Intip 7 Manfaat Daun Rosella, Yang Wajib Kamu Ketahui!
Jumat, 13 Juni 2025 oleh journal
Tanaman rosella, khususnya bagian daunnya, menyimpan beragam potensi kesehatan. Kandungan nutrisi dan senyawa aktif di dalamnya dipercaya memberikan efek positif bagi tubuh. Konsumsi rebusan atau ekstrak dari bagian tanaman ini sering dikaitkan dengan peningkatan daya tahan tubuh, penurunan tekanan darah, serta efek antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, beberapa penelitian juga menyoroti potensi bagian tanaman ini dalam membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol.
Potensi kesehatan dari daun rosella semakin menarik perhatian, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Masyarakat perlu berhati-hati dan tidak menjadikan konsumsi daun rosella sebagai pengganti pengobatan medis yang sudah terbukti.
Demikian pendapat Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sehat Selalu.
Senyawa aktif dalam daun rosella, seperti antosianin dan asam askorbat (vitamin C), diduga berperan penting dalam memberikan efek positif bagi kesehatan.
Antosianin dikenal sebagai antioksidan kuat yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Sementara itu, vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu penyerapan zat besi. Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi bagian tanaman ini dalam membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Namun, perlu diingat bahwa penelitian-penelitian ini masih terbatas dan memerlukan validasi lebih lanjut. Penggunaan daun rosella sebaiknya dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi daun rosella secara rutin, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Daun Rosella
Daun rosella menyimpan potensi kesehatan yang signifikan. Berbagai penelitian awal menyoroti manfaat esensialnya bagi tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama:
- Antioksidan
- Tekanan darah
- Pencernaan sehat
- Kadar kolesterol
- Daya tahan tubuh
- Anti-inflamasi
- Kesehatan kulit
Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan senyawa aktif dalam daun rosella, seperti antosianin dan vitamin C. Efek antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan, sementara potensi penurunan tekanan darah dan kolesterol mendukung kesehatan jantung. Efek anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Lebih lanjut, kandungan vitamin C berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh, dan senyawa lainnya berpotensi menjaga kesehatan kulit.
Antioksidan
Kandungan antioksidan merupakan salah satu aspek penting yang mendasari potensi kesehatan pada daun rosella. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit.
- Perlindungan Seluler
Antioksidan bekerja dengan mendonorkan elektron ke radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Proses ini membantu melindungi sel dari stres oksidatif yang dapat memicu penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.
- Antosianin sebagai Agen Utama
Daun rosella kaya akan antosianin, pigmen alami yang memberikan warna merah khas pada tanaman ini. Antosianin adalah jenis antioksidan yang sangat kuat, dan penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
- Mengurangi Peradangan
Stres oksidatif seringkali dikaitkan dengan peradangan kronis. Antioksidan membantu mengurangi peradangan dengan menetralkan radikal bebas yang memicu respons inflamasi. Dengan mengurangi peradangan, antioksidan dapat membantu mencegah berbagai penyakit yang terkait dengan peradangan, seperti arthritis dan penyakit autoimun.
- Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh menghasilkan radikal bebas sebagai bagian dari responsnya terhadap infeksi. Antioksidan membantu menjaga keseimbangan antara produksi radikal bebas dan perlindungan antioksidan, sehingga sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi secara optimal tanpa merusak sel-sel sehat.
Dengan kemampuannya menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, kandungan antioksidan dalam daun rosella menjadi faktor penting yang berkontribusi pada potensi kesehatan yang ditawarkannya. Efek perlindungan seluler, pengurangan peradangan, dan dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh merupakan beberapa mekanisme utama yang mendasari manfaatnya.
Tekanan Darah
Salah satu aspek kesehatan yang sering dikaitkan dengan konsumsi daun rosella adalah pengaruhnya terhadap tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam daun rosella berpotensi membantu menurunkan tekanan darah, terutama pada individu dengan tekanan darah tinggi atau prehipertensi. Mekanisme yang mendasari efek ini diperkirakan melibatkan beberapa faktor.
Pertama, daun rosella mengandung senyawa yang dapat berperan sebagai diuretik alami. Diuretik membantu tubuh membuang kelebihan natrium dan air melalui urin, yang pada gilirannya dapat mengurangi volume darah dan tekanan pada dinding arteri. Pengurangan volume darah ini dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah secara keseluruhan.
Kedua, beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak daun rosella dapat membantu melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Pelebaran pembuluh darah ini memudahkan aliran darah, sehingga mengurangi tekanan pada dinding arteri dan menurunkan tekanan darah. Mekanisme vasodilatasi ini mungkin melibatkan peningkatan produksi oksida nitrat (NO), molekul yang dikenal memiliki efek relaksasi pada pembuluh darah.
