Ketahui 7 Manfaat Daun Peterseli yang Jarang Diketahui
Senin, 28 Juli 2025 oleh journal
Tumbuhan herba ini, yang kerap digunakan sebagai hiasan atau bumbu dalam masakan, memiliki sejumlah kegunaan bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya, seperti vitamin dan mineral, memberikan efek positif bagi tubuh. Konsumsinya diyakini dapat mendukung kesehatan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memberikan efek antioksidan.
"Sebagai seorang dokter, saya melihat tumbuhan ini memiliki potensi sebagai bagian dari pola makan sehat, terutama karena kandungan nutrisinya yang beragam. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis dan konsumsi berlebihan sebaiknya dihindari," ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahayu menambahkan, "Efek positifnya memang menjanjikan, tetapi penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami secara utuh dampaknya pada berbagai kondisi kesehatan."
Tumbuhan herba ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, vitamin K, dan vitamin C. Flavonoid berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin K penting untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang, sementara vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penggunaannya dalam masakan sehari-hari, sebagai bumbu atau hiasan, dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan. Namun, konsumsi dalam jumlah besar, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Manfaat Daun Peterseli
Daun peterseli, sebagai sumber nutrisi penting, menawarkan beragam kegunaan bagi kesehatan. Keberadaan vitamin, mineral, dan antioksidan di dalamnya berkontribusi pada berbagai aspek kesejahteraan tubuh.
- Mendukung kesehatan tulang
- Meningkatkan imunitas tubuh
- Efek antioksidan kuat
- Melancarkan pencernaan
- Menyehatkan ginjal
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi peradangan
Beragam manfaat tersebut berasal dari kandungan nutrisi daun peterseli. Sebagai contoh, kandungan vitamin K mendukung pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang. Antioksidan seperti flavonoid membantu melawan radikal bebas, yang dapat mencegah kerusakan sel. Konsumsi rutin, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan, namun perlu diperhatikan jumlah konsumsi dan interaksi dengan kondisi medis tertentu.
Mendukung Kesehatan Tulang
Kesehatan tulang merupakan aspek krusial dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan. Asupan nutrisi yang tepat memainkan peran vital dalam pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang, serta pencegahan kondisi seperti osteoporosis. Tumbuhan herba tertentu, termasuk yang akan dibahas, berkontribusi pada kesehatan tulang melalui kandungan nutrisinya.
- Vitamin K dan Mineral
Kandungan vitamin K yang signifikan berperan penting dalam proses pembentukan protein osteokalsin, yang esensial untuk mineralisasi tulang. Selain itu, mineral seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, yang juga ditemukan dalam tumbuhan herba ini, merupakan komponen struktural utama tulang. Kekurangan vitamin K dan mineral tersebut dapat meningkatkan risiko kerapuhan tulang dan fraktur.
- Efek Antioksidan
Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat merusak sel-sel tulang (osteoblas dan osteoklas) dan mengganggu proses remodeling tulang. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid, yang terkandung dalam tumbuhan herba ini, membantu melindungi sel-sel tulang dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung kesehatan tulang secara keseluruhan.
- Pengaruh pada Hormon
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan herba tertentu dapat memengaruhi kadar hormon yang berperan dalam metabolisme tulang, seperti hormon paratiroid dan kalsitonin. Pengaturan hormon yang optimal penting untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan dan resorpsi tulang, yang krusial untuk mencegah osteoporosis.
- Peran dalam Peradangan Kronis
Peradangan kronis dapat memicu pelepasan sitokin inflamasi yang merangsang resorpsi tulang dan menghambat pembentukan tulang baru. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam tumbuhan herba ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis, sehingga melindungi tulang dari kerusakan.
Kombinasi vitamin, mineral, antioksidan, dan efek anti-inflamasi menjadikan tumbuhan herba ini sebagai faktor pendukung potensial dalam menjaga kesehatan tulang. Konsumsinya secara teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat berkontribusi positif dalam mencegah penyakit tulang dan meningkatkan kualitas hidup seiring bertambahnya usia. Penting untuk diingat bahwa manfaat ini bersifat komplementer dan tidak menggantikan perawatan medis yang sesuai.
