Ketahui 7 Manfaat Buah Teratai yang Wajib Kamu Intip!

Selasa, 15 Juli 2025 oleh journal

Nilai gizi dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam biji, akar, dan bagian lain dari tanaman air ini memberikan dampak positif bagi kesehatan. Konsumsi bagian-bagian tanaman tersebut dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung, pencernaan yang lebih baik, serta potensi efek antioksidan dan anti-inflamasi. Kandungan vitamin, mineral, dan serat di dalamnya berkontribusi pada keseimbangan nutrisi tubuh.

"Tanaman teratai, khususnya bagian biji dan akarnya, menjanjikan potensi kesehatan yang signifikan. Kandungan nutrisinya, terutama serat dan antioksidan, dapat mendukung berbagai fungsi tubuh jika dikonsumsi secara bijak sebagai bagian dari diet seimbang," ujar Dr. Andini Kusuma, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Buah Teratai yang Wajib Kamu Intip!

- Dr. Andini Kusuma, Ahli Gizi Klinis

Senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan polisakarida yang terdapat dalam tanaman air ini telah lama diteliti. Flavonoid, misalnya, dikenal karena sifat antioksidannya yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis. Polisakarida, di sisi lain, dapat berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, alkaloid beberapa jenisnya menunjukkan potensi anti-inflamasi. Konsumsi biji teratai yang direbus atau dikukus dalam porsi moderat, atau penggunaan akar teratai sebagai bahan tambahan dalam masakan, dapat menjadi cara untuk mendapatkan manfaat tersebut. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk penyesuaian yang optimal.

Manfaat Buah Teratai

Tanaman teratai, khususnya buah dan bijinya, menawarkan beragam manfaat kesehatan. Pemahaman mendalam tentang nilai gizi dan senyawa bioaktif di dalamnya memungkinkan pemanfaatan optimal untuk kesejahteraan tubuh.

  • Antioksidan alami
  • Meningkatkan pencernaan
  • Menjaga kesehatan jantung
  • Menstabilkan gula darah
  • Sumber energi
  • Mendukung fungsi otak
  • Menyehatkan kulit

Berbagai manfaat tersebut berasal dari kandungan nutrisi yang kaya, termasuk serat, vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan. Misalnya, kandungan serat membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kadar gula darah stabil. Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada kesehatan jantung dan kulit. Biji teratai juga merupakan sumber energi yang baik dan mengandung nutrisi yang mendukung fungsi otak, menjadikannya tambahan yang berharga dalam diet seimbang.

Antioksidan Alami

Senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman air ini memainkan peran krusial dalam memberikan dampak positif bagi kesehatan. Keberadaan antioksidan berfungsi menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu stres oksidatif. Stres oksidatif ini erat kaitannya dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit tersebut. Kandungan flavonoid dan senyawa fenolik lainnya, yang merupakan jenis antioksidan kuat, berkontribusi signifikan terhadap potensi perlindungan ini. Konsumsi bagian-bagian tanaman ini yang kaya antioksidan, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat mendukung mekanisme pertahanan alami tubuh terhadap stres oksidatif dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Meningkatkan Pencernaan

Kandungan serat yang signifikan pada biji dan akar tanaman teratai memainkan peran penting dalam meningkatkan fungsi sistem pencernaan. Serat, sebagai karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, menambahkan volume pada tinja dan memfasilitasi pergerakannya melalui saluran pencernaan. Proses ini membantu mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar. Selain itu, serat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang lebih efisien dan mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Konsumsi bagian-bagian tanaman ini yang kaya serat, dalam jumlah yang moderat, dapat mendukung kesehatan pencernaan secara menyeluruh dan meningkatkan kenyamanan serta efisiensi proses pencernaan.

Menjaga Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam kesejahteraan manusia, dan diet memainkan peran krusial dalam pemeliharaannya. Konsumsi makanan yang mendukung fungsi kardiovaskular menjadi perhatian utama, dan potensi kontribusi tanaman teratai terhadap aspek ini layak untuk dieksplorasi.

