Intip 7 Manfaat Rebusan Daun Seledri yang Wajib Kamu Intip!
Selasa, 2 September 2025 oleh journal
Cairan yang diperoleh dari proses perebusan bagian tumbuhan seledri, khususnya daunnya, diyakini memiliki beragam khasiat. Kandungan nutrisi yang larut dalam air selama proses tersebut, seperti vitamin, mineral, dan senyawa aktif lainnya, berkontribusi terhadap potensi efek positif bagi kesehatan tubuh. Beberapa orang mengonsumsinya sebagai upaya alami untuk mendukung fungsi tubuh tertentu.
"Meskipun riset lebih lanjut diperlukan, konsumsi air hasil didihan sayuran hijau ini menunjukkan potensi sebagai pelengkap gaya hidup sehat. Kandungan nutrisinya, terutama jika dikonsumsi secara teratur dalam jumlah wajar, bisa memberikan efek positif pada beberapa aspek kesehatan," ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahayu menambahkan, "Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang terbukti. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjadikannya bagian rutin dari pola makan, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu."
Berbagai penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa aktif seperti apigenin dan luteolin yang terkandung dalam tanaman tersebut, dapat larut dalam air rebusan. Senyawa-senyawa ini dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang potensial. Efek diuretiknya juga dapat membantu melancarkan buang air kecil. Disarankan untuk mengonsumsi cairan tersebut dalam jumlah sedang, misalnya satu hingga dua gelas per hari, sebagai bagian dari diet seimbang. Penting untuk memastikan kebersihan bahan baku sebelum perebusan guna menghindari kontaminasi.
Manfaat Rebusan Daun Seledri
Rebusan daun seledri, yang pada dasarnya adalah ekstraksi air dari nutrisi dan senyawa aktif daun seledri melalui proses perebusan, menawarkan potensi manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Hidrasi
- Antioksidan
- Anti-inflamasi
- Diuretik alami
- Tekanan darah
- Pencernaan
- Kesehatan jantung
Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Sebagai contoh, sifat diuretik alami dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang pada gilirannya mendukung kesehatan jantung. Kandungan antioksidan membantu melawan radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kronis. Selain itu, efek anti-inflamasi dapat meredakan peradangan pada saluran pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi dan kenyamanan secara keseluruhan. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Hidrasi
Kecukupan cairan tubuh, atau hidrasi, merupakan fondasi penting bagi berbagai fungsi fisiologis. Air rebusan daun seledri berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan cairan harian, menjadikannya relevan dalam konteks upaya menjaga kesehatan secara umum.
- Sumber Cairan Alami
Air rebusan daun seledri menyediakan sumber cairan yang lebih menarik daripada air putih biasa bagi sebagian orang. Rasa dan aroma ringan seledri dapat mendorong konsumsi cairan yang lebih banyak, terutama bagi individu yang kurang menyukai rasa air putih.
- Elektrolit Alami
Daun seledri mengandung sejumlah kecil elektrolit seperti natrium dan kalium. Meskipun jumlahnya tidak signifikan seperti minuman olahraga, elektrolit ini dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, terutama setelah aktivitas fisik ringan.
- Mendukung Fungsi Ginjal
Asupan cairan yang cukup penting untuk fungsi ginjal yang optimal. Ginjal menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya melalui urine. Hidrasi yang baik membantu ginjal menjalankan fungsi ini secara efisien, mencegah pembentukan batu ginjal dan masalah kesehatan lainnya.
- Efek Diuretik Ringan
Daun seledri memiliki sifat diuretik ringan, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine. Efek ini membantu mengeluarkan kelebihan natrium dan cairan dari tubuh, yang bermanfaat bagi individu dengan tekanan darah tinggi atau retensi cairan.