Ketiga, kandungan antioksidan dalam daun rosella, terutama antosianin, juga dapat berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah. Antioksidan membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan pembuluh darah. Dengan melindungi pembuluh darah, antioksidan dapat membantu menjaga elastisitas dan fungsi pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat mendukung tekanan darah yang sehat.
Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi positif daun rosella terhadap tekanan darah, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama pada manusia dengan skala yang lebih besar dan durasi yang lebih lama, masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara definitif. Konsumsi bagian tanaman ini tidak boleh dijadikan sebagai pengganti pengobatan medis yang sudah terbukti untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Individu dengan tekanan darah tinggi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun rosella secara rutin, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah, karena interaksi obat dapat terjadi.
Pencernaan Sehat
Kesehatan sistem pencernaan memiliki peran krusial dalam menjaga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Potensi efek positif bagian tanaman rosella terhadap sistem pencernaan menjadikannya area yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Beberapa mekanisme diduga mendasari potensi manfaat ini.
- Kandungan Serat Alami
Daun rosella mengandung serat, meskipun jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis dan metode pengolahan. Serat berperan penting dalam melancarkan proses pencernaan dengan menambahkan volume pada tinja, sehingga memudahkan pergerakan melalui usus dan mencegah konstipasi. Konsumsi serat yang cukup juga dapat membantu menyehatkan mikrobiota usus, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan.
- Efek Laksatif Ringan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bagian tanaman rosella dapat memiliki efek laksatif ringan. Efek ini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit. Namun, perlu diperhatikan bahwa efek laksatif ini mungkin berbeda pada setiap individu dan konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti diare.
- Potensi Anti-Inflamasi
Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS). Kandungan antioksidan dan senyawa anti-inflamasi dalam daun rosella berpotensi membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, sehingga meringankan gejala IBS dan masalah pencernaan lainnya.
- Mendukung Keseimbangan Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus yang sehat berperan penting dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, dan sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam daun rosella dapat membantu mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, sehingga meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus secara keseluruhan.
Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek bagian tanaman rosella terhadap kesehatan pencernaan secara komprehensif. Individu dengan masalah pencernaan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi daun rosella secara rutin, terutama jika sedang menjalani pengobatan atau memiliki kondisi medis tertentu. Penggunaan bagian tanaman ini sebaiknya tidak dijadikan sebagai pengganti pengobatan medis yang sudah terbukti.
Kadar Kolesterol
Pengaturan kadar kolesterol dalam darah merupakan aspek vital dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Beberapa penelitian awal mengindikasikan potensi efek bagian tanaman rosella terhadap profil lipid, khususnya dalam membantu menjaga kadar kolesterol dalam batas normal. Berikut adalah beberapa aspek yang terkait dengan potensi tersebut:
- Penghambatan Sintesis Kolesterol
Beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini dapat menghambat enzim HMG-CoA reduktase, enzim kunci dalam sintesis kolesterol di hati. Penghambatan enzim ini dapat mengurangi produksi kolesterol secara keseluruhan. Contoh: Pada studi hewan, pemberian ekstrak bagian tanaman ini menunjukkan penurunan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol "jahat"). Implikasi: Potensi pengurangan risiko penyakit jantung koroner.
- Peningkatan Ekskresi Kolesterol
Kandungan serat dan senyawa aktif lainnya dalam bagian tanaman ini berpotensi meningkatkan ekskresi kolesterol melalui feses. Serat mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya kembali ke dalam aliran darah. Contoh: Konsumsi makanan tinggi serat telah lama dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol. Implikasi: Membantu membersihkan kolesterol berlebih dari tubuh.
- Efek Antioksidan terhadap LDL
LDL rentan terhadap oksidasi oleh radikal bebas, dan LDL teroksidasi lebih berbahaya bagi kesehatan kardiovaskular. Kandungan antioksidan, terutama antosianin, dalam bagian tanaman ini dapat melindungi LDL dari oksidasi. Contoh: Antioksidan dalam buah-buahan dan sayuran telah terbukti mengurangi oksidasi LDL. Implikasi: Mengurangi pembentukan plak aterosklerosis pada dinding arteri.
- Pengaruh terhadap HDL (Kolesterol "Baik")
Beberapa penelitian, meskipun tidak semuanya konsisten, menunjukkan potensi bagian tanaman ini dalam meningkatkan kadar HDL. HDL membantu menghilangkan kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diproses. Contoh: Peningkatan kadar HDL sering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Implikasi: Mendukung transportasi kolesterol yang lebih efisien dan melindungi arteri.
