Ketahui 7 Manfaat Buah Kecubung yang Wajib Kamu Intip!

Rabu, 16 Juli 2025 oleh journal

Nilai guna dari konsumsi spesies tumbuhan tertentu, khususnya pada bagian buahnya, menjadi fokus perhatian. Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya dipercaya memberikan dampak positif bagi kesehatan. Beberapa potensi manfaat yang dikaitkan meliputi peredaan nyeri, efek relaksan, dan bahkan aplikasi dalam pengobatan tradisional. Namun, perlu ditekankan bahwa pemanfaatan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan ahli karena risiko efek samping yang serius.

"Meskipun beberapa budaya tradisional meyakini adanya khasiat terapeutik dari tanaman ini, penting untuk diingat bahwa belum ada bukti ilmiah yang kuat mendukung penggunaan buah dari spesies Datura secara aman dan efektif. Potensi toksisitasnya sangat tinggi, dan risiko efek sampingnya jauh lebih besar daripada potensi manfaatnya. Saya sangat tidak merekomendasikan konsumsi dalam bentuk apapun," tegas Dr. Amelia Hasan, seorang ahli farmakologi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Buah Kecubung yang Wajib Kamu Intip!

- Dr. Amelia Hasan, Ahli Farmakologi Klinis

Senyawa-senyawa seperti skopolamin, hiosiamin, dan atropin yang terkandung dalam tanaman ini memiliki efek antikolinergik yang kuat. Secara teoritis, efek ini dapat meredakan nyeri atau bertindak sebagai relaksan. Namun, dosis terapeutik dan dosis toksik sangat berdekatan, sehingga sangat sulit untuk mengendalikan efeknya. Penggunaan tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan halusinasi, delirium, koma, bahkan kematian. Oleh karena itu, pendekatan yang paling bijaksana adalah menghindari konsumsi sama sekali, dan mencari alternatif pengobatan yang lebih aman dan teruji secara klinis.

Manfaat Buah Kecubung

Meskipun secara tradisional dikaitkan dengan berbagai khasiat, penting untuk meninjau potensi manfaat buah kecubung ( Datura) secara kritis. Mengingat toksisitasnya yang tinggi, setiap klaim manfaat harus dievaluasi dengan sangat hati-hati dan dengan mempertimbangkan risiko yang signifikan.

  • Analgesik (potensi)
  • Relaksasi (diduga)
  • Pengobatan Tradisional (terbatas)
  • Antispasmodik (efek samping)
  • Halusinogenik (berbahaya)
  • Sedatif (tidak disarankan)
  • Mistik (kepercayaan)

Klaim manfaat buah kecubung, seperti potensi analgesik atau relaksan, berakar pada kandungan senyawa antikolinergiknya. Namun, efek ini sangat sulit dikendalikan dan berpotensi membahayakan. Penggunaan tradisional, yang sering kali terkait dengan praktik mistis, tidak boleh dianggap sebagai bukti keamanan atau efektivitas. Risiko efek samping yang parah, seperti halusinasi, delirium, dan bahkan kematian, jauh lebih besar daripada potensi manfaat terapeutiknya. Oleh karena itu, menghindari konsumsi buah kecubung adalah tindakan yang paling bijaksana.

Analgesik (potensi)

Potensi aktivitas analgesik pada tanaman Datura, khususnya buahnya, merupakan salah satu alasan utama penggunaannya dalam beberapa praktik pengobatan tradisional. Namun, perlu ditekankan bahwa potensi ini sangat dibayangi oleh risiko toksisitas yang tinggi, sehingga penggunaannya sebagai analgesik sangat tidak dianjurkan.

  • Kandungan Senyawa Antikolinergik

    Senyawa seperti skopolamin dan hiosiamin memiliki efek antikolinergik yang dapat menekan transmisi sinyal nyeri. Namun, senyawa-senyawa ini juga memiliki efek samping yang signifikan, termasuk delirium, halusinasi, dan koma.

  • Mekanisme Kerja yang Kompleks

    Mekanisme analgesik yang mungkin terjadi melibatkan interaksi kompleks dengan sistem saraf pusat. Interaksi ini tidak sepenuhnya dipahami dan dapat bervariasi tergantung pada dosis dan individu.

  • Risiko Overdosis

    Jarak antara dosis yang menghasilkan efek analgesik dan dosis yang menyebabkan toksisitas sangat sempit. Hal ini membuat penentuan dosis yang aman sangat sulit, bahkan bagi praktisi medis yang berpengalaman.