Meningkatkan imunitas tubuh
Kemampuan sistem imun dalam melindungi tubuh dari serangan patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur, merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan. Tumbuhan herba tertentu dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi imun melalui berbagai mekanisme.
- Kandungan Vitamin C
Vitamin C, yang banyak ditemukan pada tumbuhan herba ini, berperan krusial dalam fungsi imun. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama respons imun. Selain itu, vitamin C mendukung produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang berperan dalam menghancurkan patogen.
- Kandungan Antioksidan Lainnya
Selain vitamin C, tumbuhan herba ini mengandung berbagai antioksidan lain, seperti flavonoid dan karotenoid. Antioksidan ini bekerja sinergis untuk melindungi sel-sel tubuh, termasuk sel-sel imun, dari kerusakan oksidatif. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan mendukung fungsi optimal sistem imun.
- Efek Anti-inflamasi
Peradangan kronis dapat menekan fungsi sistem imun. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam tumbuhan herba ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis, sehingga memungkinkan sistem imun berfungsi lebih efektif. Dengan meredakan peradangan, tubuh dapat lebih fokus pada respons imun terhadap patogen.
- Dukungan terhadap Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus, yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan, memainkan peran penting dalam regulasi sistem imun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tumbuhan herba tertentu dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi imun.
- Stimulasi Produksi Sel Imun
Beberapa senyawa dalam tumbuhan herba ini dapat menstimulasi produksi sel-sel imun di sumsum tulang. Peningkatan jumlah sel imun yang beredar dalam tubuh dapat meningkatkan kemampuan sistem imun dalam mendeteksi dan menghancurkan patogen.
Kombinasi kandungan vitamin C, antioksidan, efek anti-inflamasi, dukungan terhadap mikrobiota usus, dan stimulasi produksi sel imun menjadikan tumbuhan herba ini sebagai faktor pendukung potensial dalam meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsinya secara teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat berkontribusi positif dalam mencegah infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Perlu diingat bahwa manfaat ini bersifat komplementer dan tidak menggantikan vaksinasi atau pengobatan medis yang sesuai.
Efek antioksidan kuat
Kemampuan suatu zat untuk menangkal radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan. Tumbuhan herba ini memiliki efek antioksidan yang kuat berkat kandungan senyawa-senyawa aktif di dalamnya. Radikal bebas dapat berasal dari berbagai sumber, seperti polusi udara, asap rokok, radiasi ultraviolet, dan bahkan proses metabolisme normal dalam tubuh. Jika tidak dinetralisir, radikal bebas dapat memicu stres oksidatif, kondisi yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
Senyawa antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Tumbuhan herba ini kaya akan flavonoid, sejenis antioksidan yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menangkal radikal bebas. Flavonoid bekerja dengan berbagai mekanisme, termasuk menetralkan radikal bebas secara langsung, menghambat enzim yang menghasilkan radikal bebas, dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen dalam tubuh.
Selain flavonoid, tumbuhan herba ini juga mengandung vitamin C dan karotenoid, yang juga memiliki sifat antioksidan. Vitamin C larut dalam air dan bekerja melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan berair dalam tubuh. Karotenoid larut dalam lemak dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan berlemak, seperti membran sel. Kombinasi berbagai jenis antioksidan ini memberikan perlindungan komprehensif terhadap stres oksidatif.
Dengan efek antioksidan yang kuat, konsumsi tumbuhan herba ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis yang disebabkan oleh stres oksidatif. Perlindungan terhadap kerusakan seluler juga dapat membantu memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa efek antioksidan hanyalah salah satu dari sekian banyak manfaat yang ditawarkan oleh tumbuhan herba ini, dan konsumsinya harus diimbangi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.
