dengan porsi yang wajar dan diolah dengan cara yang sehat, seperti direbus atau dikukus. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter tetap dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Buah Kecipir dan Manfaatnya

Kecipir, sebagai sumber nutrisi, menawarkan sejumlah manfaat signifikan bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang terkait dengan konsumsi kecipir:

  • Pencernaan lebih sehat
  • Kadar gula terkontrol
  • Sumber antioksidan
  • Kaya nutrisi esensial
  • Mendukung imunitas
  • Potensi anti-inflamasi
  • Menjaga kesehatan jantung

Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Serat dalam kecipir melancarkan pencernaan, membantu penyerapan nutrisi, dan menjaga kadar gula darah stabil. Antioksidan melindungi sel dari kerusakan, sementara nutrisi esensial mendukung fungsi tubuh. Potensi anti-inflamasi berkontribusi pada kesehatan jantung, dan imunitas yang terjaga membantu melawan penyakit. Integrasi kecipir dalam pola makan seimbang dapat mendukung peningkatan kualitas hidup.

Pencernaan Lebih Sehat

Kesehatan sistem pencernaan memiliki peran krusial dalam menjaga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Konsumsi makanan yang mendukung fungsi pencernaan yang optimal menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat. Kecipir, dengan kandungan nutrisinya, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan pencernaan.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Kecipir kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula dan lemak, sementara serat tidak larut meningkatkan volume tinja, mencegah sembelit, dan memfasilitasi pergerakan usus yang teratur. Asupan serat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kelancaran sistem pencernaan.

  • Prebiotik Alami

    Beberapa jenis serat dalam kecipir berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Probiotik berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan kekebalan tubuh, dan membantu mencerna makanan. Dengan mendukung pertumbuhan probiotik, kecipir dapat berkontribusi pada kesehatan usus secara keseluruhan.

  • Mengurangi Risiko Divertikulitis

    Divertikulitis adalah peradangan pada divertikula, kantung-kantung kecil yang terbentuk di dinding usus besar. Konsumsi serat yang cukup, seperti yang terdapat dalam kecipir, dapat membantu mencegah pembentukan divertikula dan mengurangi risiko terjadinya divertikulitis.

  • Membantu Mengontrol Berat Badan

    Serat dalam kecipir memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Hal ini dapat berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang sehat, yang juga memiliki dampak positif pada kesehatan pencernaan.

Dengan kandungan serat dan potensi prebiotiknya, kecipir dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Integrasi kecipir dalam pola makan seimbang, bersama dengan asupan cairan yang cukup dan gaya hidup aktif, dapat membantu menjaga fungsi pencernaan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup.

Kadar Gula Terkontrol

Pengelolaan kadar gula darah yang stabil merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah berbagai komplikasi kesehatan. Konsumsi makanan yang tepat, dengan memperhatikan indeks glikemik dan kandungan nutrisi, memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini. Kecipir, dengan profil nutrisinya, berpotensi berkontribusi dalam menjaga stabilitas kadar gula darah.

  • Serat Larut dan Penyerapan Glukosa

    Kecipir mengandung serat larut yang dapat memperlambat proses penyerapan glukosa di usus. Hal ini mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, membantu menjaga stabilitas glukosa dalam aliran darah. Proses penyerapan yang lebih lambat memberikan waktu bagi tubuh untuk memproses glukosa secara efisien.

  • Indeks Glikemik yang Rendah

    Meskipun data spesifik mengenai indeks glikemik (IG) kecipir masih terbatas, kandungan serat yang tinggi secara umum mengindikasikan potensi IG yang rendah. Makanan dengan IG rendah cenderung menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat dan stabil dibandingkan dengan makanan dengan IG tinggi.

  • Sensitivitas Insulin dan Metabolisme Glukosa

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam kecipir dapat mempengaruhi sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin dapat membantu tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  • Efek Kenyang dan Kontrol Nafsu Makan

    Kandungan serat yang tinggi dalam kecipir memberikan efek kenyang lebih lama setelah dikonsumsi. Hal ini dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah konsumsi berlebihan makanan tinggi gula atau karbohidrat olahan, yang dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah.

Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa efek kecipir pada kadar gula darah dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti jumlah konsumsi, metode pengolahan, dan kondisi kesehatan individu dapat mempengaruhi respons gula darah. Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi, tetap dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi diet yang sesuai dengan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan.

Sumber Antioksidan

Kecipir mengandung senyawa-senyawa dengan aktivitas antioksidan, yang berkontribusi pada manfaat kesehatan secara keseluruhan. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Kehadiran antioksidan dalam tanaman ini memberikan potensi perlindungan terhadap kerusakan oksidatif.

Beberapa jenis antioksidan yang mungkin terdapat dalam kecipir termasuk senyawa fenolik, flavonoid, dan vitamin tertentu, seperti vitamin C dan vitamin E. Senyawa fenolik dan flavonoid dikenal karena kemampuannya untuk mendonorkan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel. Vitamin C dan E juga berperan sebagai antioksidan dengan mekanisme yang berbeda, membantu melindungi lipid dan protein dari oksidasi.

Konsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti kecipir, dapat membantu meningkatkan pertahanan tubuh terhadap stres oksidatif. Stres oksidatif terjadi ketika produksi radikal bebas melebihi kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Kondisi ini dapat memicu peradangan kronis dan kerusakan seluler, yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, individu dapat membantu menjaga keseimbangan antara produksi dan netralisasi radikal bebas, sehingga mengurangi risiko penyakit kronis.

Meskipun potensi manfaat antioksidan dalam kecipir menjanjikan, penting untuk diingat bahwa efektivitas antioksidan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk metode pengolahan, dosis konsumsi, dan kondisi kesehatan individu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi jenis antioksidan spesifik yang terdapat dalam kecipir, menentukan aktivitas antioksidannya, dan memahami bagaimana konsumsi kecipir dapat berkontribusi pada kesehatan manusia.

Kaya Nutrisi Esensial

Kandungan nutrisi esensial dalam suatu bahan pangan memiliki peran krusial dalam menentukan dampak positifnya terhadap kesehatan. Kecipir, sebagai salah satu sumber pangan, menawarkan berbagai nutrisi penting yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatannya.

  • Vitamin yang Beragam

    Kecipir mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin A, vitamin C, dan beberapa vitamin B. Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan mendukung pembentukan kolagen. Vitamin B kompleks terlibat dalam berbagai proses metabolisme tubuh, termasuk produksi energi dan fungsi saraf.

  • Mineral Penting

    Kecipir menyediakan mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan kalium. Kalsium berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi. Zat besi diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kalium membantu mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam tubuh.

  • Protein Nabati

    Sebagai tanaman polong-polongan, kecipir mengandung protein nabati yang signifikan. Protein berperan penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta memproduksi enzim dan hormon. Protein nabati merupakan alternatif yang baik bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.

  • Asam Amino Esensial

    Protein terdiri dari asam amino, dan beberapa asam amino esensial tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Kecipir menyediakan beberapa asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi biologis.

  • Lemak Sehat

    Meskipun tidak sebanyak protein atau karbohidrat, kecipir juga mengandung sejumlah lemak sehat. Lemak sehat penting untuk kesehatan otak, penyerapan vitamin larut lemak, dan produksi hormon.

  • Serat Pangan

    Kecipir kaya akan serat pangan, yang penting untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, dan membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, serat juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu mengontrol berat badan.

Keberadaan nutrisi esensial ini menjadikan kecipir sebagai tambahan yang berpotensi bermanfaat dalam pola makan seimbang. Integrasi kecipir ke dalam diet harian dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan mendukung berbagai fungsi biologis yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Mendukung Imunitas

Sistem kekebalan tubuh adalah garda terdepan dalam melindungi tubuh dari serangan patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Fungsi imun yang optimal sangat bergantung pada asupan nutrisi yang memadai. Beberapa komponen nutrisi yang terkandung dalam kecipir berkontribusi pada penguatan dan pemeliharaan sistem pertahanan tubuh.

Vitamin C, yang terdapat dalam kecipir, dikenal sebagai imunomodulator. Vitamin ini berperan dalam merangsang produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit. Limfosit bertugas mengenali dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi, sementara fagosit menelan dan mencerna patogen. Kecukupan vitamin C membantu memastikan bahwa sel-sel imun ini berfungsi secara efektif.

