Temukan 7 Manfaat Buah & Sayur, Yang Wajib Kamu Intip!
Selasa, 17 Juni 2025 oleh journal
Konsumsi produk hortikultura memberikan beragam dampak positif bagi kesehatan manusia. Kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan di dalamnya berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal. Unsur-unsur ini membantu memperkuat sistem imun, mencegah berbagai penyakit kronis, melancarkan pencernaan, serta melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kehadiran nutrisi esensial ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
"Konsumsi rutin produk hortikultura adalah investasi kesehatan jangka panjang. Manfaatnya jauh melampaui sekadar pemenuhan rasa lapar; ini adalah fondasi untuk tubuh yang kuat dan sistem imun yang tangguh," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis terkemuka.
- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Gizi Klinis
Opini ini sejalan dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang mendukung peran penting produk hortikultura dalam pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup.
Buah-buahan dan sayuran kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, karotenoid, dan vitamin C. Flavonoid, yang ditemukan dalam buah beri dan apel, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Karotenoid, seperti beta-karoten dalam wortel, diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C, yang melimpah dalam jeruk dan paprika, adalah antioksidan kuat yang juga mendukung produksi kolagen untuk kesehatan kulit dan jaringan ikat. Para ahli merekomendasikan konsumsi minimal lima porsi produk hortikultura per hari untuk mendapatkan manfaat optimal.
Apa Manfaat dari Buah dan Sayur bagi Tubuh
Konsumsi buah dan sayur memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan. Manfaat utamanya berasal dari kandungan nutrisi esensial yang berperan dalam berbagai fungsi biologis. Berikut adalah tujuh manfaat utama:
- Meningkatkan Imunitas
- Mencegah Penyakit Kronis
- Melancarkan Pencernaan
- Menjaga Kesehatan Jantung
- Mengendalikan Berat Badan
- Menyehatkan Kulit
- Mencegah Kerusakan Sel
Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan dan berkontribusi pada kesehatan secara holistik. Sebagai contoh, kandungan serat dalam sayuran hijau dan buah-buahan membantu melancarkan pencernaan, yang pada gilirannya meningkatkan penyerapan nutrisi dan memperkuat sistem imun. Antioksidan dalam buah beri melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Konsumsi teratur produk hortikultura adalah strategi penting untuk menjaga kesehatan optimal sepanjang hayat.
Meningkatkan Imunitas
Kekebalan tubuh merupakan garda terdepan dalam melindungi organisme dari serangan patogen. Konsumsi produk hortikultura memainkan peran krusial dalam memperkuat sistem pertahanan ini, menyediakan nutrisi esensial yang mendukung fungsi sel imun dan respons inflamasi yang sehat. Peningkatan imunitas berkontribusi signifikan pada kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan memelihara kesehatan secara keseluruhan.
- Vitamin C sebagai Penguat Sistem Imun
Vitamin C, yang banyak ditemukan dalam jeruk, stroberi, dan paprika, adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin ini juga penting untuk produksi dan fungsi leukosit, sel darah putih yang melawan infeksi. Asupan vitamin C yang cukup membantu mempersingkat durasi dan mengurangi tingkat keparahan penyakit seperti flu.
- Peran Vitamin A dalam Integritas Mukosa
Vitamin A, yang dapat diperoleh dari wortel, ubi jalar, dan bayam, esensial untuk menjaga integritas lapisan mukosa pada saluran pernapasan dan pencernaan. Lapisan ini bertindak sebagai penghalang fisik terhadap masuknya patogen. Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko infeksi karena lapisan mukosa menjadi lebih rentan terhadap penetrasi mikroorganisme.
- Kontribusi Zinc terhadap Fungsi Sel Imun
Zinc, mineral yang ditemukan dalam bayam, jamur, dan kacang-kacangan, berperan penting dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun, termasuk sel T dan sel B. Zinc membantu mengatur respons inflamasi dan mendukung penyembuhan luka. Kekurangan zinc dapat mengganggu fungsi imun dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
- Antioksidan dalam Melawan Radikal Bebas
Buah-buahan dan sayuran kaya akan antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, dan polifenol. Antioksidan ini menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel imun dan menyebabkan peradangan kronis. Konsumsi antioksidan yang cukup membantu melindungi sistem imun dari kerusakan oksidatif dan menjaga fungsinya tetap optimal.