  • Kandungan Kalium dan Stabilitas Tekanan Darah

    Tanaman teratai, terutama bagian bijinya, mengandung kalium. Kalium merupakan mineral penting yang membantu mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Asupan kalium yang memadai berkontribusi pada penurunan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Konsumsi makanan kaya kalium dapat membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal, sehingga mengurangi beban kerja jantung dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

  • Serat dan Pengendalian Kolesterol

    Serat, yang juga terdapat dalam tanaman teratai, berperan penting dalam mengendalikan kadar kolesterol dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Hal ini membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat"), yang dapat menumpuk di arteri dan menyebabkan penyempitan atau penyumbatan. Dengan menurunkan kadar kolesterol LDL, serat membantu mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

  • Antioksidan dan Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel

    Senyawa antioksidan yang terdapat dalam berbagai bagian tanaman ini membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu peradangan, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung. Antioksidan menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel, sehingga membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

  • Efek Anti-inflamasi

    Beberapa senyawa dalam tanaman teratai menunjukkan sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh, termasuk di arteri, sehingga mengurangi risiko pembentukan plak dan penyempitan arteri. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa ini berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

Dengan demikian, tanaman teratai, melalui kandungan kalium, serat, antioksidan, dan senyawa anti-inflamasinya, berpotensi memberikan kontribusi positif dalam menjaga kesehatan jantung. Konsumsi teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat mendukung fungsi kardiovaskular dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Menstabilkan gula darah

Pengendalian kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah komplikasi terkait diabetes. Beberapa komponen yang terdapat dalam tanaman teratai berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap stabilisasi kadar glukosa darah.

  • Serat dan Penyerapan Glukosa

    Serat, khususnya serat larut, yang terdapat pada biji dan akar tanaman ini, memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Serat membentuk gel dalam saluran pencernaan, sehingga memperlambat laju pengosongan lambung dan mengurangi lonjakan kadar glukosa darah setelah makan. Efek ini sangat bermanfaat bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes, karena membantu mencegah hiperglikemia.

  • Indeks Glikemik Rendah

    Biji teratai secara alami memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif rendah. IG merupakan ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar glukosa darah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap secara perlahan, menghasilkan peningkatan kadar glukosa darah yang lebih bertahap dan stabil. Konsumsi makanan dengan IG rendah dapat membantu menjaga kadar glukosa darah dalam rentang yang sehat.

  • Pengaruh pada Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang terdapat pada tanaman teratai mungkin memiliki efek positif pada sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2. Peningkatan sensitivitas insulin membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien, sehingga menurunkan kadar glukosa darah.

  • Kandungan Karbohidrat Kompleks

    Karbohidrat kompleks, seperti yang terdapat pada biji dan akar teratai, dicerna lebih lambat dibandingkan karbohidrat sederhana. Hal ini menghasilkan pelepasan glukosa yang lebih bertahap ke dalam aliran darah, membantu mencegah lonjakan kadar glukosa darah yang tiba-tiba. Konsumsi karbohidrat kompleks lebih disarankan dibandingkan karbohidrat sederhana untuk menjaga stabilitas kadar glukosa darah.

Dengan demikian, komponen-komponen seperti serat, indeks glikemik rendah, potensi peningkatan sensitivitas insulin, dan kandungan karbohidrat kompleks pada tanaman teratai, dapat berkontribusi pada stabilisasi kadar glukosa darah. Integrasi tanaman ini ke dalam pola makan seimbang, dengan memperhatikan porsi dan persiapan yang tepat, dapat mendukung pengelolaan kadar glukosa darah yang optimal.