Selain vitamin C, kecipir juga mengandung antioksidan lain, seperti flavonoid dan senyawa fenolik. Antioksidan membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat dihasilkan selama respons imun. Dengan melindungi sel-sel imun, antioksidan membantu menjaga integritas dan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Kandungan serat dalam kecipir juga memberikan dampak positif pada sistem imun. Serat berperan dalam menjaga kesehatan mikrobiota usus, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan. Mikrobiota usus yang sehat memiliki peran penting dalam mengatur sistem imun, membantu mencegah infeksi, dan mengurangi risiko penyakit autoimun. Serat dalam kecipir menyediakan makanan bagi bakteri baik ini, sehingga mendukung pertumbuhan dan keseimbangan mikrobiota usus.

Mineral seperti zat besi dan seng, yang mungkin juga terdapat dalam kecipir dalam jumlah tertentu, juga berperan penting dalam fungsi imun. Zat besi diperlukan untuk pembentukan sel-sel imun dan transport oksigen ke sel-sel tersebut. Seng berperan dalam mengatur aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam respons imun. Kekurangan zat besi atau seng dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Dengan demikian, konsumsi kecipir sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat berkontribusi pada penguatan sistem kekebalan tubuh. Kombinasi vitamin, antioksidan, serat, dan mineral yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi imun yang optimal dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Potensi anti-inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam tanaman polong ini mungkin memiliki sifat anti-inflamasi, yang berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan.

  • Senyawa Fenolik dan Flavonoid

    Senyawa fenolik dan flavonoid adalah jenis antioksidan yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Senyawa-senyawa ini memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan. Dengan mengurangi stres oksidatif, senyawa fenolik dan flavonoid dapat membantu meredakan peradangan.

  • Inhibisi Enzim Pro-inflamasi

    Beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini dapat menghambat aktivitas enzim-enzim yang berperan dalam proses peradangan, seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX). Penghambatan enzim-enzim ini dapat mengurangi produksi mediator inflamasi, seperti prostaglandin dan leukotrien.

  • Pengaruh pada Sitokin

    Sitokin adalah protein yang berperan sebagai molekul pensinyalan dalam sistem kekebalan tubuh. Beberapa sitokin bersifat pro-inflamasi, yaitu meningkatkan peradangan. Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam kecipir dapat mempengaruhi produksi atau aktivitas sitokin pro-inflamasi, sehingga berpotensi mengurangi peradangan.

  • Potensi dalam Mengatasi Kondisi Inflamasi

    Meskipun penelitian masih terbatas, potensi anti-inflamasi dari kecipir dapat memiliki implikasi dalam pengelolaan kondisi inflamasi, seperti arthritis (radang sendi) atau penyakit radang usus. Namun, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis yang tepat.

Dengan mempertimbangkan potensi anti-inflamasi yang dimilikinya, kecipir dapat menjadi bagian dari strategi alami untuk mengelola peradangan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan kecipir sebagai pengobatan untuk kondisi inflamasi, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Menjaga Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan. Asupan nutrisi yang tepat, termasuk konsumsi berbagai jenis sayuran, berperan penting dalam mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal. Tanaman polong ini, dengan kandungan nutrisinya yang beragam, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap pemeliharaan kesehatan jantung melalui beberapa mekanisme:

  • Pengaturan Kadar Kolesterol: Serat larut, yang mungkin terkandung di dalamnya, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Serat larut mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga membantu menjaga kadar kolesterol yang sehat.
  • Pengendalian Tekanan Darah: Kandungan kalium, mineral penting yang berperan dalam mengatur tekanan darah, mungkin terdapat dalam tanaman ini. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu menjaga tekanan darah dalam rentang yang sehat, mengurangi risiko hipertensi, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
  • Efek Antioksidan dan Anti-inflamasi: Senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan senyawa fenolik, yang mungkin terdapat di dalamnya, dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan. Radikal bebas dapat merusak sel-sel jantung dan memicu aterosklerosis (pengerasan arteri). Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan kronis, yang juga dapat berkontribusi pada penyakit jantung.
  • Pengelolaan Berat Badan: Serat pangan yang tinggi dalam tanaman ini dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah konsumsi berlebihan makanan tinggi kalori dan lemak tidak sehat. Menjaga berat badan yang sehat merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Peningkatan Fungsi Pembuluh Darah: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam tanaman polong-polongan dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, lapisan sel yang melapisi pembuluh darah. Fungsi endotel yang sehat penting untuk menjaga kelenturan dan kemampuan pembuluh darah untuk melebar dan menyempit, sehingga mendukung aliran darah yang lancar.

Meskipun tanaman ini berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, penting untuk diingat bahwa konsumsi tunggal bukanlah solusi utama. Pola makan seimbang, gaya hidup aktif, dan manajemen stres yang efektif tetap merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan jantung secara optimal. Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi, dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan.

Tips Pemanfaatan Optimal Kacang Bersayap

Pemanfaatan optimal tanaman polong bersayap ini memerlukan pendekatan yang cermat untuk memaksimalkan manfaat nutrisi dan kesehatan yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat dipertimbangkan:

Tip 1: Variasi dalam Pengolahan
Jangan terpaku pada satu metode pengolahan. Merebus, mengukus, menumis, atau memanggang dapat memberikan cita rasa yang berbeda dan mempertahankan nutrisi yang beragam. Hindari menggoreng dalam minyak berlebihan untuk meminimalkan asupan lemak tidak sehat.

Tip 2: Kombinasi dengan Sumber Nutrisi Lain
Integrasikan dalam hidangan yang seimbang. Kombinasikan dengan sumber protein lain seperti tahu atau tempe, karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau ubi, dan sayuran lain untuk memastikan asupan nutrisi yang lengkap.

Tip 3: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun bernutrisi, konsumsilah dalam porsi yang wajar. Asupan berlebihan dari makanan apapun dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi. Sesuaikan porsi dengan kebutuhan kalori dan aktivitas fisik individu.

Tip 4: Pilih yang Segar dan Berkualitas
Prioritaskan produk segar dan berkualitas baik. Hindari yang tampak layu, memar, atau memiliki tanda-tanda kerusakan. Produk segar cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi.

Tip 5: Simpan dengan Benar
Simpan dengan tepat untuk menjaga kesegaran dan kualitas. Simpan di lemari es dalam wadah kedap udara untuk memperlambat proses pembusukan.

Tip 6: Konsultasi dengan Ahli Gizi
Dapatkan panduan personalisasi dari ahli gizi. Ahli gizi dapat memberikan rekomendasi berdasarkan kondisi kesehatan, kebutuhan nutrisi, dan preferensi individu.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan dari konsumsi tanaman polong bersayap dapat dioptimalkan. Pendekatan yang seimbang dan terinformasi merupakan kunci untuk meraih manfaat nutrisi secara maksimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Investigasi terhadap tanaman polong bersayap ini telah memicu beberapa penelitian yang berfokus pada komposisi nutrisi dan potensi efek biologisnya. Studi-studi awal, meskipun seringkali berskala kecil, memberikan petunjuk mengenai kandungan serat, vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif yang mungkin berkontribusi pada kesehatan manusia.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Food Chemistry menganalisis profil nutrisi dari berbagai bagian tanaman, termasuk biji, polong muda, dan daun. Hasilnya menunjukkan bahwa polong muda kaya akan serat dan beberapa vitamin B, sementara biji mengandung protein dan lemak dalam jumlah signifikan. Studi ini menekankan pentingnya memanfaatkan seluruh bagian tanaman untuk memaksimalkan potensi nilai gizinya.

Penelitian lain, yang dilakukan oleh Departemen Gizi Masyarakat di sebuah universitas terkemuka, menyelidiki efek konsumsi tanaman polong ini pada kadar gula darah pada sekelompok sukarelawan dengan resistensi insulin. Meskipun hasilnya menunjukkan tren penurunan kadar gula darah setelah konsumsi, para peneliti mencatat bahwa ukuran sampel kecil dan durasi studi yang singkat membatasi generalisasi temuan. Mereka merekomendasikan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi efek ini.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi yang ada masih bersifat awal dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik. Selain itu, variasi dalam metode pengolahan dan persiapan dapat mempengaruhi komposisi nutrisi dan efek biologis dari tanaman polong bersayap ini. Oleh karena itu, interpretasi hasil penelitian harus dilakukan dengan hati-hati, dan informasi yang diperoleh harus digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut, bukan sebagai klaim kesehatan yang definitif.