Dengan menyediakan nutrisi esensial dan antioksidan, produk hortikultura secara sinergis memperkuat sistem imun dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Konsumsi yang teratur dan beragam dari buah-buahan dan sayuran merupakan strategi penting untuk menjaga kekebalan tubuh yang optimal dan meminimalkan risiko infeksi.
Mencegah Penyakit Kronis
Konsumsi rutin produk hortikultura memiliki korelasi kuat dengan penurunan risiko berbagai penyakit kronis. Manfaat ini berasal dari kombinasi unik nutrisi dan senyawa bioaktif yang bekerja secara sinergis untuk melindungi tubuh dari kerusakan seluler, peradangan, dan disfungsi metabolik. Kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan dalam buah-buahan dan sayuran berperan penting dalam mekanisme pencegahan ini.
Serat, misalnya, membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol, mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin E, dan kalium, mendukung fungsi organ vital dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Antioksidan, seperti flavonoid dan karotenoid, menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA dan memicu perkembangan kanker.
Beberapa studi epidemiologis menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi banyak buah dan sayuran memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, stroke, diabetes tipe 2, beberapa jenis kanker (seperti kanker usus besar, payudara, dan prostat), serta penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Efek protektif ini diduga berasal dari interaksi kompleks antara berbagai komponen bioaktif dalam produk hortikultura, yang bekerja secara sinergis untuk meningkatkan kesehatan seluler dan mengurangi peradangan sistemik.
Oleh karena itu, memasukkan beragam buah dan sayuran ke dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi penting untuk pencegahan penyakit kronis dan pemeliharaan kesehatan jangka panjang. Pilihan jenis produk hortikultura yang bervariasi memastikan asupan spektrum nutrisi yang lebih luas, memaksimalkan manfaat protektif terhadap berbagai kondisi kesehatan.
Melancarkan Pencernaan
Efek positif produk hortikultura terhadap sistem pencernaan merupakan salah satu kontribusi signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan. Kemampuan buah dan sayur dalam memfasilitasi proses pencernaan didorong oleh kandungan serat yang tinggi. Serat, baik yang larut maupun tidak larut, memainkan peran krusial dalam menjaga fungsi optimal saluran pencernaan. Serat larut, seperti pektin yang terdapat dalam apel dan jeruk, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan glukosa dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Sementara itu, serat tidak larut, seperti selulosa yang ditemukan dalam sayuran hijau dan biji-bijian, meningkatkan volume feses, merangsang pergerakan usus, dan mencegah konstipasi. Konsumsi serat yang cukup juga berkontribusi pada pertumbuhan bakteri baik dalam usus (mikrobiota usus), yang penting untuk kesehatan sistem pencernaan dan sistem imun. Mikrobiota usus yang sehat membantu mencerna makanan, menghasilkan vitamin, dan melindungi tubuh dari patogen berbahaya. Dengan demikian, konsumsi teratur produk hortikultura yang kaya serat memberikan manfaat ganda: meningkatkan efisiensi pencernaan dan memelihara kesehatan mikrobiota usus, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung merupakan fondasi utama kesejahteraan fisik. Konsumsi produk hortikultura memiliki peran signifikan dalam memelihara fungsi kardiovaskular yang optimal, mengurangi risiko penyakit jantung yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas global. Manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung kesehatan jantung.
- Pengaturan Tekanan Darah oleh Kalium
Kalium, mineral yang melimpah dalam pisang, bayam, dan tomat, membantu mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang esensial untuk menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium bekerja dengan menyeimbangkan efek natrium, mineral yang dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. Asupan kalium yang cukup membantu mengurangi risiko hipertensi, faktor risiko utama penyakit jantung.
