Temukan 7 Manfaat Daun Marenggo yang Bikin Penasaran!
Kamis, 4 September 2025 oleh journal
Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif pada tumbuhan marenggo diyakini memberikan beragam dampak positif bagi kesehatan. Potensi kegunaannya mencakup peningkatan daya tahan tubuh, perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas, serta membantu dalam pengelolaan kadar gula darah. Selain itu, beberapa penelitian mengindikasikan perannya dalam meredakan peradangan dan mempercepat penyembuhan luka.
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti awal menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan marenggo memiliki potensi yang menjanjikan sebagai suplemen kesehatan. Efek antioksidan dan anti-inflamasinya patut untuk dieksplorasi lebih dalam, terutama dalam konteks pencegahan penyakit kronis, ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Amelia menambahkan, Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan alkaloid yang terkandung di dalamnya diduga berperan penting dalam memberikan manfaat tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan atau tanpa pengawasan ahli dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Kandungan bioaktif dalam tanaman ini, terutama flavonoid dan alkaloid, diyakini berkontribusi pada efek positifnya. Flavonoid dikenal karena sifat antioksidannya yang membantu melawan radikal bebas, sementara alkaloid memiliki potensi anti-inflamasi. Beberapa penelitian juga mengindikasikan kemampuannya dalam membantu regulasi kadar gula darah. Penggunaan tradisional umumnya melibatkan perebusan daun untuk dikonsumsi sebagai teh herbal, namun dosis dan frekuensi konsumsi perlu diperhatikan. Sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi secara rutin untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Manfaat Daun Marenggo
Daun Marenggo menyimpan potensi khasiat yang signifikan bagi kesehatan. Berbagai penelitian menyoroti peran pentingnya dalam mendukung fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Antioksidan alami
- Meningkatkan imunitas
- Regulasi gula darah
- Perlindungan seluler
- Meredakan peradangan
- Mempercepat penyembuhan
- Menurunkan tekanan darah
Manfaat-manfaat tersebut bersumber dari kandungan senyawa bioaktif dalam daun marenggo. Sifat antioksidan membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel. Peningkatan imunitas berperan penting dalam melawan infeksi. Regulasi gula darah dapat membantu mencegah komplikasi diabetes. Secara keseluruhan, daun marenggo menawarkan potensi komprehensif dalam mendukung kesehatan tubuh secara alami, namun konsultasi dengan ahli medis tetap disarankan sebelum pemanfaatan rutin.
Antioksidan Alami
Kehadiran antioksidan alami menjadi salah satu pilar penting dalam potensi dampak positif daun marenggo terhadap kesehatan. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel
Radikal bebas dapat menyerang struktur seluler, termasuk DNA, protein, dan lipid. Antioksidan bekerja dengan mendonorkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya, dan mencegahnya merusak sel. Dengan demikian, konsumsi sumber antioksidan alami dapat membantu meminimalkan risiko kerusakan oksidatif.
- Pencegahan Penyakit Kronis
Stres oksidatif, yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif. Antioksidan membantu menjaga keseimbangan ini, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh juga rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan oksidatif, memungkinkan mereka berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.
- Senyawa Antioksidan Spesifik dalam Daun Marenggo
Daun marenggo mengandung berbagai senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol. Flavonoid, misalnya, dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan telah terbukti melindungi terhadap berbagai penyakit. Identifikasi dan kuantifikasi senyawa-senyawa ini penting untuk memahami potensi penuh perlindungan antioksidan yang ditawarkan daun ini.
- Perbandingan dengan Sumber Antioksidan Lain
Meskipun daun marenggo mengandung antioksidan, penting untuk mempertimbangkan kandungan dan bioavailabilitasnya dibandingkan dengan sumber antioksidan lain, seperti buah-buahan dan sayuran. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan efektivitasnya dalam memberikan perlindungan antioksidan yang signifikan.