Efek-efek ini, secara kolektif, menunjukkan potensi peran bagian tanaman rosella dalam mendukung kesehatan kardiovaskular melalui pengelolaan kadar kolesterol. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menentukan dosis optimal serta keamanan jangka panjangnya. Konsumsi bagian tanaman ini tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang sudah terbukti untuk mengatasi masalah kolesterol tinggi. Individu dengan kadar kolesterol tinggi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Daya Tahan Tubuh
Sistem imun, atau daya tahan tubuh, merupakan garda terdepan dalam melindungi tubuh dari serangan berbagai patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sangat bergantung pada efisiensi dan efektivitas sistem imun ini. Bagian tanaman Hibiscus sabdariffa memiliki potensi untuk berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh melalui beberapa mekanisme.
Kandungan vitamin C, yang dikenal sebagai asam askorbat, berperan penting dalam fungsi imun. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama respons imun. Selain itu, vitamin C juga berperan dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti sel limfosit dan fagosit, yang bertugas menyerang dan menghancurkan patogen. Konsumsi bagian tanaman ini dapat membantu mencukupi kebutuhan vitamin C harian, sehingga mendukung fungsi imun yang optimal.
Selain vitamin C, senyawa-senyawa antioksidan lain yang terdapat pada bagian tanaman ini, seperti antosianin, juga berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas yang dapat melemahkan sistem imun. Stres oksidatif kronis dapat menekan fungsi imun, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan membantu menjaga sistem imun tetap kuat dan responsif.
Lebih lanjut, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini dapat memiliki efek imunomodulator, yaitu kemampuan untuk memodulasi atau mengatur respons imun. Efek imunomodulator ini dapat membantu meningkatkan aktivitas sel-sel imun tertentu dan menyeimbangkan respons imun, sehingga mencegah respons imun yang berlebihan yang dapat merusak jaringan tubuh. Namun, mekanisme imunomodulator ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dipahami sepenuhnya.
Perlu ditekankan bahwa konsumsi bagian tanaman ini bukanlah pengganti vaksinasi atau gaya hidup sehat secara keseluruhan. Vaksinasi tetap merupakan cara paling efektif untuk melindungi diri dari penyakit menular tertentu. Selain itu, penting untuk menjaga pola makan seimbang, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur untuk mendukung daya tahan tubuh yang optimal. Konsumsi bagian tanaman ini dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk meningkatkan daya tahan tubuh, namun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Meskipun penting untuk proses penyembuhan, peradangan kronis dapat merusak jaringan dan berkontribusi pada berbagai penyakit seperti artritis, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Potensi efek anti-inflamasi tanaman Hibiscus sabdariffa, khususnya bagian daunnya, menarik perhatian sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengelolaan kondisi inflamasi.
Senyawa-senyawa aktif di dalam bagian tanaman ini, seperti antosianin dan senyawa fenolik lainnya, diyakini berperan dalam efek anti-inflamasi tersebut. Antosianin, pigmen yang memberikan warna merah khas pada tanaman ini, dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat. Dengan menetralkan radikal bebas, antosianin dapat membantu mengurangi stres oksidatif, salah satu pemicu utama peradangan.
Selain itu, beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini dapat menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Penghambatan produksi sitokin ini dapat membantu meredakan peradangan dan mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
Meskipun mekanisme pasti efek anti-inflamasi bagian tanaman ini masih dalam tahap penelitian, bukti awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa aktif di dalamnya dapat bekerja melalui beberapa jalur yang berbeda untuk mengurangi peradangan. Efek antioksidan, penghambatan sitokin pro-inflamasi, dan modulasi jalur inflamasi lainnya berkontribusi pada potensi terapeutik tanaman ini dalam mengatasi kondisi inflamasi.
Penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan bagian tanaman ini sebagai agen anti-inflamasi. Konsumsi bagian tanaman ini tidak boleh dijadikan sebagai pengganti pengobatan medis yang sudah terbukti untuk mengatasi kondisi inflamasi. Individu dengan kondisi inflamasi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi bagian tanaman ini secara rutin, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan anti-inflamasi atau memiliki kondisi medis tertentu.
Kesehatan kulit
Kondisi kulit yang prima mencerminkan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Berbagai faktor eksternal dan internal dapat memengaruhi kesehatan kulit, termasuk paparan sinar matahari, polusi, pola makan, dan hidrasi. Beberapa komponen dalam tanaman rosella berpotensi berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan kulit.
- Antioksidan dan Perlindungan dari Radikal Bebas
Radikal bebas, yang dihasilkan oleh paparan sinar UV dan polusi, dapat merusak kolagen dan elastin, protein penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Kandungan antioksidan, seperti antosianin dan vitamin C, membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel kulit dari kerusakan, dan mencegah penuaan dini. Contoh: Konsumsi makanan kaya antioksidan sering dikaitkan dengan kulit yang tampak lebih muda dan sehat.
- Efek Anti-inflamasi dan Penanganan Masalah Kulit
Peradangan dapat memicu berbagai masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa anti-inflamasi dalam bagian tanaman ini berpotensi membantu meredakan peradangan pada kulit, mengurangi kemerahan, gatal, dan iritasi. Contoh: Aplikasi topikal ekstrak tanaman ini mungkin dapat membantu mengurangi peradangan pada kasus jerawat ringan.