  • Alternatif yang Lebih Aman

    Terdapat banyak analgesik lain yang lebih aman dan efektif, dengan profil risiko yang lebih baik. Penggunaan obat-obatan ini, di bawah pengawasan medis, jauh lebih disarankan daripada mencoba memanfaatkan potensi analgesik Datura.

  • Kurangnya Bukti Klinis yang Kuat

    Meskipun ada laporan anekdot tentang efek analgesik, belum ada uji klinis yang ketat yang mendukung penggunaan buah kecubung sebagai analgesik. Bukti yang ada bersifat anekdotal dan tidak dapat diandalkan.

Meskipun ada potensi analgesik, risiko yang terkait dengan penggunaan buah Datura jauh lebih besar daripada manfaat yang mungkin diperoleh. Oleh karena itu, eksplorasi potensi analgesik ini harus dihindari, dan fokus harus diberikan pada alternatif pengobatan nyeri yang lebih aman dan teruji secara klinis.

Relaksasi (diduga)

Klaim mengenai efek relaksasi yang dikaitkan dengan konsumsi buah dari tanaman Datura merupakan aspek yang sering disalahpahami dan perlu ditinjau secara kritis. Dugaan ini muncul dari efek farmakologis senyawa aktif di dalamnya, namun manfaat ini selalu dibayangi oleh risiko efek samping yang serius.

  • Efek Antikolinergik pada Sistem Saraf Pusat

    Senyawa seperti skopolamin memiliki efek antikolinergik yang dapat memengaruhi aktivitas neurotransmiter di otak. Secara teoritis, hal ini dapat menyebabkan efek sedatif dan relaksasi otot. Namun, efek ini juga dapat menyebabkan kebingungan, disorientasi, dan bahkan delirium.

  • Penggunaan Tradisional yang Terbatas

    Dalam beberapa budaya tradisional, preparasi tertentu dari tanaman Datura digunakan dalam ritual atau pengobatan untuk mengatasi kecemasan atau insomnia. Namun, praktik ini sering kali dilakukan di bawah bimbingan ahli dan dengan pemahaman mendalam tentang potensi bahayanya.

  • Risiko Depresi Pernapasan

    Dosis tinggi senyawa antikolinergik dapat menyebabkan depresi pernapasan, yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Efek ini sangat berbahaya dan dapat terjadi bahkan pada dosis yang relatif rendah.

  • Interaksi dengan Obat Lain

    Senyawa dalam Datura dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk antidepresan dan obat penenang, meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.

  • Efek Psikotropika yang Tidak Dapat Diprediksi

    Efek psikotropika dari Datura sangat tidak dapat diprediksi dan dapat bervariasi secara signifikan dari orang ke orang. Beberapa individu mungkin mengalami relaksasi ringan, sementara yang lain mungkin mengalami halusinasi, paranoia, dan perilaku kekerasan.

  • Alternatif Relaksasi yang Lebih Aman

    Terdapat banyak metode relaksasi yang lebih aman dan efektif, seperti meditasi, yoga, dan terapi perilaku kognitif. Metode-metode ini tidak memiliki risiko efek samping yang serius dan dapat memberikan manfaat jangka panjang.

Meskipun ada dugaan tentang efek relaksasi, profil risiko yang terkait dengan penggunaan buah Datura sangatlah tinggi. Risiko efek samping yang serius, termasuk depresi pernapasan, delirium, dan halusinasi, jauh lebih besar daripada potensi manfaat relaksasi yang mungkin diperoleh. Oleh karena itu, mengeksplorasi potensi relaksasi melalui konsumsi Datura sangat tidak disarankan.

Pengobatan Tradisional (terbatas)

Penggunaan spesies Datura dalam praktik pengobatan tradisional, meskipun tercatat dalam sejarah berbagai budaya, memiliki batasan yang signifikan dan memerlukan pemahaman mendalam mengenai risiko yang menyertainya. Pemanfaatan buah dari tanaman ini, khususnya, dipandang dengan sangat hati-hati mengingat potensi toksisitasnya yang tinggi.

  • Dosis yang Sangat Kecil dan Presisi

    Praktisi pengobatan tradisional yang menggunakan Datura biasanya menggunakan dosis yang sangat kecil dan sangat presisi. Kesalahan sekecil apapun dalam penentuan dosis dapat berakibat fatal. Hal ini menunjukkan betapa terbatasnya dan berbahayanya penggunaan tanaman ini.