- Pengurangan Kolesterol oleh Serat Larut
Serat larut, seperti yang ditemukan dalam apel, oatmeal, dan kacang-kacangan, memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Dengan menurunkan kadar kolesterol LDL, serat larut membantu mencegah pembentukan plak aterosklerotik di arteri, mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
- Efek Antioksidan Terhadap Peradangan
Buah-buahan dan sayuran kaya akan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan flavonoid. Antioksidan ini melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan kronis. Peradangan kronis merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit jantung. Dengan mengurangi peradangan, antioksidan membantu melindungi jantung dari kerusakan dan disfungsi.
- Kontribusi Asam Folat Terhadap Homosistein
Asam folat, vitamin B yang ditemukan dalam sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, membantu menurunkan kadar homosistein dalam darah. Kadar homosistein yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Asam folat membantu mengubah homosistein menjadi senyawa yang tidak berbahaya, melindungi jantung dari kerusakan.
- Nitrat Alami dan Fungsi Pembuluh Darah
Sayuran seperti bit dan sayuran berdaun hijau kaya akan nitrat alami. Nitrat diubah menjadi oksida nitrat dalam tubuh, yang membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Peningkatan aliran darah mengurangi tekanan pada jantung dan meningkatkan fungsi pembuluh darah secara keseluruhan.
Dengan menyediakan nutrisi esensial dan senyawa bioaktif yang mendukung berbagai aspek kesehatan kardiovaskular, produk hortikultura memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung. Integrasi konsumsi buah dan sayur yang bervariasi ke dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi proaktif untuk memelihara kesehatan jantung sepanjang hayat.
Mengendalikan Berat Badan
Manajemen berat badan yang efektif adalah aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah berbagai penyakit kronis. Konsumsi produk hortikultura memegang peranan penting dalam mencapai dan mempertahankan berat badan ideal, didorong oleh beberapa faktor kunci. Pertama, buah-buahan dan sayuran umumnya rendah kalori dan lemak, memungkinkan konsumsi dalam volume yang relatif besar tanpa memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan energi total. Hal ini memberikan rasa kenyang dan kepuasan, membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori dan olahan. Kedua, kandungan serat yang tinggi dalam produk hortikultura memperlambat proses pencernaan, memperpanjang rasa kenyang, dan membantu mengendalikan nafsu makan. Serat juga berkontribusi pada regulasi kadar gula darah, mencegah lonjakan insulin yang dapat memicu penyimpanan lemak. Ketiga, beberapa buah dan sayuran mengandung senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak. Misalnya, senyawa dalam cabai (capsaicin) dapat meningkatkan termogenesis, proses produksi panas dalam tubuh yang membakar kalori. Keempat, konsumsi produk hortikultura seringkali menggantikan makanan yang kurang sehat dan tinggi kalori dalam pola makan sehari-hari. Dengan memilih buah-buahan dan sayuran sebagai camilan atau lauk, individu dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan meningkatkan asupan nutrisi penting. Dengan demikian, integrasi produk hortikultura dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi efektif dan berkelanjutan untuk mengendalikan berat badan, mencegah obesitas, dan mempromosikan kesehatan metabolik yang optimal.
Menyehatkan Kulit
Kesehatan kulit, sebagai organ terbesar tubuh, mencerminkan kondisi internal dan kesejahteraan secara keseluruhan. Konsumsi produk hortikultura memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga vitalitas dan tampilan kulit yang sehat, melalui berbagai mekanisme biologis yang didukung oleh kandungan nutrisi esensial dan senyawa bioaktif di dalamnya. Vitamin, mineral, dan antioksidan yang melimpah dalam buah-buahan dan sayuran bekerja secara sinergis untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, peradangan, dan faktor lingkungan yang merugikan. Vitamin C, misalnya, berperan krusial dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang memberikan elastisitas dan kekuatan pada kulit. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kulit kering, keriput, dan rentan terhadap kerusakan. Vitamin A, yang ditemukan dalam sayuran berwarna oranye dan hijau, penting untuk regenerasi sel kulit dan menjaga kelembapan. Antioksidan, seperti flavonoid dan karotenoid, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet (UV) dan polusi, faktor-faktor yang dapat memicu penuaan dini dan meningkatkan risiko kanker kulit. Selain itu, beberapa buah dan sayuran mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kulit, seperti jerawat dan eksim. Asupan air yang tinggi dalam produk hortikultura juga berkontribusi pada hidrasi kulit, menjaganya tetap lembap dan bercahaya. Dengan demikian, konsumsi rutin dan beragam produk hortikultura merupakan strategi proaktif untuk memelihara kesehatan kulit dari dalam, menghasilkan tampilan yang segar, bercahaya, dan terlindungi.