Dengan demikian, kandungan antioksidan alami dalam daun marenggo memberikan kontribusi yang signifikan terhadap potensi manfaatnya bagi kesehatan. Perlindungan terhadap kerusakan sel, pencegahan penyakit kronis, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh adalah beberapa mekanisme utama yang mendasari efek positif ini. Namun, penting untuk diingat bahwa efek ini perlu dikonfirmasi melalui penelitian ilmiah yang lebih mendalam, dan konsumsi harus dilakukan secara bertanggung jawab dan di bawah pengawasan profesional kesehatan.
Meningkatkan Imunitas
Kemampuan sistem imun dalam melindungi tubuh dari serangan patogen merupakan fondasi kesehatan yang optimal. Terdapat indikasi bahwa konsumsi ekstrak tumbuhan tertentu dapat memodulasi respons imun, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
- Stimulasi Produksi Sel Imun
Beberapa senyawa dalam ekstrak tumbuhan dilaporkan dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit dan makrofag. Peningkatan jumlah sel-sel ini secara langsung meningkatkan kemampuan tubuh dalam mendeteksi dan menghancurkan patogen. Misalnya, peningkatan produksi limfosit T sitotoksik dapat memperkuat respons imun terhadap infeksi virus.
- Modulasi Aktivitas Sel Imun
Selain meningkatkan jumlah, senyawa bioaktif juga dapat memodulasi aktivitas sel imun. Hal ini mencakup peningkatan kemampuan sel imun dalam memfagositosis (menelan dan menghancurkan) patogen, serta meningkatkan produksi sitokin, molekul sinyal yang penting dalam koordinasi respons imun. Contohnya, aktivasi makrofag dapat meningkatkan kemampuannya dalam membersihkan bakteri dan debris seluler.
- Efek Anti-Inflamasi
Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun. Beberapa komponen dalam ekstrak tumbuhan memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dan memungkinkan sistem imun berfungsi lebih efektif. Pengurangan peradangan pada saluran pernapasan, misalnya, dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi saluran pernapasan.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Oksidatif
Radikal bebas dapat merusak sel-sel imun dan mengganggu fungsinya. Antioksidan yang terkandung dalam ekstrak tumbuhan dapat melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, memastikan mereka tetap berfungsi optimal. Perlindungan terhadap kerusakan oksidatif pada sel-sel limfoid dapat mempertahankan kemampuan tubuh dalam menghasilkan antibodi.
- Peningkatan Kekebalan Mukosa
Mukosa, seperti lapisan saluran pernapasan dan pencernaan, merupakan garis pertahanan pertama terhadap patogen. Beberapa ekstrak tumbuhan dapat meningkatkan kekebalan mukosa, meningkatkan produksi antibodi IgA dan memperkuat perlindungan terhadap infeksi. Peningkatan kekebalan mukosa usus, misalnya, dapat mengurangi risiko infeksi saluran pencernaan.
- Dukungan Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus memainkan peran penting dalam modulasi sistem imun. Beberapa senyawa dalam ekstrak tumbuhan dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi imun. Peningkatan keragaman mikrobiota usus, misalnya, dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek yang memiliki efek imunomodulator.
Dengan demikian, dukungan terhadap sistem imun melalui konsumsi ekstrak tumbuhan tertentu dapat berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit. Stimulasi produksi sel imun, modulasi aktivitas sel imun, efek anti-inflamasi, perlindungan terhadap kerusakan oksidatif, peningkatan kekebalan mukosa, dan dukungan mikrobiota usus merupakan beberapa mekanisme utama yang mendasari efek positif ini. Namun, penting untuk diingat bahwa respons imun bersifat kompleks dan multifaktorial, sehingga intervensi nutrisi perlu dilakukan secara holistik dan di bawah pengawasan profesional kesehatan.
Regulasi Gula Darah
Pengendalian kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik. Potensi intervensi alami yang mendukung proses ini menjadi fokus perhatian, terutama dalam konteks pengelolaan risiko terkait resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Senyawa bioaktif tertentu dapat meningkatkan respons sel terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk memasukkan glukosa dari darah ke dalam sel. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel menggunakan glukosa secara lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah. Sebagai contoh, studi praklinis menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan tertentu dapat meningkatkan ekspresi reseptor insulin pada sel-sel otot, yang berpotensi meningkatkan penyerapan glukosa.