  • Ketergantungan pada Pengetahuan Lokal dan Warisan Budaya

    Pengetahuan mengenai persiapan dan penggunaan Datura seringkali diturunkan secara lisan melalui generasi. Informasi ini sangat terikat pada konteks budaya tertentu dan tidak dapat dengan mudah diterapkan di luar konteks tersebut. Kurangnya standardisasi dan dokumentasi yang akurat meningkatkan risiko kesalahan dan penyalahgunaan.

  • Kurangnya Bukti Ilmiah yang Mendukung

    Sebagian besar klaim mengenai khasiat terapeutik Datura dalam pengobatan tradisional didasarkan pada pengalaman empiris dan anekdot. Kurangnya uji klinis yang terkontrol dan validasi ilmiah membuat sulit untuk memverifikasi efektivitasnya dan mengidentifikasi potensi risiko jangka panjang.

  • Alternatif Pengobatan yang Lebih Aman dan Efektif

    Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran modern, terdapat berbagai alternatif pengobatan yang lebih aman dan efektif untuk sebagian besar kondisi yang sebelumnya diobati dengan Datura. Penggunaan obat-obatan farmasi yang teruji secara klinis dan diawasi oleh tenaga medis profesional jauh lebih disarankan daripada mencoba memanfaatkan potensi khasiat Datura.

  • Regulasi dan Pengawasan yang Ketat

    Karena toksisitasnya yang tinggi, penggunaan Datura dalam pengobatan tradisional seringkali diatur secara ketat oleh otoritas kesehatan setempat. Di beberapa negara, penggunaan tanaman ini bahkan dilarang sepenuhnya. Hal ini mencerminkan kekhawatiran yang serius mengenai keselamatan publik dan perlunya pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan.

Batasan-batasan yang melekat pada penggunaan Datura dalam pengobatan tradisional menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati dan berbasis bukti. Klaim manfaat yang terkait dengan buah dari tanaman ini harus dievaluasi secara kritis dan dengan mempertimbangkan risiko yang signifikan. Fokus harus diberikan pada alternatif pengobatan yang lebih aman dan teruji secara klinis, dengan mempertimbangkan warisan budaya secara bertanggung jawab.

Antispasmodik (efek samping)

Efek antispasmodik, meskipun kadang dianggap sebagai potensi keuntungan terapeutik, sering kali muncul sebagai efek samping yang tidak diinginkan dalam konteks pemanfaatan buah dari spesies Datura. Kehadiran efek ini menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan secara serius dalam evaluasi risiko dan manfaat yang mungkin diperoleh.

  • Blokade Neurotransmisi Asetilkolin

    Senyawa antikolinergik dalam buah Datura menghambat aksi asetilkolin, neurotransmiter yang berperan dalam kontraksi otot polos. Blokade ini dapat menyebabkan relaksasi otot polos, yang secara teoritis dapat meredakan kejang atau kram. Namun, efek ini seringkali tidak spesifik dan dapat memengaruhi berbagai sistem organ, menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

  • Dampak pada Sistem Pencernaan

    Efek antispasmodik dapat memperlambat motilitas usus, menyebabkan konstipasi dan ketidaknyamanan perut. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan ileus paralitik, kondisi di mana usus berhenti berfungsi sepenuhnya.

  • Efek pada Saluran Kemih

    Relaksasi otot polos di saluran kemih dapat menyebabkan retensi urin, kesulitan buang air kecil, dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih.

  • Gangguan Penglihatan dan Peningkatan Tekanan Intraokular

    Efek antispasmodik dapat menyebabkan midriasis (pelebaran pupil), yang mengakibatkan penglihatan kabur dan sensitivitas terhadap cahaya. Pada individu yang rentan, hal ini juga dapat meningkatkan tekanan intraokular, memperburuk kondisi glaukoma.

  • Potensi Interaksi Obat

    Efek antispasmodik dari buah Datura dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang memiliki efek serupa, seperti antihistamin dan antidepresan trisiklik, meningkatkan risiko efek samping yang merugikan.

Kehadiran efek antispasmodik sebagai efek samping menyoroti kompleksitas dan bahaya terkait pemanfaatan buah Datura. Efek ini, meskipun berpotensi menguntungkan dalam kondisi medis tertentu, seringkali tidak dapat dikendalikan dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Hal ini semakin menegaskan perlunya pendekatan yang hati-hati dan berbasis bukti dalam mempertimbangkan potensi manfaat atau risiko yang terkait dengan spesies tumbuhan ini.