Dengan menyediakan cairan, elektrolit, dan mendukung fungsi ginjal, air rebusan daun seledri berperan dalam menjaga hidrasi tubuh. Hidrasi yang optimal mendukung berbagai proses biologis, termasuk metabolisme, transportasi nutrisi, dan pengaturan suhu tubuh, yang secara keseluruhan berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik. Penting untuk diingat bahwa air rebusan ini sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, bukan sebagai pengganti air putih sepenuhnya.
Antioksidan
Keberadaan senyawa antioksidan menjadi salah satu aspek penting yang mendasari potensi manfaat kesehatan dari ekstrak air sayuran hijau ini. Kemampuan antioksidan dalam menangkal radikal bebas memainkan peran krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit.
- Perlindungan Terhadap Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, memicu stres oksidatif, dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini. Senyawa antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan seluler, dan mengurangi risiko penyakit terkait.
- Kandungan Flavonoid dan Vitamin C
Daun seledri mengandung flavonoid, seperti apigenin dan luteolin, yang merupakan antioksidan kuat. Selain itu, terdapat vitamin C, yang juga dikenal karena sifat antioksidannya. Kedua senyawa ini bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap radikal bebas.
- Pengurangan Risiko Peradangan
Stres oksidatif seringkali memicu peradangan kronis dalam tubuh. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu mengurangi peradangan, yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit, termasuk arthritis, penyakit Alzheimer, dan penyakit kardiovaskular.
- Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh
Antioksidan memainkan peran penting dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Dengan melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan akibat radikal bebas, antioksidan membantu memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.
- Pencegahan Kerusakan DNA
Radikal bebas dapat merusak DNA, yang dapat menyebabkan mutasi dan meningkatkan risiko kanker. Antioksidan membantu melindungi DNA dari kerusakan ini, mengurangi risiko perkembangan sel-sel kanker.
- Peningkatan Kesehatan Kulit
Stres oksidatif dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, seperti keriput dan bintik-bintik penuaan. Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, menjaga elastisitas kulit, dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Dengan kemampuannya melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, kandungan antioksidan dalam sayuran ini berkontribusi signifikan pada potensi manfaat kesehatannya. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh dan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis.
Anti-inflamasi
Kehadiran senyawa dengan sifat anti-inflamasi dalam ekstrak air yang dihasilkan dari tanaman Apium graveolens merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi pada potensi efek terapeutiknya. Peradangan, yang merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit. Kemampuan suatu substansi untuk meredakan atau mengurangi peradangan memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Senyawa-senyawa tertentu yang terdapat dalam sayuran tersebut, seperti apigenin dan luteolin, telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dalam studi in vitro dan in vivo. Mekanisme kerja senyawa-senyawa ini melibatkan penghambatan produksi mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan penting dalam proses peradangan. Dengan mengurangi produksi mediator-mediator ini, senyawa-senyawa tersebut dapat membantu meredakan gejala peradangan, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan.
Efek anti-inflamasi ini berpotensi memberikan manfaat bagi individu yang menderita kondisi inflamasi kronis, seperti arthritis, penyakit radang usus, dan asma. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak air ini sebagai agen anti-inflamasi, bukti awal menunjukkan bahwa konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu mengurangi peradangan sistemik dan meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang menderita kondisi tersebut. Penting untuk dicatat bahwa efek anti-inflamasi ini mungkin bervariasi tergantung pada dosis, metode persiapan, dan faktor individu lainnya. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum menggunakan substansi ini sebagai bagian dari rencana perawatan untuk kondisi inflamasi.
Diuretik Alami
Salah satu khasiat yang dikaitkan dengan konsumsi air hasil didihan sayuran bernama latin Apium graveolens adalah efek diuretik alaminya. Sifat ini merujuk pada kemampuan substansi tersebut untuk meningkatkan produksi urine, yang berimplikasi pada proses eliminasi cairan dan elektrolit berlebih dari tubuh. Mekanisme kerjanya melibatkan peningkatan aliran darah ke ginjal dan penghambatan reabsorpsi natrium, yang secara kolektif memicu peningkatan volume urine. Efek ini dapat memberikan manfaat bagi individu dengan kondisi tertentu.
