Ketahui 7 Manfaat Daun Singkong Arab yang Jarang Diketahui
Sabtu, 21 Juni 2025 oleh journal
Daun dari tanaman Manihot esculenta varietas tertentu, yang sering disebut 'singkong arab', diyakini memiliki sejumlah khasiat. Klaim manfaatnya mencakup potensi dalam meningkatkan energi, memberikan nutrisi penting seperti serat dan vitamin, serta berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan. Kehadiran senyawa tertentu dalam daun ini menjadi dasar dari keyakinan akan efek positifnya bagi tubuh.
Konsumsi daun singkong varietas tertentu, yang dikenal di beberapa daerah sebagai 'singkong arab', perlu dilakukan dengan hati-hati dan tidak bisa dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang terbukti. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi klaim manfaat kesehatannya secara komprehensif.
- Dr. Amelia Rahayu, Spesialis Gizi Klinik.
Meskipun demikian, ada indikasi bahwa daun tanaman ini mengandung senyawa yang berpotensi bermanfaat. Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan serat dapat memberikan efek antioksidan dan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Flavonoid dikenal karena kemampuannya menangkal radikal bebas, sementara serat penting untuk melancarkan buang air besar dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Penggunaan yang disarankan adalah dalam jumlah moderat, sebagai bagian dari diet seimbang, dan selalu setelah melalui proses pemasakan yang tepat untuk mengurangi kadar senyawa sianida alami yang terkandung di dalamnya. Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Daun Singkong Arab
Daun singkong arab, sebagai sumber nutrisi potensial, menawarkan beragam manfaat yang perlu ditinjau secara cermat. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dikaitkan dengan konsumsi daun singkong arab:
- Sumber serat
- Kaya vitamin
- Mendukung energi
- Antioksidan alami
- Kesehatan pencernaan
- Potensi prebiotik
- Mineral penting
Manfaat-manfaat tersebut berasal dari kandungan nutrisi dalam daun singkong arab. Serat, misalnya, berperan penting dalam melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Kandungan vitamin, seperti vitamin C dan vitamin A, berkontribusi pada fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan mata. Potensi prebiotik dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang penting untuk keseimbangan mikrobiota. Penting untuk dicatat bahwa konsumsi harus dilakukan dengan bijak dan diimbangi dengan pola makan sehat serta mempertimbangkan potensi risiko dan interaksi dengan kondisi kesehatan individu.
Sumber Serat
Kehadiran serat dalam daun tanaman Manihot esculenta varietas tertentu, yang populer disebut 'singkong arab', memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan pencernaan. Serat, sebagai komponen penting dalam diet, berperan dalam memperlancar proses buang air besar dengan meningkatkan volume feses dan memfasilitasi pergerakannya melalui saluran pencernaan. Konsumsi serat yang cukup dapat membantu mencegah konstipasi dan mengurangi risiko terjadinya penyakit divertikular. Lebih lanjut, serat larut dalam air dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa, serta membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Oleh karena itu, keberadaan serat dalam daun ini menjadikannya sebagai pilihan makanan yang berpotensi mendukung kesehatan sistem pencernaan dan metabolisme tubuh secara keseluruhan, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang moderat dan setelah melalui proses pengolahan yang tepat untuk meminimalkan risiko senyawa sianida.
Kaya Vitamin
Kandungan vitamin yang melimpah pada daun dari tanaman Manihot esculenta varietas tertentu, yang dikenal luas sebagai 'singkong arab', merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatannya. Kehadiran beragam vitamin esensial menjadikan daun ini sebagai sumber nutrisi yang berharga.
- Vitamin A: Mendukung Kesehatan Mata dan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin A, yang hadir dalam bentuk beta-karoten, berperan krusial dalam menjaga kesehatan penglihatan, terutama dalam kondisi pencahayaan redup. Selain itu, vitamin A mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh dengan membantu produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
- Vitamin C: Antioksidan dan Peningkatan Penyerapan Zat Besi
Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga berperan penting dalam pembentukan kolagen, protein yang esensial untuk kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat. Lebih lanjut, vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) dalam tubuh, yang sangat penting bagi individu yang menjalani diet vegetarian atau vegan.