- Hidrasi dan Kelembaban Kulit
Dehidrasi dapat membuat kulit kering, kusam, dan lebih rentan terhadap kerusakan. Konsumsi air rebusan atau teh dari bagian tanaman ini dapat membantu meningkatkan hidrasi tubuh secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit. Contoh: Minum air yang cukup setiap hari penting untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan sehat.
- Potensi Mencerahkan Kulit
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat membantu menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Penghambatan produksi melanin dapat membantu mencerahkan kulit dan mengurangi tampilan bintik-bintik gelap atau hiperpigmentasi. Contoh: Bahan-bahan pencerah kulit sering bekerja dengan menghambat enzim yang terlibat dalam produksi melanin.
Meskipun menunjukkan potensi positif, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami efektivitas dan keamanan tanaman ini dalam perawatan kulit. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak tanaman ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan diuji terlebih dahulu pada area kecil kulit untuk menghindari reaksi alergi. Individu dengan masalah kulit serius sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tips Pemanfaatan Optimal
Untuk memaksimalkan potensi positif tanaman Hibiscus sabdariffa bagi kesehatan, diperlukan pendekatan yang bijaksana dan terinformasi. Penerapan beberapa panduan berikut dapat membantu mengoptimalkan manfaat yang mungkin diperoleh.
Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menjadikan konsumsi bagian tanaman ini sebagai bagian rutin dari diet, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Hal ini terutama penting bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah rendah, gangguan ginjal, atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Interaksi obat dan efek samping potensial perlu dipertimbangkan dengan cermat.
Tip 2: Perhatikan Dosis dan Frekuensi Konsumsi
Tidak ada dosis standar yang ditetapkan secara universal. Mulailah dengan dosis rendah dan secara bertahap tingkatkan jika diperlukan, sambil memantau respons tubuh. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau penurunan tekanan darah yang berlebihan. Batasi frekuensi konsumsi untuk menghindari ketergantungan atau akumulasi senyawa tertentu dalam tubuh.
Tip 3: Pilih Sumber yang Terpercaya dan Berkualitas
Pastikan untuk mendapatkan bagian tanaman ini dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Perhatikan kebersihan dan proses pengolahan untuk menghindari kontaminasi. Jika membeli produk olahan seperti teh atau ekstrak, periksa label dengan seksama untuk memastikan tidak ada tambahan bahan berbahaya atau pemanis buatan.
Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Konsumsi bagian tanaman ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat secara keseluruhan. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal, kombinasikan dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan pengelolaan stres yang efektif. Gaya hidup sehat akan memperkuat efek positif yang mungkin ditawarkan oleh tanaman ini.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat meningkatkan potensi manfaat tanaman Hibiscus sabdariffa bagi kesehatan secara aman dan efektif. Pendekatan yang berhati-hati dan terinformasi adalah kunci untuk memaksimalkan hasil yang diharapkan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai efek kesehatan dari bagian tanaman Hibiscus sabdariffa telah menghasilkan sejumlah studi kasus yang menarik perhatian. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition meneliti efek konsumsi ekstrak bagian tanaman ini pada sekelompok individu dengan tekanan darah tinggi ringan. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima plasebo. Studi ini menyoroti potensi bagian tanaman ini sebagai agen penurun tekanan darah alami, meskipun mekanisme aksi yang tepat masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Studi lain, yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, fokus pada aktivitas antioksidan dari bagian tanaman Hibiscus sabdariffa. Para peneliti mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi berbagai senyawa antioksidan, termasuk antosianin dan asam fenolik, dalam ekstrak bagian tanaman ini. Mereka menemukan bahwa ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat in vitro, yang menunjukkan potensinya dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Meskipun hasil in vitro menjanjikan, penelitian lebih lanjut in vivo diperlukan untuk mengkonfirmasi efek antioksidan tersebut pada manusia.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua studi menghasilkan hasil yang konsisten. Beberapa penelitian melaporkan efek yang minimal atau tidak signifikan dari konsumsi bagian tanaman Hibiscus sabdariffa terhadap parameter kesehatan tertentu. Variasi dalam desain studi, dosis yang digunakan, populasi yang diteliti, dan metode pengolahan bagian tanaman ini dapat berkontribusi pada perbedaan hasil tersebut. Oleh karena itu, interpretasi bukti ilmiah harus dilakukan dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.
Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan keterbatasan bagian tanaman Hibiscus sabdariffa. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan awal dan memberikan rekomendasi yang lebih definitif mengenai penggunaannya untuk tujuan kesehatan. Masyarakat dihimbau untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi bagian tanaman ini secara rutin, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.