Halusinogenik (berbahaya)

Efek halusinogenik yang ditimbulkan oleh konsumsi buah dari spesies Datura merupakan aspek yang sangat berbahaya dan secara fundamental bertentangan dengan konsep 'manfaat' dalam konteks kesehatan. Kemampuan senyawa-senyawa di dalamnya untuk menginduksi perubahan persepsi yang drastis dan tidak terkendali menjadikannya sumber risiko yang signifikan.

  • Gangguan Fungsi Kognitif dan Persepsi Realitas

    Senyawa aktif dalam buah Datura mengganggu neurotransmisi normal di otak, menyebabkan distorsi realitas, halusinasi visual dan auditori, serta delusi. Kondisi ini sangat berbahaya karena individu yang mengalaminya kehilangan kemampuan untuk membedakan antara kenyataan dan fantasi, sehingga meningkatkan risiko perilaku berbahaya dan pengambilan keputusan yang buruk.

  • Potensi Trauma Psikologis Jangka Panjang

    Pengalaman halusinogenik yang intens dan tidak terkendali dapat menyebabkan trauma psikologis jangka panjang, termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD), gangguan kecemasan, dan depresi. Dampak psikologis ini dapat bertahan lama setelah efek fisik dari konsumsi mereda.

  • Risiko Perilaku Berbahaya dan Kekerasan

    Dalam keadaan halusinasi, individu mungkin bertindak irasional dan berbahaya, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kehilangan kontrol atas tindakan dan persepsi dapat menyebabkan perilaku kekerasan, kecelakaan, dan cedera serius.

  • Interaksi dengan Kondisi Kesehatan Mental yang Mendasar

    Konsumsi buah Datura dapat memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada, seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Efek halusinogenik dapat memicu episode psikotik dan memperburuk gejala yang ada.

  • Ketiadaan Penggunaan Medis yang Sah

    Tidak ada penggunaan medis yang sah untuk efek halusinogenik dari buah Datura. Meskipun ada penelitian tentang potensi penggunaan senyawa-senyawa tertentu dalam kondisi psikiatris yang diawasi secara ketat, penggunaan buah utuh atau ekstraknya untuk tujuan halusinogenik tidak dapat dibenarkan secara medis dan sangat berbahaya.

Efek halusinogenik yang berbahaya dari buah Datura sepenuhnya meniadakan klaim 'manfaat' yang mungkin dikaitkan dengannya. Risiko yang terkait dengan perubahan persepsi yang tidak terkendali, trauma psikologis, dan perilaku berbahaya menjadikannya zat yang sangat berbahaya dan harus dihindari sepenuhnya. Tidak ada alasan yang membenarkan penggunaan buah ini untuk tujuan rekreasional atau pengobatan sendiri.

Sedatif (tidak disarankan)

Penggunaan buah dari spesies Datura sebagai sedatif, meskipun kadang kala diasosiasikan dengan praktik tradisional tertentu, merupakan tindakan yang sangat tidak disarankan. Klaim efek sedatif sering kali dibesar-besarkan dan diiringi risiko efek samping yang jauh lebih besar daripada potensi manfaat yang mungkin diperoleh. Tindakan ini bertentangan dengan prinsip-prinsip keamanan dan efektivitas dalam pengobatan.

  • Depresi Sistem Saraf Pusat yang Berlebihan

    Senyawa antikolinergik yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat yang berlebihan, yang berpotensi mengakibatkan koma dan depresi pernapasan. Efek sedatif yang diharapkan dapat dengan cepat berubah menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Penggunaan untuk tujuan ini sama sekali tidak dapat dibenarkan.

  • Efek Antikolinergik yang Tidak Dapat Diprediksi

    Efek antikolinergik yang ditimbulkan sangat bervariasi antar individu dan sulit diprediksi. Dosis yang kecil dapat menyebabkan efek sedatif yang tidak signifikan, sementara dosis yang sedikit lebih tinggi dapat memicu delirium, halusinasi, dan efek samping serius lainnya. Ketidakpastian ini menjadikan penggunaannya sebagai sedatif sangat berbahaya.