Peningkatan produksi urine membantu mengurangi volume cairan dalam tubuh, yang dapat menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi. Eliminasi natrium melalui urine juga berkontribusi pada efek ini, karena natrium menarik air ke dalam aliran darah, sehingga meningkatkan volume darah. Selain itu, sifat diuretik dapat membantu mengurangi pembengkakan atau edema, yang disebabkan oleh penumpukan cairan di jaringan tubuh. Kondisi seperti gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, dan sindrom pramenstruasi seringkali disertai dengan edema, dan efek diuretik dapat memberikan bantuan simptomatik.
Meskipun efek diuretik dapat bermanfaat, penting untuk mengonsumsi air hasil didihan ini dalam jumlah sedang. Peningkatan produksi urine dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit penting, seperti kalium dan magnesium. Kekurangan elektrolit ini dapat menyebabkan kram otot, kelelahan, dan aritmia jantung. Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan cairan dan elektrolit yang cukup saat mengonsumsi air hasil didihan ini secara teratur. Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau yang sedang mengonsumsi obat diuretik lainnya, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan air rebusan ini ke dalam diet mereka.
Sebagai kesimpulan, potensi efek diuretik yang dimiliki cairan hasil ekstraksi nutrisi dari tanaman ini dapat memberikan manfaat bagi individu dengan tekanan darah tinggi atau edema. Namun, konsumsi harus dilakukan dengan bijak dan seimbang untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Pengawasan medis diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Tekanan Darah
Keterkaitan antara konsumsi air rebusan Apium graveolens dan regulasi tekanan darah terletak pada beberapa mekanisme fisiologis yang saling terkait. Senyawa-senyawa bioaktif yang terekstraksi selama proses perebusan berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap pemeliharaan tekanan darah yang sehat. Salah satu mekanisme utama adalah efek diuretik ringan yang telah dibahas sebelumnya. Peningkatan ekskresi natrium melalui urine mengurangi volume cairan dalam tubuh, yang secara langsung dapat menurunkan tekanan darah.
Selain efek diuretik, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam sayuran tersebut, seperti apigenin, dapat bertindak sebagai vasodilator. Vasodilatasi merujuk pada pelebaran pembuluh darah, yang mengurangi resistensi perifer dan memungkinkan darah mengalir lebih mudah. Pengurangan resistensi ini secara langsung menurunkan tekanan darah. Senyawa-senyawa tersebut dapat memengaruhi relaksasi otot polos di dinding pembuluh darah, sehingga memfasilitasi vasodilatasi.
Kandungan kalium yang terdapat dalam sayuran ini juga berperan penting dalam regulasi tekanan darah. Kalium adalah elektrolit yang membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan ekskresi natrium dan merelaksasi dinding pembuluh darah. Rasio natrium terhadap kalium yang optimal sangat penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat, dan konsumsi air rebusan ini dapat berkontribusi pada keseimbangan tersebut.
Perlu ditekankan bahwa efek penurunan tekanan darah dari konsumsi air rebusan ini mungkin bersifat ringan dan tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Namun, sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang mencakup diet seimbang, olahraga teratur, dan manajemen stres, konsumsi teratur dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemeliharaan tekanan darah yang sehat. Individu dengan hipertensi atau yang sedang menjalani pengobatan untuk tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan air rebusan ini ke dalam diet mereka untuk memastikan tidak ada interaksi yang merugikan.
Pencernaan
Korelasi antara konsumsi cairan hasil ekstraksi dari sayuran Apium graveolens dan peningkatan fungsi pencernaan berakar pada beberapa faktor. Kandungan serat, meskipun dalam jumlah relatif kecil, berperan dalam mempromosikan pergerakan usus yang teratur, mencegah konstipasi, dan mendukung kesehatan mikrobiota usus. Serat bertindak sebagai prebiotik, menyediakan makanan bagi bakteri menguntungkan yang hidup di saluran pencernaan, yang pada gilirannya menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) yang bermanfaat bagi kesehatan usus.