Melancarkan pencernaan
Kemampuan sistem pencernaan dalam mengolah makanan dan menyerap nutrisi secara efisien merupakan fondasi kesehatan yang baik. Gangguan pencernaan, seperti sembelit, perut kembung, dan dispepsia, dapat menurunkan kualitas hidup dan mengganggu penyerapan nutrisi penting. Tumbuhan herba tertentu dapat berperan dalam mendukung fungsi pencernaan yang optimal melalui berbagai mekanisme.
- Kandungan Serat
Serat, baik serat larut maupun serat tidak larut, merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Serat larut dapat menyerap air dan membentuk gel di dalam saluran pencernaan, yang membantu memperlambat penyerapan gula dan menurunkan kadar kolesterol. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja dan mempercepat pergerakan makanan melalui usus, sehingga mencegah sembelit. Tumbuhan herba ini mengandung serat yang berkontribusi pada kelancaran pencernaan.
- Efek Karminatif
Beberapa senyawa dalam tumbuhan herba ini memiliki efek karminatif, yang berarti dapat membantu mengurangi produksi gas dalam saluran pencernaan. Gas yang berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, nyeri, dan ketidaknyamanan. Senyawa karminatif bekerja dengan merelaksasi otot-otot saluran pencernaan, sehingga memungkinkan gas untuk dikeluarkan dengan lebih mudah.
- Merangsang Produksi Enzim Pencernaan
Enzim pencernaan berperan penting dalam memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Tumbuhan herba ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan di lambung dan usus, sehingga meningkatkan efisiensi proses pencernaan.
- Efek Anti-inflamasi
Peradangan dalam saluran pencernaan dapat mengganggu fungsi pencernaan. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam tumbuhan herba ini dapat membantu mengurangi peradangan dalam saluran pencernaan, sehingga memperbaiki fungsi pencernaan.
- Dukungan terhadap Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tumbuhan herba tertentu dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Kombinasi kandungan serat, efek karminatif, stimulasi produksi enzim pencernaan, efek anti-inflamasi, dan dukungan terhadap mikrobiota usus menjadikan tumbuhan herba ini sebagai faktor pendukung potensial dalam melancarkan pencernaan. Konsumsinya secara teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat berkontribusi positif dalam mencegah gangguan pencernaan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan. Penting untuk diingat bahwa manfaat ini bersifat komplementer dan tidak menggantikan pengobatan medis yang sesuai jika terdapat gangguan pencernaan yang serius.
Menyehatkan Ginjal
Fungsi ginjal yang optimal krusial dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan pembuangan limbah metabolisme dari tubuh. Tumbuhan herba tertentu diyakini memiliki potensi dalam mendukung kesehatan ginjal melalui berbagai mekanisme yang saling terkait.
- Efek Diuretik Alami
Komponen aktif dalam tumbuhan ini dapat merangsang produksi urin, membantu ginjal membuang kelebihan garam dan air dari tubuh. Peningkatan volume urin dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal dan mendukung fungsi filtrasi ginjal.
- Kandungan Antioksidan
Radikal bebas dapat merusak sel-sel ginjal dan mengganggu fungsinya. Antioksidan yang terkandung dalam tumbuhan ini melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan oksidatif, sehingga membantu menjaga integritas dan fungsi ginjal.
- Sifat Anti-inflamasi
Peradangan kronis pada ginjal dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan penurunan fungsi ginjal. Senyawa anti-inflamasi dalam tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan pada ginjal, sehingga melindungi dari kerusakan lebih lanjut.
- Potensi Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal. Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga mengurangi beban kerja ginjal dan melindungi dari kerusakan akibat hipertensi.
- Dukungan terhadap Keseimbangan Elektrolit
Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit, seperti natrium, kalium, dan kalsium. Tumbuhan ini dapat membantu mendukung fungsi ginjal dalam mengatur keseimbangan elektrolit, sehingga mencegah gangguan elektrolit yang dapat membahayakan kesehatan.
- Membantu Detoksifikasi
Ginjal merupakan organ detoksifikasi utama dalam tubuh. Tumbuhan ini dapat membantu meningkatkan fungsi detoksifikasi ginjal, sehingga membantu membuang limbah metabolisme dan racun dari tubuh dengan lebih efisien.
Berbagai mekanisme tersebut menunjukkan bahwa konsumsi tumbuhan herba ini, dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari pola makan sehat, dapat memberikan dukungan tambahan bagi kesehatan ginjal. Namun, penting untuk diingat bahwa efek ini bersifat komplementer dan tidak menggantikan perawatan medis yang tepat jika terdapat masalah ginjal yang serius. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan untuk penanganan kondisi medis yang optimal.
Menurunkan Tekanan Darah
Pengelolaan tekanan darah merupakan aspek vital dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Tumbuhan herba tertentu, termasuk yang akan dibahas, memiliki potensi untuk berkontribusi dalam menjaga tekanan darah dalam rentang normal melalui berbagai mekanisme yang saling terkait.
- Kandungan Kalium
Kalium merupakan mineral esensial yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup membantu menyeimbangkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tumbuhan herba ini mengandung kalium, yang dapat membantu menjaga tekanan darah yang sehat.
- Efek Diuretik
Beberapa senyawa dalam tumbuhan herba ini memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat membantu meningkatkan produksi urin. Peningkatan produksi urin membantu membuang kelebihan natrium dan cairan dari tubuh, yang dapat menurunkan tekanan darah.
- Kandungan Antioksidan
Stres oksidatif dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Antioksidan yang terkandung dalam tumbuhan herba ini dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, sehingga membantu menjaga tekanan darah yang sehat.
- Efek Vasodilatasi
Beberapa senyawa dalam tumbuhan herba ini dapat membantu merelaksasi otot-otot pembuluh darah, yang menyebabkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah). Vasodilatasi dapat menurunkan resistensi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
- Pengaruh pada Sistem Saraf
Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan herba tertentu dapat memengaruhi aktivitas sistem saraf simpatik, yang berperan dalam mengatur tekanan darah. Pengurangan aktivitas sistem saraf simpatik dapat menurunkan tekanan darah.
Kombinasi kandungan kalium, efek diuretik, antioksidan, vasodilatasi, dan pengaruh pada sistem saraf menjadikan tumbuhan herba ini sebagai faktor pendukung potensial dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Konsumsinya secara teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat berkontribusi positif dalam mencegah hipertensi. Penting untuk diingat bahwa manfaat ini bersifat komplementer dan tidak menggantikan pengobatan medis yang sesuai jika terdapat hipertensi. Pemantauan tekanan darah secara teratur dan konsultasi dengan dokter tetap diperlukan.
Mengurangi Peradangan
Tumbuhan herba ini mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang menunjukkan potensi dalam meredakan peradangan. Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, dan penyakit autoimun. Kemampuan tumbuhan ini dalam mengurangi peradangan berasal dari kombinasi beberapa faktor.
- Flavonoid: Senyawa flavonoid yang berlimpah dalam tumbuhan ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Flavonoid bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan dalam memicu dan memperburuk peradangan.
- Vitamin C: Selain berperan sebagai antioksidan, vitamin C juga mendukung fungsi sistem imun dan membantu mengurangi peradangan. Vitamin C berkontribusi dalam menekan aktivasi jalur inflamasi dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama proses peradangan.
- Apigenin: Senyawa apigenin, yang juga terdapat dalam tumbuhan ini, menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX), yang berperan dalam produksi mediator inflamasi.
- Efek pada Sel Imun: Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat memodulasi aktivitas sel-sel imun, seperti makrofag dan limfosit, sehingga mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi dan meningkatkan produksi sitokin anti-inflamasi.
