Ketahui 7 Manfaat Daun Melati yang Bikin Penasaran!

Jumat, 15 Agustus 2025 oleh journal

Ekstrak dari tanaman berbunga putih ini, khususnya bagian hijaunya, menawarkan beragam kegunaan. Bagian tanaman ini dipercaya memiliki khasiat tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dan pengobatan tradisional. Kegunaan tersebut bervariasi, mulai dari meredakan peradangan ringan hingga membantu mengatasi masalah kulit tertentu, bergantung pada cara pengolahan dan aplikasinya.

"Penggunaan bagian hijau tanaman melati sebagai terapi komplementer perlu ditelaah lebih lanjut dengan penelitian berbasis bukti yang kuat. Meskipun secara tradisional digunakan, klaim manfaat kesehatan tertentu masih memerlukan validasi ilmiah yang lebih ketat," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli herbalogi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Daun Melati yang Bikin Penasaran!

Dr. Putri menambahkan, "Namun, secara anekdot, beberapa pasien melaporkan adanya perbaikan kondisi tertentu setelah menggunakan ramuan dari daun melati. Ini menunjukkan potensi, tetapi bukan bukti konklusif."

Kandungan senyawa aktif seperti linalool dan asam salisilat dalam ekstrak daun tanaman ini diduga berperan dalam efek anti-inflamasi dan antiseptik. Linalool, misalnya, dikenal karena sifat relaksasinya. Penggunaan yang umum adalah sebagai teh herbal atau kompres. Walaupun demikian, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional sebelum mengonsumsi atau mengaplikasikannya secara topikal, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Penggunaan berlebihan atau tanpa pengawasan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Manfaat Daun Melati

Daun melati, sebagai bagian dari tanaman Jasminum sambac, menyimpan potensi beragam khasiat yang secara tradisional dimanfaatkan. Penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme dan efektivitas manfaat-manfaat ini.

  • Meredakan peradangan
  • Efek menenangkan
  • Antiseptik ringan
  • Menyegarkan kulit
  • Aroma terapi
  • Mengatasi insomnia
  • Menurunkan demam

Penggunaan tradisional daun melati mencakup pembuatan teh herbal untuk efek relaksasi, kompres untuk meredakan peradangan ringan pada kulit, dan sebagai campuran dalam produk perawatan kulit alami. Senyawa bioaktif di dalamnya, seperti linalool, berkontribusi pada efek menenangkan dan anti-inflamasi. Walaupun demikian, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan sebelum memanfaatkan daun melati sebagai pengobatan, untuk memastikan keamanan dan kesesuaian dengan kondisi individu.

Meredakan Peradangan

Kemampuan meredakan peradangan merupakan salah satu khasiat yang dikaitkan dengan bagian hijau tanaman Jasminum sambac. Klaim ini didasarkan pada kandungan senyawa aktif yang terdapat di dalamnya, yang berpotensi memengaruhi respons inflamasi tubuh. Penggunaannya sebagai agen anti-inflamasi telah dipraktikkan secara tradisional, meskipun penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi efektivitasnya secara komprehensif.

  • Kandungan Senyawa Anti-inflamasi

    Ekstrak tanaman tersebut mengandung senyawa seperti linalool dan asam salisilat, yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Linalool, misalnya, dapat memengaruhi jalur-jalur inflamasi dalam tubuh, mengurangi produksi mediator pro-inflamasi. Asam salisilat memiliki efek serupa dan juga dapat membantu meredakan nyeri yang terkait dengan peradangan.

  • Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Kulit

    Dalam pengobatan tradisional, daunnya sering digunakan sebagai kompres atau pasta untuk mengobati masalah kulit seperti ruam, gigitan serangga, atau luka ringan. Sifat anti-inflamasi ini membantu mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit pada area yang terkena.

  • Potensi dalam Mengatasi Peradangan Sistemik

    Meskipun penelitian masih terbatas, terdapat potensi penggunaan ekstrak ini dalam mengatasi peradangan sistemik, seperti yang terjadi pada penyakit autoimun atau kondisi inflamasi kronis lainnya. Namun, dosis dan metode pemberian yang tepat perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas.

  • Peran Antioksidan dalam Mengurangi Peradangan

    Selain senyawa anti-inflamasi langsung, bagian hijau tanaman ini juga mengandung antioksidan. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu atau memperburuk peradangan. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan berkontribusi pada efek anti-inflamasi secara keseluruhan.