  • Interaksi dengan Obat Penenang Lain

    Jika digunakan bersamaan dengan obat penenang lain, seperti alkohol, benzodiazepin, atau opioid, efek sedatif dapat diperkuat secara signifikan, meningkatkan risiko depresi pernapasan, koma, dan kematian. Potensi interaksi obat ini semakin menegaskan bahaya penggunaannya sebagai sedatif.

  • Alternatif Sedatif yang Lebih Aman dan Teruji

    Terdapat berbagai alternatif sedatif yang lebih aman dan teruji secara klinis, dengan profil risiko yang jauh lebih baik. Obat-obatan farmasi yang diresepkan oleh dokter, serta teknik relaksasi dan terapi perilaku, merupakan pilihan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab untuk mengatasi masalah tidur dan kecemasan.

Efek sedatif yang mungkin diperoleh dari buah Datura jauh lebih kecil dibandingkan risiko efek samping yang sangat berbahaya. Penggunaan sebagai sedatif sama sekali tidak disarankan karena ketiadaan manfaat yang sepadan dengan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan. Pilihan pengobatan yang lebih aman dan teruji harus selalu diutamakan.

Mistik (kepercayaan)

Hubungan antara kepercayaan mistis dan atribusi manfaat terhadap buah dari spesies Datura merupakan fenomena kompleks yang perlu dipahami dalam konteks sosio-kultural tertentu. Kepercayaan ini sering kali melandasi penggunaan tradisional, meskipun kurangnya validasi ilmiah menggarisbawahi perlunya kehati-hatian.

  • Peran Entheogen dalam Ritual dan Visi

    Dalam beberapa budaya, tanaman dengan sifat psikoaktif, termasuk Datura, digunakan sebagai entheogen untuk memfasilitasi pengalaman spiritual atau visi. Buah dari tanaman ini dipercaya sebagai perantara antara dunia fisik dan dunia roh, memungkinkan praktisi untuk berkomunikasi dengan entitas supernatural atau memperoleh pengetahuan tersembunyi. Penggunaan ini sering kali dilakukan dalam konteks ritual yang ketat dan di bawah bimbingan seorang ahli.

  • Asosiasi dengan Kekuatan Supernatural dan Perlindungan

    Buah Datura dapat dikaitkan dengan kekuatan supernatural atau kemampuan untuk memberikan perlindungan terhadap roh jahat atau penyakit. Kepercayaan ini dapat memotivasi individu untuk menggunakan buah tersebut sebagai jimat atau obat tradisional, meskipun risiko toksisitasnya tinggi.

  • Interpretasi Simbolis dan Makna Metaforis

    Dalam narasi mitologis atau cerita rakyat, Datura mungkin memegang makna simbolis atau metaforis yang mendalam. Buah ini dapat mewakili transformasi, kematian, atau perjalanan spiritual. Interpretasi semacam ini dapat memengaruhi persepsi individu terhadap potensi manfaat atau bahaya tanaman tersebut.

  • Pengaruh pada Pengobatan Tradisional dan Praktik Magis

    Kepercayaan mistis sering kali memengaruhi praktik pengobatan tradisional dan magis. Penggunaan Datura untuk mengobati penyakit atau melakukan ritual mungkin didasarkan pada keyakinan bahwa tanaman tersebut memiliki kekuatan supernatural untuk menyembuhkan atau mempengaruhi peristiwa duniawi. Keyakinan ini dapat mengabaikan atau meremehkan risiko kesehatan yang terkait dengan toksisitas tanaman.

Kepercayaan mistis yang mengelilingi buah Datura memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan praktik terkait penggunaannya. Namun, penting untuk memisahkan keyakinan ini dari fakta ilmiah dan memahami bahwa risiko toksisitas tanaman tetap ada, terlepas dari signifikansi spiritual atau budaya yang mungkin dikaitkan dengannya. Pendekatan yang rasional dan berbasis bukti diperlukan untuk mengevaluasi potensi manfaat atau bahaya yang terkait dengan spesies tumbuhan ini.

Panduan Bijak dalam Menilai Potensi Risiko Kesehatan dari Spesies Datura

Informasi mengenai tumbuhan dari genus Datura sering kali diiringi berbagai klaim mengenai khasiatnya. Namun, penting untuk mendekati informasi ini dengan sikap kritis dan mempertimbangkan potensi risiko yang signifikan.