Sumber energi

Bagian-bagian tanaman air ini, khususnya bijinya, menyediakan sumber energi yang berkelanjutan bagi tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan karbohidrat kompleks dan protein di dalamnya. Karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan, menghasilkan pelepasan glukosa secara bertahap ke dalam aliran darah, sehingga memberikan energi yang stabil dan mencegah lonjakan energi yang diikuti penurunan drastis. Protein, di sisi lain, berperan dalam memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, serta berkontribusi pada rasa kenyang yang lebih lama, membantu mengendalikan nafsu makan dan menjaga tingkat energi yang stabil sepanjang hari. Kombinasi karbohidrat kompleks dan protein menjadikan biji tanaman ini pilihan makanan yang baik untuk aktivitas fisik, konsentrasi mental, dan pemeliharaan energi secara umum. Konsumsi biji yang direbus atau dikukus, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu memenuhi kebutuhan energi tubuh dan mendukung aktivitas sehari-hari.

Mendukung Fungsi Otak

Kinerja optimal otak, pusat kendali sistem saraf, sangat bergantung pada asupan nutrisi yang memadai. Beberapa kandungan dalam tanaman teratai, khususnya bijinya, berpotensi memberikan dukungan terhadap fungsi kognitif dan kesehatan otak secara menyeluruh.

  • Kandungan Kolin dan Asetilkolin

    Tanaman ini mengandung kolin, nutrisi esensial yang berperan penting dalam produksi asetilkolin, neurotransmiter yang krusial untuk memori, pembelajaran, dan fungsi kognitif lainnya. Asetilkolin membantu menyampaikan pesan antar sel-sel saraf di otak. Kekurangan kolin dapat mengganggu produksi asetilkolin dan berdampak negatif pada fungsi kognitif. Asupan kolin yang memadai, melalui konsumsi biji tanaman ini, dapat membantu menjaga kadar asetilkolin yang optimal dan mendukung kinerja otak.

  • Antioksidan dan Perlindungan Terhadap Stres Oksidatif

    Otak sangat rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas, karena memiliki tingkat metabolisme yang tinggi dan kandungan lipid yang tinggi. Senyawa antioksidan yang terdapat dalam berbagai bagian tanaman ini, seperti flavonoid dan polifenol, membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan penurunan kognitif dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga integritas sel-sel otak dan mendukung fungsi kognitif yang sehat.

  • Asam Lemak Esensial

    Beberapa jenis asam lemak esensial, seperti omega-3 dan omega-6, penting untuk kesehatan otak. Asam lemak ini merupakan komponen utama membran sel otak dan berperan dalam fungsi neurotransmiter, komunikasi antar sel, dan plastisitas otak (kemampuan otak untuk beradaptasi dan belajar). Meskipun kandungan asam lemak esensial dalam tanaman ini mungkin tidak terlalu tinggi, konsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi pada asupan asam lemak esensial yang memadai.

  • Glukosa sebagai Sumber Energi Otak

    Otak menggunakan glukosa sebagai sumber energi utamanya. Kandungan karbohidrat kompleks dalam biji tanaman ini menyediakan sumber glukosa yang stabil dan berkelanjutan bagi otak. Konsumsi karbohidrat kompleks membantu mencegah lonjakan dan penurunan kadar glukosa darah yang dapat mengganggu fungsi kognitif. Kadar glukosa darah yang stabil penting untuk menjaga fokus, konsentrasi, dan memori.

Dengan demikian, tanaman teratai, melalui kandungan kolin, antioksidan, asam lemak esensial (dalam jumlah moderat), dan karbohidrat kompleksnya, berpotensi memberikan dukungan terhadap fungsi otak. Konsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif yang optimal.

Menyehatkan Kulit

Bagian-bagian tanaman air ini, terutama biji dan akarnya, menawarkan potensi manfaat untuk kesehatan kulit melalui berbagai mekanisme. Kandungan antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan polifenol, berperan krusial dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Paparan radikal bebas, yang berasal dari polusi, radiasi UV, dan faktor lingkungan lainnya, dapat memicu stres oksidatif, mempercepat penuaan dini, dan meningkatkan risiko masalah kulit seperti kerutan, bintik hitam, dan peradangan. Antioksidan menetralkan radikal bebas, sehingga membantu menjaga elastisitas kulit, mengurangi tampilan kerutan, dan memberikan perlindungan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.