- Vitamin K: Pembekuan Darah dan Kesehatan Tulang
Vitamin K memiliki peran vital dalam proses pembekuan darah, yang mencegah perdarahan berlebihan. Vitamin K juga berkontribusi pada kesehatan tulang dengan membantu proses mineralisasi tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Asupan vitamin K yang cukup penting untuk menjaga kekuatan dan kepadatan tulang.
- Vitamin B Kompleks (terutama Folat): Penting untuk Pertumbuhan Sel dan Metabolisme Energi
Meskipun jumlahnya mungkin tidak sebesar vitamin A atau C, kehadiran vitamin B kompleks, khususnya folat (vitamin B9), penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, terutama selama masa kehamilan. Folat juga berperan dalam metabolisme energi dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia dan meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.
Keberadaan beragam vitamin dalam daun singkong varietas ini menunjukkan potensi manfaatnya sebagai sumber nutrisi pendukung kesehatan. Konsumsi yang tepat, disertai pengolahan yang benar, dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin harian dan berkontribusi pada fungsi tubuh yang optimal. Penting untuk diingat bahwa konsumsi harus seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan individu, serta diimbangi dengan sumber nutrisi lainnya.
Mendukung Energi
Keyakinan bahwa konsumsi daun dari varietas Manihot esculenta tertentu dapat mendukung energi tubuh didasarkan pada beberapa faktor nutrisi yang terkandung di dalamnya. Meskipun bukan sumber energi instan seperti gula sederhana, daun ini menyediakan nutrisi yang berkontribusi pada produksi energi berkelanjutan dan fungsi metabolisme yang optimal.
Pertama, kehadiran karbohidrat kompleks dalam daun ini menyediakan sumber glukosa yang dilepaskan secara bertahap ke dalam aliran darah. Hal ini berbeda dengan lonjakan energi yang dihasilkan oleh konsumsi gula sederhana, yang diikuti oleh penurunan energi yang cepat. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga memberikan energi yang lebih stabil dan berkelanjutan sepanjang hari.
Kedua, kandungan vitamin B kompleks, khususnya folat, memainkan peran penting dalam metabolisme energi. Vitamin B membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel-sel. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan tingkat energi.
Ketiga, zat besi yang terkandung dalam daun ini penting untuk transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen dibutuhkan oleh sel-sel untuk menghasilkan energi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan dan kelemahan.
Namun, perlu ditekankan bahwa efek peningkatan energi dari konsumsi daun ini bersifat moderat dan merupakan bagian dari pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat. Konsumsi tunggal daun ini tidak akan memberikan efek dramatis pada tingkat energi. Selain itu, penting untuk mengolah daun ini dengan benar untuk mengurangi kadar senyawa sianida, yang dapat mengganggu fungsi metabolisme dan mengurangi penyerapan nutrisi.
Antioksidan Alami
Keberadaan senyawa antioksidan alami dalam daun tanaman Manihot esculenta varietas tertentu, yang dikenal di beberapa daerah sebagai 'singkong arab', menjadi salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatannya. Antioksidan berperan vital dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis.
- Peran Flavonoid sebagai Penangkal Radikal Bebas
Flavonoid, sekelompok senyawa antioksidan yang ditemukan dalam daun ini, bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Sebagai contoh, stres oksidatif telah dikaitkan dengan penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Flavonoid membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit ini dengan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.
- Kontribusi Vitamin C dalam Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin C, selain berperan sebagai antioksidan, juga penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C membantu produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan, yang melindungi tubuh dari infeksi. Sebagai contoh, konsumsi vitamin C yang cukup dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan pilek.