Selain itu, senyawa-senyawa tertentu yang terdapat dalam sayuran ini, seperti apigenin dan luteolin, memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis di saluran pencernaan dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa ini dapat membantu memulihkan fungsi pencernaan yang optimal dan mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti kembung, gas, dan sakit perut.
Sifat diuretik ringan dari cairan ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan pencernaan. Dengan meningkatkan produksi urine, ia membantu mengeluarkan limbah dan racun dari tubuh, mengurangi beban pada sistem pencernaan. Hidrasi yang cukup juga penting untuk fungsi pencernaan yang sehat, karena membantu melunakkan tinja dan memfasilitasi pergerakannya melalui usus.
Lebih lanjut, senyawa phthalides, yang memberikan aroma khas pada sayuran ini, telah terbukti merangsang produksi enzim pencernaan. Enzim-enzim ini membantu memecah makanan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil, sehingga memudahkan penyerapan nutrisi oleh tubuh. Peningkatan produksi enzim pencernaan dapat bermanfaat bagi individu dengan masalah pencernaan seperti kekurangan enzim atau gangguan penyerapan nutrisi.
Meskipun mekanisme yang tepat yang mendasari efek positif pada pencernaan masih memerlukan penelitian lebih lanjut, bukti yang ada menunjukkan bahwa konsumsi cairan hasil ekstraksi ini, sebagai bagian dari diet seimbang, berpotensi meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Namun, individu dengan kondisi pencernaan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara teratur, karena dapat memperburuk gejala pada beberapa orang.
Kesehatan Jantung
Hubungan antara konsumsi ekstrak air dari Apium graveolens dan kesehatan jantung melibatkan serangkaian mekanisme yang saling terkait, berkontribusi pada potensi efek kardioprotektif. Efek diuretik, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berperan signifikan dalam menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan mengurangi volume cairan dalam tubuh dan meningkatkan ekskresi natrium, tekanan pada sistem kardiovaskular dapat dikurangi, sehingga menurunkan risiko hipertensi dan komplikasi terkait.
Selain efek diuretik, kandungan kalium yang signifikan dalam sayuran ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium pada tekanan darah, serta berperan dalam mengatur detak jantung dan fungsi otot jantung. Asupan kalium yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko stroke dan penyakit jantung koroner.
Senyawa antioksidan yang terdapat dalam ekstrak air ini, seperti flavonoid dan vitamin C, memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan aterosklerosis, atau pengerasan arteri. Stres oksidatif memicu peradangan dan kerusakan pada dinding arteri, yang menyebabkan penumpukan plak dan penyempitan pembuluh darah. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan seluler, dan mengurangi risiko pembentukan plak.
Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa phthalides yang terkandung dalam sayuran ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Kolesterol LDL berkontribusi pada pembentukan plak di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Dengan menurunkan kadar kolesterol LDL, senyawa phthalides dapat membantu mencegah perkembangan aterosklerosis dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Efek anti-inflamasi dari senyawa-senyawa seperti apigenin dan luteolin juga berkontribusi pada kesehatan jantung. Peradangan kronis memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa ini dapat membantu melindungi pembuluh darah dan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular.
Meskipun mekanisme yang tepat yang mendasari efek kardioprotektif masih memerlukan penelitian lebih lanjut, bukti yang ada menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak air Apium graveolens, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan jantung secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan penyakit jantung atau faktor risiko penyakit jantung harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan ekstrak air ini ke dalam diet mereka.
Tips Memaksimalkan Potensi Air Rebusan Daun Seledri
Guna mengoptimalkan manfaat yang mungkin diperoleh dari konsumsi air rebusan daun seledri, beberapa panduan berikut dapat dipertimbangkan. Penerapan langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan kualitas, keamanan, dan efektivitas konsumsi.