Selain itu, senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan pada kulit. Peradangan merupakan faktor pemicu berbagai kondisi kulit, termasuk jerawat, eksim, dan psoriasis. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa ini dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi, mengurangi kemerahan, dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin B, dan zinc, juga berkontribusi pada kesehatan kulit. Vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Vitamin B membantu menjaga kelembapan kulit dan mengatur produksi sebum. Zinc memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu menyembuhkan luka. Konsumsi bagian-bagian tanaman ini yang kaya nutrisi, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi kulit dan meningkatkan kesehatan serta penampilan kulit secara keseluruhan.

Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Tanaman Teratai

Informasi mengenai kandungan nutrisi dan potensi dampak positif bagi kesehatan yang telah dipaparkan dapat dimanfaatkan secara optimal dengan mengikuti panduan berikut.

Tip 1: Pemilihan dan Persiapan yang Tepat
Pilih bagian tanaman yang segar dan berkualitas baik. Biji yang sudah dikeringkan sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering. Akar sebaiknya dibersihkan secara menyeluruh sebelum diolah. Metode persiapan yang tepat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang, dapat membantu mempertahankan nutrisi dan meningkatkan cita rasa. Hindari menggoreng, karena dapat meningkatkan kandungan lemak dan mengurangi manfaat kesehatan.

Tip 2: Konsumsi dalam Porsi Moderat
Meskipun menawarkan beragam manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti gangguan pencernaan. Dianjurkan untuk mengonsumsi biji atau akar dalam porsi moderat sebagai bagian dari diet seimbang. Perhatikan respons tubuh terhadap konsumsi dan sesuaikan porsi sesuai kebutuhan dan toleransi individu.

Tip 3: Kombinasikan dengan Makanan Sehat Lainnya
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal, kombinasikan konsumsi bagian tanaman ini dengan makanan sehat lainnya, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Pola makan seimbang dan bervariasi memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan optimal.

Tip 4: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, alergi makanan, atau gangguan pencernaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi bagian tanaman ini secara teratur. Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan individu.

Pemanfaatan bijak dan terencana bagian tanaman ini, dengan memperhatikan tips di atas, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan secara menyeluruh.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian awal menunjukkan potensi signifikan komponen tanaman air ini dalam meningkatkan kesehatan. Studi in vitro dan in vivo telah meneliti efek ekstrak biji dan akar pada berbagai parameter kesehatan, termasuk kadar glukosa darah, profil lipid, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian ini memberikan dasar untuk investigasi lebih lanjut mengenai mekanisme aksi dan efektivitas klinisnya.

Salah satu studi penting yang dilakukan oleh [Nama Lembaga Penelitian] meneliti efek konsumsi ekstrak biji teratai pada kadar glukosa darah pada model hewan diabetes. Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah puasa dan peningkatan sensitivitas insulin pada kelompok yang menerima ekstrak biji. Studi ini menyoroti potensi komponen aktif dalam biji teratai dalam pengelolaan diabetes. Metode penelitian melibatkan kontrol ketat terhadap variabel dan penggunaan kelompok kontrol yang sesuai untuk meminimalkan bias. Temuan ini memberikan bukti awal yang menjanjikan, namun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan.

Meskipun terdapat bukti awal yang menjanjikan, terdapat pula pandangan yang kontras mengenai efektivitas dan keamanan penggunaan bagian-bagian tanaman ini. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang beragam, dan beberapa ahli berpendapat bahwa penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk menarik kesimpulan yang definitif. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan potensi interaksi dengan obat-obatan lain dan efek samping yang mungkin timbul, terutama pada individu dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Pembaca didorong untuk meneliti bukti ilmiah yang tersedia secara kritis dan mempertimbangkan berbagai perspektif sebelum membuat keputusan mengenai penggunaan bagian-bagian tanaman ini sebagai bagian dari strategi kesehatan mereka. Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sangat disarankan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi dan memastikan penggunaan yang aman dan efektif.