- Inhibisi Enzim Pencernaan Karbohidrat
Beberapa senyawa dapat menghambat aktivitas enzim seperti alfa-amilase dan alfa-glukosidase, yang berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Dengan menghambat enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah dapat diperlambat, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Analog dengan mekanisme kerja obat diabetes tertentu, intervensi alami ini dapat membantu menjaga stabilitas kadar glukosa.
- Stimulasi Sekresi Insulin
Meskipun membutuhkan penelitian lebih lanjut, terdapat indikasi bahwa senyawa tertentu dapat merangsang sel beta pankreas untuk memproduksi dan melepaskan insulin. Peningkatan sekresi insulin dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel. Namun, perlu diperhatikan bahwa stimulasi sekresi insulin yang berlebihan dapat berpotensi menyebabkan hipoglikemia.
- Efek Antioksidan dan Anti-Inflamasi
Stres oksidatif dan peradangan kronis dapat mengganggu fungsi insulin dan memperburuk resistensi insulin. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dapat membantu melindungi sel-sel pankreas dari kerusakan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Pengurangan stres oksidatif dan peradangan juga dapat meningkatkan fungsi endotel pembuluh darah, yang berperan penting dalam transportasi glukosa.
Integrasi pendekatan holistik yang mencakup pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan potensi intervensi alami yang mendukung regulasi gula darah dapat memberikan manfaat sinergis dalam pengelolaan kesehatan metabolik. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi individu.
Perlindungan Seluler
Integritas sel merupakan fondasi utama kesehatan jaringan dan organ. Kerusakan sel, yang diinduksi oleh berbagai faktor seperti radikal bebas, paparan toksin, dan proses inflamasi kronis, dapat memicu disfungsi organ, penuaan dini, dan perkembangan penyakit degeneratif. Tumbuhan marenggo memiliki potensi untuk memberikan perlindungan terhadap sel-sel tubuh melalui berbagai mekanisme bioaktif.
Senyawa antioksidan yang terkandung dalam tumbuhan tersebut berperan penting dalam menetralkan radikal bebas. Radikal bebas, sebagai produk sampingan metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat merusak struktur lipid, protein, dan DNA dalam sel. Antioksidan bekerja dengan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak komponen seluler. Dengan demikian, kehadiran antioksidan dapat membantu meminimalkan stres oksidatif dan melindungi sel dari kerusakan.
Selain itu, beberapa komponen dalam tumbuhan marenggo diyakini memiliki sifat anti-inflamasi. Inflamasi kronis dapat memicu kerusakan sel melalui aktivasi jalur-jalur inflamasi yang merusak. Senyawa anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan, sehingga mengurangi paparan sel terhadap mediator inflamasi yang merusak. Perlindungan terhadap kerusakan akibat inflamasi sangat penting dalam menjaga fungsi seluler dan mencegah perkembangan penyakit kronis.
Lebih lanjut, terdapat indikasi bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat memodulasi mekanisme perbaikan seluler. Ketika sel mengalami kerusakan, mekanisme perbaikan seluler diaktifkan untuk memperbaiki kerusakan dan memulihkan fungsi seluler. Beberapa senyawa dapat mendukung proses perbaikan ini, memastikan bahwa sel-sel yang rusak dapat diperbaiki secara efektif. Dengan demikian, perlindungan seluler yang diberikan oleh tumbuhan marenggo tidak hanya terbatas pada pencegahan kerusakan, tetapi juga mencakup dukungan terhadap proses perbaikan seluler yang esensial.
Perlu ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek perlindungan seluler tersebut, serta untuk memahami mekanisme kerjanya secara lebih mendalam. Namun, bukti awal menunjukkan bahwa tumbuhan marenggo memiliki potensi yang menjanjikan sebagai sumber senyawa pelindung seluler alami.