- Potensi Senyawa Fenolik Lainnya dalam Mencegah Penyakit Kronis
Selain flavonoid dan vitamin C, daun ini mungkin mengandung senyawa fenolik lainnya yang memiliki sifat antioksidan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan mekanisme yang berbeda untuk melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Sebagai contoh, beberapa senyawa fenolik dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak di arteri.
- Perlindungan terhadap Kerusakan Sel Akibat Polusi dan Toksin Lingkungan
Antioksidan dalam daun ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh paparan polusi dan toksin lingkungan. Sebagai contoh, polusi udara mengandung radikal bebas yang dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas ini dan melindungi paru-paru dari kerusakan.
- Pengurangan Risiko Penyakit Degeneratif terkait Usia
Stres oksidatif berperan dalam perkembangan penyakit degeneratif terkait usia, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Antioksidan dalam daun ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit ini dengan melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif.
- Mendukung Proses Detoksifikasi Alami Tubuh
Meskipun bukan mekanisme detoksifikasi langsung, antioksidan dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh dengan mengurangi beban oksidatif pada organ-organ detoksifikasi, seperti hati. Hati membutuhkan antioksidan untuk berfungsi optimal dalam menghilangkan toksin dari tubuh.
Dengan demikian, keberadaan antioksidan alami dalam daun singkong varietas tertentu memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Kemampuan antioksidan untuk melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit kronis dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi yang bijak, sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat memaksimalkan manfaat antioksidan yang terkandung di dalamnya.
Kesehatan Pencernaan
Salah satu aspek penting dari potensi manfaat daun tanaman Manihot esculenta varietas tertentu adalah hubungannya dengan peningkatan fungsi sistem pencernaan. Efek positif ini terutama disebabkan oleh kandungan serat dan potensi efek prebiotik yang dimilikinya.
Serat, sebagai komponen yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, berperan krusial dalam menjaga kesehatan saluran cerna. Serat larut air membentuk gel dalam usus, memperlambat penyerapan glukosa dan membantu mengatur kadar gula darah. Serat tidak larut air, sebaliknya, meningkatkan volume feses dan merangsang pergerakan usus, sehingga mencegah konstipasi dan memfasilitasi eliminasi limbah. Kombinasi kedua jenis serat ini memberikan efek sinergis dalam menjaga kelancaran proses pencernaan.
Selain serat, terdapat indikasi bahwa daun ini mungkin memiliki efek prebiotik. Prebiotik adalah senyawa yang tidak dapat dicerna yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik (probiotik) dalam usus. Pertumbuhan bakteri baik ini penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan vital dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan produksi vitamin tertentu. Mikrobiota usus yang seimbang membantu mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan melindungi tubuh dari bakteri jahat.
Namun, perlu diingat bahwa efek positif daun ini pada kesehatan pencernaan tidak dapat dilihat secara terpisah dari pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan. Konsumsi yang berlebihan atau tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup dapat menyebabkan efek samping seperti kembung atau gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, penting untuk mengolah daun ini dengan benar untuk mengurangi kadar senyawa sianida yang dapat mengganggu fungsi pencernaan. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi pencernaan tertentu.
Potensi prebiotik
Daun dari Manihot esculenta varietas tertentu menunjukkan potensi sebagai sumber prebiotik, yang memiliki implikasi positif terhadap kesehatan saluran pencernaan. Prebiotik, secara definisi, adalah senyawa yang tidak dicerna oleh tubuh manusia tetapi difermentasi oleh mikroorganisme menguntungkan di usus besar. Proses fermentasi ini menghasilkan metabolit, seperti asam lemak rantai pendek (SCFA), yang memberikan manfaat kesehatan yang luas.
Kehadiran senyawa tertentu dalam daun ini, terutama serat larut dan kemungkinan oligosakarida kompleks, diduga menjadi substrat bagi pertumbuhan bakteri probiotik, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium. Peningkatan populasi bakteri menguntungkan ini dapat meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, mengurangi proporsi bakteri patogen, dan memperkuat fungsi penghalang usus. Mikrobiota usus yang seimbang berperan penting dalam penyerapan nutrisi, sintesis vitamin (seperti vitamin K), dan modulasi sistem kekebalan tubuh.
