Intip 7 Manfaat Daun Lobak, yang Jarang Diketahui
Rabu, 6 Agustus 2025 oleh journal
Bagian hijau tanaman lobak ini menawarkan sejumlah keuntungan bagi kesehatan. Kandungan nutrisi yang beragam, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, berkontribusi pada potensi peningkatan daya tahan tubuh. Konsumsi secara teratur diyakini dapat mendukung fungsi pencernaan dan menjaga kesehatan kulit. Selain itu, senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat.
"Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, data awal menunjukkan bahwa konsumsi bagian tanaman lobak yang berwarna hijau ini berpotensi memberikan efek positif bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya yang kaya menjadikannya tambahan yang menarik untuk diet seimbang."
- Dr. Anindita Putri, Spesialis Gizi Klinik
Pendapat ini didukung oleh penelitian yang menyoroti senyawa aktif di dalam bagian hijau lobak, serta bagaimana senyawa tersebut berkontribusi pada kesehatan tubuh.
Bagian tanaman ini mengandung glukosinolat, yang dipecah menjadi isothiocyanate saat dikonsumsi. Isothiocyanate memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi peradangan. Selain itu, kandungan vitamin C yang tinggi berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Disarankan untuk mengonsumsi bagian hijau lobak ini sebagai bagian dari diet seimbang, baik dalam keadaan mentah (misalnya sebagai salad) maupun dimasak (misalnya ditumis atau direbus). Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian orang. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Manfaat Daun Lobak
Daun lobak, meskipun sering terabaikan, menyimpan beragam manfaat kesehatan. Kandungan nutrisinya yang kaya menawarkan potensi signifikan untuk mendukung berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Melancarkan pencernaan
- Menjaga kesehatan kulit
- Sifat anti-inflamasi
- Sumber antioksidan
- Mendukung fungsi hati
- Menurunkan tekanan darah
Manfaat-manfaat ini berasal dari kombinasi unik vitamin (A, C, K), mineral (kalsium, kalium, zat besi), dan senyawa aktif seperti glukosinolat. Misalnya, kandungan vitamin C yang tinggi berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sementara serat membantu melancarkan pencernaan. Konsumsi daun lobak sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan, meskipun perlu diingat bahwa respons individu dapat bervariasi.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang optimal merupakan fondasi penting bagi kesehatan secara menyeluruh. Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang memadai. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk bagian hijau dari tanaman lobak, dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan sistem imun.
- Kandungan Vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang berperan penting dalam produksi sel darah putih, komponen kunci sistem kekebalan tubuh. Asupan vitamin C yang cukup membantu meningkatkan kemampuan sel-sel imun untuk melawan patogen. Daun lobak merupakan sumber vitamin C yang baik, sehingga konsumsinya dapat mendukung fungsi imun yang optimal.
- Kehadiran Antioksidan Lain
Selain vitamin C, daun lobak mengandung antioksidan lain seperti beta-karoten dan flavonoid. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh secara keseluruhan.
- Peran Glukosinolat
Glukosinolat, senyawa yang ditemukan dalam sayuran cruciferous termasuk daun lobak, memiliki efek imunomodulator. Senyawa ini dapat meningkatkan aktivitas sel-sel imun tertentu, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Proses metabolisme glukosinolat menghasilkan senyawa aktif yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker, yang juga dapat berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh.
- Kontribusi Mineral
Daun lobak mengandung mineral penting seperti zat besi dan seng, yang berperan penting dalam fungsi imun. Zat besi diperlukan untuk produksi sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk sel-sel imun. Seng penting untuk perkembangan dan fungsi sel-sel imun, serta membantu melindungi sel-sel dari kerusakan.
- Efek Prebiotik
Kandungan serat dalam daun lobak dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus. Keseimbangan bakteri baik dalam usus sangat penting untuk kesehatan imun, karena sebagian besar sel-sel imun berada di saluran pencernaan. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, daun lobak dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Kandungan nutrisi yang beragam dalam bagian hijau tanaman lobak ini, mulai dari vitamin dan mineral hingga antioksidan dan glukosinolat, bekerja secara sinergis untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan memasukkan sayuran ini ke dalam diet seimbang, individu dapat mendukung sistem imun mereka dan mengurangi risiko terkena infeksi dan penyakit.
Melancarkan pencernaan
Bagian hijau dari tanaman lobak memiliki peran signifikan dalam mendukung kelancaran proses pencernaan. Efek positif ini terutama disebabkan oleh kandungan serat yang cukup tinggi di dalamnya. Serat, yang merupakan karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Kehadiran serat dalam asupan makanan memiliki beberapa manfaat utama bagi pencernaan:
- Meningkatkan Volume Tinja: Serat menyerap air di dalam usus, meningkatkan volume tinja. Hal ini merangsang gerakan peristaltik usus, yaitu kontraksi otot-otot usus yang mendorong makanan dan limbah melalui saluran pencernaan. Peningkatan volume tinja juga membantu mencegah konstipasi.
- Memperlunak Tinja: Serat yang larut dalam air membentuk gel di dalam usus, yang membantu memperlunak tinja. Tinja yang lebih lunak lebih mudah dikeluarkan, mengurangi risiko sembelit dan wasir.
- Mendukung Pertumbuhan Bakteri Baik: Serat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di dalam usus. Bakteri baik ini membantu mencerna makanan, menghasilkan vitamin, dan melindungi usus dari bakteri jahat. Keseimbangan bakteri baik dalam usus sangat penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
- Mengatur Kadar Gula Darah: Serat memperlambat penyerapan gula dari makanan ke dalam darah, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena diabetes.
- Menurunkan Kadar Kolesterol: Beberapa jenis serat dapat mengikat kolesterol di dalam usus, mencegahnya diserap ke dalam darah. Hal ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Dengan demikian, konsumsi bagian tanaman yang berwarna hijau ini, sebagai sumber serat alami, dapat membantu melancarkan pencernaan, mencegah konstipasi, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, mengatur kadar gula darah, dan bahkan menurunkan kadar kolesterol. Integrasi sayuran ini ke dalam pola makan yang seimbang dapat berkontribusi positif terhadap kesehatan sistem pencernaan.
Menjaga kesehatan kulit
Bagian tanaman lobak yang berwarna hijau berkontribusi terhadap kesehatan kulit melalui beberapa mekanisme kunci. Kandungan vitamin dan mineralnya, terutama vitamin C dan vitamin A, berperan penting dalam menjaga integritas dan fungsi kulit. Vitamin C, sebagai antioksidan kuat, membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya. Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit, sehingga menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan hilangnya kekenyalan. Vitamin C juga penting untuk sintesis kolagen, proses pembentukan kolagen baru yang membantu menjaga kulit tetap kencang dan awet muda. Vitamin A, di sisi lain, berperan dalam regenerasi sel kulit dan membantu menjaga kelembapan kulit. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, bersisik, dan rentan terhadap infeksi. Selain vitamin, kandungan air yang tinggi dalam bagian hijau tanaman ini membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Hidrasi yang cukup penting untuk menjaga kulit tetap lembut, kenyal, dan bercahaya. Beberapa senyawa fitokimia yang terdapat di dalamnya juga memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit akibat jerawat, eksim, atau kondisi kulit lainnya. Dengan demikian, konsumsi bagian hijau tanaman ini secara teratur dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.
Sifat anti-inflamasi
Keberadaan senyawa dengan sifat anti-inflamasi dalam komponen hijau tanaman lobak memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam berbagai penyakit degeneratif, sehingga kemampuan untuk meredakan peradangan menjadi sangat berharga.
- Peran Glukosinolat dan Produk Degradasi
Glukosinolat, yang banyak ditemukan dalam sayuran cruciferous seperti lobak, dipecah menjadi isothiocyanate dan senyawa lain saat dikonsumsi. Isothiocyanate memiliki sifat anti-inflamasi yang terbukti, bekerja dengan menghambat jalur inflamasi tertentu di dalam tubuh. Contohnya, senyawa ini dapat menekan produksi sitokin pro-inflamasi, molekul sinyal yang memicu dan memperburuk peradangan. Implikasinya adalah potensi pengurangan risiko penyakit yang terkait dengan peradangan kronis.
- Kontribusi Vitamin dan Antioksidan
Vitamin C dan antioksidan lain yang terkandung dalam bagian hijau tanaman ini, seperti flavonoid, turut berperan dalam meredakan peradangan. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel dan peradangan. Vitamin C juga mendukung fungsi sistem imun, yang dapat membantu mencegah peradangan yang disebabkan oleh infeksi. Implikasinya adalah perlindungan seluler dan dukungan terhadap respon imun yang seimbang.
- Pengaruh terhadap Enzim COX
Beberapa senyawa dalam komponen hijau tanaman lobak menunjukkan kemampuan untuk menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang berperan penting dalam produksi prostaglandin, mediator inflamasi. Penghambatan enzim COX mirip dengan cara kerja beberapa obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), meskipun dengan potensi efek samping yang lebih rendah. Implikasinya adalah potensi pengurangan nyeri dan peradangan tanpa efek samping yang merugikan.
- Dukungan terhadap Mikrobioma Usus
Kandungan serat dalam sayuran ini dapat mendukung kesehatan mikrobioma usus, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di dalam saluran pencernaan. Mikrobioma usus yang sehat dapat membantu mengurangi peradangan sistemik dengan memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA), seperti butirat, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Implikasinya adalah peningkatan kesehatan usus dan pengurangan peradangan di seluruh tubuh.
Sifat anti-inflamasi yang dimiliki oleh komponen hijau tanaman lobak ini, yang berasal dari kombinasi unik senyawa aktif, berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya secara keseluruhan. Kemampuan untuk meredakan peradangan merupakan kunci untuk mencegah dan mengelola berbagai penyakit kronis, menjadikan konsumsi sayuran ini sebagai bagian yang berharga dari diet sehat.
Sumber antioksidan
Kandungan antioksidan pada bagian hijau tanaman lobak merupakan faktor krusial yang mendasari potensi manfaat kesehatannya. Antioksidan berperan penting dalam menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis. Kehadiran antioksidan menjadikan bagian tanaman ini sebagai elemen penting dalam diet yang berfokus pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.
- Vitamin C sebagai Penjaga Seluler
Vitamin C, antioksidan larut air yang melimpah dalam bagian hijau tanaman ini, bekerja dengan menyumbangkan elektron untuk menstabilkan radikal bebas di lingkungan intraseluler dan ekstraseluler. Proses ini mencegah kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan lipid, yang dapat menyebabkan peradangan, penuaan dini, dan peningkatan risiko kanker. Konsumsi rutin berkontribusi pada perlindungan seluler berkelanjutan terhadap stres oksidatif.
- Flavonoid: Pelindung Multi-Target
Flavonoid, kelompok antioksidan yang beragam, menunjukkan aktivitas perlindungan terhadap berbagai sistem tubuh. Senyawa ini dapat memodulasi jalur sinyal seluler, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah. Contoh flavonoid yang mungkin hadir termasuk quercetin dan kaempferol, yang dikenal karena sifat anti-inflamasi dan anti-kankernya. Kehadiran flavonoid meningkatkan spektrum perlindungan antioksidan yang ditawarkan.
- Karotenoid: Prekursor Vitamin A dan Lebih
Karotenoid, seperti beta-karoten, tidak hanya berfungsi sebagai prekursor vitamin A, tetapi juga bertindak sebagai antioksidan dengan menangkap radikal peroksil dan singlet oksigen. Vitamin A penting untuk kesehatan penglihatan, fungsi imun, dan pertumbuhan sel. Aktivitas antioksidan langsung karotenoid memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap kerusakan oksidatif.
- Glukosinolat dan Produk Degradasi: Pertahanan Ganda
Glukosinolat, senyawa khas dalam sayuran cruciferous, menghasilkan isothiocyanate saat dipecah. Isothiocyanate memiliki sifat antioksidan dan detoksifikasi. Senyawa ini dapat menginduksi enzim detoksifikasi fase II, yang membantu menghilangkan karsinogen dan racun lain dari tubuh. Mekanisme pertahanan ganda ini berkontribusi pada perlindungan jangka panjang terhadap kerusakan seluler.
- Sinergi Antioksidan: Efek yang Ditingkatkan
Kehadiran berbagai antioksidan dalam bagian hijau tanaman ini menciptakan efek sinergis, di mana kombinasi antioksidan lebih efektif daripada masing-masing antioksidan yang bekerja sendiri. Sinergi ini memungkinkan jangkauan perlindungan yang lebih luas dan efisien terhadap berbagai jenis radikal bebas dan jalur oksidatif. Kombinasi sinergis meningkatkan potensi perlindungan yang ditawarkan.
Kombinasi beragam antioksidan ini, bekerja secara individual dan sinergis, menjadikan bagian tanaman lobak yang berwarna hijau ini sebagai sumber yang berharga untuk melawan stres oksidatif dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Integrasi sayuran ini ke dalam diet seimbang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencegahan penyakit kronis dan pemeliharaan fungsi seluler yang optimal.
Mendukung fungsi hati
Kesehatan hati memegang peranan sentral dalam menjaga keseimbangan metabolisme dan detoksifikasi tubuh. Organ vital ini bertanggung jawab untuk memproses nutrisi, menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak, serta menyaring racun dari aliran darah. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk bagian hijau dari tanaman lobak, dapat memberikan dukungan signifikan terhadap fungsi hati yang optimal.
- Glukosinolat dan Detoksifikasi Fase II
Bagian hijau tanaman lobak mengandung glukosinolat, senyawa yang saat dipecah menghasilkan isothiocyanate. Isothiocyanate memicu enzim detoksifikasi fase II di hati, yang berperan dalam mengubah racun menjadi bentuk yang lebih mudah larut dalam air dan dapat diekskresikan dari tubuh. Proses ini membantu meringankan beban kerja hati dan melindungi sel-sel hati dari kerusakan.
- Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan Sel Hati
Kandungan antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat radikal bebas. Stres oksidatif dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati, yang pada akhirnya dapat mengarah pada penyakit hati kronis. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan mendukung regenerasi sel hati yang sehat.
- Dukungan Produksi Empedu
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam sayuran cruciferous, termasuk lobak, dapat meningkatkan produksi empedu. Empedu penting untuk pencernaan lemak dan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak. Peningkatan produksi empedu dapat membantu meningkatkan fungsi pencernaan dan mencegah penumpukan lemak di hati (steatosis hati).
- Pengurangan Beban Kerja Hati Melalui Serat
Kandungan serat dalam bagian hijau tanaman ini membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi. Hal ini mengurangi beban kerja hati, karena hati tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memproses limbah dan racun yang menumpuk di usus. Serat juga membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit hati berlemak.
- Pencegahan Peradangan Hati
Sifat anti-inflamasi dari senyawa yang terkandung dalam bagian tanaman ini dapat membantu mencegah peradangan hati, yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, alkohol, atau penyakit autoimun. Dengan mengurangi peradangan, sayuran ini membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan dan mendukung fungsi hati yang sehat.
- Potensi Regenerasi Sel Hati
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam bagian tanaman lobak dapat merangsang regenerasi sel hati. Jika terbukti pada manusia, hal ini dapat memiliki implikasi yang signifikan untuk pengobatan penyakit hati kronis dan pemulihan fungsi hati setelah kerusakan.
Secara keseluruhan, integrasi bagian hijau tanaman lobak ke dalam diet seimbang dapat memberikan dukungan komprehensif terhadap fungsi hati. Kombinasi detoksifikasi, perlindungan antioksidan, dukungan produksi empedu, pengurangan beban kerja hati, pencegahan peradangan, dan potensi regenerasi sel menjadikannya pilihan yang berharga untuk menjaga kesehatan hati dan mencegah penyakit hati.
Menurunkan tekanan darah
Konsumsi bagian hijau tanaman lobak berpotensi memberikan kontribusi dalam menjaga tekanan darah pada rentang normal. Efek ini diduga terkait dengan beberapa faktor yang saling berkaitan, termasuk kandungan kalium, nitrat, dan senyawa antioksidan di dalamnya. Kalium merupakan mineral penting yang berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Natrium, yang umumnya ditemukan dalam garam, dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. Kalium membantu mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin, sehingga membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, bagian tanaman ini mengandung nitrat, yang diubah menjadi nitrit di dalam tubuh. Nitrit kemudian diubah menjadi oksida nitrat, molekul yang membantu melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah ini (vasodilatasi) memungkinkan darah mengalir lebih mudah, sehingga menurunkan tekanan darah. Terakhir, senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya, seperti vitamin C dan flavonoid, membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan pada pembuluh darah dapat menyebabkan peradangan dan pengerasan arteri (aterosklerosis), yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan melindungi pembuluh darah, antioksidan membantu menjaga elastisitas dan fungsi pembuluh darah yang optimal, sehingga berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Integrasi bagian hijau tanaman ini ke dalam diet seimbang, bersama dengan gaya hidup sehat, dapat mendukung upaya menjaga tekanan darah yang sehat.
Tips
Memaksimalkan potensi sayuran hijau ini membutuhkan pemahaman tentang cara memilih, menyimpan, dan mengolahnya dengan benar. Berikut adalah panduan praktis untuk mengoptimalkan manfaat yang ditawarkan.
Tip 1: Pilih yang Segar dan Berwarna Cerah
Saat memilih, perhatikan daun yang berwarna hijau cerah dan tampak segar. Hindari daun yang layu, menguning, atau memiliki bintik-bintik cokelat. Tekstur daun sebaiknya renyah dan tidak lembek. Kesegaran merupakan indikator utama kandungan nutrisi yang optimal.
Tip 2: Simpan dengan Benar untuk Mempertahankan Kesegaran
Setelah dibeli, bungkus daun dengan kertas tisu lembab dan simpan dalam wadah kedap udara di dalam lemari es. Cara ini membantu mempertahankan kelembapan dan mencegah daun menjadi layu. Sebaiknya konsumsi dalam waktu 2-3 hari untuk mendapatkan manfaat nutrisi yang maksimal.
Tip 3: Olah dengan Metode yang Tepat
Memasak terlalu lama dapat menghilangkan sebagian nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jika direbus, gunakan sedikit air dan masak dalam waktu singkat. Menumis atau mengukus adalah pilihan yang lebih baik untuk mempertahankan nutrisi. Konsumsi mentah sebagai bagian dari salad juga merupakan pilihan yang baik.
Tip 4: Variasikan dalam Menu Harian
Jangan terpaku pada satu cara pengolahan. Tambahkan ke dalam sup, tumisan, salad, atau jus. Variasi akan memastikan asupan nutrisi yang seimbang dan mencegah kebosanan. Kombinasikan dengan sumber protein dan karbohidrat kompleks untuk hidangan yang lengkap dan bergizi.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan asupan nutrisi dan mendapatkan manfaat maksimal dari konsumsi sayuran hijau ini. Penerapan metode pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan yang tepat akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Beberapa penelitian awal menyoroti potensi efek positif konsumsi bagian hijau tanaman lobak. Studi in vitro menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak daun, mengindikasikan potensi perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Namun, studi ini terbatas pada lingkungan laboratorium dan belum sepenuhnya direplikasi pada model manusia.
Sebuah studi observasional kecil melibatkan sekelompok individu dengan kadar kolesterol tinggi. Hasilnya menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) setelah mengonsumsi suplemen yang mengandung ekstrak bagian hijau lobak selama beberapa minggu. Meskipun menjanjikan, studi ini memiliki ukuran sampel kecil dan tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan definitif tentang hubungan sebab-akibat.
Terdapat pula laporan kasus anekdot yang menggambarkan peningkatan fungsi pencernaan dan pengurangan peradangan pada individu yang secara teratur mengonsumsi bagian hijau tanaman lobak. Laporan ini, meskipun menarik, tidak memiliki rigor ilmiah dan tidak dapat dianggap sebagai bukti konklusif. Perlu dicatat bahwa respons individu terhadap konsumsi sayuran ini dapat bervariasi tergantung pada faktor genetik, gaya hidup, dan kondisi kesehatan yang mendasari.
Mengingat keterbatasan bukti ilmiah yang ada, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami potensi efek kesehatan konsumsi bagian hijau tanaman lobak. Studi klinis terkontrol dengan ukuran sampel yang lebih besar dan metodologi yang ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat yang dilaporkan dan menentukan dosis optimal serta potensi efek sampingnya. Interpretasi bukti yang ada harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh menggantikan nasihat medis profesional.