Dengan kombinasi senyawa-senyawa tersebut, konsumsi tumbuhan ini sebagai bagian dari pola makan sehat dapat memberikan efek positif dalam meredakan peradangan kronis dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan peradangan. Namun, penting untuk diingat bahwa efek anti-inflamasi ini bersifat komplementer dan tidak menggantikan pengobatan medis yang sesuai jika terdapat kondisi peradangan yang serius. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan untuk penanganan kondisi medis yang optimal.
Tips Pemanfaatan Optimal Herba Ini
Penggunaan herba ini dalam keseharian dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan. Penerapan tips berikut dapat membantu memaksimalkan potensi positifnya.
Tip 1: Integrasikan ke dalam Menu Harian
Herba ini dapat ditambahkan ke berbagai hidangan, seperti sup, salad, atau tumisan. Penggunaannya sebagai hiasan juga dapat meningkatkan asupan nutrisi secara tidak langsung. Penambahan rutin dalam jumlah moderat dapat memberikan manfaat berkelanjutan.
Tip 2: Perhatikan Cara Penyimpanan
Untuk menjaga kesegaran dan kandungan nutrisinya, herba ini sebaiknya disimpan di lemari es dalam wadah kedap udara. Membungkusnya dengan sedikit kertas lembab dapat membantu memperpanjang masa simpannya. Hindari penyimpanan terlalu lama untuk mencegah penurunan kualitas.
Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Herba ini dapat dikombinasikan dengan sumber nutrisi lain, seperti sayuran dan buah-buahan, untuk menciptakan hidangan yang kaya akan vitamin dan mineral. Kombinasi ini dapat meningkatkan efek sinergis dan memberikan manfaat kesehatan yang lebih optimal.
Tip 4: Pertimbangkan Bentuk Konsumsi
Selain penggunaan segar, herba ini juga tersedia dalam bentuk kering atau ekstrak. Bentuk kering dapat digunakan sebagai bumbu, sementara ekstrak dapat dikonsumsi sebagai suplemen. Pertimbangkan bentuk konsumsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu.
Tip 5: Waspadai Interaksi dengan Obat-obatan
Individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama pengencer darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi herba ini dalam jumlah besar. Beberapa senyawa dalam herba ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan memengaruhi efektivitasnya.
Penerapan tips ini dapat membantu mengoptimalkan manfaat herba ini bagi kesehatan. Perhatikan jumlah konsumsi dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Beberapa penelitian telah meneliti efek konsumsi tumbuhan herba ini terhadap kesehatan manusia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa asupan rutin tumbuhan herba ini berkorelasi dengan peningkatan kadar antioksidan dalam darah, yang mengindikasikan potensi perlindungan terhadap stres oksidatif. Studi ini melibatkan kelompok sukarelawan sehat yang mengonsumsi tumbuhan herba ini setiap hari selama periode empat minggu.
Studi lain, yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology, meneliti penggunaan tradisional tumbuhan herba ini sebagai diuretik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan herba ini meningkatkan volume urin pada hewan percobaan, mendukung klaim tradisional tentang efek diuretiknya. Namun, studi ini dilakukan pada hewan dan perlu dikonfirmasi pada manusia.
Terdapat pula laporan kasus yang menggambarkan potensi tumbuhan herba ini dalam mendukung kesehatan ginjal. Seorang pasien dengan riwayat batu ginjal mengalami penurunan frekuensi pembentukan batu ginjal setelah mengonsumsi tumbuhan herba ini secara teratur sebagai bagian dari dietnya. Namun, laporan kasus ini bersifat anekdot dan tidak dapat dijadikan bukti definitif tentang efektivitas tumbuhan herba ini dalam mencegah batu ginjal.
Perlu ditekankan bahwa bukti ilmiah tentang manfaat konsumsi tumbuhan herba ini masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebagian besar studi yang ada bersifat kecil dan menggunakan desain penelitian yang kurang ketat. Oleh karena itu, klaim tentang manfaat kesehatan tumbuhan herba ini perlu dievaluasi secara kritis dan tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang terbukti efektif.