Lebih lanjut, produksi SCFA, seperti butirat, asetat, dan propionat, melalui fermentasi prebiotik, memberikan energi bagi sel-sel epitel usus besar (kolonosit), membantu menjaga integritas mukosa usus, dan mengurangi risiko peradangan. Butirat, khususnya, dikenal karena efek anti-inflamasinya dan perannya dalam pencegahan kanker usus besar. Peningkatan produksi SCFA juga dapat berkontribusi pada regulasi kadar gula darah dan metabolisme lipid.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi secara spesifik senyawa prebiotik dalam daun ini dan untuk mengkonfirmasi efeknya pada komposisi dan fungsi mikrobiota usus pada manusia. Variasi dalam jenis tanah, iklim, dan metode pengolahan dapat memengaruhi kandungan senyawa prebiotik. Meskipun demikian, potensi efek prebiotik menambah nilai gizi dari daun ini dan memberikan dasar ilmiah untuk klaim manfaatnya terhadap kesehatan pencernaan. Konsumsi yang moderat, setelah pengolahan yang tepat, dapat mendukung ekosistem usus yang sehat dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Mineral Penting
Keberadaan mineral esensial dalam daun dari varietas Manihot esculenta tertentu menunjang sejumlah proses fisiologis penting. Kandungan mineral ini, meskipun jumlahnya bervariasi, berperan dalam memaksimalkan potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi daun tersebut.
- Kalsium: Mendukung Kekuatan Tulang dan Fungsi Otot
Kalsium memegang peranan krusial dalam menjaga kepadatan tulang dan gigi, serta mendukung kontraksi otot yang optimal. Kekurangan kalsium dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan gangguan fungsi otot. Asupan kalsium yang cukup dari sumber makanan, seperti daun ini, penting untuk menjaga kesehatan tulang sepanjang hidup.
- Zat Besi: Transportasi Oksigen dan Produksi Energi
Zat besi merupakan komponen penting dari hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan, kelemahan, dan penurunan fungsi kognitif. Daun ini dapat memberikan kontribusi terhadap asupan zat besi harian, terutama bagi individu yang menjalani diet vegetarian atau vegan.
- Magnesium: Regulasi Tekanan Darah dan Fungsi Saraf
Magnesium berperan dalam mengatur tekanan darah, menjaga fungsi saraf yang sehat, dan mendukung produksi energi. Kekurangan magnesium dapat meningkatkan risiko hipertensi, gangguan saraf, dan kelelahan. Asupan magnesium yang adekuat dari sumber makanan, termasuk daun ini, penting untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan fungsi saraf yang optimal.
- Kalium: Keseimbangan Elektrolit dan Fungsi Jantung
Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang penting untuk fungsi jantung yang sehat, kontraksi otot, dan transmisi saraf. Kekurangan kalium dapat meningkatkan risiko aritmia jantung, kram otot, dan kelemahan. Daun ini dapat membantu memenuhi kebutuhan kalium harian dan mendukung fungsi jantung yang optimal.
- Fosfor: Pembentukan Tulang dan Metabolisme Energi
Fosfor, bersama dengan kalsium, berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Fosfor juga terlibat dalam metabolisme energi dan fungsi sel. Kekurangan fosfor jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan kelemahan otot dan gangguan tulang. Asupan fosfor yang cukup dari sumber makanan, termasuk daun ini, penting untuk menjaga kesehatan tulang dan fungsi metabolisme yang optimal.
