Ketahui 7 Manfaat Daun Melinjo, Khasiatnya yang Bikin Penasaran!

Senin, 23 Juni 2025 oleh journal

Daun dari tanaman melinjo menyimpan potensi khasiat bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya, dipercaya memberikan efek positif terhadap tubuh. Pemanfaatan bagian tumbuhan ini dalam pengobatan tradisional telah lama dikenal, terutama terkait dengan upaya menjaga kesehatan tubuh secara alami.

"Meskipun riset lebih lanjut masih diperlukan, data awal menunjukkan potensi daun melinjo sebagai sumber senyawa bioaktif yang bermanfaat. Konsumsi bijak dan terukur, sebagai bagian dari pola makan seimbang, mungkin memberikan efek positif bagi kesehatan," ujar Dr. Anindita Ratnasari, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Daun Melinjo, Khasiatnya yang Bikin Penasaran!

- Dr. Anindita Ratnasari

Penelitian awal menyoroti keberadaan senyawa seperti flavonoid dan polifenol dalam daun melinjo. Senyawa-senyawa ini dikenal memiliki aktivitas antioksidan, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa studi juga mengindikasikan potensi efek anti-inflamasi dan kemampuan dalam menjaga kadar gula darah yang sehat. Meski demikian, konsumsi berlebihan sebaiknya dihindari, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menjadikannya bagian rutin dari diet.

Manfaat Daun Melinjo

Daun melinjo, bagian dari tanaman Gnetum gnemon, menyimpan sejumlah potensi manfaat yang menarik perhatian. Penelitian awal mengindikasikan adanya senyawa bioaktif yang berperan dalam menjaga kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan
  • Anti-inflamasi
  • Menjaga gula darah
  • Potensi kardiovaskular
  • Mendukung imunitas
  • Sumber nutrisi
  • Tradisional obat herbal

Berbagai manfaat ini saling terkait dan berpotensi memberikan efek sinergis. Sebagai contoh, aktivitas antioksidan daun melinjo dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang selanjutnya mendukung fungsi imun dan kesehatan kardiovaskular. Penggunaan tradisional sebagai obat herbal menunjukkan pemahaman empiris tentang potensi manfaatnya, meskipun penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami mekanisme kerjanya secara lengkap.

Antioksidan

Keberadaan antioksidan dalam komposisi daun melinjo menjadi salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi khasiatnya. Antioksidan berperan krusial dalam menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada proses penuaan serta perkembangan berbagai penyakit kronis. Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan polifenol yang ditemukan dalam daun melinjo memiliki kemampuan untuk mendonasikan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegah terjadinya kerusakan oksidatif. Dengan demikian, konsumsi bagian tanaman ini dapat membantu tubuh dalam melawan stres oksidatif, yang merupakan faktor pemicu berbagai masalah kesehatan. Efek perlindungan ini menjadi fondasi bagi potensi manfaat lainnya, termasuk peningkatan fungsi imun dan pemeliharaan kesehatan jantung.

Anti-inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat menjadi akar dari berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan artritis. Kandungan senyawa bioaktif di dalam dedaunan tanaman melinjo menunjukkan potensi dalam meredakan peradangan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menekan produksi molekul pro-inflamasi, sehingga membantu mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh. Efek anti-inflamasi ini berkontribusi pada potensi perlindungan terhadap penyakit kronis yang terkait dengan peradangan berkepanjangan. Lebih lanjut, kemampuan meredakan peradangan dapat membantu meringankan gejala kondisi inflamasi seperti nyeri sendi dan pembengkakan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja secara rinci dan menentukan dosis optimal untuk efek anti-inflamasi yang signifikan.

Menjaga Gula Darah

Upaya menjaga kadar gula darah dalam rentang normal merupakan aspek krusial dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes, serta berbagai komplikasi kesehatan terkait. Potensi efek dedaunan melinjo terhadap regulasi gula darah menjadi fokus perhatian, mengingat prevalensi resistensi insulin dan diabetes tipe 2 yang terus meningkat secara global.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Senyawa bioaktif yang terkandung dalam dedaunan tanaman melinjo diduga berperan dalam meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Peningkatan ini memungkinkan sel untuk lebih efektif menyerap glukosa dari aliran darah, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan. Kondisi ini sangat relevan bagi individu dengan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

  • Penghambatan Absorpsi Glukosa

    Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak bagian tanaman ini dapat menghambat aktivitas enzim yang berperan dalam pemecahan karbohidrat menjadi glukosa di saluran pencernaan. Penghambatan ini dapat memperlambat laju penyerapan glukosa ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah konsumsi makanan tinggi karbohidrat. Efek ini dapat membantu menjaga stabilitas kadar gula darah sepanjang hari.

  • Aktivitas Antioksidan dan Pengaruhnya terhadap Gula Darah

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, dapat memperburuk resistensi insulin dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam dedaunan tanaman melinjo dapat membantu mengurangi stres oksidatif, sehingga berpotensi memperbaiki sensitivitas insulin dan mengurangi risiko komplikasi diabetes. Perlindungan terhadap kerusakan sel pankreas, yang memproduksi insulin, juga merupakan aspek penting dari efek antioksidan ini.

  • Potensi Pengaruh terhadap Metabolisme Lipid

    Dislipidemia, atau kelainan profil lipid (kolesterol dan trigliserida), seringkali menyertai diabetes dan resistensi insulin. Beberapa studi awal menunjukkan bahwa bagian tanaman ini dapat memberikan efek positif terhadap metabolisme lipid, seperti menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Perbaikan profil lipid ini dapat memberikan manfaat tambahan dalam pengelolaan diabetes dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Meskipun data awal menjanjikan, perlu ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efek dedaunan melinjo terhadap regulasi gula darah dan memahami mekanisme kerjanya secara lengkap. Konsumsi teratur dan terukur, serta konsultasi dengan profesional kesehatan, tetap menjadi prioritas utama dalam memanfaatkan potensi manfaat ini secara aman dan efektif.

Potensi Kardiovaskular

Kesehatan jantung dan pembuluh darah merupakan fondasi kesejahteraan secara keseluruhan. Potensi efek bagian tanaman melinjo terhadap sistem kardiovaskular menjadi area penelitian yang menjanjikan, mengingat tingginya prevalensi penyakit jantung di berbagai belahan dunia. Eksplorasi manfaat potensial ini membuka peluang untuk strategi pencegahan dan penunjang pengobatan penyakit jantung yang alami.

  • Pengurangan Tekanan Darah

    Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Beberapa studi awal mengindikasikan bahwa senyawa tertentu dalam bagian tanaman ini dapat membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Efek ini dapat mengurangi beban kerja jantung dan melindungi organ vital dari kerusakan akibat tekanan darah tinggi. Contohnya, konsumsi rutin dalam bentuk teh herbal dilaporkan oleh beberapa individu dengan hipertensi ringan membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal, meskipun penelitian ilmiah yang lebih ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi klaim ini.

  • Penurunan Kadar Kolesterol LDL (Kolesterol Jahat)

    Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Potensi dedaunan melinjo dalam menurunkan kadar kolesterol LDL menjadi fokus penelitian, dengan harapan dapat mengurangi risiko aterosklerosis (pengerasan arteri). Studi pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan melinjo dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus, sehingga menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah.

  • Peningkatan Kadar Kolesterol HDL (Kolesterol Baik)

    Kolesterol HDL membantu membersihkan kolesterol LDL dari dinding arteri dan membawanya kembali ke hati untuk dibuang. Peningkatan kadar kolesterol HDL dianggap protektif terhadap penyakit jantung. Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa bagian tanaman ini dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami. Peningkatan ini, meskipun kecil, dapat memberikan kontribusi positif terhadap keseimbangan lipid dalam darah.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan terhadap Pembuluh Darah

    Radikal bebas dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, memicu peradangan dan pembentukan plak. Antioksidan yang terkandung dalam dedaunan melinjo dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga menjaga elastisitas dan fungsi optimal pembuluh darah. Perlindungan ini dapat mengurangi risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung lainnya.

  • Pengurangan Peradangan pada Pembuluh Darah

    Peradangan kronis pada pembuluh darah merupakan faktor kunci dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi dalam dedaunan melinjo dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah, sehingga mencegah pembentukan plak dan menjaga kelancaran aliran darah. Efek ini dapat membantu mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke.

  • Peningkatan Fungsi Endotel

    Endotel adalah lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah dan berperan penting dalam mengatur aliran darah dan mencegah pembekuan darah. Disfungsi endotel seringkali menjadi tanda awal penyakit jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bagian tanaman ini dapat meningkatkan fungsi endotel, sehingga menjaga kesehatan dan kelancaran fungsi pembuluh darah.

Berbagai aspek potensi kardiovaskular ini saling terkait dan berpotensi memberikan efek sinergis. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini dan memahami dosis optimal serta potensi efek sampingnya. Integrasi konsumsi bagian tanaman ini ke dalam pola makan sehat dan gaya hidup aktif, serta konsultasi dengan profesional kesehatan, merupakan langkah penting dalam memaksimalkan potensi manfaat dan meminimalkan risiko.

Mendukung Imunitas

Sistem kekebalan tubuh merupakan pertahanan utama terhadap berbagai patogen dan ancaman internal. Kemampuan bagian tanaman melinjo dalam mendukung fungsi imun menjadi area yang menarik, mengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dalam menghadapi tantangan kesehatan sehari-hari. Potensi ini membuka peluang untuk memanfaatkan sumber daya alam dalam meningkatkan kualitas hidup.

  • Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun

    Sel-sel imun rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama respons peradangan. Kandungan antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, dapat melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, sehingga menjaga kemampuannya dalam melawan infeksi. Perlindungan ini memungkinkan sel imun berfungsi optimal dalam mengenali dan menghancurkan patogen.

  • Stimulasi Produksi Sel Imun

    Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa tertentu dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit dan makrofag. Peningkatan jumlah sel imun meningkatkan kapasitas tubuh dalam merespons infeksi secara efektif. Stimulasi ini dapat membantu mempercepat pemulihan dari penyakit dan mengurangi risiko infeksi berulang.

  • Modulasi Respons Peradangan

    Respons peradangan yang berlebihan dapat merusak jaringan tubuh dan mengganggu fungsi imun. Senyawa anti-inflamasi dapat membantu memodulasi respons peradangan, mencegah kerusakan jaringan dan memungkinkan sistem imun fokus pada eliminasi patogen. Keseimbangan antara respons peradangan dan anti-inflamasi sangat penting untuk fungsi imun yang optimal.

  • Peningkatan Fungsi Sel NK (Natural Killer)

    Sel NK berperan penting dalam membunuh sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa bagian tanaman ini dapat meningkatkan aktivitas sel NK, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi virus dan mencegah perkembangan kanker. Peningkatan aktivitas sel NK dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap berbagai ancaman kesehatan.

  • Efek Prebiotik dan Kesehatan Usus

    Kesehatan usus sangat terkait dengan fungsi imun. Bagian tanaman ini mengandung serat yang dapat berfungsi sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Bakteri baik membantu memperkuat lapisan pelindung usus, mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh dan meningkatkan produksi senyawa imun. Kesehatan usus yang baik berkontribusi pada sistem imun yang kuat.

Dengan berbagai mekanisme potensial ini, konsumsi dedaunan tanaman melinjo, sebagai bagian dari pola makan sehat, dapat memberikan dukungan tambahan bagi sistem kekebalan tubuh. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini dan memahami dosis optimal serta potensi efek sampingnya. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menjadikannya bagian rutin dari diet, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.

Sumber Nutrisi

Keberadaan nutrisi esensial dalam komposisi dedaunan melinjo merupakan fondasi bagi berbagai potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengannya. Profil nutrisi yang kaya berkontribusi secara signifikan terhadap fungsi tubuh yang optimal, mendukung berbagai proses biologis dan menjaga keseimbangan internal.

  • Kandungan Protein

    Protein merupakan komponen penting dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, produksi enzim dan hormon, serta dukungan fungsi imun. Dedaunan melinjo mengandung protein dalam jumlah yang signifikan, menjadikannya sumber protein nabati yang berharga, terutama bagi individu yang menjalani diet vegetarian atau vegan. Asupan protein yang memadai berkontribusi pada pertumbuhan otot, pemeliharaan massa otot, dan sintesis antibodi.

  • Serat Pangan

    Serat pangan berperan krusial dalam menjaga kesehatan pencernaan, mengatur kadar gula darah, dan menurunkan kadar kolesterol. Keberadaan serat dalam dedaunan melinjo membantu melancarkan buang air besar, mencegah konstipasi, dan meningkatkan rasa kenyang. Konsumsi serat yang cukup juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.

  • Vitamin dan Mineral

    Dedaunan melinjo mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin C, vitamin A, zat besi, dan kalsium. Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan mendukung fungsi imun, sementara vitamin A penting untuk kesehatan mata dan kulit. Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, dan kalsium penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, sehingga asupan yang cukup sangat penting.

  • Asam Amino Esensial

    Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Dedaunan melinjo mengandung beberapa asam amino esensial, menjadikannya sumber protein nabati yang berkualitas. Asam amino esensial berperan penting dalam sintesis protein, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan tubuh.

  • Senyawa Fitokimia

    Selain nutrisi esensial, dedaunan melinjo juga mengandung berbagai senyawa fitokimia, seperti flavonoid dan polifenol, yang memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Dengan profil nutrisi yang kaya dan beragam, konsumsi dedaunan melinjo, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan. Nutrisi-nutrisi ini bekerja secara sinergis untuk mendukung berbagai fungsi tubuh, menjaga keseimbangan internal, dan melindungi terhadap berbagai penyakit.

Tradisional Obat Herbal dan Pemanfaatan Daun Melinjo

Penggunaan tanaman melinjo, khususnya bagian daunnya, dalam praktik pengobatan tradisional merupakan cerminan pengetahuan empiris yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jauh sebelum penelitian ilmiah modern mengidentifikasi senyawa bioaktif di dalamnya, masyarakat telah memanfaatkan dedaunan ini untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Praktik ini didasarkan pada observasi terhadap efek tertentu yang timbul setelah konsumsi, baik secara langsung maupun melalui olahan tertentu.

Dalam konteks ini, daun melinjo seringkali diracik menjadi ramuan tradisional, baik tunggal maupun dikombinasikan dengan bahan-bahan herbal lainnya. Penggunaan ini mencakup berbagai tujuan, mulai dari meredakan peradangan ringan, membantu mengontrol kadar gula darah, hingga meningkatkan daya tahan tubuh secara umum. Metode pengolahan pun bervariasi, mulai dari perebusan langsung untuk menghasilkan air rebusan (infusa), penumbukan untuk menghasilkan pasta yang diaplikasikan secara topikal, hingga pengeringan untuk disimpan dan digunakan sewaktu-waktu.

Keterkaitan erat antara praktik pengobatan tradisional dan potensi khasiat dedaunan ini terletak pada kandungan senyawa-senyawa yang kini teridentifikasi memiliki aktivitas farmakologis. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penggunaan dalam pengobatan tradisional seringkali tidak terukur secara presisi, baik dari segi dosis maupun metode pengolahan. Oleh karena itu, pemahaman modern mengenai kandungan dan efek senyawa bioaktif dalam daun melinjo dapat memberikan landasan ilmiah untuk memvalidasi dan mengoptimalkan praktik-praktik tradisional ini, serta memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Tanaman Melinjo

Upaya memaksimalkan potensi kesehatan yang terkandung dalam dedaunan tanaman melinjo memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan praktis untuk mengoptimalkan manfaatnya:

Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Terukur
Meskipun menyimpan potensi khasiat, konsumsi berlebihan tidak disarankan. Mulailah dengan porsi kecil dan perhatikan respons tubuh. Peningkatan bertahap dapat dilakukan jika tidak ada efek samping yang merugikan.

Tip 2: Variasikan Metode Pengolahan
Rebusan, tumisan, atau campuran dalam sayur dapat menjadi pilihan. Variasi metode pengolahan dapat memengaruhi ketersediaan nutrisi dan senyawa bioaktif. Hindari pengolahan dengan suhu tinggi berlebihan yang dapat merusak senyawa bermanfaat.

Tip 3: Perhatikan Interaksi dengan Obat-obatan
Individu yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat pengencer darah atau obat diabetes, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara rutin. Potensi interaksi perlu dipertimbangkan untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Pola Makan Seimbang
Bagian tanaman ini sebaiknya menjadi bagian dari pola makan seimbang, bukan pengganti makanan bergizi lainnya. Kombinasikan dengan sayuran, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.

Tip 5: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan dedaunan melinjo diperoleh dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya. Cuci bersih sebelum diolah untuk menghilangkan kotoran atau residu yang mungkin ada.

Tip 6: Monitor Efek pada Tubuh
Perhatikan respons tubuh setelah mengonsumsi. Jika timbul gejala alergi, gangguan pencernaan, atau efek samping lainnya, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Penerapan panduan ini, dengan memperhatikan kondisi kesehatan individu dan rekomendasi dari profesional, dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat dan meminimalkan risiko yang terkait dengan konsumsi bagian tanaman melinjo.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah studi telah meneliti efek ekstrak daun tanaman Gnetum gnemon pada berbagai parameter kesehatan. Penelitian-penelitian ini menggunakan desain eksperimental yang bervariasi, mulai dari studi in vitro (uji laboratorium) hingga studi in vivo (pada hewan percobaan). Hasil yang diperoleh memberikan gambaran awal mengenai potensi manfaatnya, namun perlu dicermati bahwa sebagian besar studi masih bersifat preliminary dan memerlukan konfirmasi lebih lanjut melalui uji klinis pada manusia.

Salah satu area penelitian yang menarik adalah pengaruh ekstrak daun terhadap kadar glukosa darah. Beberapa studi pada hewan percobaan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah setelah pemberian glukosa. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan peningkatan sensitivitas insulin dan penghambatan penyerapan glukosa di usus. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil ini belum tentu dapat direplikasi pada manusia, dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis efektif dan efek samping yang mungkin timbul.

Area penelitian lain yang menjanjikan adalah aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun. Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas dan menghambat produksi mediator inflamasi. Efek ini dapat memberikan kontribusi pada perlindungan terhadap kerusakan sel dan penurunan risiko penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif dan peradangan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa keterbatasan dalam interpretasi bukti ilmiah yang ada. Sebagian besar studi menggunakan ekstrak daun dengan konsentrasi yang tinggi, yang mungkin tidak relevan dengan konsumsi daun secara langsung dalam bentuk makanan. Selain itu, variasi genetik dan faktor gaya hidup dapat memengaruhi respons individu terhadap senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih komprehensif, dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, untuk memahami secara utuh potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan konsumsi daun tanaman ini.