Kemampuan bagian hijau tanaman Jasminum sambac dalam meredakan peradangan menjadikannya subjek penelitian yang menarik dalam pengembangan terapi alami. Meskipun penggunaannya secara tradisional menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang lebih ketat diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerjanya dan memastikan keamanan serta efektivitasnya dalam berbagai kondisi peradangan. Konsultasi dengan profesional kesehatan selalu disarankan sebelum menggunakan ramuan ini sebagai bagian dari rencana pengobatan.

Efek Menenangkan

Bagian hijau tanaman Jasminum sambac diketahui memiliki efek menenangkan, sebuah khasiat yang berkontribusi signifikan terhadap nilai terapeutiknya dalam pengobatan tradisional. Efek ini berkaitan erat dengan kandungan senyawa bioaktif yang memengaruhi sistem saraf dan kesejahteraan psikologis.

  • Aroma Terapeutik Linalool

    Linalool, komponen utama dalam minyak esensial yang diekstrak dari tanaman ini, memiliki sifat anxiolytic (anti-kecemasan) dan sedatif. Inhalasi aroma linalool dapat memicu respons relaksasi dengan memodulasi aktivitas sistem saraf otonom, menurunkan tekanan darah dan detak jantung.

  • Pengaruh pada Neurotransmitter

    Senyawa-senyawa tertentu dalam ekstrak bagian hijau tanaman Jasminum sambac dapat memengaruhi aktivitas neurotransmitter seperti GABA (gamma-aminobutyric acid), yang berperan penting dalam menghambat aktivitas saraf dan mempromosikan ketenangan. Peningkatan aktivitas GABA berkontribusi pada penurunan kecemasan dan stres.

  • Reduksi Stres dan Peningkatan Kualitas Tidur

    Efek menenangkan yang dihasilkan dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kualitas tidur. Individu yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia sering menggunakan teh herbal dari bagian tanaman ini sebagai solusi alami untuk merelaksasi pikiran dan tubuh sebelum tidur.

  • Aplikasi dalam Aromaterapi

    Aromaterapi menggunakan minyak esensial yang diekstrak dari tanaman Jasminum sambac untuk menciptakan suasana yang menenangkan dan mengurangi ketegangan. Diffuser atau penggunaan topikal (setelah diencerkan) dapat memberikan efek relaksasi yang signifikan.

  • Potensi dalam Mengatasi Gangguan Kecemasan

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, terdapat indikasi bahwa ekstrak tanaman ini dapat membantu mengatasi gejala gangguan kecemasan ringan hingga sedang. Efek menenangkan ini dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk manajemen kecemasan.

Efek menenangkan dari tanaman Jasminum sambac menjadikannya aset berharga dalam praktik kesehatan tradisional dan komplementer. Potensi terapeutiknya terus dieksplorasi, dengan fokus pada pemahaman mekanisme kerja yang lebih mendalam dan pengembangan aplikasi klinis yang berbasis bukti.

Antiseptik Ringan

Kemampuan memberikan efek antiseptik ringan merupakan salah satu aspek penting dari khasiat yang dimiliki tanaman Jasminum sambac. Sifat ini, meskipun tidak sekuat antiseptik sintetis, tetap relevan dalam penggunaan tradisional dan berpotensi mendukung penyembuhan luka ringan serta mencegah infeksi.

  • Komponen Bioaktif dengan Aktivitas Antimikroba

    Ekstrak dari bagian hijau tanaman ini mengandung senyawa-senyawa bioaktif tertentu yang menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri dan jamur. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan mengganggu pertumbuhan atau merusak struktur sel mikroorganisme.

  • Penggunaan Tradisional pada Luka dan Infeksi Kulit

    Secara tradisional, daun yang telah dihaluskan atau air rebusannya digunakan untuk membersihkan luka ringan, goresan, atau infeksi kulit superfisial. Sifat antiseptiknya membantu mencegah penyebaran infeksi dan mempercepat proses penyembuhan alami.

  • Efek Sinergis dengan Senyawa Lain

    Efek antiseptik ringan ini dapat diperkuat oleh senyawa-senyawa lain yang terdapat dalam ekstrak, seperti antioksidan dan senyawa anti-inflamasi. Kombinasi efek ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyembuhan dan pemulihan jaringan.

  • Keamanan Penggunaan Topikal

    Dibandingkan dengan antiseptik kimiawi yang kuat, penggunaan topikal ekstrak Jasminum sambac umumnya dianggap lebih aman dan lembut pada kulit. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk perawatan luka ringan, terutama bagi individu dengan kulit sensitif.