Mineral-mineral esensial yang terkandung dalam daun ini bekerja secara sinergis untuk mendukung berbagai fungsi tubuh yang penting. Konsumsi yang bijak, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat membantu memenuhi kebutuhan mineral harian dan memaksimalkan potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan daun tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa variasi dalam jenis tanah, iklim, dan metode pengolahan dapat memengaruhi kandungan mineral. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan disarankan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Tips Mengoptimalkan Konsumsi
Memanfaatkan sumber nutrisi nabati secara optimal membutuhkan pemahaman tentang cara mempersiapkannya dengan benar dan mengintegrasikannya ke dalam pola makan yang seimbang. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaat potensial dan meminimalkan risiko yang terkait dengan konsumsi daun-daunan tertentu:
Tip 1: Pilih Daun yang Muda dan Segar
Daun yang lebih muda cenderung memiliki kadar senyawa sianida yang lebih rendah dibandingkan daun yang lebih tua. Pastikan daun yang dipilih tampak segar, tidak layu, dan bebas dari tanda-tanda kerusakan atau penyakit. Pilih daun dari sumber yang terpercaya untuk memastikan kualitas dan keamanan.
Tip 2: Lakukan Proses Pemasakan yang Tepat
Pemasakan yang tepat sangat penting untuk mengurangi kadar senyawa sianida yang secara alami terkandung dalam daun. Rebus daun dalam air mendidih selama minimal 15-20 menit. Air rebusan harus dibuang setelahnya, karena mengandung senyawa sianida yang terlarut. Metode pemasakan lain, seperti pengukusan, mungkin tidak efektif dalam menghilangkan senyawa sianida sebanyak perebusan.
Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Protein dan Zat Besi
Daun-daunan tertentu dapat mengandung senyawa yang menghambat penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati). Konsumsi bersamaan dengan sumber protein hewani atau nabati yang kaya zat besi, serta sumber vitamin C, dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Contohnya, padukan dengan daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, atau buah-buahan sitrus.
Tip 4: Konsumsi dalam Jumlah Moderat dan Variasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Konsumsi daun-daunan tertentu sebaiknya dilakukan dalam jumlah moderat sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi. Jangan menjadikan daun tersebut sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Variasikan asupan makanan dengan sumber protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral lainnya untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi secara optimal.
Dengan mengikuti panduan ini, konsumsi daun-daunan tertentu dapat menjadi bagian dari pola makan sehat dan seimbang. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Analisis mendalam terhadap khasiat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi daun tanaman Manihot esculenta varietas tertentu, membutuhkan telaah kritis terhadap bukti ilmiah yang tersedia. Sayangnya, jumlah studi kasus dan uji klinis terkontrol yang secara spesifik meneliti efek daun ini pada manusia masih terbatas. Sebagian besar informasi yang beredar didasarkan pada penelitian in vitro (di laboratorium) atau studi pada hewan, yang hasilnya belum tentu dapat diaplikasikan secara langsung pada manusia.
Studi-studi yang telah dilakukan umumnya berfokus pada analisis kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dalam daun tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi adanya berbagai vitamin, mineral, serat, dan antioksidan, seperti flavonoid dan senyawa fenolik lainnya. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana senyawa-senyawa ini diserap dan dimetabolisme oleh tubuh manusia, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan sistem biologis yang kompleks.
Terdapat perdebatan mengenai bioavailabilitas nutrisi dari daun tersebut. Beberapa senyawa, seperti fitat, dapat mengikat mineral dan menghambat penyerapannya. Proses pengolahan, seperti perebusan atau fermentasi, dapat membantu mengurangi kadar fitat dan meningkatkan bioavailabilitas mineral. Namun, efek dari berbagai metode pengolahan pada kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif perlu diteliti lebih lanjut.
Penting untuk terlibat secara kritis dengan bukti yang ada dan menyadari keterbatasan penelitian saat ini. Klaim manfaat kesehatan harus dievaluasi dengan hati-hati dan tidak boleh dianggap sebagai pengganti saran medis profesional. Penelitian di masa depan, yang melibatkan uji klinis terkontrol pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek kesehatan dan menentukan dosis yang aman dan efektif.