Meredakan Peradangan
Kondisi inflamasi kronis berperan signifikan dalam perkembangan berbagai penyakit, mulai dari gangguan kardiovaskular hingga penyakit autoimun. Penanganan inflamasi menjadi krusial dalam upaya preventif maupun terapeutik. Tumbuhan marenggo berpotensi memberikan kontribusi dalam meredakan peradangan melalui kandungan senyawa bioaktifnya. Beberapa studi mengindikasikan keberadaan komponen yang mampu memodulasi jalur-jalur inflamasi dalam tubuh. Senyawa-senyawa ini dapat menghambat produksi mediator pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan dalam memicu dan memperparah respons inflamasi. Dengan menekan produksi mediator ini, intensitas peradangan dapat diredam. Selain itu, beberapa senyawa juga menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen, yang membantu menetralkan radikal bebas yang seringkali berkontribusi pada peradangan. Efek sinergis antara inhibisi mediator pro-inflamasi dan peningkatan aktivitas antioksidan dapat menghasilkan efek anti-inflamasi yang signifikan. Meskipun mekanisme spesifik dan efektivitas klinisnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi tumbuhan ini dalam mengurangi peradangan menjadikannya subjek penelitian yang menjanjikan dalam konteks pengembangan strategi penanganan inflamasi berbasis bahan alam.
Mempercepat Penyembuhan
Potensi dalam mempercepat proses pemulihan luka merupakan salah satu aspek penting yang dikaitkan dengan pemanfaatan tumbuhan marenggo. Kemampuan ini menjadi perhatian karena implikasinya dalam penanganan luka ringan hingga kondisi penyembuhan yang lebih kompleks.
- Stimulasi Proliferasi Sel
Senyawa tertentu dalam tumbuhan marenggo diyakini dapat merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel-sel yang berperan dalam proses penyembuhan luka, seperti fibroblas dan keratinosit. Peningkatan proliferasi sel-sel ini dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dan penutupan luka. Contohnya, fibroblas bertanggung jawab dalam menghasilkan kolagen, protein penting dalam pembentukan jaringan ikat yang menyokong struktur luka.
- Peningkatan Angiogenesis
Angiogenesis, atau pembentukan pembuluh darah baru, merupakan proses vital dalam penyembuhan luka. Pembuluh darah baru menyediakan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Beberapa senyawa dalam tumbuhan ini dilaporkan dapat memicu angiogenesis, sehingga mempercepat suplai nutrisi dan oksigen ke area luka. Pembentukan pembuluh darah baru juga membantu membersihkan sisa-sisa seluler dan produk sampingan inflamasi dari area luka.
- Efek Anti-Inflamasi Lokal
Peradangan merupakan bagian normal dari proses penyembuhan luka, tetapi peradangan yang berlebihan dapat menghambat penyembuhan. Tumbuhan marenggo memiliki potensi untuk meredakan peradangan di area luka, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan. Pengurangan peradangan dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, serta mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
- Aktivitas Antimikroba
Infeksi dapat memperlambat penyembuhan luka dan bahkan menyebabkan komplikasi serius. Beberapa senyawa dalam tumbuhan marenggo menunjukkan aktivitas antimikroba, yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka. Aktivitas antimikroba dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
Kombinasi efek stimulasi proliferasi sel, peningkatan angiogenesis, efek anti-inflamasi lokal, dan aktivitas antimikroba menjadikan tumbuhan marenggo berpotensi dalam mempercepat penyembuhan luka. Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini dalam penyembuhan luka perlu dikonfirmasi melalui penelitian klinis yang lebih komprehensif.
Menurunkan Tekanan Darah
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Upaya untuk menurunkan tekanan darah seringkali melibatkan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi ekstrak dari tanaman marenggo dalam membantu mengelola tekanan darah. Mekanisme yang mungkin terlibat mencakup beberapa aspek fisiologis.
Pertama, kandungan kalium yang terdapat dalam tumbuhan ini dapat berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Rasio kalium dan natrium yang seimbang penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium membantu mengeluarkan natrium berlebih melalui urin, sehingga mengurangi volume cairan dalam darah dan menurunkan tekanan pada dinding arteri.
Kedua, senyawa-senyawa tertentu yang terdapat dalam tumbuhan ini, seperti flavonoid dan polifenol, dapat meningkatkan produksi oksida nitrat (NO) dalam tubuh. Oksida nitrat merupakan vasodilator kuat, yang berarti melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah mengurangi resistensi perifer, sehingga darah dapat mengalir lebih mudah dan tekanan darah menurun.