Mencegah Kerusakan Sel
Integritas seluler adalah fondasi kesehatan organisme. Konsumsi produk hortikultura berkontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas dan fungsi sel, melindungi dari berbagai faktor perusak yang dapat memicu penyakit kronis dan penuaan dini. Kehadiran senyawa bioaktif di dalamnya berperan krusial dalam mekanisme perlindungan ini.
- Peran Antioksidan dalam Menetralisir Radikal Bebas
Radikal bebas, molekul tidak stabil dengan elektron tidak berpasangan, dapat memicu reaksi berantai yang merusak DNA, protein, dan lipid seluler. Antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan flavonoid yang melimpah dalam buah dan sayur, menetralkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron tanpa menjadi tidak stabil, sehingga menghentikan reaksi berantai dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Contohnya, konsumsi buah beri yang kaya antosianin membantu melindungi sel otak dari kerusakan akibat stres oksidatif.
- Fitokimia dan Aktivasi Enzim Detoksifikasi
Produk hortikultura mengandung berbagai fitokimia, senyawa alami dengan aktivitas biologis yang beragam. Beberapa fitokimia, seperti sulforaphane dalam brokoli, mengaktifkan enzim detoksifikasi di hati, membantu membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya dan mencegah akumulasi toksin yang dapat merusak sel. Aktivasi enzim detoksifikasi ini berkontribusi pada perlindungan jangka panjang terhadap kerusakan seluler.
- Vitamin dan Perbaikan DNA
Kerusakan DNA dapat menyebabkan mutasi dan meningkatkan risiko kanker. Beberapa vitamin, seperti asam folat dan vitamin B12, berperan penting dalam perbaikan DNA, memastikan integritas kode genetik seluler. Konsumsi sayuran hijau yang kaya asam folat membantu mencegah kerusakan DNA akibat radiasi UV atau bahan kimia berbahaya.
- Efek Anti-inflamasi dan Perlindungan Membran Sel
Peradangan kronis dapat merusak membran sel dan mengganggu fungsi seluler. Senyawa anti-inflamasi, seperti omega-3 dalam sayuran berdaun hijau dan kurkumin dalam kunyit, membantu mengurangi peradangan dan melindungi membran sel dari kerusakan. Perlindungan membran sel ini memastikan transportasi nutrisi dan pembuangan limbah yang efisien, penting untuk fungsi seluler yang optimal.
- Mineral Esensial dan Fungsi Mitokondria
Mitokondria, organel sel yang menghasilkan energi, rentan terhadap kerusakan oksidatif. Mineral esensial seperti magnesium dan selenium, yang ditemukan dalam buah dan sayur, berperan penting dalam menjaga fungsi mitokondria yang sehat dan melindungi dari kerusakan. Mitokondria yang berfungsi dengan baik menghasilkan energi yang cukup untuk perbaikan seluler dan mempertahankan integritas sel secara keseluruhan.
Melalui mekanisme perlindungan yang beragam ini, konsumsi produk hortikultura berkontribusi signifikan dalam mencegah kerusakan sel, mempromosikan kesehatan seluler yang optimal, dan mengurangi risiko penyakit kronis. Integrasi buah dan sayur dalam pola makan sehari-hari merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan seluler dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Tips untuk Optimalisasi Asupan Produk Hortikultura
Penerapan strategi konsumsi yang tepat dapat memaksimalkan dampak positif produk hortikultura terhadap kesehatan. Berikut adalah beberapa panduan praktis untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya:
Tip 1: Variasi Warna dalam Setiap Hidangan
Pilihlah buah dan sayur dengan beragam warna (merah, oranye, kuning, hijau, ungu) untuk memastikan asupan spektrum nutrisi yang lebih luas. Setiap warna mewakili kelompok senyawa bioaktif yang berbeda, memberikan manfaat kesehatan yang unik. Contoh: tambahkan paprika merah, wortel, brokoli, dan terong ke dalam tumisan sayur.