Tip 1: Pemilihan Bahan Baku yang Tepat
Prioritaskan penggunaan daun seledri segar dan organik. Seledri organik meminimalkan paparan pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya. Periksa daun secara seksama; hindari yang layu, menguning, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Pencucian menyeluruh dengan air mengalir sebelum proses perebusan sangat dianjurkan.
Tip 2: Metode Perebusan yang Optimal
Rebus daun seledri dalam air bersih dengan perbandingan yang sesuai (misalnya, satu ikat daun seledri untuk 4-5 gelas air). Didihkan dengan api kecil selama 10-15 menit. Perebusan yang terlalu lama dapat mengurangi kandungan nutrisi yang larut dalam air. Gunakan panci berbahan stainless steel atau kaca untuk menghindari interaksi kimia yang tidak diinginkan.
Tip 3: Konsumsi yang Terukur
Konsumsi air rebusan daun seledri dalam jumlah sedang, sekitar satu hingga dua gelas per hari. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek diuretik yang berlebihan dan potensi ketidakseimbangan elektrolit. Perhatikan respons tubuh dan sesuaikan jumlah konsumsi sesuai kebutuhan.
Tip 4: Kombinasi dengan Pola Makan Seimbang
Jadikan air rebusan daun seledri sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat. Pastikan asupan nutrisi yang cukup dari berbagai sumber makanan. Perhatikan interaksi potensial dengan obat-obatan atau kondisi kesehatan yang ada.
Tip 5: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal, gangguan elektrolit, atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan diuretik atau antihipertensi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum secara rutin mengonsumsi air rebusan daun seledri. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan menghindari interaksi yang merugikan.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan dari air rebusan daun seledri dapat dioptimalkan sembari meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan. Konsumsi yang bijak dan terinformasi adalah kunci untuk meraih hasil yang positif.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Meskipun klaim mengenai khasiat air hasil ekstraksi tumbuhan Apium graveolens telah tersebar luas, penting untuk menelaah bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut. Beberapa studi awal in vitro dan in vivo telah meneliti komponen aktif yang terkandung dalam tanaman ini, termasuk flavonoid, phthalides, dan vitamin. Hasil penelitian tersebut menunjukkan potensi efek antioksidan, anti-inflamasi, dan diuretik dari senyawa-senyawa tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar penelitian ini dilakukan dalam skala kecil dan menggunakan model hewan atau sel, sehingga diperlukan studi klinis yang lebih komprehensif pada manusia untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Beberapa studi kasus telah melaporkan efek positif konsumsi air rebusan tumbuhan ini pada individu dengan kondisi tertentu, seperti hipertensi ringan atau edema. Dalam satu studi kasus, seorang individu dengan tekanan darah tinggi melaporkan penurunan tekanan darah setelah mengonsumsi air rebusan secara teratur selama beberapa minggu. Studi kasus lain melaporkan pengurangan pembengkakan pada seorang individu dengan edema setelah mengonsumsi air rebusan. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi kasus bersifat anekdotal dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat. Studi kasus hanya dapat memberikan petunjuk untuk penelitian lebih lanjut.
Terdapat pula perdebatan mengenai metode persiapan yang optimal untuk memaksimalkan khasiat air rebusan. Beberapa sumber merekomendasikan perebusan daun seledri dalam waktu singkat untuk mempertahankan kandungan nutrisi, sementara yang lain menyarankan perebusan lebih lama untuk mengekstraksi lebih banyak senyawa aktif. Perbedaan ini mencerminkan kurangnya konsensus ilmiah mengenai metode persiapan yang paling efektif. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai potensi kontaminasi air rebusan dengan pestisida atau logam berat jika bahan baku yang digunakan tidak berkualitas baik.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah dan studi kasus yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko konsumsi air rebusan tumbuhan Apium graveolens. Diperlukan penelitian lebih lanjut, khususnya studi klinis yang dirancang dengan baik pada manusia, untuk mengkonfirmasi klaim khasiat dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi air rebusan secara teratur, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan, sangat disarankan.