Tip 1: Prioritaskan Informasi Berbasis Bukti Ilmiah:
Hindari mengandalkan informasi dari sumber yang tidak kredibel atau berdasarkan anekdot. Cari informasi dari jurnal ilmiah, lembaga penelitian terkemuka, dan profesional kesehatan yang berkualifikasi. Verifikasi setiap klaim dengan bukti ilmiah yang solid.

Tip 2: Pahami Potensi Toksisitas:
Senyawa-senyawa yang terkandung dalam tanaman ini memiliki potensi toksisitas yang tinggi, bahkan dalam dosis kecil. Pahami efek samping yang mungkin terjadi, termasuk halusinasi, delirium, koma, dan bahkan kematian. Kenali gejala-gejala keracunan dan segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut.

Tip 3: Hindari Konsumsi dalam Bentuk Apapun:
Mengingat potensi risiko yang sangat tinggi, tindakan yang paling bijaksana adalah menghindari konsumsi bagian manapun dari tanaman ini, termasuk buah, biji, daun, dan akar. Tidak ada manfaat yang sepadan dengan risiko yang dapat ditimbulkan.

Tip 4: Waspadai Interaksi Obat:
Senyawa-senyawa dalam Datura dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat, baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas. Interaksi ini dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas obat. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Tip 5: Edukasi Orang Lain:
Bagikan informasi yang akurat mengenai potensi risiko tanaman ini kepada keluarga, teman, dan komunitas. Bantu meningkatkan kesadaran dan mencegah penyalahgunaan atau konsumsi yang tidak disengaja.

Tip 6: Laporkan Penyalahgunaan atau Penjualan Ilegal:
Jika mengetahui adanya penyalahgunaan atau penjualan ilegal tanaman ini, laporkan kepada pihak berwenang yang berwenang. Tindakan ini dapat membantu melindungi masyarakat dari bahaya yang mungkin timbul.

Pengetahuan yang akurat dan sikap yang hati-hati sangat penting dalam menilai potensi risiko kesehatan yang terkait dengan spesies Datura. Prioritaskan informasi berbasis bukti, pahami potensi toksisitas, dan hindari konsumsi dalam bentuk apapun. Keselamatan dan kesehatan harus selalu menjadi prioritas utama.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan tanaman Datura, termasuk buahnya, dalam berbagai praktik tradisional sering kali dikaitkan dengan efek terapeutik tertentu. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini sangat terbatas dan seringkali dibayangi oleh laporan kasus mengenai toksisitas yang serius. Analisis terhadap laporan kasus keracunan Datura menunjukkan pola umum gejala, termasuk delirium, halusinasi, takikardia, midriasis, dan retensi urin. Tingkat keparahan gejala bervariasi, dengan beberapa kasus memerlukan perawatan intensif dan bahkan berujung pada kematian.

Metodologi studi kasus keracunan Datura biasanya melibatkan analisis retrospektif data pasien, termasuk riwayat medis, gejala klinis, hasil laboratorium, dan respons terhadap pengobatan. Beberapa studi juga melibatkan identifikasi dan kuantifikasi senyawa aktif dalam sampel biologis pasien. Temuan dari studi-studi ini secara konsisten menunjukkan adanya senyawa antikolinergik, seperti skopolamin dan atropin, dalam konsentrasi yang signifikan pada pasien yang mengalami keracunan. Temuan ini mendukung mekanisme toksisitas yang dikenal, yaitu blokade reseptor asetilkolin di sistem saraf pusat dan perifer.

Meskipun ada beberapa studi yang meneliti potensi penggunaan senyawa Datura yang dimurnikan dalam kondisi medis tertentu, seperti pengobatan mabuk perjalanan atau sebagai agen pra-anestesi, studi-studi ini dilakukan dalam lingkungan klinis yang terkontrol dan dengan pengawasan medis yang ketat. Penggunaan buah Datura utuh atau ekstraknya tanpa pengawasan medis tidak dapat dibenarkan dan sangat berbahaya. Terdapat perdebatan mengenai etika penelitian terhadap senyawa Datura, mengingat potensi penyalahgunaan dan risiko yang terkait dengan penggunaan yang tidak terkontrol.

Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah dan laporan kasus sangat penting dalam memahami potensi risiko kesehatan yang terkait dengan Datura. Informasi yang akurat dan berbasis bukti dapat membantu individu dan profesional kesehatan membuat keputusan yang tepat mengenai penggunaan dan penanganan tanaman ini. Selalu prioritaskan keselamatan dan kesehatan di atas klaim manfaat yang tidak terbukti.