Tip 2: Prioritaskan Produk Segar dan Musiman
Produk segar dan musiman umumnya memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan produk yang disimpan dalam waktu lama atau diimpor dari jarak jauh. Belilah langsung dari petani lokal atau pasar tradisional untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi. Contoh: konsumsi mangga saat musim mangga tiba.
Tip 3: Konsumsi Kulit (Jika Memungkinkan dan Aman)
Kulit beberapa buah dan sayur (seperti apel, pir, dan wortel) mengandung serat dan antioksidan yang signifikan. Cuci bersih sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan residu pestisida dan kotoran. Hindari mengonsumsi kulit jika ada indikasi alergi atau iritasi.
Tip 4: Metode Memasak yang Tepat
Hindari merebus sayur terlalu lama karena dapat menghilangkan nutrisi yang larut dalam air. Kukus, panggang, atau tumis dengan sedikit minyak untuk mempertahankan kandungan nutrisi. Konsumsi beberapa jenis sayur mentah (seperti salad) untuk memaksimalkan asupan enzim dan vitamin yang sensitif terhadap panas.
Tip 5: Jadikan Buah dan Sayur sebagai Camilan Sehat
Gantikan camilan tidak sehat (seperti keripik kentang atau permen) dengan buah-buahan dan sayuran potong. Siapkan buah potong atau sayuran stik di dalam wadah praktis untuk dibawa bepergian. Contoh: wortel stik dengan hummus atau apel potong dengan selai kacang.
Tip 6: Integrasikan ke dalam Setiap Waktu Makan
Tambahkan buah dan sayur ke dalam setiap waktu makan, mulai dari sarapan hingga makan malam. Contoh: tambahkan buah beri ke dalam oatmeal saat sarapan, salad sayur saat makan siang, dan sayuran panggang sebagai lauk saat makan malam.
Penerapan tips ini secara konsisten akan memaksimalkan manfaat nutrisi dari produk hortikultura, berkontribusi pada kesehatan optimal, dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Konsumsi produk hortikultura secara bijak adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Berbagai penelitian telah menggarisbawahi hubungan erat antara konsumsi produk hortikultura dan peningkatan kesehatan. Studi epidemiologis jangka panjang, seperti Nurses' Health Study dan Health Professionals Follow-up Study, secara konsisten menunjukkan bahwa individu dengan asupan buah dan sayur tertinggi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Analisis data dari studi-studi ini mengungkapkan tren yang jelas: semakin tinggi konsumsi produk hortikultura, semakin rendah risiko penyakit kronis.
Salah satu studi penting adalah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet pada tahun 2017, yang menganalisis data dari lebih dari 100 negara. Studi ini menemukan bahwa asupan optimal buah dan sayur (sekitar 800 gram per hari) dikaitkan dengan penurunan signifikan risiko kematian akibat semua penyebab, terutama penyakit kardiovaskular. Penelitian ini menekankan pentingnya rekomendasi kesehatan masyarakat yang mendorong peningkatan konsumsi produk hortikultura di seluruh dunia.
Namun, terdapat pula perdebatan mengenai jenis dan jumlah produk hortikultura yang paling bermanfaat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sayuran hijau dan buah beri memiliki efek protektif yang lebih kuat dibandingkan jenis lain. Selain itu, terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah suplemen vitamin dan mineral dapat memberikan manfaat yang sama dengan konsumsi buah dan sayur utuh. Sebagian besar ahli sepakat bahwa produk utuh memberikan keuntungan tambahan karena mengandung serat, fitokimia, dan nutrisi lain yang bekerja secara sinergis untuk meningkatkan kesehatan.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah sangat penting untuk memahami sepenuhnya manfaat produk hortikultura. Pertimbangkan metodologi penelitian, ukuran sampel, dan faktor-faktor perancu potensial saat menafsirkan hasil. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi mengenai asupan buah dan sayur yang optimal berdasarkan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu.