Temukan 7 Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui yang Wajib Kamu Intip

Jumat, 20 Juni 2025 oleh journal

Konsumsi daun kelor oleh ibu yang sedang dalam masa laktasi diyakini memberikan sejumlah efek positif. Kandungan nutrisi pada tanaman ini, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, dianggap dapat mendukung produksi air susu ibu (ASI) dan meningkatkan kualitas nutrisinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor berpotensi membantu meningkatkan berat badan bayi dan memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi ibu dan bayi.

"Daun kelor memang menjanjikan sebagai suplemen pendukung laktasi. Kandungan nutrisinya yang kaya dapat memberikan manfaat tambahan bagi ibu menyusui dan bayinya. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pola makan sehat dan konsultasi dengan dokter tetap diperlukan sebelum mengonsumsinya secara rutin," ujar Dr. Amelia Putri, seorang spesialis anak dan konsultan laktasi.

Temukan 7 Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui yang Wajib Kamu Intip

Dr. Amelia menambahkan, "Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memahami sepenuhnya efek jangka panjang dan dosis optimal daun kelor bagi ibu menyusui."

Meskipun demikian, bukti awal menunjukkan potensi positif. Daun kelor mengandung senyawa aktif seperti moringin, flavonoid, dan asam askorbat. Moringin memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Flavonoid juga berperan sebagai antioksidan dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Asam askorbat, atau vitamin C, penting untuk sintesis kolagen dan penyerapan zat besi, yang keduanya penting bagi ibu menyusui dan bayinya. Konsumsi daun kelor dapat dilakukan dalam bentuk kapsul, teh, atau sebagai tambahan dalam masakan. Namun, disarankan untuk memulai dengan dosis kecil dan memantau reaksi tubuh. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk mendapatkan panduan yang tepat dan aman.

Manfaat Daun Kelor Ibu Menyusui

Konsumsi daun kelor oleh ibu menyusui diyakini memberikan dampak positif yang signifikan terhadap produksi dan kualitas ASI. Manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi daun kelor yang kaya, yang mendukung kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

  • Meningkatkan produksi ASI
  • Nutrisi ASI berkualitas
  • Mendukung imunitas bayi
  • Mempercepat pemulihan ibu
  • Sumber antioksidan alami
  • Meningkatkan energi ibu
  • Mencukupi kebutuhan vitamin

Manfaat daun kelor bagi ibu menyusui meliputi peningkatan volume ASI, yang krusial untuk pertumbuhan bayi. Kandungan vitamin dan mineral esensial dalam daun kelor meningkatkan kualitas ASI, memberikan nutrisi optimal bagi bayi. Antioksidan dalam daun kelor melindungi ibu dan bayi dari radikal bebas, mendukung sistem kekebalan tubuh. Konsumsi rutin, dengan dosis yang tepat dan konsultasi medis, dapat membantu ibu menyusui memenuhi kebutuhan nutrisi dan memberikan ASI berkualitas bagi bayi mereka.

Meningkatkan Produksi ASI

Peningkatan produksi air susu ibu (ASI) merupakan aspek krusial dalam mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Kemampuan seorang ibu untuk menghasilkan ASI yang cukup sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk nutrisi, hidrasi, dan stimulasi yang tepat. Daun kelor, dengan profil nutrisinya yang kaya, sering dikaitkan dengan potensi untuk meningkatkan produksi ASI, sehingga menjadi perhatian bagi ibu menyusui yang menghadapi tantangan dalam hal suplai ASI.

  • Kandungan Nutrisi Daun Kelor

    Daun kelor mengandung berbagai vitamin, mineral, dan asam amino esensial yang mendukung fungsi kelenjar susu. Zat besi, kalsium, dan protein, yang terdapat dalam daun kelor, berperan penting dalam produksi ASI. Kekurangan nutrisi-nutrisi ini dapat menghambat produksi ASI, sehingga suplementasi dengan daun kelor dapat membantu memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Senyawa Galaktagog

    Daun kelor mengandung senyawa yang bersifat galaktagog, yaitu zat yang dapat merangsang produksi ASI. Mekanisme kerjanya melibatkan interaksi dengan hormon prolaktin, hormon utama yang bertanggung jawab atas laktasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor dapat meningkatkan kadar prolaktin dalam darah, yang berpotensi meningkatkan produksi ASI.

  • Efek Antioksidan dan Anti-Inflamasi

    Stres oksidatif dan peradangan dapat mengganggu proses laktasi. Daun kelor kaya akan antioksidan dan senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu melindungi sel-sel kelenjar susu dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi peradangan. Dengan demikian, konsumsi daun kelor dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk produksi ASI.

  • Hidrasi dan Kesehatan Ibu

    Selain kandungan nutrisinya, konsumsi daun kelor juga dapat mendorong hidrasi yang adekuat, yang penting untuk produksi ASI. Daun kelor sering dikonsumsi dalam bentuk teh atau suplemen yang larut dalam air, sehingga membantu meningkatkan asupan cairan. Selain itu, kandungan nutrisi daun kelor juga mendukung kesehatan ibu secara keseluruhan, yang secara tidak langsung berkontribusi pada produksi ASI yang optimal.

  • Bukti Empiris dan Penelitian Terbatas

    Meskipun banyak ibu menyusui melaporkan peningkatan produksi ASI setelah mengonsumsi daun kelor, penting untuk dicatat bahwa penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas. Beberapa studi kecil menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi efektivitas daun kelor dalam meningkatkan produksi ASI secara signifikan.

Secara keseluruhan, daun kelor memiliki potensi untuk mendukung peningkatan produksi ASI melalui kandungan nutrisinya yang kaya, senyawa galaktagog, efek antioksidan, dan kontribusinya terhadap hidrasi serta kesehatan ibu. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi sebelum mengonsumsi daun kelor secara rutin, terutama jika terdapat kondisi medis tertentu atau kekhawatiran tentang suplai ASI. Pendekatan holistik yang mencakup pola makan sehat, hidrasi yang cukup, stimulasi yang tepat, dan istirahat yang cukup tetap menjadi fondasi utama dalam mendukung laktasi yang sukses.

Nutrisi ASI Berkualitas

Kualitas air susu ibu (ASI) sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi ibu selama masa laktasi. ASI berkualitas mengandung komposisi makronutrien (protein, lemak, karbohidrat) dan mikronutrien (vitamin, mineral) yang optimal, esensial untuk pertumbuhan, perkembangan otak, dan sistem kekebalan tubuh bayi. Konsumsi makanan bergizi seimbang oleh ibu, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sumber protein tanpa lemak, merupakan kunci untuk menghasilkan ASI dengan profil nutrisi yang ideal.

Hubungan antara konsumsi daun kelor oleh ibu menyusui dan peningkatan kualitas ASI terletak pada kandungan nutrisi yang terdapat dalam tanaman tersebut. Daun kelor dikenal kaya akan berbagai vitamin (A, C, E), mineral (kalsium, zat besi, kalium), asam amino esensial, dan antioksidan. Nutrisi-nutrisi ini berpotensi untuk diserap oleh tubuh ibu dan kemudian ditransfer ke ASI, sehingga meningkatkan kandungan nutrisi di dalamnya. Misalnya, kandungan vitamin A yang tinggi dalam daun kelor dapat meningkatkan kadar vitamin A dalam ASI, yang penting untuk penglihatan, pertumbuhan sel, dan fungsi kekebalan tubuh bayi.

Selain itu, kandungan antioksidan dalam daun kelor dapat membantu melindungi ASI dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menurunkan kualitas ASI dan mengurangi kandungan nutrisinya. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dari daun kelor berpotensi mempertahankan integritas nutrisi ASI dan memastikan bayi menerima manfaat maksimal dari setiap tetes ASI yang dikonsumsinya.

Meskipun potensi manfaatnya menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa efek konsumsi daun kelor terhadap kualitas ASI dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor individu, seperti kondisi kesehatan ibu, pola makan secara keseluruhan, dan dosis daun kelor yang dikonsumsi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan efektivitas daun kelor dalam meningkatkan kualitas ASI secara konsisten. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap disarankan untuk mendapatkan panduan yang tepat dan aman terkait konsumsi daun kelor selama masa laktasi.

Mendukung Imunitas Bayi

Sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir masih dalam tahap perkembangan dan rentan terhadap infeksi. ASI memainkan peran krusial dalam memberikan perlindungan awal, dengan mentransfer antibodi dan faktor imunologis dari ibu ke bayi. Konsumsi nutrisi tertentu oleh ibu menyusui dapat memengaruhi komposisi ASI dan potensi dukungannya terhadap sistem imun bayi.

  • Transfer Antibodi Melalui ASI

    ASI mengandung antibodi, terutama IgA, yang melapisi saluran pencernaan bayi dan mencegah perlekatan patogen. Status kekebalan ibu, yang dipengaruhi oleh paparan sebelumnya terhadap antigen dan nutrisi yang dikonsumsi, memengaruhi jenis dan jumlah antibodi yang ditransfer ke bayi melalui ASI. Nutrisi yang mendukung sistem imun ibu berpotensi meningkatkan konsentrasi antibodi dalam ASI.

  • Kandungan Vitamin dan Mineral dalam ASI

    Vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti zinc dan selenium, merupakan mikronutrien penting untuk fungsi imun. Nutrisi-nutrisi ini berperan dalam perkembangan sel-sel imun, produksi antibodi, dan fungsi antioksidan. Asupan nutrisi ini yang cukup oleh ibu menyusui dapat meningkatkan konsentrasi mikronutrien tersebut dalam ASI, memberikan manfaat bagi sistem imun bayi.

  • Efek Antioksidan ASI

    ASI mengandung antioksidan yang melindungi sel-sel bayi dari kerusakan akibat radikal bebas. Stres oksidatif dapat mengganggu fungsi imun dan meningkatkan risiko infeksi. Antioksidan dalam ASI membantu menetralkan radikal bebas dan menjaga integritas sel-sel imun bayi. Nutrisi yang kaya antioksidan dalam diet ibu dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam ASI.

  • Pengaruh Prebiotik dan Probiotik dalam ASI

    ASI mengandung prebiotik, yaitu serat tidak tercerna yang mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus bayi. Bakteri baik ini membantu membangun mikrobiota usus yang sehat, yang penting untuk perkembangan sistem imun. Beberapa jenis ASI juga mengandung probiotik, yaitu bakteri hidup yang bermanfaat. Nutrisi yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus ibu dapat memengaruhi komposisi prebiotik dan probiotik dalam ASI.

  • Faktor Pertumbuhan dalam ASI

    ASI mengandung faktor pertumbuhan, seperti epidermal growth factor (EGF) dan transforming growth factor-beta (TGF-), yang mempromosikan perkembangan dan pematangan sistem imun bayi. Faktor-faktor pertumbuhan ini membantu memperkuat pertahanan tubuh bayi terhadap infeksi. Pengaruh nutrisi ibu terhadap kadar faktor pertumbuhan dalam ASI masih menjadi area penelitian yang aktif.

Potensi dukungan terhadap imunitas bayi melalui ASI yang berkualitas merupakan salah satu aspek penting dari manfaat nutrisi bagi ibu menyusui. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi, termasuk yang mengandung vitamin, mineral, antioksidan, prebiotik, dan faktor pertumbuhan, berpotensi meningkatkan kualitas ASI dan memberikan perlindungan imunologis yang optimal bagi bayi. Konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional sangat dianjurkan untuk mendapatkan panduan nutrisi yang tepat selama masa laktasi.

Mempercepat Pemulihan Ibu

Proses pemulihan pasca persalinan merupakan periode krusial bagi ibu, membutuhkan dukungan nutrisi yang optimal untuk mengembalikan kekuatan fisik dan emosional. Konsumsi nutrisi tertentu diyakini dapat mempercepat proses ini, dan salah satu yang menjadi perhatian adalah potensi manfaat daun kelor.

  • Kandungan Nutrisi Esensial

    Daun kelor mengandung spektrum nutrisi yang luas, termasuk vitamin (A, C, E), mineral (kalsium, zat besi), dan protein. Nutrisi-nutrisi ini berperan penting dalam memperbaiki jaringan yang rusak selama persalinan, menggantikan zat besi yang hilang selama pendarahan, dan mendukung fungsi kekebalan tubuh. Asupan nutrisi yang adekuat merupakan fondasi pemulihan yang efektif.

  • Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap stres dan trauma, termasuk persalinan. Daun kelor mengandung senyawa dengan sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan luka. Pengurangan peradangan juga dapat meredakan nyeri dan ketidaknyamanan yang sering dialami pasca persalinan.

  • Efek Antioksidan

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, dapat memperlambat proses penyembuhan. Daun kelor kaya akan antioksidan, yang membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Perlindungan ini dapat mempercepat perbaikan jaringan dan mengurangi risiko komplikasi.

  • Peningkatan Energi dan Vitalitas

    Kelelahan merupakan keluhan umum pasca persalinan, yang disebabkan oleh kurang tidur, stres fisik, dan perubahan hormonal. Kandungan nutrisi dalam daun kelor, terutama zat besi dan vitamin B, dapat membantu meningkatkan energi dan vitalitas. Peningkatan energi memungkinkan ibu untuk lebih aktif dan terlibat dalam perawatan bayi, yang berkontribusi pada pemulihan emosional.

  • Dukungan Psikologis

    Meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan pemulihan fisik, dukungan psikologis juga penting bagi ibu pasca persalinan. Konsumsi makanan bergizi, termasuk daun kelor, dapat berkontribusi pada suasana hati yang lebih baik dan mengurangi risiko depresi pasca persalinan. Kondisi emosional yang stabil memfasilitasi proses pemulihan secara keseluruhan.

Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa konsumsi daun kelor sebagai bagian dari upaya mempercepat pemulihan pasca persalinan harus dilakukan dengan bijak dan disertai konsultasi medis. Pendekatan holistik, yang mencakup istirahat yang cukup, nutrisi seimbang, hidrasi yang adekuat, dan dukungan sosial, tetap menjadi kunci utama keberhasilan pemulihan.

Sumber antioksidan alami

Kandungan antioksidan yang kaya pada Moringa oleifera atau kelor, berperan signifikan dalam mendukung kesehatan ibu menyusui. Stres oksidatif, yang timbul akibat ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat menghambat proses laktasi dan menurunkan kualitas air susu ibu. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid, asam askorbat (vitamin C), dan karotenoid yang terkandung dalam daun kelor, membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel kelenjar susu dari kerusakan, dan mempertahankan integritas nutrisi dalam air susu ibu.

Lebih lanjut, antioksidan dalam kelor berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi. Melalui transfer antioksidan melalui air susu ibu, bayi menerima perlindungan tambahan terhadap kerusakan sel dan dukungan untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh yang optimal. Dengan demikian, konsumsi kelor sebagai sumber antioksidan alami dapat memberikan manfaat ganda, yaitu melindungi kesehatan ibu dan meningkatkan kualitas air susu ibu yang esensial bagi tumbuh kembang bayi.

Meningkatkan Energi Ibu

Kondisi ibu menyusui seringkali diiringi rasa lelah dan kekurangan energi. Proses menyusui itu sendiri memerlukan energi yang signifikan, ditambah dengan tuntutan merawat bayi dan kurangnya waktu istirahat. Konsumsi daun kelor berpotensi memberikan kontribusi dalam meningkatkan energi ibu melalui beberapa mekanisme. Kandungan zat besi yang tinggi dalam daun kelor membantu mencegah dan mengatasi anemia, kondisi yang seringkali menyebabkan kelelahan. Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kecukupan oksigen pada sel-sel tubuh, termasuk sel-sel otak dan otot, sangat penting untuk produksi energi. Selain itu, daun kelor mengandung vitamin B kompleks, yang berperan vital dalam metabolisme energi. Vitamin B membantu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Kandungan nutrisi lain dalam daun kelor, seperti vitamin C dan antioksidan, juga dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang dapat berkontribusi pada kelelahan. Dengan demikian, konsumsi daun kelor dapat membantu ibu menyusui merasa lebih bertenaga dan mampu memenuhi tuntutan fisik dan emosional dalam merawat bayi.

Mencukupi Kebutuhan Vitamin

Kebutuhan vitamin ibu menyusui meningkat signifikan dibandingkan saat tidak menyusui. Peningkatan ini diperlukan untuk memastikan kecukupan nutrisi bagi ibu dan transfer vitamin yang optimal melalui air susu ibu (ASI) kepada bayi. Kekurangan vitamin pada ibu dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan kualitas ASI, yang selanjutnya dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Daun kelor dikenal sebagai sumber vitamin yang kaya, termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan beberapa vitamin B kompleks. Konsumsi tanaman ini berpotensi membantu ibu menyusui dalam memenuhi peningkatan kebutuhan vitamin mereka. Kandungan vitamin dalam daun kelor dapat diserap oleh tubuh ibu dan kemudian ditransfer ke ASI, sehingga meningkatkan kandungan vitamin dalam ASI. Peningkatan vitamin dalam ASI dapat memberikan manfaat bagi bayi, seperti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mendukung pertumbuhan sel, dan melindungi terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa daun kelor bukanlah satu-satunya sumber vitamin yang dibutuhkan oleh ibu menyusui. Pola makan seimbang yang mencakup berbagai jenis makanan bergizi tetap merupakan fondasi utama untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi secara keseluruhan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat mengenai suplementasi vitamin, termasuk potensi manfaat dan risiko konsumsi daun kelor.

Tips untuk Mendapatkan Manfaat Optimal dari Konsumsi Daun Kelor Selama Menyusui

Pemanfaatan tanaman ini sebagai pendukung laktasi memerlukan pemahaman dan penerapan yang tepat agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat dipertimbangkan:

Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum memulai konsumsi secara rutin, diskusikan dengan dokter, bidan, atau konsultan laktasi. Mereka dapat memberikan penilaian yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan riwayat medis, serta memberikan rekomendasi dosis yang aman dan efektif.

Tip 2: Perhatikan Dosis dan Frekuensi
Tidak ada dosis tunggal yang sesuai untuk semua orang. Mulailah dengan dosis rendah dan perhatikan respons tubuh. Jika tidak ada efek samping, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai rekomendasi profesional kesehatan. Frekuensi konsumsi juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi individu.

Tip 3: Pilih Produk yang Terpercaya
Jika memilih suplemen daun kelor, pastikan produk berasal dari produsen yang memiliki reputasi baik dan telah teruji kualitasnya. Periksa label untuk memastikan tidak ada bahan tambahan yang tidak diinginkan. Pilihan lain adalah mengonsumsi daun kelor segar yang diolah sendiri, dengan memastikan kebersihan dan keamanan bahan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Pola Makan Sehat
Konsumsi tanaman ini bukanlah pengganti pola makan seimbang. Pastikan tetap mengonsumsi makanan bergizi lengkap, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein tanpa lemak. Variasi makanan akan memastikan asupan nutrisi yang optimal untuk ibu dan bayi.

Tip 5: Perhatikan Hidrasi yang Cukup
Kebutuhan cairan meningkat selama menyusui. Pastikan minum air putih yang cukup sepanjang hari, selain mengonsumsi daun kelor. Hidrasi yang baik mendukung produksi ASI dan membantu mencegah dehidrasi.

Tip 6: Pantau Reaksi Tubuh dan Bayi
Perhatikan apakah ada efek samping setelah mengonsumsi daun kelor, seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi pada ibu atau bayi. Jika muncul efek samping, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Penerapan panduan ini, disertai dengan kesadaran dan pemantauan yang cermat, dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat daun kelor dalam mendukung kesehatan ibu menyusui dan kualitas ASI.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi terhadap pengaruh konsumsi Moringa oleifera oleh ibu menyusui telah dilakukan melalui berbagai studi ilmiah, meskipun jumlah dan skala penelitian masih terbatas. Beberapa studi awal menunjukkan potensi peningkatan produksi air susu ibu (ASI) pada kelompok ibu yang mengonsumsi suplemen atau olahan daun kelor dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan ini diukur berdasarkan volume ASI yang dipompa atau berat badan bayi yang meningkat lebih signifikan.

Metodologi yang digunakan dalam studi-studi ini bervariasi, termasuk desain acak terkontrol dan observasional. Beberapa studi melibatkan pemberian kapsul ekstrak daun kelor dengan dosis tertentu selama beberapa minggu, diikuti dengan pengukuran volume ASI secara berkala. Studi lain membandingkan pertumbuhan bayi yang ibunya mengonsumsi kelor dengan kelompok bayi yang ibunya tidak mengonsumsi kelor. Hasil positif cenderung dilaporkan pada studi yang menggunakan dosis yang relatif tinggi dan periode konsumsi yang lebih lama.

Interpretasi hasil studi ini memerlukan kehati-hatian. Ukuran sampel seringkali kecil, dan terdapat potensi bias seleksi karena ibu yang termotivasi untuk meningkatkan produksi ASI mungkin lebih cenderung berpartisipasi dalam studi. Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi produksi ASI, seperti frekuensi menyusui, pola makan secara keseluruhan, dan kondisi psikologis ibu, perlu dikendalikan atau diperhitungkan dalam analisis. Beberapa studi juga melaporkan hasil yang tidak signifikan atau bahkan kontradiktif, menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih ketat.

Meskipun bukti anekdotal dan hasil studi awal menunjukkan potensi manfaat, penting untuk mendekati informasi ini dengan sikap kritis. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan desain yang kuat dan ukuran sampel yang besar untuk mengkonfirmasi efektivitas Moringa oleifera dalam meningkatkan produksi ASI secara signifikan dan mengevaluasi dampak jangka panjang pada kesehatan ibu dan bayi. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah penting sebelum mengonsumsi suplemen atau olahan daun kelor selama masa menyusui.