  • Potensi dalam Produk Perawatan Kulit Alami

    Sifat antiseptik ringan ini menjadikan ekstrak bagian hijau tanaman ini sebagai bahan yang potensial dalam produk perawatan kulit alami, seperti sabun, losion, dan krim. Produk-produk ini dapat membantu menjaga kebersihan kulit dan mencegah masalah kulit yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Efek antiseptik ringan pada Jasminum sambac berperan penting dalam berbagai aplikasi tradisional dan modern, dari perawatan luka ringan hingga pengembangan produk perawatan kulit alami. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa efektivitasnya mungkin terbatas dibandingkan dengan antiseptik sintetis yang lebih kuat, dan konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk kasus infeksi yang lebih serius.

Menyegarkan Kulit

Ekstrak dari tanaman Jasminum sambac memiliki potensi untuk memberikan efek menyegarkan pada kulit. Efek ini tidak hanya sebatas sensasi dingin atau nyaman sesaat, tetapi juga mencakup aspek-aspek yang berkontribusi pada kesehatan dan vitalitas kulit secara keseluruhan. Kemampuan ini berakar pada komposisi kimiawi dan mekanisme biologis yang kompleks.

  • Hidrasi dan Retensi Kelembapan: Kandungan air dalam ekstrak tanaman, ketika diaplikasikan secara topikal, dapat membantu menghidrasi lapisan epidermis kulit. Selain itu, beberapa senyawa dalam ekstrak diduga memiliki sifat humektan, yaitu kemampuan untuk menarik dan mempertahankan kelembapan dari lingkungan sekitar, sehingga menjaga kulit tetap terhidrasi dan kenyal.
  • Efek Antioksidan: Radikal bebas dari paparan lingkungan (polusi, sinar UV) dapat menyebabkan kerusakan sel kulit dan mempercepat proses penuaan. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam ekstrak ini membantu menetralisir radikal bebas, melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif, dan menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
  • Stimulasi Sirkulasi Darah: Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa komponen tertentu dalam ekstrak dapat merangsang sirkulasi darah di lapisan kulit. Peningkatan sirkulasi darah membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke sel-sel kulit, mendukung regenerasi sel dan memberikan tampilan kulit yang lebih segar dan cerah.
  • Pengurangan Peradangan dan Iritasi: Sifat anti-inflamasi yang telah dijelaskan sebelumnya juga berkontribusi pada efek menyegarkan kulit. Dengan meredakan peradangan dan iritasi, ekstrak ini membantu mengurangi kemerahan, gatal-gatal, dan ketidaknyamanan lainnya, sehingga kulit terasa lebih tenang dan nyaman.
  • Aroma Terapeutik: Aroma khas dari tanaman Jasminum sambac memiliki efek relaksasi dan menyegarkan pada pikiran. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak ini tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga meningkatkan suasana hati dan memberikan pengalaman sensorik yang menyenangkan.

Meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, bukti anekdotal dan studi pendahuluan menunjukkan bahwa penggunaan produk yang mengandung ekstrak Jasminum sambac dapat memberikan efek menyegarkan pada kulit, menjadikannya tampak lebih sehat, bercahaya, dan berenergi. Namun, penting untuk melakukan uji alergi sebelum penggunaan, terutama bagi individu dengan kulit sensitif, dan berkonsultasi dengan dokter kulit jika terdapat kekhawatiran atau kondisi kulit tertentu.

Aroma terapi dan Tanaman Jasminum sambac

Aromaterapi, sebagai cabang pengobatan komplementer, memanfaatkan aroma dari minyak esensial untuk memengaruhi suasana hati, kesehatan fisik, dan kesejahteraan emosional. Tanaman Jasminum sambac, dikenal dengan bunganya yang harum, memiliki peran signifikan dalam praktik ini. Bagian hijau tanaman ini, meski tidak sepopuler bunganya, turut berkontribusi pada profil aroma yang kompleks dan berpotensi memberikan manfaat terapeutik.

Minyak esensial yang diekstrak dari tanaman Jasminum sambac kaya akan senyawa aromatik volatil, seperti linalool, benzyl acetate, dan indole. Senyawa-senyawa ini berinteraksi dengan sistem limbik di otak, pusat pengendali emosi dan memori, sehingga menghasilkan respons fisiologis dan psikologis. Aroma tersebut sering dikaitkan dengan efek relaksasi, pengurangan stres, dan peningkatan suasana hati. Secara tradisional, aroma tersebut diyakini dapat membantu mengatasi insomnia, kecemasan, dan depresi ringan.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi sepenuhnya mekanisme dan efektivitas aroma dalam aromaterapi, bukti anekdotal dan studi pendahuluan menunjukkan potensi yang menjanjikan. Pemanfaatan aroma tanaman ini dalam aromaterapi dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk inhalasi langsung, penggunaan diffuser, atau penambahan minyak esensial ke dalam produk perawatan kulit. Pemilihan metode yang tepat bergantung pada preferensi individu dan tujuan terapeutik yang ingin dicapai.

Penting untuk dicatat bahwa, seperti halnya pengobatan komplementer lainnya, aromaterapi dengan minyak esensial Jasminum sambac sebaiknya digunakan sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk kesehatan dan kesejahteraan, dan bukan sebagai pengganti perawatan medis konvensional. Konsultasi dengan ahli aromaterapi atau profesional kesehatan lainnya disarankan untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.

Mengatasi Insomnia

Ekstrak dari tanaman berbunga putih, termasuk bagian hijaunya, telah lama dikaitkan dengan potensi perbaikan kualitas tidur, khususnya dalam mengatasi insomnia. Hubungan ini didasarkan pada interaksi kompleks antara senyawa bioaktif dalam tanaman dan sistem saraf pusat, yang memengaruhi regulasi siklus tidur-bangun.

Kandungan linalool, sebuah monoterpenoid yang lazim ditemukan dalam minyak esensial tanaman tersebut, berperan sentral dalam efek sedatif. Linalool memodulasi aktivitas neurotransmiter seperti GABA (gamma-aminobutyric acid), sebuah neurotransmiter inhibitor utama di otak. Dengan meningkatkan aktivitas GABA, linalool mempromosikan relaksasi, mengurangi kecemasan, dan memfasilitasi transisi ke tidur.

Selain itu, aroma yang dihasilkan oleh tanaman ini diyakini memiliki efek menenangkan yang dapat meredakan ketegangan mental dan emosional, faktor-faktor yang seringkali berkontribusi terhadap insomnia. Inhalasi aroma tersebut dapat memicu respons relaksasi melalui aktivasi sistem saraf parasimpatis, menurunkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk tidur.

Meskipun mekanisme yang mendasari efek hipnotik masih memerlukan penelitian lebih lanjut, penggunaan tradisional rebusan daun atau aromaterapi dengan minyak esensial telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam membantu individu yang mengalami kesulitan tidur. Namun, penting untuk dicatat bahwa respons individu terhadap tanaman ini dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menggunakannya sebagai pengobatan insomnia, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Pendekatan holistik dalam mengatasi insomnia, yang mencakup praktik kebersihan tidur yang baik, manajemen stres, dan penggunaan terapi komplementer seperti tanaman ini, dapat memberikan hasil yang lebih efektif dan berkelanjutan dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan tidur semata.

Menurunkan Demam

Penggunaan ekstrak tanaman berbunga putih ini sebagai penurun demam memiliki akar dalam praktik pengobatan tradisional. Walaupun mekanisme aksi spesifiknya memerlukan penelitian ilmiah lebih lanjut, beberapa faktor diduga berkontribusi pada efek antipiretik (penurun panas) yang diamati.

Salah satu mekanisme yang mungkin adalah melalui modulasi respons inflamasi tubuh. Demam seringkali merupakan manifestasi dari respons inflamasi sistemik terhadap infeksi atau penyakit. Senyawa-senyawa dengan sifat anti-inflamasi, yang terdapat dalam tanaman ini, berpotensi membantu meredakan peradangan yang mendasari, sehingga secara tidak langsung menurunkan suhu tubuh.

Selain itu, beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tanaman tersebut mungkin memiliki efek antipiretik langsung dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu di hipotalamus otak. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat tubuh, dan senyawa-senyawa tertentu dapat berinteraksi dengan reseptor di hipotalamus untuk menurunkan titik setel suhu, sehingga mendorong tubuh untuk melepaskan panas dan mengurangi demam.

Penggunaan tradisional sering melibatkan pembuatan teh herbal dari bagian hijaunya, yang kemudian diminum untuk meredakan demam. Selain efek antipiretik potensial, teh hangat juga dapat membantu menghidrasi tubuh, yang penting selama demam untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas rebusan ini sebagai penurun demam mungkin bervariasi, dan tidak boleh menggantikan perawatan medis konvensional untuk demam tinggi atau berkepanjangan.