Ketiga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat memiliki efek diuretik ringan. Diuretik membantu mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh, yang juga dapat mengurangi volume darah dan menurunkan tekanan darah. Namun, efek diuretiknya perlu dievaluasi lebih lanjut untuk memastikan tidak menyebabkan dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit.
Meskipun mekanisme-mekanisme ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian tentang efek hipotensif tumbuhan ini masih terbatas dan sebagian besar bersifat praklinis (dilakukan pada hewan atau sel). Diperlukan uji klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik pada manusia untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini sebagai agen penurun tekanan darah. Individu dengan hipertensi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk herbal apa pun, termasuk yang berasal dari tanaman ini, untuk memastikan tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain atau memperburuk kondisi kesehatan yang ada.
Tips Pemanfaatan Optimal Tumbuhan Marenggo
Untuk memaksimalkan potensi manfaat tumbuhan marenggo, beberapa panduan perlu diperhatikan agar penggunaannya tepat dan aman.
Tip 1: Konsultasi dengan Ahli Kesehatan
Sebelum mengonsumsi secara rutin, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat disarankan. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kontraindikasi dengan kondisi kesehatan yang ada atau interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Dokter dapat memberikan dosis yang tepat dan memantau efek samping yang mungkin timbul.
Tip 2: Perhatikan Kualitas dan Sumber Tumbuhan
Pastikan tumbuhan yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi pestisida atau logam berat. Pemilihan tumbuhan yang berkualitas akan meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan. Jika memungkinkan, tanam sendiri atau beli dari petani lokal yang menerapkan praktik pertanian organik.
Tip 3: Perhatikan Cara Pengolahan
Cara pengolahan dapat mempengaruhi kandungan senyawa aktif dalam tumbuhan. Perebusan merupakan metode umum, namun hindari merebus terlalu lama karena dapat merusak senyawa yang sensitif terhadap panas. Alternatif lain adalah mengonsumsi dalam bentuk ekstrak yang telah distandardisasi, yang memastikan dosis senyawa aktif yang konsisten.
Tip 4: Monitor Efek yang Dirasakan
Setelah mulai mengonsumsi, perhatikan efek yang dirasakan pada tubuh. Jika timbul efek samping yang tidak biasa, seperti reaksi alergi atau gangguan pencernaan, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter. Setiap individu dapat memberikan respons yang berbeda terhadap tumbuhan ini, sehingga penting untuk memantau reaksi tubuh secara seksama.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat tumbuhan marenggo dapat dioptimalkan, sambil meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan ahli kesehatan tetap menjadi langkah penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi terhadap efek biologis ekstrak daun marenggo telah menjadi subjek berbagai penelitian, mulai dari studi in vitro hingga uji coba pada hewan model. Sejumlah investigasi awal menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Namun, interpretasi hasil memerlukan kehati-hatian, mengingat sebagian besar bukti berasal dari studi praklinis.
Metodologi penelitian yang digunakan bervariasi, mencakup analisis kandungan senyawa bioaktif, uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan FRAP, serta evaluasi efek anti-inflamasi melalui pengukuran mediator inflamasi pada sel atau jaringan. Temuan studi ini mengindikasikan adanya potensi, tetapi validitasnya perlu dikonfirmasi melalui uji klinis terkontrol pada manusia.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai dosis optimal dan metode ekstraksi yang paling efektif untuk memperoleh manfaat maksimal. Beberapa peneliti menekankan pentingnya standardisasi ekstrak untuk memastikan konsistensi kandungan senyawa aktif, sementara yang lain berpendapat bahwa kombinasi senyawa alami dalam tumbuhan utuh dapat memberikan efek sinergis yang lebih baik.
Masyarakat didorong untuk menanggapi bukti yang ada secara kritis dan mempertimbangkan keterbatasan studi yang ada. Keputusan terkait penggunaan produk herbal sebaiknya didasarkan pada informasi yang komprehensif dan konsultasi dengan profesional kesehatan, bukan hanya pada klaim yang belum terbukti secara ilmiah.