Keamanan dan efektivitas penggunaan tanaman ini untuk menurunkan demam pada populasi tertentu, seperti anak-anak dan wanita hamil, belum sepenuhnya ditetapkan. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menggunakannya sebagai pengobatan demam, terutama dalam kasus demam tinggi, berkepanjangan, atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan.

Tips Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Melati

Informasi berikut memberikan panduan praktis untuk memaksimalkan potensi kegunaan tanaman melati, khususnya bagian hijaunya, dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Tip 1: Identifikasi Varietas yang Tepat
Tidak semua jenis tanaman melati memiliki komposisi kimiawi yang sama. Pastikan varietas yang digunakan adalah Jasminum sambac atau varietas lain yang memiliki catatan penggunaan tradisional dan penelitian yang mendukung khasiatnya.

Tip 2: Perhatikan Kualitas dan Sumber Bahan
Gunakan daun dari tanaman yang tumbuh di lingkungan yang bersih, bebas dari pestisida dan polusi. Pilih daun yang segar dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau penyakit. Pertimbangkan untuk menanam sendiri atau membeli dari sumber yang terpercaya.

Tip 3: Gunakan Metode Ekstraksi yang Tepat
Metode ekstraksi memengaruhi konsentrasi dan profil senyawa aktif yang dihasilkan. Rebusan (infus) cocok untuk penggunaan rumahan, sementara ekstraksi dengan pelarut atau distilasi uap memerlukan peralatan khusus dan keahlian tertentu.

Tip 4: Perhatikan Dosis dan Frekuensi Penggunaan
Mulai dengan dosis rendah dan perhatikan respons tubuh. Penggunaan berlebihan tidak selalu meningkatkan manfaat dan dapat meningkatkan risiko efek samping. Gunakan secara berkala, bukan terus-menerus, kecuali dianjurkan oleh profesional kesehatan.

Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan tanaman melati akan lebih efektif jika didukung oleh gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan manajemen stres yang baik. Tanaman ini sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, pola hidup sehat.

Tip 6: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menggunakan secara teratur atau untuk kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter, herbalis, atau ahli kesehatan lainnya. Ini penting terutama jika memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, sedang mengonsumsi obat-obatan lain, atau sedang hamil atau menyusui.

Dengan mengikuti tips ini, potensi manfaat tanaman melati dapat dioptimalkan dengan tetap mengutamakan keamanan dan kehati-hatian. Informasi ini tidak menggantikan nasihat medis profesional.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus Terkait Ekstrak Daun Tanaman Melati

Penelitian mengenai potensi terapeutik bagian hijau tanaman Jasminum sambac masih terus berkembang. Beberapa studi pendahuluan dan laporan kasus memberikan indikasi mengenai manfaatnya, meskipun diperlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian klinis yang lebih ketat. Studi in vitro (di laboratorium) telah mengidentifikasi adanya senyawa bioaktif dengan sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba. Namun, hasil ini belum tentu dapat direplikasi secara konsisten pada manusia.

Salah satu studi yang dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology meneliti efek ekstrak air bagian hijau tanaman ini pada tikus yang diinduksi peradangan. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan signifikan pada penanda inflamasi tertentu, seperti TNF- dan IL-6. Studi lain, yang diterbitkan di International Journal of Cosmetic Science, menginvestigasi potensi penggunaan ekstrak tersebut dalam produk perawatan kulit. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan hidrasi dan elastisitas kulit setelah penggunaan topikal selama beberapa minggu. Namun, penting untuk dicatat bahwa kedua studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol yang memadai.

Selain studi ilmiah formal, terdapat pula laporan kasus dan testimoni anekdotal yang mengklaim manfaat bagian hijau tanaman Jasminum sambac untuk berbagai kondisi, seperti insomnia, kecemasan, dan masalah kulit ringan. Namun, laporan-laporan ini bersifat subjektif dan rentan terhadap bias, sehingga tidak dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang kuat. Terdapat pula perdebatan mengenai metode ekstraksi yang paling efektif untuk mempertahankan senyawa bioaktif yang bermanfaat. Beberapa peneliti berpendapat bahwa ekstraksi dengan pelarut organik lebih efektif daripada ekstraksi air, sementara yang lain menekankan pentingnya penggunaan metode ekstraksi yang ramah lingkungan.

Penting untuk mendekati bukti ilmiah dan laporan kasus terkait dengan sikap kritis dan berpikiran terbuka. Meskipun ada indikasi potensi manfaat, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan bagian hijau tanaman Jasminum sambac untuk tujuan terapeutik. Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sangat dianjurkan sebelum menggunakan ramuan ini sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan.